Disusun Oleh :
4D D4 Teknik Listrik
42121250
2021/2022
LAPORAN PRAKTIKUM PEMBANGKIT DAN PENYALURAN STL
I. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat mendemonstrasikan kondisi undervoltage pada beberapa
jenis saluran trasmisi/ distribusi.
2. Mahasiswa dapat mengukur besar voltage drop untuk bebepa jenis
transmisi/ distribusi.
operasi maupun dalam perencanaan dimana tegangan setiap titik saluran harus
selalu diperhatikan besar perubahan tegangan yang diperbolehkan ± 5%.
A=luas penampang ( m2 )
2) Induktansi
Induktansi kawat 3 phase umumnya berlainan untuk masing – masing
kawat. Namun karena perbedaannya kecil, nilai induktansinya dari
penghantar yang ditransposisikan diambil, bila ketidak seimbangan tidak
besar. untuk mencari nilai reaktansi induktansi dapat digunakan persamaan
X L =2. π . f . L
dengan :
L = Induktansi karena fluks magnet dalam kawat
3) Kapasitansi(C)
Kapasitan adalah kemampuan dua konduktor yang dipisahkan oleh
isolator untuk menyimpan muatan listrik pada tegangan yang diberikan
diantara keduanya. Bila pada dua konduktor yang terpisah oleh jarak
tertentu dialirkan arus listrik maka akan terbentuk fluks elektrostatik dan
dua konduktor tersebut berfungsi sebagai kapasitor. Nilai kapasitasnya
semata-mata tergantung dari jari-jari konduktor dan jarak antara kedua
konduktor tersebut serta tidak dipengaruhi oleh besarnya medan magnet
maka untuk mencari nilai reaktansi kapasitif dapat digunakan persamaan
sebagai berikut :
1
XC=
2. π . f .C
Normalnya nilai a dan b jauh lebih kecil dari nilai VS dan VR maka b2
dapat diabaikan. Sehingga diperoleh U1 U2 + a, atau Vz = a.
Dimana:
a=a R +a X
a R =R . I .cos α
a X = X . I .sin α
c. Faktor Daya
Faktor daya adalah perbandingan antara daya nyata dalam satuan
Watt dan daya reaktif dalam satuan Volt Ampere Reaktif (VAR) dari daya
yang disalurkan oleh pusat - pusat pembangkit ke beban. Nilai faktor daya
ini mempengaruhi jumlah arus yang mengalir pada saluran untuk suatu
beban yang sama. Faktor daya salah satunya disebabkan oleh penggunaan
peralatan pada pelanggan yang menyimpang dari syarat - syarat
penyambungan yang telah di tetapkan.
Rendahnya faktor daya disebabkan karena melebarnya sudut fasa
antara arus dan tegangan. Faktor daya yang terlalu rendah mengakibatkan
rugi yang sangat besar pada saluran. Pergeseran sudut fasa antara arus dan
Gambar 2.8 (a) Segituga daya (b) Diagram Phasor faktor mendahului
Gambar 2.9 (a) Segituga daya (b) Diagram Phasor faktor tertinggal
dengan :
P = Daya aktif (Watt)
S = Daya semu (Watt)
Q = Daya rekatif (VAR)
V. Prosedur Percobaan
Percobaan Transmisi/ distribusi
A. Tanpa parameter kapasitansi saluran
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memilih salah satu modul transmisi/ distribusi. Merangkai percobaan
sesuai gambar percobaan (tidak perlu menghubungkan kapasitansi
saluran – saluran dan saluran – ground).
3. Mencatat parameter transmisi/ distribusi
Pengukuran
Load
Sending Point Receiving Point VT
I
Pf VLL VLN Q P S VLL VLN Q P S (V)
R L C (A)
(v) (v) (VAR) (Watt) (VA) (v) (v) (VAR) (Watt) (VA)
1 0 0 0,22 1 379,6 219,27 0 145 145 377 217,66 0 144 144 3,81
0 1 0 0,288 0,103 383,1 221,4 190 20 191 378 218,24 187 18 189 3,83
1 1 0 0,373 0,653 380,1 219,5 186 161 246 373 215,35 181 158 241 5,27
Tabel 7.1 Data hasil percobaan Pengujian Voltage drop pada transmisi 230 kV
Pada percobaan kali ini, yakni transmisi dan distribusi yang dilakukan
guna mengetahui besar jatuh tegangan (voltage drop) antara sisi pengirim
(sending point) dan sisi penerima(Receiving Point).
Adapun parameter transmisi/ distribusi yang digunakan pada percobaan ini
adalah
Berdasarkan parameter diatas dapat diketahui nilai R dan L nya sebesar 3,7Ω dan
30 mH pada Transmisi 230 Kv, 6,3 Ω dan 50 mH pada distribusi 35 kV serta 4,5
Ω dan 20 mH pada distribusi kabel 11 kV
sama yaitu 145 Watt dan 145 VA ketika nilai P dan S sama maka faktor
dayanya sama dengan 1. Pada sisi beban (receiving point) tegangan phasa-
pahasanya sebesar 377 V dan phasa netralnya sebesar 217,66 V, nilai daya
reaktif pada sisi beban juga bernilai 0 . dan daya aktif dan daya semunya
bernilai sama yaitu 144 VA dan 144 Watt.
Pada saat beban bersifat Induktif R= 0 , L= 1 dan C= 0 dapat
menyebabkan rendahnya kualitas faktor daya dapat dilihat pada table 7.1
faktor dayanya sebesar 0,103 buruknya faktor daya akan mengurangi nilai
daya aktif yang dihasilkan dapat dilihat paada table nilai daya aktifnya
sebesar 20 W pada sisi pengirim dan 18 W pada sisi penerima dengan arus
yang diperoleh sebesar 0,288 A. pada sisi pengirim tegangan phasa-phasanya
sebesar 383,1 Volt dan phasa netralnya sebesar 221,4 Volt sedangkan pada
sisi penerima nilai VLL dan VLN yaitu 378 V dan 218,24 V , daya reaktif
dan daya semu pada sisi pengirim sebesar 190 VAR dan 191 VA
sedangankan pada sisi penerima sebesar 187 VAr dan 189 VA.
Beban bersifat resitif induktif mempunyai faktor daya yang rendah yaitu
sebesar 0,65 sehingga dapat menyebabkan tegangan dan arus berlawanan
dengan tegangan. sehingga menghasilkan daya reaktif (Q) yang besar yaitu
sebesar 186 VAR pada sisi pengirim dan 181 VAR pada sisi penerima
Dengan arus sebesar 0,37 A, VLL dan VLN sebesar 373 V dan 215,35 V ,
daya aktif dan semunya sebesar 158 watt dan 241 VA.
Adapun nilai voltage drop pada transmisi 230 kV berdasarkan hasil
pengukuran dapat dilihat pada table 8.1
Tabel 8.1 Voltage drop pada modul transmisi 230 kV berdasarkan hasil
pengukuran
Beban VLL
Voltage
Sending point Receiving point
R L C Drop
Vs (Volt) Vr (Volt)
1 0 0 219,27 217,66 3,81
Adapun nilai Voltage drop juga dapat ditentukan melalui perhitungan berikut 2
cara untuk menentukan voltage drop pada modul transmisi 230 kV berdasarkan
rumus teori dasar.
i s=i R=I
V s =V R + I . Z
I . Z=V S −V R
∆ V =V S −V R
X L =2 πFL
−3
X L =2∙ 3 , 14 ∙50 ∙ 30 ∙10
X L =9 , 42Ω
Z=√ R 2+ X L2
Z=√ 3 ,7 2+ 9 , 422
Z=10 ,12 Ω
∆ V =V S −V R
¿ 219 , 27−217 ,66
¿ 1 , 61V
Dengan menggunakan cara yang sama maka besar voltage drop lainya pada modul
transmisi 230 kV disajikan pada table berikut:
arus semakin besar pula arus yang menalir sehingga mengakibatkan voltage drop
semakin tinggi . dapat dilihat pada table ketika R=1 L=0 dan C=0 arus yang
dihasilkan sebesar 0,22 A dengan Voltage dropnya sebesar 3,81 V ketika R=1 dan
L=1 arus yang dihasilkan sebesar 0,373 A dengan jatuh tegangan sebesar 5,27 V
Tegangan jatuh pada penghantar semakin besar jika arus semakin tinggi
termasuk resistansi pada rangkaian sama halnya dengan inductor inductor
termasuk penyumbang terjadinya rugi-rugi tegangan pada jaringan yang
menurunkan faktor daya.