Anda di halaman 1dari 7

Cara menghitung ukuran kabel

imam sofyan

dear all,

saya mau tanya,bagaimana cara menghitung/menentukan ukuran kabel


listrik dan ukuran kabel tsb kuat sampai berapa Watt.sampai sejauh berapa
meter kabel tsb kuat menahan arus....ada rumusan,artikel,tabelnya.

Inok

Mas Imam,

Saya coba bantu ya:

1. Cari tahu daya tiap2 beban-beban/peralatan dan "future possibility load"


jadi bisa di prediksi kabelnya
2. Dari daya tsb kita bisa hitung Arusnya (Ampere)
3. Dari ampere tsb kita bisa tau "tingkat" panas yg dihasilkan
4. Dari tingkat panas yang dihasilkan kita bisa tau material dan konstruksi
kabel apa yg tepat dan berapa ukurannya
5. Untuk table saya kira bapak bisa search di google.

Semoga membantu,

berlian syako

Berikut ini metode menghitung ukuran kabel.

Ukuran kabel harus memenuhi 3 hal berikut:

Ampacity (kemampuan kabel menghantar arus), oltage Drop (rugi2 pada


kabel),
Short Circuit Withstand Capability (daya tahan kabel terhadap arus short
circuit saat terjadi gangguan)

Ampacity
Kabel memiliki nilai ampacity yg berbeda2 berdasarkan ukurannya. Semakin
besar ukuran kabel semakin besar nilai ampacity nya maka semakin besar
kemampuan kabel tsb untuk menghantar arus ke beban.

Kabel harus memiliki nilai ampacity minimal lebih besar125% dari total arus
beban (berdasarkan NEC standard).

Cable Ampacity 1.25 x Full Load Current


Note:

Tabel besarnya nilai ampacity bisa didapat dari catalog vendor kabel atau
bisa juga dipakai table ampacity dari beberapa standard misalnya Tabel B-
310 NEC standard.

Nilai ampacity juga berpengaruh terhadap ambient temperature dimana


kabel akan digunakan sehingga perlu di koreksi (derating factor) dengan
menggunakan correction factor yg sesuai. Table B-310 di NEC standard juga
mencantumkan correction factor berdasarkan temperature dan jumlah
conductor (grouping factor).

Voltage Drop
Voltage drop adalah besarnya rugi2 yg terserap pada kabel dikarenakan
adanya resistance dan reactance pada kabel. Semakin besar nilai resistance
dan reactance maka semakin besar voltage drop nya. Semakin panjang kabel
maka semakin besar nilai reasistance dan reactance nya. Dalam memilih
ukuran kabel, untuk mengurangi nilai resistance dan reactance agar voltage
drop berkurang bisa dengan cara memilih ukuran kabel yg lebih besar, atau
dengan cara memparalel kabel.

Note:

Nilai resistance dan reactance pada kabel berbanding terbalik dengan luas
penampang kabel sebagaimana rumus yg sudah sering kita temukan di
pelajaran fisika sbb:

R = L/A

R = nilai impedance kabel (resistance dan reactance)

= tahanan jenis

L = panjang cable

A = luas penampang

Untuk menghitung voltage drop dapat menggunakan rumus sbb:

Untuk 3 phase:

% Voltage Drop = I x (R cos.j + X sin.j ) x (L / 1000) x (100% x 3 / VLL)


Untuk 1 phase:

% Voltage Drop = 2 x I x (R cos.j + X sin.j ) x (L / 1000) x (100% / VLN)

I = current in ampere

R = Resistance in ohm/1000ft

X= Reactance in ohm/1000ft

VLL = Voltage Line to Line (3 phase)

VLN = Voltage Line to neutral (1 phase)

L = Cable Length in Feet

Persyaratan besarnya maximum voltage drop yg diizinkan harus sesuai


spesifikasi / standard yg digunakan, biasanya adalah sbb:

Main feeder 1 %

Branch circuit 3 %

Nilai resistance dan reactance bisa didapat dari catalog kabel vendor atau
bisa mengacu standard yg dipakai misalnya Table 8 dan Table 9 NEC
standard.

Nilai cos.j bisa didapat dari factor daya misalnya factor daya PF= 0.85 maka
cos.j = 0.85 kemudian nilai sin.j bisa didapat dari rumus trigonometri sbb:

cos2j + sin2j = 1

Short Circuit Withstand Capability


Setelah ukuran kabel ditentukan berdasarkan ampacity dan voltage drop,
maka lakukan pengecekan ketahanan kabel terhadap arus short circuit.
Biasanya data ketahanan kabel terhadap short circuit current bisa dilihat dari
catalog kabel vendor, atau bisa menggunakan rumus sbb:

Minimum Cable size = Isc x t / k

t = duration of short circuit

t = 0.04 for fuse protection

= 0.06 for MCCB


= 0.4 for VCB

k = 135 for copper conductor with XLPE or EPR insulation

Ukuran kabel dapat diterima apabila sudah memenuhi 3 criteria diatas.

Selamat menghitung.

riza_adriansyah

Dear mas Imam

Berikut juga bisa dipakai untuk pengukuran, terlampir juga standart kabel
baik itu tahanan maupun reaktannya.

Lily Satryadi

Saya ingin meluruskan penjelasan dari Berlian mengenai reaktansi. Reaktansi


tidak ditentukan oleh rho dan luas penampang, tapi oleh besarnya pemisahan
jarak antar core (yaitu ketebalan insulation dalam kasus insulated cable) atau
jarak antar konduktor dalam kasus overhead wires).

berlian syako

Mungkin yg anda maksudkan adalah kapasitansi (Farad) yg berhubungan


dengan ketebalan isolasi kabel atau jarak antar kabel, dan ini berhubungan
dengan leakage current (arus bocor).

Sementara kita membahas metode menghitung kabel dalam hal ini ukuran
konduktornya (bukan isolasinya). Nilai impedansi suatu konduktor itu
gabungan dari nilai resistansi dan reaktansi:
Z = sqrt (R2 + X2)

Nilai reaktansi konduktor tergantung dari nilai induktansi bahan konduktor tsb
dan juga frekwensi tegangan supply.
X=2..f.L

Satuan reaktansi tsb juga sudah bukan henry lagi tapi sudah ohm jadi intinya
disini kita membahas impedansi suatu kabel untuk keperluan menentukan
ukuran kabel (konduktor).

Sebenarnya rumus R = L/A ini juga tidak kita gunakan dalam menghitung
ukuran kabel, Rumus ini saya ikutkan hanya untuk menunjukkan korelasi
antara nilai impedansi suatu kabel dengan ukuran penampang kabel supaya
lebih kelihatan logikanya mengapa voltage drop bisa kita kecilkan dengan
cara menaikkan ukuran kabel.
ari kristiawan

saya coba tambahkan keterangan perhitungan kabel, semoga berguna...

Attachment : PUIL 2000.pdf

Donny Wibowo

Dear ALL,

Jangan lupa reaktansi itu terbagi dua seperti terbagi duanya semua yang ada
di alam.
Jadi reaktansipun terbagi dua antara kapasitif dan induktif.
Untuk lebih jelasnya lihat:
http://en.wikipedia.org/wiki/Electrical_reactance

berlian syako

Betul itu Pak Donny.


Makanya dalam hal size kabel (konduktor) saya tidak menyinggung reaktansi
kapasitif.
Di tabel 9 NEC "Alternating current resistance and reactance for 600 Volt
Cables, 3-Phase, 60 Hz, disitu dituliskan XL yang merupakan reaktansi
induktif. Kita tidak membahas masalah reaktansi kapasitif yg berhubungan
dengan dielektrik, kekuatan isolasi, jarak antar konduktor, dll dan hal ini tidak
perlu dikhawatirkan dalam hal menentukan size kabel (conductor).
Sebenarnya kita tidak perlu risau dengan rumus tsb karena yg kita perlukan
adalah nilai resistansi dan reaktansi dari kabel yg seharusnya diberikan oleh
pihak pabrikan/vendor kabel sehingga didalam suatu proyek instalasi kita
bisa menentukan size kabel dengan tepat.

Kalau dikatakan size suatu kabel adalah 2.5 sqmm itu adalah luas
penampang konduktornya (wire) bukan luas penampang seluruh kabel dan
isolasi.

Silahkan saja diganti judulnya kalau ingin membahas masalah reaktansi


kapasitif, dielektrik, strength of isolation, leakage current, dll. Saya kira pihak
pabrikan kabel yg lebih mengetahui hal ini. Dan saya hanya mewakili
kepentingan dari sisi Construction Engineering (sebagai pihak pemakai
kabel).

Lily Satryadi
Berlian, point pertama saya adalah saya cuma mau meluruskan isi e-mail
anda sebelumnya yang menuliskan formula dan saya quote di bawah ini :

" R = L/A
R = nilai impedance kabel (resistance dan reactance) "

Berlian, R di sini seharusnya dibaca sebagai DC R(esistance) Jadi mohon


penulisan impedance dan juga reactance di dalam bracket itu anda hapus
karena salah, karena reactance has nothing to do with it, seperti yang akan
saya sampaikan di point kedua. Maka wordingnya seharusnya menjadi

R = nilai impedance DC resistance kabel (resistance dan reactance)

Point saya yang kedua adalah :


Kalau kita bicara mengenai voltage drop di cable untuk jarak relatif pendek
(di bawah 1 km), tentu saja yang kita bicarakan hanya reactansi (induktif),
karena reaktansi (kapasitif) secara practical bisa diabaikan. Maka yang saya
maksud dengan reactance di e-mail saya tentu saja reaktansi induktif.

Nah, sekarang saya akan tuliskan kembali formulasi untuk XL yang lebih
lengkap :

XL = 2 . . f . L

Dengan L saya quote di bawah ini dari Electric Cable Handbook, 3rd Ed,
editor : G.F Moore, Blackwell Science.

" INDUCTANCE
The inductance L per core of a 3-core cable or of three single-core cables
comprises two
parts, the self-inductance of the conductor and the mutual inductance with
other cores.
It is given by

L = K + 0.2 loge 2S/d (mH/km)

where K= a constant relating to the conductor formation (table 2.1)


S = axial spacing between conductors within the cable (ram), or
= axial spacing between conductors of a trefoil group of single-core cables
(mm), or
= 1.26 x phase spacing for a flat formation of three single-core cables (mm)
d = conductor diameter or for shaped designs the diameter of an equivalent
circular conductor (mm) "

Nah, ketika saya tuliskan mengenai jarak antar konduktor (yaitu ketebalan
insulation) yang ikut menentukan besarnya reaktansi(induktif), yang ingin
saya katakan adalah bahwa, di dalam kabel, penentu jarak antar konduktor
yang dominan adalah ketebalan insulation.
Saya tidak membicarakan reaktansi yang kapasitif, karena kalau memang itu
yang ingin saya katakan, saya pasti sudah bicara juga soal konstanta
dielektrik, beda potential, dsb. dan karena saya juga aware bahwa tidak
terlalu relevant membicarakan reactansi kapasitif ini dalam konteks power
cable yang relatif pendek seperti sudah saya singgung di atas.

mujibul anam

yang pernah saya denger, kalo gak salah sih kayaknya memang begitu... gak
tau juga sih kenapa teorinya seperti itu, apalagi saya belom pernah liat yang
namanya electrons ...
katanya, yang namanya impedance (Z) adalah kontribusi dua buah electrical
properties yaitu resistance (R) dan reactance (X).
resistance (R) itu mungkin bisa dianalogikan semacam 'mechanical friction-
nya' conductor terhadap electrons, sementara reactance (X) adalah efek
frekuensi (f) terhadap induktance (L) dan capacitance (C). dst.
mengenai formula untuk conductor yaitu R = L/A beserta terminology-nya,
sebaiknya tidak usah diperpanjang lah ya... ok pak lily? :).

berlian syako

Thanks Sdr/Sdri Lily Satryadi


Berarti kita sependapat mengenai reaktansi pada kabel.
betul R pada rumus tsb seharusnya dipahami dengan DC resistance.
Thanks atas koreksinya.

Anda mungkin juga menyukai