PENDAHULUAN
lingkaran (siklus) air. Air di lautan, sungai, sumur, danau, dan waduk akan
menguap menjadi uap air. Titik uap akan membentuk awan. Kandungan uap di
membasahi permukaan bumi dan meresap menjadi air tanah sehingga membentuk
mata air, sumur, danau ataupun mengalir melewati sungai menuju lautan. Siklus
air tersebut akan berputar terus menerus. Air sumur adalah air yang terdapat di
dalam tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Air tanah memiliki
kandungan mineral yang cukup tinggi. Sifat dan kandungan mineral air tanah
dipengaruhi oleh lapisan tanah yang dilaluinya. Kandungan mineral air tanah
antara lain Fe, Mn, Cu, SiO2, Sulfat, Zn, Ca, dan Mg. Air yang banyak
mengandung mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai air sadah. Dalam
proses pengolahan dan produksi air minum, nilai kekeruhan dapat dijadikan
sebagai indikator keberadaan bakteri patogen, atau partikel yang dapat melindungi
organisme berbahaya dari proses desinfeksi. Oleh sebab itu, pengukuran tingkat
kebersihannya.
2
Pada proses industri, kekeruhan dapat menjadi bagian dari Quality Control untuk
memastikan efisiensi dalam pengolahan atau proses industri terkait. Pada sistem
Water Treatment, Air yang dianggap bermutu tinggi adalah air yang mempunyai
kesadahan dan kekeruhan yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan analisis
hardness dan turbidity pada air untuk mengetahui kadar kesadahan dan kekeruhan
dalam air agar air tersebut layak untuk dipakai sebagai air umpan boiler.
Pada PT. Great Giant Foods, analisis yang saya lakukan adalah:
Air yang saya analisis berasal dari sistem water treatment. Sistem water treatment
terdiri dari alat Waterpool, Sand Filter, Carbon Filter, Precision Filter, Ultra
serta produktif.
Water Treatment adalah sebuah sistem yang difungsikan untuk mengolah air
dari kualitas air baku (influent) yang kurang bagus agar mendapatkan
siap untuk dikonsumsi. Suatu sistem desain water treatment ditentukan oleh
sumber air dan kualitas air. Dalam sistem boiler kualitas air yang rendah
akan menghasilkan uap yang kurang baik. Uap tersebut dapat membawa
Prinsip kerja water treatment dibagi menjadi dua yaitu Inservice dan
Regenerasi.
1. Proses inservice
Water). Prinsip kerjanya dimulai dari Raw Water yang berada pada
seperti Ca2+, Mg2+, Na+ diikat oleh resin kation. Air setelah keluar
jika Conductivity air yang keluar dari mixbed menyentuh limit yang
bahwa resin resin yang berada pada mixbed sudah jenuh dan
2. Proses Regenerasi
dan resin kation yang telah jenuh akibat digunakan untuk proses
Proses water treatment pada PT. Great Giant Foods meliputi 7 tahap,
yaitu:
1. Water Pool
menampung air yang berasal dari air sumur yang akan diolah
Giant Foods.
6
2. Sand Filter
Sand Filter adalah penyaring air dengan media pasir silica yang
3. Carbon Filter
mampu lagi menyerap maka kualitas air yang disaring sudah tidak
baik lagi, sehingga arang aktif harus diganti dengan arang aktif
yang baru.
7
dengan media karbon aktif yang memiliki sifat kimia dan fisika di
berbagai reaksi.
4. Precission Filter
5. Ultra Filtrasi
Sand Filter.
6. Reverse Osmosis
dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada
lebih kecil dari larutan) tetapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti
7. Mixbed
dalam air menggunakan resin kation dan anion, dimana kedua resin
S2 S3 S4
WATERPOOL 1
Sample A
Sample B
Sample C
WATERPOOL 2
PRECISION FILTER
Sample D TANGKI
ULTRA INTERMEDIATE
FILTRATION
Inject antiscalat Sample E Reject
MIX BED
TANGKI UF RESERVE
OSMOSIS
Sample G
Awal mula Raw Water (air mentah) yang berasal dari sumur 2 (S2), sumur 3 (S3),
dan (S4), ditampung dalam sebuah bak penampung (water pool 1). Sebelum
memasuki Sand Filter, air mentah diinject dengan Sodium Hipoclorid yang
molekul besar. Sample A diambil dari katup water pool yang telah diinject
Sodium Hipoclorid. Selanjutnya, air dari water pool mengalir menuju alat Sand
Filter. Pada Sand Filter, molekul-molekul besar hasil oksidasi akan tertahan dan
menghasilkan sample B. Kemudian, air akan mengalir menuju alat Carbon Filter.
Carbon Filter bertujuan untuk menghilangkan bau dan menjernihkan air. Sebelum
air ditampung di water pool 2, air dari Carbon Filter diinject dengan Sodium
Bisulfit yang berfungsi untuk mengikat chlorine bebas. Air hasil inject
menghasilkan sample C. Setelah itu, air ditampung dalam bak penampung (Water
Pool 2). Kemudian air mengalir menuju Precision Filter. Pada Precision Filter,
mineral-mineral yang terlarut dalam air akan tertahan. Selanjutnya, air diinject
Ultra Filtrasi untuk menyaring suspensed solid yang berukuran 0,4 mikron.
Setelah itu, air diinject dengan Antiscalat yang berfungsi untuk mengoksidasi
mineral terlarut dan menghasilkan sample E. Kemudian hasil dari Ultra Filtrasi
ditampung dalam tangki UF. Sebelum memasuki Reverse Osmosis, air diinject
dengan ukuran kurang dari 0,001 mikron akan tertahan. Hasil dari penyaringan
Osmosis akan ditampung dalam tangki. Sebelum masuk ke Mixbed, air ditampung
12
dalam Tangki Intermediate yang berfungsi untuk membebaskan air dari CO2.
Setelah itu, air mengalir menuju Mixbed untuk menghilangkan dissolved solid
berbentuk ion dan menghasilkan sample G. Air dari Mixbed ditampung dalam
Tangki Demineralisasi.
Kesadahan adalah salah satu sifat kimia fisika yang dimiliki oleh air.
Penyebab air menjadi sadah karena adanya ion Ca2+ dan Mg2+. Air yang banyak
komplek yang larut ketika ditambahkan ke dalam suatu larutan yang mengandung
pada pH tertentu, sehingga dengan prinsip ini nilai kesadahan dapat dianalisis.
dan Mg menjadi ikatan komplek berwarna biru bila dititrasi dengan EDTA pada
pH 10. Titrasi merupakan salah satu cara untuk menentukan konsentrasi larutan
suatu zat dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan zat lain yang telah
disebabkan oleh individu partikel yang umumnya tidak terlihat oleh mata
telanjang, mirip dengan asap di udara. Pengukuran kekeruhan adalah tes kunci
dari kualitas air. Partikel penyebab air menjadi keruh antara lain adalah:
1) Suspended Solid
2) Dissolved Solid
3) Dissolved Gas
Dissolved gas adalah gas yang terlarut dalam air. Contoh dari
Standar turbidity pada air adalah kurang dari 5 NTU. Pada analisis
turbidity, alat yang dipakai adalah turbidimeter. Turbidimeter adalah salah satu
alat pengujian kekeruhan dengan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat
tiba. Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar datang mengenai suatu
14
partikel, selanjutnya alat akan memancarkan cahaya pada media atau sampel, dan
cahaya tersebut akan diserap, dipantulkan atau menembus media tersebut. Cahaya
yang menembus media akan diukur dan ditransferkan ke dalam bentuk angka.
Satuan yang dipakai untuk turbidity adalah Nephelometric Turbidity Units (NTU).
1. Sumber cahaya
berpijarnya logam tungsten (wolfram) yang menjadi panas karena dialiri listrik.
2. Filter
Jika pelarut dan partikel terdispersi tidak berwarna maka digunakan filter
light.
filter dark.
3. Kuvet
Kuvet merupakan alat gelas berbentuk silinder dengan ukuran 25 mm. Kuvet
terbuat dari bahan kuarsa. Kuvet digunakan untuk menempatkan larutan tembus
4. Detektor
Detektor adalah suatu sensor elektronik yang dapat berfungsi mengubah sinyal
Praktik Kerja Industri ini dilaksanakan di Laboratorium Sentral, PT. Great Giant
Foods. Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini adalah 10 minggu, yaitu
Alat Bahan
Alat Bahan
Turbidimeter
1. Timbang 3,723 g Na2E.D.T.A 2H2O dan larutkan dengan air distilasi hingga
Prosedur kerja analisis kadar kesadahan sample pada water treatment dengan
(S).
ungu pudar segera titrasi dengan larutan standard EDTA sampai terbentuk
warna biru.
kuvet menghadap ke depan sejajar dengan tanda “__” pada instrument cell,
Tanggal
Alat 16 17 18 19 20 21 22
Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus
Reverse
0 0 0 0 0 0 0
Osmosis
Mixbed 0 0 0 0 0 0 0
20
16 17 18 19 20 21 22
Alat
Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus
Reverse
0,25 0,24 0,27 0,29 0,23 0,20 0,21
Osmosis
4.3 Pembahasan
Pada sistem water treatment, hardness dan turbidity merupakan salah satu
parameter yang penting dalam analisis karena air olahan pada sistem water
treatment digunakan sebagai air umpan boiler. Pada umumnya, tingkat kesadahan
dan kekeruhan air paling tinggi terdapat pada alat Water Pool karena pada alat
dihasilkan juga lebih tinggi. Begitu juga dengan Sand Filter, Carbon Filter,
Precision Filter, Ultra Filtrasi, semakin banyak perlakuan yang didapatkan maka
kadar hardness yang dihasilkan semakin kecil. Hal ini terbukti dari hasil
Agustus yaitu pada Water Pool tingkat kesadahan yang diperoleh adalah 20 ppm,
21
pada Sand Filter 19 ppm, pada Carbon Filter 18 ppm, pada Presicion Filter 18
ppm, pada Ultra Filtrasi 15 ppm. Sebaliknya, jika pada Reverse Osmosis dan
Mixbed tingkat hardness yang dihasilkan adalah 0 karena produk dari alat tersebut
adalah air demineralized. Air demineralized adalah air olahan yang mengandung 0
mineral. Air demineralized pada PT. Great Giant Foods dipakai sebagai air
minum, air cucian, dan air untuk umpan boiler. Boiler adalah alat untuk
menghasilkan uap air, yang akan digunakan untuk pemanasan atau sebagai
pembangkit listrik. Boiler membutuhkan air dengan kadar kesadahan yang rendah
karena jika air yang diumpankan memiliki kesadahan yang tinggi akan
tersebut tidak dapat berjalan dengan baik. Pada tanggal 22 Agustus nilai hardness
Sand Filter lebih kecil daripada Carbon Filter. Hal ini terjadi karena terburu-buru
dalam melakukan titrasi pada sample Carbon Filter sehingga tidak teliti dan
mencapai hasil overdosis. Oleh karena itu, volume titrasi Sand Filter yang
Pada analisis hardness, larutan yang dipakai sebagai titran adalah larutan
EDTA 0,01 M. Larutan EDTA merupakan garam sodium yang dapat larut ketika
Ca2+ dan Mg2+. Jika sample yang mengandung kalsium dan magnesium
ungu. Indikator bersifat katalis (mempercepat reaksi tapi tidak ikut bereaksi).
berupa ammonia. Jika EDTA ditambahkan pada sample, kalsium dan magnesium
akan menjadi suatu ikatan kompleks dan kemudian larutan akan berubah dari
pabrik tersebut. Standar turbidity pada air Water Treatment adalah < 5. Jika hasil
turbidity tidak sesuai standar, maka adanya kesalahan pada filter alat tersebut.
Kemungkinan yang dapat terjadi adalah filter sudah jenuh sehingga hal yang
tinggi terdapat pada alat Water Pool. Water Pool memiliki turbidity yang besar
maka nilai turbidity (kekeruhan) semakin kecil. Hasil analisis yang saya lakukan
memiliki angka yang bervariasi. Pada tanggal 16, 17, dan 18 Agustus nilai
kekeruhan pada alat Mixbed lebih besar dibandingkan dengan alat Reverse
Osmosis. Hal yang mungkin terjadi karena kurang bersihnya kuvet saat
itu, resin pada Mixbed juga sangat berpengaruh. Resin adalah partikel berbentuk
pasir yang dapat mengikat dissolved solid berbentuk ion. Resin pada Mixbed
sangat berpengaruh pada kekeruhan air karena jika resin sudah jenuh, dissolved
solid yang lolos dari Reverse Osmosis ( berbentuk ion+ dan ion-) akan susah
tertahan sehingga dissolved solid berbentuk ion akan lolos. Apabila resin sudah
jenuh, maka hal yang diperlukan adalah meregenerasi resin. Pada tanggal 19 dan
20 Agustus nilai kekeruhan air pada Mixbed sudah lebih kecil daripada Reverse
23
Osmosis, hal ini terjadi karena resin pada Mixbed sudah di regenerasi. Tetapi pada
tanggal 21 dan 22 Agustus, nilai kekeruhan pada Mixbed lebih besar lagi
sudah kotor atau kurang bersihnya kuvet pada saat dimasukkan ke turbidimeter
sehingga angka yang dihasilkan menjadi besar, karena angka yang ditunjukkan
tidak jauh dari hasil analisis hari sebelumnya. Pada tanggal 20 dan 22 Agustus,
nilai kekeruhan pada alat Precision Filter lebih tinggi dibandingkan dengan alat
Carbon Filter. Hal ini mungkin terjadi karena kurang bersihnya kuvet saat
filter setiap pagi, sedangkan Precision Filter tidak ada proses pembersihan filter.
Oleh karena itu, filter pada Precision Filter dapat jenuh. Untuk melihat kejenuhan
filter pada Precision Filter, dapat dilihat dari pressure (tekanan). Jika tekanan
5.1 Kesimpulan
Dari analisis yang telah dilaksanakan selama seminggu pada PT. Great Giant
sample air. Semakin banyak unsur Ca dan Mg yang terdapat dalam air
gas yang terdapat pada air maka nilai turbidity yang dihasilkan juga
semakin besar.
5.2 Saran
Foods, saran yang dapat diberikan untuk kemajuan dan meningkatkan kinerja PT.
sangat berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I
28
Perhitungan Hardness
1. Water Pool
M EDTA = 0,01 M
BM CaCO3 = 100
Jawab:
V × M EDTA × BM CaCO3 × 1000
Kesadahan =
S
2 ml × 0,01 M × 100 × 1000
=
100 ml
= 20 ppm
2. Sand Filter
M EDTA = 0,01 M
BM CaCO3 = 100
Jawab:
V × M EDTA × BM CaCO3 × 1000
Kesadahan =
𝑆
1,9 ml × 0,01 M × 100 × 1000
=
100 ml
= 19 ppm
3. Carbon Filter
M EDTA = 0,01 M
BM CaCO3 = 100
Jawab:
V × M EDTA × BM CaCO3 × 1000
Kesadahan =
S
1,8 ml × 0,01 M × 100 × 1000
=
100 ml
= 18 ppm
4. Precision Filter
M EDTA = 0,01 M
BM CaCO3 = 100
Jawab:
V × M EDTA × BM CaCO3 × 1000
Kesadahan =
S
1,7 ml × 0,01 M × 100 × 1000
=
100 ml
= 17 ppm
5. Ultra Filtrasi
M EDTA = 0,01 M
BM CaCO3 = 100
30
Jawab:
V × M EDTA × BM CaCO3 × 1000
Kesadahan =
S
1,5 ml × 0,01 M × 100 × 1000
=
100 ml
= 15 ppm
6. Reverse Osmosis
M EDTA = 0,01 M
BM CaCO3 = 100
Jawab:
V × M EDTA × BM CaCO3 × 1000
Kesadahan =
S
0 ml × 0,01 M × 100 × 1000
=
100 ml
= 0 ppm
7. Mixbed
M EDTA = 0,01 M
BM CaCO3 = 100
Jawab:
V × M EDTA × BM CaCO3 × 1000
Kesadahan =
S
0 ml × 0,01 M × 100 × 1000
=
100 ml
= 0 ppm
31
LAMPIRAN
II
32
Gambar 3. Buffer pH 10
Gambar 5. Turbidimeter
Gambar 6. Kuvet
35
Gambar 7. Dispensette