Nama : Arianto
NPM : 2022339021
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Kecepatan Vs %R
100.00%
90.00%
80.00% f(x) = 1.37798768473329 x^-0.700553522880577
70.00% R² = 0.999336226675132
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
A. Mencari T teoritis :
B. Mencari SL Teoritis
4. Jika anda ingin merancang atau membeli aerator untuk budidaya udang, data apa
saja yang anda kumpulkan untuk menghitung kapasitas aerator?
Jawaban :
Berikut data-data yang mungkin diperlukan dalam menentukan kapasitas aerator:
Dimensi kolam (Panjang, lebar dan kedalaman kolam)
Kapasitas kolam (volume kolam)
Kepadatan bibit
Kualitas air yang digunakan
Arus kolam
5. Jelaskan hubungan antara kekeruhan air dan suhu dengan kebutuhan aerasi!
Jawaban :
Hubungan dengan suhu, dimana suhu akan semakin meningkat seiring
dengan berjalannya proses aerasi. Peningkatan suhu ini terjadi karena kadar
oksigen yang masuk semakin tinggi. Kenaikan suhu semakin meningkat
seiring dengan kenaikan kadar oksigen, karena suhu dalam air dipengaruhi
oleh tingkat difusi, tegangan permukaan dan kekentalan air. Kemampuan
difusi oksigen akan meningkat dengan kenaikan suhu pula. Sedangkan,
tegangan permukaan dan kekentalan menurun seiring dengan kenaikan
suhu.
Hubungan dengan kekeruhan, dengan meningkatkan kekeruhan
menandakan menyebabkan sinar matahri terhalang masuk, sehingga
mengurangiu oksigen. Jika oksigen hanya sedikit dan maka bakteri aerobik
akan cepat mati karena suplai oksigen yang dihasilkan dari proses aerasi
semakin berkurangdan sedikit dan bakteri anaerobik mulai tumbuh. Bakteri
anaerobik akan mendekompisisi dan menggunakan oksigen yang disimpan
dalam molekul-molekul yang sedang dihancurkan.
Jawaban :
7. Membuat FlowChart:
Fresh Water
Pra-Treatmen System
Desinfeksi (UV/Chlorine)
Fresh Water
Storage
Sumber Air baku, memanfaatkan sumber air terdekat dari lokasi bencana
Pra-Treatment System, pada tahap ini air yang masuk di screening dan clarified untuk menghilangkan padatan yang
ikut, serta penambahan pH bila diperlukan.
Reverse Osmosis proses, tahapan pengolahan air dengan system RO
Desinfeksi untuk membunug mikroorganisme pathogen (proses sterilisasi ), sebelum air dikonsumsi
Fresh water yang dihasilkan ditampung, yang kemudian bisa diolah lagi untuk dikonsumsi.
b) FlowChart Pengolahan Air Berbasis penyaringan pasir dan karbon aktif
Air dipompa
Air dipompa
Desinfeksi (UV)
c) Flow Chart SPAM Mini air baku dari air sumur bor
Unit Pelayanan
8. Water Safety Plan untuk pengolahan air secara reverse osmosis dan penyaringan dengan
pasir dan karbon aktif .
Jawaban :
Identifikasi kejadian berbahaya bahaya dan penilaian risiko
Potensi kejadian berbahaya dan semua potensi bahaya fisik, biologis, kimia atau
radiologis terkait yang terkait dengan setiap langkah dalam DWSS telah diidentifikasi.
Penentuan dan validasi Tindakan pengendalian penilaian ulang risiko dan priorotas.
Tindakan pengendalian saat ini diidentifikasi dan divalidasi, dan risiko dinilai ulang untuk
setiap kejadian berbahaya dan bahaya yang dipertimbangkan setelah batas waktu pertama (Tabel
6). Langkah-langkah kontrol divalidasi melalui inspeksi lokasi dan memverifikasi kinerja
teknologi dan data pemantauan. Metode validasi ini mencakup pemeriksaan dan tindakan
kualitatif, seperti pemeriksaan rutin daerah tangkapan air serta pemantauan on-line yang
berkelanjutan (Hamilton et al., 2006). Validasi dianggap tidak efektif jika tindakan pengendalian
tidak berfungsi dengan baik, atau jika ketidaksesuaian parameter kualitas air dengan peraturan
Italia diverifikasi atau jika teknologi dilakukan secara efektif.
Misalnya, di daerah tangkapan operasi pompa dikendalikan dengan remote control dan
secara berkaladi tempatinspeksi; Selain itu, ada dua pompa yang beroperasi dalam cadangan
aktif, sehingga jika satu pompa tidak berfungsi, pengambilan air dijamin oleh pompa lainnya.
Ketiga tindakan pengendalian ini telah divalidasi dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka
efektif. Oleh karena itu, kemungkinan kejadian berbahaya dan bahaya ini dapat dikurangi dari
tidak mungkin menjadi jarang, dan peringkat risiko menjadi rendah.
9. Water Safety Plan dan Countinou Plan SPAM mini dengan air baku dari sumur bor.
Water Safety Plan untuk SPAM Mini dengan Air baku.
Identifikasi Resiko pada Titik Kerentanan Bahaya
1. Resiko pada unit sumber air baku
Air tanah dalam termasuk dalam zona saturasi dimana pada zona ini air tanah dalam
relatif tidak berhubungan/ kontak dengan udara terbuka.
Kondisi kualitas air tanah umumnya baik, airnya jernih seperti mata air, tidak
berasa dan tidak berbau.
Tidak terdapat penggunaan lahan yang berpotensi mengancam kualitas sumber air.
c. Check (pemerikasaan)
Evaluasi Pelaksanaan Strategi Keberlanjutan Bisnis Sub fase evaluasi pelaksanaan
strategi ini merupakan bentuk tahapan yang dapat melihat strategi yang dibuat berfungsi
terhadap gangguan atau tidak serta akan melihat kesesuaian strategi yang dibuat dengan
pelaksanaan strategi yang dijalankan. Evaluasi yang dibuat menggunakan media
kuisioner untuk melakukan pengambilan data pada pihak komite BCP. Kuisioner yang
diajukan menggunakan pembobotan untuk mengkuantifikasikan hasil jawaban dari
responden. Kriteria skala yang digunakan dalam pembobotan dan pernyataan yang ada
pada kuisioner menggunakan referensi dari skala evaluasi yang digunakan oleh CobIT 5
dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Hal tersebut dikarenakan CobIT
merupakan standar yang telah diakui dan digunakan secara internasional yang telah
disesuaikan oleh kondisi dan kebutuhan perusahaan. Tahapan evaluasi ini telah dilakukan
verifikasi dan validasi yang ada pada lampiran J. Bentuk kuisioner terdapat pada bagian
lampiran F dan pada dokumen produk.
Audit Internal Tahapan audit internal merupakan tahabapan yang melihat ketidaksesuaian
proses yang terjadi dengan bentuk kontrol obyektif yang digunakan.
d. Act (Tindakan)
Sub fase perbaikan manajemen secara terus menerus digunakan untuk menghasilkan BCP
yang selalu mengalami peningkatan dan pembaharuan secara terus menerus. Perbaikan
manajemen secara terus menerus ini memperhatikan hal-hal yang berada di luar kerangka BCP
yang dibuat yaitu sebagai berikut :
Perubahan pada suatu subfase akan menghasilkan pembaharuan pada subfase yang lain.