Anda di halaman 1dari 6

Nama : Reksa Kaunang Syahputra

Nim : 2021312001
Program Studi : Teknik Kimia
Mata Kuliah : Sistem Utilitas
Dosen Pengampuh : Muhrinsyah Fatimurah S.T.,M.T

PROSES SOFTENING DAN DEMINERALISASI

A. SOFTENING

Softening atau proses pelunakan air merupakan sebuah proses yang bertujuan
untuk menyaring/memfilter tingkat kesadahan pada air atau hardness. Apabila tingkat
hardness terlalu tinggi maka dapat terjadi kerusakan dalam tangki uap, boiler hingga
sistem pengolahan lainnya. Softening berfungsi untuk mengikat/ menghilangkan
senyawa Hardness (Ca & Mg) pada air, atau ion positif secara umum. Air yang tidak
mengandung hardness baik Ca/Mg disebut air soft/ air lunak. Proses ini merupakan
proses penukaran ion yang menggunakan resin kation, dimana nantinya akan menarik
ion-ion seperti magnesium, kalsium, besi dan sebagainya serta melepaskan ion
natrium.

1. Proses Softening

Cara Kerja Water Softening

Metode yang dimanfaatkan biasanya mengandalkan cara penyerapan ion


Mg2+ dan Ca2+ yang terkandung dalam air. Adapun proses yang dipakai yaitu
dengan mengikat ion-ion tersebut pada sebuah molekul sehingga menghilangkan
kemampuan ion tersebut dalam membentuk scale atau kerak maupun
mengganggu kinerja dari deterjen. Penghilangan ini dapat dicapai melalui metode
presipitasi dan pertukaran ion.Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam
menghilangkan kesadahan air adalah dengan menggunakan Reverse osmosis dan
Distilasi. Namun distilasi sendiri terbilang sangat mahal biayanya untuk
kebanyakan kasus dari hardwater, untuk itu lebih banyak mengaplikasikan proses
penyulingan dengan mengunakan water softener dengan resin kation. Tetapi ada
hal yang harus diketahui pada saat kita mengunakan water softener, yaitu proses
perawatan yang harus rutin.
Adapun cara pengoperasian unit dari water softener yaitu :
Proses Filtrasi. Di mana dalam proses tersebut, air terfiltrasi lalu menyaring dari
bagian atas menuju bagian bawah lewat pertukaran ion kaion. Dalam proses
tersebut unit pada softener filter bisa mengikat beberapa kadar kapur pada
kandungan air.
Proses Backwashing. Dalam proses ini, terjadi proses pencucian sebuah media
filter, di mana sudah tersumbat maupun sudah banyak tersumbat oleh kotoran
didalam media filter dengan begitu mengurangi aliran air yang telah dihasilkan.
Untuk itulah diperlukan metode backwashing. Biasanya proses backwashing
sendiri perlu dilakukan sekitar 3-6 hari sekali tergantung pada kualitas air sumber
yang ada, selain itu jika kondisi pada debit air menurun atau berkurang juga
diperlukan proses backwashing. Dengan begitu hal tersebut mesti dilakukan
backwashing dengan kontinu supaya kondisi dan kualitas air pun menjadi baik.
Proses backwashing ini harus dilakukan hingga air output pada buangan tampak
lancar dan bersih, kira-kira memerlukan waktu 30 menit untuk proses ini.
Proses regenerasi yaitu proses pengaktifan dari media resin kation dan media
garam NaCl murni yang dialirkan. Caranya siapkan garam dapur atau NaCl murni
sekitar 20% kemudian larutkan dalam air menggunakan tabung khusus lalu proses
regenerasi pun dapat dilakukan.4. Proses Fast Rinse merupakan proses akhir dari
backwashing atau regenerasi. Untuk melakukan proses ini biasanya
membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit hingga air buangan pun lancar. Dan
biasanya merupakan proses pembilasan agar sisa garam dalam air dapat terbuang
sempurna.
1. Proses Regenerasi Softening
Regenerasi adalah proses aktivasi resin yang telah jenuh. Resin telah jenuh
dapat diketahui dengan menggunakan Hardness test kit (yaitu alat yang
digunakan untuk mengetahui kandungan hardness dalam air), jika test sampel
air softener menunjukan warna biru maka hardness <1 ppm (masih dalam
kondisi baik), tetapi jika menunjukan warna violet/ ungu-merah, maka resin
jenuh dan tidak mampu lagi mengikat ion hardness pada air baku (resin perlu
diregenerasi).
Tahapan regenerasi adalah sebagai berikut.
Backwash Aliran normal air pada tanki softener umumnya dari atas ke
bawah, hal ini menimbulkan penumpukan kotoran pada lapisan resin bagian
atas, dan mengakibatkan resin menjadi padat akibat tekanan air. Pada proses
backwash, aliran air diubah dari bawah ke atas, sehingga pengotor di bagian
atas akan terangkat, lalu resin padat akan memisah kembali. Kondisi ini akan
memudahkan larutan garam untuk mencapai semua permukaan butiran resin
pada setiap area di dalam tanki softener.
Regenerasi Seperti telah disampaikan diatas, proses regenerasi ini untuk
mengaktifkan kembali resin yang telah jenuh. Bahan yang digunakan adalah
Natrium klorida atau Sodium Chloride dengan rumus kimia NaCl. Ketika
proses regenerasi dilakukan, aliran larutan garam jangan terlalu cepat, jika
terlalu cepat akan mengakibatkan proses regenerasi tidak berjalan optimal/
resin hasil regenerasi kurang optimal.
Rinsing/pencucianRinsing berguna untuk mencuci kelebihan garam, agar ion
Cl tidak lolos ke dalam boiler (ion Cl merupakan ion agresif penyebab korosi).
Rinsing dapat dihentikan jika TDS air hasil pencucian sudah sama dengan
TDS air pencuci, atau biasanya operator mencicipi air, jika asin atau masih
payau berarti masih ada sisa garamnya

B. DEMINERALISASI

Demineralisasi terdiri dari kata “De” , “mineral” dan “sasi” yaitu proses
pemisahan kadar garam dan juga mineral yang ada dalam air baku atau dapat juga
diartikan sebagai proses menghilangkan mineral dalam air. Berbeda dengan softening,
proses ini menghilangkan semua mineral baik ion positif dan negatif dalam air. Pada
proses ini air yang dihasilkan adalah air demin.

1. Proses Demineralisasi
Proses demin menggunakan proses pertukaran ion dengan menggunakan 2
jenis resin, yaitu kation (mengikat ion hardness dll) dan resin anion (mengikat ion
klorida, Silika dll). Biasanya ada dua tabung yang digunakan untuk menukar dua
ion tersebut. Adapun dua tabung tersebut biasa berisi dua jenis ion yang berbeda
yakni yang satu berisi ion positif dan yang satu berisi ion negatif. Dari kedua
tabung tersebut, konten atau isinya tentunya akan berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Pada ion positif terdiri dari natrium, calsium, magnesiom dan
lainnya. Sementara untuk tabung dengan ion negatif terdiri dari SO4, SiO2, dan
lainnya.Kemampuan daya tukar ion pada resin anion umumnya setengah dari
resin kation, sehingga jumlah volume resin anion adalah 1.5 – 2 kali dari jumlah
resin kation.
Kedua tipe kolom resin di atas bekerja pada dua tipe sistem demineralisasi yang
berbeda.
1. Multi-Stage Demineralisasi
Pada awal proses demineralisasi multi-stage, air akan melewati resin kation
untuk mengikat ion-ion mineral positif. Proses ini diikuti dengan pelepasan ion
H+ ke dalam air. Jika R dan K2+ berturut-turut adalah molekul ion resin dan ion
mineral positif, maka reaksi ion exchange yang terjadi pada kolom resin yakni
sebagai berikut.
2 R-H + K2+ → R2K + 2 H+
Ion kalsium yang terlarut di dalam air biasanya berbentuk kalsium bikarbonat.
Pada saat ion kalsium diikat molekul resin, kalsium bikarbonat akan terpecah
membentuk molekul air dan karbondioksida.
2 R-H + Ca(HCO3)2 → R2Ca + 2 H2 + 2 CO2
Molekul karbondioksida hasil reaksi di atas dikeluarkan melalui sistem CO2
removal. Ion H+ yang lepas ke dalam air akan berikatan dengan anion terlarut di
dalam air. Sehingga reaksi ion hidrogen tersebut akan menghasilkan asam kuat
seperti asam sulfurik, hidroklorik, dan asam nitrit. Untuk menghilangkan
keasaman ini, air dialirkan lebih lanjut ke resin anion. Saat melewati resin anion,
ion-ion negatif yang larut di dalam air akan terikat oleh molekul resin diikuti
dengab terlepasnya ion OH–. Jika A adalah ion negatif yang terlarut di dalam air,
maka reaksi yang terjadi pada resin anion adalah sebagai berikut.
2 R-OH + A2- → R2A + 2 OH–
Pada akhirnya ion H+ dan OH– akan bereaksi membentuk molekul air baru.
H+ + OH– → H2O
2. Mixed Bed Demineralisasi
Pada beberapa kebutuhan industri, terkadang dibutuhkan tidak satu tahap
proses pertukaran kation dan anion. Pada beberapa proses, bahan baku air
dilewatkan sampai dua atau tiga kation dan anion kolom resin. Untuk meringkas
proses, maka setiap stage pertukaran ion dapat digunakan satu kolom resin yang
berisi resin kation dan anion sekaligus. Pada akhir proses demineralisasi, akan
didapatkan air dengan kualitas sangat murni. Sistem ini sangat cocok digunakan
pada pabrik-pabrik pengguna boiler bertekanan tinggi, serta industri elektronik
untuk kebutuhan mencuci transistor dan komponen-komponen elektronika
lainnya.

2. Proses Regenerasi Demineralisasi


Jika keseluruhan molekul resin telah mengikat ion sasaran mereka, maka resin
dikatakan telah mencapai titik jenuhnya. Untuk dapat menggunakan kembali resin
tersebut perlu dilakukan proses regenerasi. Berikut adalah tahapan umum proses
regenerasi resin single-bed kation atau anion.
Lakukan pencucian resin backwash dengan mengalirkan air berlawanan arah
dengan aliran normal treatment. Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran
yang mungkin mengendap di dalam kolom.
1. Injeksi regenerant (H2SO4 atau NaOH) yang telah dilarutkan dengan air
berkualitas, ke dalam kolom resin. Regenerant harus mengalir pada kecepatan
yang cukup sehingga waktu kontak dengan resin adalah 20 hinga 40 menit.
2. Alirkan air murni ke dalam kolom dengan kecepatan yang sama dengan tahap
sebelumnya.
3. Terakhir, bilas resin dengan mengalirkan air demin dengan kecepatan sama
dengan proses treatment, sampai air output dari resin ini sesuai dengan
kualitas yang diinginkan.

Untuk proses regenerasi resin mixed-bed, membutuhkan tahapan yang lebih


banyak. Berikut adalah tahapan-tahapan tersebut.

1. Lakukan backwash untuk memisahkan resin kation dengan resin anion.


2. Hentikan backwash dan tunggu hingga butiran-butiran resin mengendap.
3. Jika diperlukan, buang air di dalam kolom hingga level mencapai setara
dengan ketinggian resin.
4. Injeksikan NaOH pekat yang telah dilarutkan ke dalam air demin.
5. Keluarkan NaOH dari dalam kolom dengan mengalirkan air pelarut ke dalam
kolom.
6. Injeksikan larutan asam pekat (seperti hidroklorik atau asam sulfat) ke dalam
kolom resin.
7. Keluarkan larutan asam dari dalam kolom dengan mengalirkan air pelarut ke
dalam kolom.
8. Buang air hingga mencapai level setara dengan butiran resin.
9. Aduk resin dengab menghembuskan udara terkompresi bersih atau nitrogen
bertekanan.

Anda mungkin juga menyukai