Demineralisasi air adalah sebuah proses penyerapan kandungan ion-ion mineral di dalam air
dengan menggunakan resin ion exchange. Air hasil proses demineralisasi digunakan untuk
berbagai macam kebutuhan, terutama untuk industri. Industri yang menggunakan air demin
diantaranya yakni pembangkit listrik tenaga uap, industri semikonduktor, dan juga industri
farmasi.
Ada dua tipe kolom resin yang umum digunakan pada proses demineralisasi air. Keduanya
adalah Single Bed dan Mixed Bed Ion Exchange Resin. Single Bed berarti di dalam satu
kolom hanya terdapat satu jenis resin saja yakni kation resin saja atau anion resin saja.
Sedangkan kolom Mixed Bed berisi campuran resin kation dan anion.
Kedua tipe kolom resin di atas bekerja pada dua tipe sistem demineralisasi yang berbeda:
1. Multi-Stage Demineralisasi
Pada awal proses demineralisasi multi-stage, air akan melewati resin kation untuk
mengikat ion-ion mineral positif. Proses ini diikuti dengan pelepasan ion H+ ke dalam
air. Jika R dan K2+ berturut-turut adalah molekul ion resin dan ion mineral positif,
maka reaksi ion exchange yang terjadi pada kolom resin yakni sebagai berikut:
2 R-H + K2+ → R2K + 2 H+
Ion kalsium yang terlarut di dalam air biasanya berbentuk kalsium bikarbonat. Pada
saat ion kalsium diikat molekul resin, kalsium bikarbonat akan terpecah membentuk
molekul air dan karbondioksida.
2 R-H + Ca(HCO3)2 → R2Ca + 2 H2 + 2 CO2
Molekul karbondioksida hasil reaksi di atas dikeluarkan melalui sistem CO2 removal.
Ion H+ yang lepas ke dalam air akan berikatan dengan anion terlarut di dalam air.
Sehingga reaksi ion hidrogen tersebut akan menghasilkan asam kuat seperti asam
sulfurik, hidroklorik, dan asam nitrit. Untuk menghilangkan keasaman ini, air
dialirkan lebih lanjut ke resin anion. Saat melewati resin anion, ion-ion negatif yang
larut di dalam air akan terikat oleh molekul resin diikuti dengab terlepasnya ion OH–.
Jika A adalah ion negatif yang terlarut di dalam air, maka reaksi yang terjadi pada
resin anion adalah sebagai berikut:
2 R-OH + A2- → R2A + 2 OH–
Pada akhirnya ion H+ dan OH– akan bereaksi membentuk molekul air baru:
H+ + OH– → H2O
Proses Demineralisasi Air Multi-stage
Bentuk variasi sistem demineralisasi lain yakni dengan menggunakan kolom resin
anion kuat dan lemah. Sistem ini menghasilkan kualitas output yang sama dengan
hanya menggunakan satu resin anion. Keuntungan sistem ini yaitu lebih ekonomis
saat harus mengikat anion-anion kuat seperti sulfat dan klorit, karena pada saat proses
regenerasi resin, larutan NaOH pekat yang keluar dari kolom resin kuat sudah cukup
untuk meregenerasi anion resin lemah. Untuk menghadapi anion kuat terlarut dalam
air dengan jumlah yang sama, jumlah larutan NaOH yang dibutuhkan untuk
meregenerasi dua anion resin tersebut, lebih sedikit dibandingkan NaOH yang
meregenerasi sistem dengan satu anion resin.
Proses Regenerasi
Jika keseluruhan molekul resin telah mengikat ion sasaran mereka, maka resin dikatakan
telah mencapai titik jenuhnya. Untuk dapat menggunakan kembali resin tersebut perlu
dilakukan proses regenerasi. Berikut adalah tahapan umum proses regenerasi resin single-bed
kation atau anion:
1. Lakukan pencucian resin backwash dengan mengalirkan air berlawanan arah dengan
aliran normal treatment. Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang
mungkin mengendap di dalam kolom.
2. Injeksi regenerant (H2SO4 atau NaOH) yang telah dilarutkan dengan air berkualitas,
ke dalam kolom resin. Regenerant harus mengalir pada kecepatan yang cukup
sehingga waktu kontak dengan resin adalah 20 hinga 40 menit.
3. Alirkan air murni ke dalam kolom dengan kecepatan yang sama dengan tahap
sebelumnya.
4. Terakhir, bilas resin dengan mengalirkan air demin dengan kecepatan sama dengan
proses treatment, sampai air output dari resin ini sesuai dengan kualitas yang
diinginkan.
Untuk proses regenerasi resin mixed-bed, membutuhkan tahapan yang lebih banyak. Berikut
adalah tahapan-tahapan tersebut: