Abrar Tanjung
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Lancang Kuning
E-mail : abrartanjung_1970@yahoo.co.id
Dalam penyaluran tenaga listrik dari sumber tenaga listrik ke konsumen yang
letaknya berjauhan selalu mengalami terjadinya kerugian berupa rugi-rugi daya dan rugi
tegangan sehingga menyebabkan terjadinya jatuh tegangan yang cukup besar yang
mengakibatkan rendahnya tegangan terima terutama yang berada diujung saluran. Untuk
mengurangi drop tegangan dan rugi daya adalah dengan memasang kapasitor. Dengan
memasang kapasitor rugi-rugi daya bisa diminimalkan sehingga dapat melakukan
penghematan energi listrik, peningkatan kualitas tegangan dan kualitas daya (power quality).
Dalam penelitian untuk meminimalkan drop tegangan dan rugi-rugi daya dengan
melakukan optimasi penentuan lokasi pemasangan optimum kapasitor menggunakan
analisa aliran daya dengan program ETAP versi 6.0. sehingga diperoleh tegangan terima
dapat diperbaiki untuk kondisi seimbang pada trafo nomor BLT089 sebesar 17,242 kV
dengan rugi-rugi daya sebesar 367 kW dan 748 kVAr.
sesuai dengan standar yang diijinkan Gambar 1. Single line diagram saluran
distribusi
Keterangan : temperatur 200C untuk setiap satu
BB-GI = Bus Bar Tegangan Menengah kilometer.
pada Gardu Induk
PBO = Pemutus Balik Otomatis 1000
PMT = Pemutus Tenaga Rdc (20) = . (2.3)
A
JTM = Jaringan Tegangan Menengah
GD = Gardu Distribusi Nilai resistansi-jenis pada
JTR = Jaringan Tegangan Rendah temperatur 200C adalah 0,028248 ohm-
mm2/m untuk aluminium dan 0,01724 ohm-
mm2/m untuk tembaga. Resistansi-dc akan
3. Impedansi pada Saluran Distribusi meningkat dengan naiknya temperatur
Impedansi (Z) terdiri dari penghantar. Bila temperatur penghantar
resistansi (R) dan reaktansi (X). Impedansi (Temperatur lingkungan) sebesar T0C,
merupakan parameter utama pada suatu maka resistansi-dc pada T0C untuk
saluran transmisi/distribusi. Impedansi penghantar dengan koefisien temperatur
pada saluran transmisi/distribusi perlu pada 200C (20)= 0,00403 per-0C
diketahui untuk melakukan analisa sistem, (Alluminium 61%):
baik untuk analisa aliran daya, hubung-
singkat dan proteksi, kestabilan sistem Rdc (T 0 C) = Rdc (20 C ) [1 + 20 .(T 0 C - 20 0 C )] (2.4)
maupun kontrol sistem. Nilai resistansi Bila penghantar dialiri listrik AC,
ditentukan oleh jenis dan ukuran kawat maka resistansinya akan lebih besar dari
penghantar, sedangkan nilai reaktansi resistansi-dc disebabkan adanya efek kulit
(induktif dan kapasitif) ditentukan oleh (skin effect) akibat frekuensi (f). Faktor
jarak antar saluran dan jumlah serat kawat efek kulit (mr) adalah seperti persamaan
penghantarnya. Biasanya untuk sistem (2.5) :
bertegangan rendah dan menengah,
reaktansi kapasitif dapat diabaikan, karena mr = 0,0118. f (2.5)
nilainya relatif kecil dibandingkan dengan
reaktansi induktif (Gonen Turan, 1988). 5. Reaktansi
Z = R + jX (2.1) Reaktansi pada saluran
Keterangan : transmisi/distribusi terdiri dari reaktansi
Z = Impedansi induktif (jX) dan reaktansi kapasitif (-jX).
R = resistansi Namun pada saluran distribusi, reaktansi
jX = reaktansi kapasitif sangat kecil sekali, sehingga
biasanya diabaikan. Besar reaktansi
4. Resistansi induktif (T.S. Hutauruk, 1983):
Resistansi suatu kawat X = 2 f .L (2.6)
penghantar tergantung kepada jenis bahan
kawatnya yang diwakili oleh resistivitas- Keterangan :
jenis, luas penampang dan panjang kawat F = Frekuensi (Hz)
(William D. Stevensen Jr., 1984 dan L = Induktansi (Hendry)
F.Suryatmo, 1992), X = Reaktansi induktif
l
R = . , ohm/meter (2.2) 6. Kapasitor pada Saluran Distribusi
A Kapasitor adalah
komponen/peralatan listrik yang dapat
Keterangan : mensuplai daya reaktif (kVAr).
R = tahanan (ohm/m) Pemasangan kapasitor pada sistem
= tahanan jenis (ohm-mm/m) distribusi dapat memperbaiki faktor daya,
A = luas penampang (mm) rugi daya, pada saluran dan memperbaiki
L = panjang kawat (m) tegangan pada sistem.
Kapasitor Bank adalah
Pabrik pembuat, biasanya sekumpulan beberapa kapasitor yang
memberikan nilai resistansi-dc (Rdc) pada disambung secara paralel untuk
mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu.
Besaran dipakai adalah kVAR meskipun di Antara daya reaktif kapasitif dan
dalamnya tercantum besaran kapasitansi daya reaktif induktif mempunyai arah yang
yaitu Farad atau micro farad. Kapasitor ini berlawanan. Daya reaktif induktif daya
mempunyai sifat listrik yang kapasitif listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan
(leading), sehingga mempunyai sifat medan magnet yang dibutuhkan oleh alat-
mengurangi terhadap sifat induktif alat induksi seperti motor listrik,
(lagging) dengan dasar nilai faktor daya transformator, dan lain-lain. Tanpa daya
diperbaiki. reaktif induktif daya listrik tidak dapat
Kapasitansi adalah kemampuan ditransfer ke sisi sekunder dalam suatu
kapasitor dalam menyimpan muatan listrik, trafo atau melalui celah udara pada motor-
dinyatakan dengan simbol C dan satuan motor listrik.
Farad, muatan listrik dengan simbol Q Daya reaktif kapasitif adalah daya
dengan satuan Coulomb, tegangan yang dibutuhkan kapasitor, kapasitansi
diantara dua plat bersimbol V dengan tegangan tinggi dan sebagainya. Pada
satuan Volt. Kapasitas sebuah kapasitor prinsipnya suatu beban induktif bila
adalah perbandingan antara banyak digambarkan arus dan tegangannya,
muatan listrik dengan tegangan kapasitor diperoleh arus (I) tertinggal di belakang
(Sudaryatno Sudirhan, 2002). tegangan (V) dengan sudut () derajat.
P = S Cos (2.10)
Q = P Tan
S = P + jQ
Gambar 5. Diagram suatu pemasangan
Keterangan :
kapasitor shunt
P = Daya aktif, dengan satuan Watt
Q = Daya reaktif, dengan satuan VAR Kapasitor mengambil daya reaktif
S = Daya semu, dengan satuan VA leading dari sumber dan dapat dilihat pada
Hubungan tersebut dapat ditunjukan gambar 6.
dengan gambar dibawah ini :
Resistansi Reaktansi
Penampang nominal Jari-jari Urat GMR
NO (/km) (/km)
(mm2)
1. 70 4.7193 7 3.4262 0.4608 0.3572
2. 95 5.4979 19 4.1674 0,3396 0,3499
3. 150 6.9084 19 5.2365 0,2162 0,3305
4. 240 8.7386 19 6.6238 0,1344 0,3158
Kondisi Eksisting
Tegangan
Total Rugi Daya Kapasitor
No. Feeder terendah
Lokasi kV kW kVar kVar Lokasi
1 Sebanga DRI258 18.328 23.3 53.5 - -
2 Subrantas DRI180 18.387 32.4 74.3 - -
3 Belutu BLT089 15.989 186.7 317.1 - -
Total lossis di saluran 170.3 248 - -
Total lossis di saluran Ekspress Feeder 186.3 422.5 - -
Total lossis/rugi daya Keseluruhan 429 867 - -