Anda di halaman 1dari 11

Ujian Akhir Semester Ganjil 2021/2022

Fakultas Teknik

Universitas PGRI Palembang

Jum’at 07 Januari 2022

Nama : Chicha Novitasari

Nim : 2019312003

Program Studi : Teknik Kimia

Semester : V ( Lima )

Mata Kuliah : Sistem Utilitas

Dosen Pengampu : Muhrinsyah Fatimura S. T., M. T.

1.) Silahkan dibaca dengan seksama diskripsi di bawah ini, pertanyaan ada setelah itu !

Pada proses produksi amoniak di PT PUSRI gas alam yang berasal dari PT. Pertamina

Gas alam yang sudah bersih dari pengotor, dimasukkan Kedalam primary reformer, gas
alam direaksikan dengan steam sehingga terjadi reaksi utama sebagai berikut:

CH4 + H2O ↔ 3H2 + CO

CO + H2O ↔ CO2 + H2

Gas CH4 sisa dari primary reformer sebesar (9-14%) direaksikan dengan oksigen menjadi
H2 di secondary reformer dimasukkan udara sebagai sumber nitrogen (N2).
Dimana gas N2 dan H2 yang terbentuk di sebut syn gas yang akan di umpankan ke amoniak
konverter.

N2 + 3H2 <-> 2NH3

Udara instrument yang di control dari ruangan pengendali proses digunakan untuk
mengerakkan control valve untuk mengatur laju alir dari fluida yang di pindahkan. Untuk
membantu proses produksi amoniak seperti pembersihan, pencampuran diperlukan udara
pabrik dan proses pendinginan pada tiap Heat Exchanger yang menggunakan air sebagai
cooling water. Proses refrigrasi di lakukan untuk proses pencairan amoniak dengan
menggunakan refrigran NH3 itusendiri yang akan di kirim ketangki amoniak sebagai umpan
di pabrik urea.

Dari diskripsi diatas buatkan flow diagram alir hubungan antara sistem utilitas sebagai unit
penunjang dengan proses utama Pabrik Amoniak.

Gambar boleh ditulis tangan kemudian di upload atau menggunakan software gambar boleh?

Jawaban :
2.) Buatlah flow diagram proses pembuatan raw water menjadi filter water kemudian
didiskripsikan !
Jawaban :

Untuk memenuhi standar air bersih yang ditetapkan maka perlu di lakukan
pengolahan. Secara umum proses pengolahan air dibagi dalam 2 unit, yaitu:
1. Unit Penampungan Awal (Intake)
Unit ini dikenal dengan istilah unit Sadap Air (Intake). Unit ini berfungsi sebagai tempat
penampungan air dari sumber airnya. Selain itu unit ini dilengkapi dengan Bar
Sceen yang berfungsi sebagai penyaring awal dari benda-benda yang ikut tergenang
dalam air seperti sampah daun, kayu dan benda2 lainnya.
2. Unit Pengolahan (Water Treatment)
Pada unit ini, air dari unit penampungan awal diproses melalui beberapa tahapan:
a. Tahap Koagulasi (Coagulation)
Pada tahap ini, air yang berasal dari penampungan awal diproses dengan
menambahkan zat kimiaTawas (alum) atau zat sejenis seperti zat garam besi (Salts
Iron) atau dengan menggunakan sistem pengadukan cepat (Rapid Mixing). Air yang
kotor atau keruh umumnya karena mengandung berbagai partikel koloid yang tidak
terpengaruh gaya gravitasi sehingga tidak bisa mengendap dengan sendirinya. Tujuan
dari tahap ini adalah untuk menghancurkan partikel koloid (yang menyebabkan air
keruh) tadi sehingga terbentuk partikel-partikel kecil namun masih sulit untuk
mengendap dengan sendirinya.
b. Tahap Flokulasi (Flocculation)
Proses Flokulasi adalah proses penyisihan kekeruhan air dengan cara penggumpalan
partikel untuk dijadikan partikel yang lebih besar (partikel Flok). Pada tahap ini,
partikel-partikel kecil yang terkandung dalam air digumpalkan menjadi partikel-
partikel yang berukuran lebih besar (Flok) sehingga dapat mengendap dengan
sendirinya (karena gravitasi) pada proses berikutnya. Di proses Flokulasi ini dilakukan
dengan cara pengadukan lambat (Slow Mixing).
c. Tahap Pengendapan (Sedimentation)
Pada tahap ini partikel-patikel flok tersebut mengendap secara alami di dasar
penampungan karena massa jenisnya lebih besar dari unsur air. Kemudian air di
alirkan masuk ke tahap penyaringan di Unit Filtrasi.
d. Tahap Penyaringan (Filtration)
Pada tahap ini air disaring melewati media penyaring yang disusun dari bahan-bahan
biasanya berupa pasir dan kerikil silica. Proses ini ditujukan untuk menghilangkan
bahan-bahan terlarut dan tak terlarut. Secara umum setelah melalui proses penyaringan
ini air langsung masuk ke unit Penampungan Akhir. Namun untuk meningkatkan
qualitas air kadang diperlukan proses tambahan, seperti: membubuhkan bubuk karbon
aktif ke dalam air tersebut.
e.Proses Disinfeksi(Disinfection)
Sebelum masuk ke unit Penampungan Akhir, air melalui Proses Disinfeksi dahulu.
Yaitu proses pe mbubuhan bahan kimia Chlorine yang bertujuan untuk membunuh
bakteri atau mikroorganisme berbahaya yang terkandung di dalam air tersebut.

3.) Tuliskan reaksi regeneresasi dari proses kation dan anion exchange kemudian jelasakan ?
Jawaban :

a. Regenerasi kation
Regenerasi kation dilakukan dengan cara mengganti kembali ion H+ yang telah jenuh
dengan merekasikannya dengan H2SO4. Regenerasi terhadap hydrogen cation exchanger
dilakukan dengan asam kuat, biasanya asam sulfat dan/atau asam klorida.

Reaksi umum regenerasi hydrogen cation exchanger :

MRx(s) + x H+(aq) M+x(aq) + x RH(s)

Ada beberapa tahapan yang dilakukan pada proses regenerasi kation:

 Backwash adalah suatu proses dalam regenerasi yang bertujuan untuk


membuang/menghilangkan deposit kotoran yang menempel di resin.
 Pemberian asam tahap 1 yaitu dengan menginjeksikan H2SO4 1,75%
 Pemberian asam tahap 2 yaitu dengan menginjeksikan H2SO4 3,5%
 Pemberian asam tahap 3 yaitu dengan menginjeksikan H2SO4 5,25%
 Slow rinse dimaksudkan untuk pembilasan dan pengangkatan kotoran yang telah
di proses.
 Fast rince sama dengan slow rinse hanya saja melakukannya dengan debit air
yang besar.
b. Regenerasi anion

Regenerasi resin penukar anion sama dengan regenerasi kation, jika sudah jenuh maka
dapat dikembalikan ke keadaan dengan menggunakan alkali. Soda kaustik dipakai
sebagai penukar anion dari basa kuat.

Reaksi umum regenerasi anion exchanger :

R4NX(s) s(s)+ OH- (aq)→ R4NOH (s)+ X-(aq)

Sama dengan regenerasi pada kation, pada anion juga terdapat beberapa tahapan. Tahap-
tahap yang dilakukan pada proses regenerasi anion:

 Backwash adalah suatu proses dalam regenerasi yang bertujuan untuk


membuang/menghilangkan deposit kotoran yang menempel di resin.
 Preheat bed
 Caustic injection yaitu penambahan kaustik dengan cara menginjeksian NaOH
4%.
 Slow rinse dimaksudkan untuk pembilasan dan pengangkatan kotoran yang telah
di proses.
 Fast rince sama dengan slow rinse hanya saja diakukan dengan debit air yang
besar.

Selama proses regenerasi, limbah air yang dihasilkan ditampung pada bak
penampung regenerasi (neutral basin) untuk dinetralkan sebelum akhirnya dibuang ke
sungai. Biasanya regenerasi dilakukan dengan melewatkan regeneran melalui bed resin
penukar ion pada arah yang sama dengan air baku yang diolah, proses ini disebut
regenerasi co-current. Jika regenerasi co-current (aliran ke bawah) terjadi, lapisan bawah
kolom diregenerasi dengan buruk, kecuali jika digunakan regeneran asam atau basa dalam
jumlah yang sangat besar. Di sisi lain, jika regenerasi dilakukan counter-current (dengan
arah yang berlawanan), lapisan bawah resin yang jenuh lebih efektif diregenerasi. Proses
ini terjadi pada pengurangan kebocoran natrium (pada penukar kation) dan silika (pada
penukar anion) hingga tingkat pengurangannya sangat rendah selama siklus pertukaran.
Pada studi lebih lanjut, teknik fluidisasi telah digunakan untuk regenerasi demineralisasi.
Pada proses ini, air mentah diolah dengan mengalirkan ke atas dan dilakukan oleh
regeneran (zat peregenerasi) melalui aliran ke bawah. Dalam produksi air deionisasi dapat
dicapai dengan menggunakan bed bertingkat yang terdiri dari lapisan resin yang
ditumpangkan dengan polaritas yang sama. Salah satu diantaranya asam atau basa lemah,
sementara lainnya asam atau basa kuat. Selama regenerasi, resin asam lemah, yang lebih
ringan dari resin asam kuat ditempatkan pada atas bed. Aliran counter-current regeneran
kemudian menuju ke atas melalui bed dan bertemu pertama kali dengan resin asam kuat,
diikuti resin asam lemah. Sehingga regenerasi terjadi secara menyeluruh.

4.) Buatlah diagram alir proses sikus cooling tower dan diskripsikan diagram alir tersebut !
Jawaban :
Fungsi Cooling Tower adalah sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor
dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa menggunakan
fan/kipas. Berikut gambar Cooling tower dengan sistem kerjanya:

Penjelasannya :
Jenis-jenis Cooling Tower
1. Menara Pendingin Forced Draft
Prinsip kerjanya adalah udara dihembuskan ke menara oleh sebuah fan yang terletak pada
saluran udara masuk sehingga terjadi kontak langsung dengan air yang jatuh, berikut gambarnya:
Cooling Tower Forced Draft
2. Cooling tower induced draft dengan aliran berlawanan
Prinsip kerjanya :

 Air masuk pada puncak dan melewati bahan pengisi (filler)


 Udara masuk dari salah satu sisi (menara aliran tunggal) atau pada sisi yang berlawanan
(menara aliran ganda)
 Fan mengalirkan udara melintasi bahan pengisi menuju saluran keluar pada puncak
menara berikut gambarnya:

Cooling Tower induced draft dengan aliran berlawanan


3. Cooling Tower induced draft dengan aliran melintang
Prinsip kerjanya :
 Air panas masuk pada puncak menara, melalui bahan pengisi (filler)
 Udara masuk dari samping menara melewati filler, sehingga terjadi kontak langsung dengan
air (pendinginan) dan keluar menuju puncak
Berikut gambarnya :

Cooling Tower induced draft dengan aliran melintang

5.) Dari dua jenis boiler gambar diatas silahkan untuk menjelaskan 2 jenis ini.

a. ……………………………… b. ………………………………

Jawaban :
a. Fire Tube Boiler

Fire Tube Boiler juga sering disebut Boiler Pipa Api. Fire Tube Boiler biasanya
digunakan untuk kapasitas steam yang relatif kecil dengan tekanan rendah hingga
sedang, itu dikarenakan sesuai dengan karakteristik dari Fire Tube Boiler itu sendiri,
yang dimana karakteristinya ialah menghasilkan kapasitas steam dan tekanan rendah.
Fire Tube Boiler kompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000 kg/jam dengan
tekanan sampai 18 kg/cm2. Fire Tube Boiler dalam operasinya menggunakan bahan
bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat. Sebagian besar Fire tube boiler dirakit
oleh pabrik untuk semua bahan bakar.

Cara kerja Fire Tube Boiler cukup mudah dipahami yaitu dikarenakan pada saat proses
pengapian yang terjadi di dalam pipa, panas yang dihasilkan dari pengapian tersebut
akan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air.

b. Water Tube Boiler


Water tube boiler atau Boiler Pipa Air. Water tube boiler memiliki karakteristik yang
hampir sama dengan Fire tube boiler, jika pada Fire tube boiler itu hanya mampu
menyimpan tekanan steam rendah sedangkan pada Water tube boiler mampu
menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi. Bukan hanya itu saja karakteristik
dari Water tube boiler diantaranya kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan
dari plant pengolahan air. Water tube boiler dirancang dengan kapasitas steam antara
4.500 – 12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi.
Cara Kerja Water Tube Boiler, proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas
yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut
dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan
terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan
temperatur sesuai, melalui tahap secondary superheater dan primary superheater baru
steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus
dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut didalam air tesebut. Hal
ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.

Anda mungkin juga menyukai