Anda di halaman 1dari 51

BUKU AJAR SISWA

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

LAMPU DARURAT (EMERGENCY) DAN


MACAM-MACAM KOMPONEN yang ada
didalamnya

Bahan Ajar SMK

2021
LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya
1
PENGERTIAN RESISTOR

Deskripsi

Materi Pokok : Menjelaskan pengertian Resitor


Waktu : 6 x 45 menit

Tujuan
Setelah melakukan pembelajaran, diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertian resistor
SMK PKK 2021 hal. 1
LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

PENGERTIAN RESISTOR

Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan
Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau
Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).
A. Hukum Ohm
Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm (1787-
1854) yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman. Untuk membatasi dan
mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika, Resistor bekerja berdasarkan
Hukum Ohm. Untuk lebih jelas mengenai Hukum Ohm berikut bunyi pada hukum
OHM.
“Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-ujung
rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian”
1. Rumus Hukum Ohm
Simbol yang digunakan pada hukum Ohm adalah V untuk voltase atau tegangan
listrik yang diukur dalam satuan volt, R untuk resistansi atau hambatan yang diukur
dalam satuan ohm (Ω), dan I untuk arus listrik yang diukur dalam satuan ampere.
Sesuai dengan bunyi hukum Ohm, secara matematis untuk menghitung besar voltase
listrik menggunakan rumus:

Dan untuk menghitung kuat arus listrik, rumus diatas dipakai kembali
sehingga:
Rumus diatas dapat dituliskan kembali untuk mendapatkan
hambatan:

Untuk memudahkan mengingat, dapat dilihat pada gambar dibawah yang


mengilustrasikan rumus yang dipakai pada hukum Ohm.

SMK PKK 2021 hal. 2


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

B. Jenis-jenis Resistor
Pada umumnya Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah
Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LD
1. Fixed Resistor
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi
atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode Angka.
Bentuk dan Simbol Fixed Resistor :

2. Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur
sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer,
Rheostat dan Trimpot.
Bentuk dan Simbol Variable Resistor
SMK PKK 2021
hal. 3
LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

3. Thermistor (Thermal Resistor)


Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh
suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”.
Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature
Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
Bentuk dan Simbol Thermistor :

4. LDR (Light Dependent Resistor)


LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya
dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya.

Bentuk dan Simbol LDR


:

C. Fungsi-fungsi Resistor
Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai Pembatas Arus listrik

SMK PKK 2021 hal. 4


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

2. Sebagai Pengatur Arus listrik


3. Sebagai Pembagi Tegangan listrik
4. Sebagai Penurun Tegangan listrik
D. Cara Menghitung Warna Resistor
Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah
diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam
bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5
Gelang. Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna
lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai
toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :


SMK PKK 2021 hal. 5
LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut
dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan
105 Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan
toleransi 10%.

SMK PKK 2021 hal. 6


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya
Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut
dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan
105 Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm
dengan toleransi 10%.

E. Cara Menghitung Rangkaian pada Resistor

1. Rangkaian Seri Resistor


Rangkaian Seri Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih
Resistor yang disusun secara sejajar atau berbentuk Seri. Dengan Rangkaian Seri ini
kita bisa mendapatkan nilai Resistor Pengganti yang kita inginkan.

SMK PKK 2021 hal. 7


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya
Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :
Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Berikut ini adalah gambar bentuk Rangka

ian Seri :
2. Rangkaian Paralel Resistor
Rangkaian Paralel Resistor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau
lebih Resistor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Sama seperti
dengan Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel juga dapat digunakan untuk mendapatkan
nilai hambatan pengganti. Perhitungan Rangkaian Paralel sedikit lebih rumit dari
Rangkaian Seri.
Rumus dari Rangkaian Paralel Resistor adalah :
1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

SMK PKK 2021 hal. 8


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya
Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Paralel :

Hal yang perlu diingat bahwa Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan bertambah jika
menggunakan Rangkaian Seri Resistor sedangkan Nilai Hambatan Resistor (Ohm) akan
berkurang jika menggunakan Rangkaian Paralel Resistor.

Pada Kondisi tertentu, kita juga dapat menggunakan Rangkaian Gabungan antara
Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel Resistor.

SMK PKK 2021 hal. 9


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya
2

KAPASITOR ATAU

KONDENSATOR

A. Kondensator atau kapasitor


Kondensator atau kapasitor adalah komponen pasif, notasinya dituliskan dengan
huruf C berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk muatan listrik
(banyaknya muatan listrik perdetik) dalam satuan Coulomb (C).
Kemampuan kondensator atau kapasitor dalam menyimpan muatan disebut
kapasitansi yang satuannya adalah Farad (F), 1 Farad = 1.000.000 μF baca (mikro
farad), 1 μF = 1.000 nF baca (nano Farad) dan 1 nF = 1.000 pF baca (piko Farad).
Pada prinsipnya kondensator terdiri dari dua keping konduktor yang dipisahkan
oleh bahan penyekat yang disebut bahan dielektrik, fungsi zat dielektrik adalah
untuk memperbesar kapasitansi kondensator diantaranya adalah: keramik; kertas;
kaca; mika; polyester dan elektrolit tertentu.
Selain memiliki nilai kapasitas menyimpan muatan listrik kondensator juga
memiliki batas tegangan kerja (working voltage) maksimum yang dicantumkan
nilainya pada komponen.
Tegangan kerja kondensator AC untuk non polar: 25 Volt; 50 Volt; 100 Volt; 250
Volt dan 500 Volt. Tegangan kerja DC untuk polar: 10 Volt; 16 Volt; 25 Volt; 35
Volt; 50 Volt; 100 Volt; 250 Volt.
Kondensator diidentikkan memiliki dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan
negatif serta memiliki cairan elektrolit dan sebagian besar berbentuk tabung seperti
pada Gambar (b) dan simbol kondensator ditunjukkan pada Gambar (a).
(a) simbol kondensator
(a) Kondensator tabung

Gambar 11.1
Simbol dan Contoh Bentuk Kondensator Memiliki Kutub
Sedangkan jenis lainnya adalah kondensator dengan nilai kapasitas lebih rendah,
tidak memiliki kutub positif atau negatif pada kakinya. Sebagian jenis ini
berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau

SMK PKK 2021 hal. 10


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

kancing baju yang sering disebut kapasitor (lihat Gambar (b) dan simbolnya
ditunjukkan pada Gambar (a).

(a) simbol kondensator


tanpa kutub
(b) kondensator pipih

Gambar 11.2
Simbol dan Contoh Kapasitor Berbentuk Pipih

Berdasarkan kegunaannya, kondensator dibagi menjadi 3 macam, yaitu: (a)


kondensator tetap, (b) kondensator elektrolit (electrolite condenser:elco), dan (c)
Kondensator variabel.
a. Kondensator tetap
Kondensator tetap adalah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak
berubah-ubah.
Kondensator tetap ada tiga macam bentuk, yaitu:
1) Kondensator keramik (ceramic capacitor)
Bentuknya ada yang bulat tipis, persegi empat berwarna merah, hijau,
coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian atau PCB,
boleh dibolak-balik karena tidak memiliki kaki positif dan negatif.
Kondensator jenis ini memiliki kapasitas mulai dari beberapa piko Farad
sampai dengan ratusan kilo piko Farad (kpF) dengan tegangan kerja
maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang tegangan kerjanya
sampai ribuan volt.
Contoh, misal pada kondensator badannya tertulis 203, memiliki makna
nilai kapasitasnya 20.000 pF atau 20 KpF atau 0,02 µF. Jadi jika pada
badannya tertulis 502, nilai kapasitasnya adalah 5.000 pF atau 5 KpF atau
0,005 µF.
2) Kondensator polyester
Pada dasarnya kondensator polyester sama saja dengan kondensator
keramik, begitu juga cara menghitung nilainya.
Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya memiliki warna merah,
hijau, coklat dan sebagainya. Contoh kondensator polyester ditunjukkan
pada Gambar 11.3

SMK PKK 2021 hal. 11


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Gambar 11.3
Kondensator Polyester
3) Kondensator kertas
Kondensator kertas sering disebut juga kondensator padder. Contoh bentuk
kondensator kertas ditunjukkan pada Gambar 11.4. Penggunaannya banyak
dijumpai pada rangkaian radio yang dipasang seri pada spul oscilator ke
variabel condensator.

Gambar 11.4
Salah Satu Jenis Bentuk
Kondensator Kertas
b. Kondensator elektrolit
Kondensator (kapasitor) elektrolit atau electrolytic condenser (sering disingkat
Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, memiliki dua kutub
kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif
sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus (-) adalah kaki
negatif.
Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikro Farad) sampai ribuan mikroFarad
dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.
Bentuk kondensator elektrolit (electrolytic condenser) ditunjukkan pada
Gambar 6.70.

Gambar 11.5
Bentuk Kondensator Elektrolit

SMK PKK 2021 hal. 12


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Berbagai macam simbol kapasitor elektrolit ditunjukkan pada Gambar 11.6.

Gambar 11.6
Macam-Macam Simbol Kapasitor Elektrolit

Gambar 11.7
Polaritas Negatif pada Kaki Kondensator Elektrolit

Tampak pada Gambar 11.7 di atas polaritas negatif pada kaki kondensator
elektrolit. Selain kondensator elektrolit yang memiliki polaritas pada kakinya,
ada juga kondensator yang berpolaritas.

c. Kondensator variabel
Kondensator variabel dan trimer adalah jenis kondensator yang kapasitasnya
bisa diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena secara
fisik memiliki poros yang dapat diputar dengan menggunakan obeng atau
ditambah handle.
Kondensator variabel terbuat dari logam, memiliki kapasitas maksimum sekitar
100 pF (piko Farad) sampai 500 pF (100 pF = 0.0001µF). Simbol kondensator
variabel ditunjukkan Gambar 11.8a dan contoh kondensator variabel pada
Gambar 11.8b.
Selain kondensator yang telah disebutkan, ada satu jenis kondensator, yaitu
kondensator trimer. Kondensator trimer dipasang paralel dengan kondensator
variabel berfungsi untuk menempatkan pemilihan gelombang frekuensi.
Kondensator trimer memiliki kapasitas di bawah 100 pF (piko Farad).

SMK PKK 2021 hal. 13


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

(a) simbol variable (b) variable condensator


Gambar 11.8
Simbol dan Contoh Kondensator Variabel
(1) banyak untuk rangkaian radio penerima (2) untuk pemancar radio
Simbol kondensator trimer ditunjukkan Gambar (a) dan contoh kondensator
trimer ditunjukkan pada Gambar (b).

(a) simbol (b) contoh kondensator


trimer
Gambar 11.9
Simbol dan Contoh Kondensator Trimer
d. Contoh identifikasi dan membaca nilai-nilai kondensator
1) Kondensator non polar
Kondensator non polar adalah kondensator yang elektrodanya tanpa
memiliki kutup positif (+) maupun kutup negatif (-), artinya jika
pemasangannya terbaik maka kondensator tetap bekerja.
Contoh kondensator non polar yaitu: kondensator variabel (varco): kertas,
mylar, polyester, keramik dan sebagainya.

104
25 V

Gambar 11.10
Berbagai Jenis Fixed Kapasitor
Jika pada kondensator keramik tertulis 104/25V, maka kapasitas
kondensator adalah:
1 x 104 pF = 100.000 pF = 100 nF = 0.1 µF/25 V
Jadi kapasitasnya hádala 100 nF atau 0.1 µF dengan tegangan kerja 25 Volt.

SMK PKK 2021 hal. 14


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Gambar 11.11
Kondensator Keramik

Jika pada kondensator keramik tertulis 102, maka kapasitas kondensator


adalah:
102 pF = 1 nF= 0.001 µF

Gambar 11.12
Polystyrene Capacitors

Kapasitas pada kondensator polystyrene tersebut adalah sebesar: C = 4700


pF = 4.7 nF = 4n7 F

223
100V
C = 0.1 µF
= 0.001 µF

Gambar 11.13
Kondensator Mika
Kondensator mika, dengan kapasitas:
22 x 103pF = 22.000 pF = 22 nF/100 V
Kapasitas = 22 nF, tegangan kerja AC 100 Volt
Kegunaan untuk filter, kopling, blok tegangan DC

2) Kondensator Polar
Kondensator polar elektrodanya memiliki dua kutup, yakni kutub positif (+)
dan kutub negatif (-). Jika kapasitor ini dipasang pada rangkaian
elektronika, maka pemasangannya tidak boleh terbalik. Salah satu
contohnya adalah kapasitor elektrolit atau elko, tantalum. Nilai kapasitas

SMK PKK 2021 hal. 15


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

maksimum dan kutub-kutubnya sudah tertera pada bodi komponen tersebut,


seperti ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.

1 µF/ 50 Volt

-+
- 10 µF/16 Volt
Gambar 11.14
Berbagai Kapasitor Elco
Elektrolit kondensator (elco) kapasitasnya:
10 µF = 10 µF/ 16 Volt
Kapasitasnya 10 µF atau 10.000 nF atau 10.000.000 pF dengan tegangan
kerja DC 16 Volt maksimum.
Contoh tantalum bead capacitors, ditunjukkan pada Gambar 3.63.
Biru, abu-abu,hijau titik putih C = 68 µF
Biru, abu-abu,hijau titik hitam C = 6.8 µF
Biru, abu-abu,hijau titik abu-abu C = 0.68 µF

Gambar 11.14
Tantalum Kapasitor.
Kapasitor jenis ini banyak dipakai pada rangkaian mother board komputer,
jenis kapasitor polar yang kuat dengan ukuran fisik kecil.

SMK PKK 2021 hal. 16


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

3
TRANSISTOR
A. Transistor
a. Konstruksi dasar

Transistor memiliki dua buah junction yang terdiri dari bahan NPN (transistor
NPN) dan bahan PNP (transistor PNP).
Susunan fisis dan simbol transistor PNP ditunjukkan pada Gambar (a) dan
Gambar (b) menunjukkan susunan fisis dan simbol transistor NPN.

a. bentuk fisis (susunan kristal) b. Simbol

Gambar 4.1
Susunan Fisis dan Simbol Transistor NPN
Transistor memiliki tiga buah elektroda, yaitu Emitor (E), Basis atau Base (B)
dan Kolektor atau Colector (C), lihat simbol transistor pada gambar.
Pada transistor NPN, arah panah dari base menuju ke emitor, arah panah
tersebut menunjukkan arah arus listrik melalui transistor. Pada transistor PNP,
arah panah pada emiter ke base dan kebalikan pada transistor NPN.
a. bentuk fisis (susunan kristal) b. simbol

Gambar 4.2
Susunan Fisis dan Simbol Transistor PNP

SMK PKK 2021 hal. 17


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

b. Prinsip kerja transistor NPN


Agar transistor dapat bekerja di daerah aktif, diperlukan tegangan awal forward
pada junction emiter (JE) dan tegangan awal reverse pada junction kolektor
(JC).
Emiter merupakan common input dan output, misal tegangan pada emiter nol,
dengan anggapan tahanan dalam emiter (penukaran arus) nol. Misalkan junction
base-emiter (JE) diberi tegangan awal forward 0,6 volt, tegangan kolektor
(terhadap emiter) 6 volt, maka besar junction base colector JC diberi tegangan
awal reverse sebesar (6-0,6) = 5,4 volt.

Gambar 4.3
Rangkaian Transistor NPN
Karena JE mendapat tegangan awal forward, maka pada JE terjadi aliran
elektron yang besar dari luar masuk ke bahan N (emiter) menuju ke base.
Kontruksi base sangat tipis sehingga adanya tegangan positif kolektor
menyebabkan aliran elektron dari emiter melalui base dan sebagian besar akan
mencapai kolektor. Sebagian kecil arus elektron pada waktu berada di daerah
base berkombinasi dengan hole dan menghasilkan arus base kecil.
Contoh transistor silikon, arus emitor (IE) 1mA, arus kolektor Ic = 0,995 mA ,
maka besar arus base = 1–0,995 = 0,005 mA.
Untuk menaikkan arus emiter IE menjadi 2mA dapat dilakukan dengan
menaikkan tegangan forward pada junction base emiter JE. Pada waktu JE
forward bias (lihat Gambar 6.26), maka kenaikan tegangan base emiter dari
0,60 Volt menjadi 0,62 Volt menghasilkan
kenaikan arus emiter dari 1 mA. Arus kolektor Ic menjadi 1,990 mA dan arus
base IB = 0,010 mA.

SMK PKK 2021 hal. 18


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

c. Cara kerja transistor PNP


Gambar 4.5 menunjukkan transistor PNP dengan tahanan luar. Aliran arus pada
transistor PNP berupa aliran hole dari emiter menuju ke kolektor.

Gambar 4.5
Rangkaian Transistor dengan Tahanan Luar
Tegangan forward diberikan pada junction emiter base dan tegangan awal
reverse diberikan pada junction colector base. Polaritas tegangan awal pada
transistor PNP berlawanan dengan tegangan awal pada transistor NPN.
Tegangan awal forward yang diperlukan pada junction emiter base, untuk
transistor germanium lebih rendah daripada untuk transistor silikon. Gambar
4.6 menunjukkan rangkaian transistor PNP.
Gambar 4.6
Rangkaian Transistor PNP

d. Rangkaian dasar transistor


Terdapat tiga macam rangkaian dasar transistor, yaitu:
1. Rangkaian common emiter, emiter merupakan common (gabungan) untuk
input dan output. Rangkaian ini paling banyak dipergunakan;

SMK PKK 2021 hal. 19


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

2. Rangkaian common base, basis sebagai gabungan; dan


3. Rangkaian common collector,: kolektor sebagai gabungan.

Salah satu pertimbangan dalam memilih rangkaian adalah besar impedansi


input dan output. Tabel dibawah menunjukkan sifat-sifat dari ketiga rangkaian.

Tabel
Sifat Rangkaian
Sifat-sifat Rangkaian

Common Common Comm


Base Emiter on
collect
or

Penguatan arus 1 tinggi Tinggi

Penguatan Tinggi Tinggi 1


tegangan
Impedansi input Rendah Sedang Tinggi

Impedansi Tinggi Sedang Rendah


output

Penguatan daya Sedang Tinggi Rendah

Beda phasa Tidak ada Ada Ada


o
180 Antara
sinyal out &
input

e. Pengetahuan praktis tentang transistor


1) Penyambungan
Beberapa tanda-tanda transistor (disarankan melihat data sheet transistor
langsung), antara lain adalah:
a) Transistor dengan bentuk seperti ditunjukkan pada Gambar (a), kaki
emitor yang paling dekat dengan bibir dari selubung logam. Jika diputar
searah jarum jam, sesudah kaki emitor adalah kaki basis dan selanjutnya
kaki kolektor.
b) Transistor daya dengan bentuk seperti Gambar (b), kaki kolektor
disambung dengan selubung.
c) Transistor dengan selubung plastik, biasanya memiliki sambungan
seperti Gambar (c).

SMK PKK 2021 hal. 20


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

a
b

Gambar 4.7
Sambungan-Sambungan Pada Transistor

2) Kode transistor
Huruf pertama pada kode menunjukkan bahan baku untuk membuat
transistor.
A = germanium
B = silikon
Huruf kedua yang ada pada transistor menunjukkan penggunaan atau
penerapannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah:
C = Transistor untuk p berfrekuensi rendah
D = Transistor daya untuk penerapan berfrekuensi rendah
F = Transistor untuk frekuensi tinggi
S = Transistor saklar
U = Transistor saklar daya
I = Transistor daya untuk frekuensi tinggi
Huruf ketiga menyatakan bahwa transistor itu diperlukan khusus untuk penerapan
profesional.
Angka-angka tidak memiliki arti teknis
Contoh:
BF 121: adalah transistor dengan bahan baku silikon
untuk pemakaian frekuensi tinggi.
AD 101: adalah transistor daya dari germanium untuk
frekuensi rendah.

SMK PKK 2021 hal. 21


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Secara lengkap, arti kode pada transistor ditunjukkan pada table dibawah ini.

Tabel
Arti Kode pada Transistor
Huruf ke 1 Huruf ke 2

Jenis Bahan Penerapan

A Germaniu A Dioda umum, kecuali dioda zener, terowongan, daya dan


m peka cahaya
B Silikon C Transistor untuk penerapan AF, kecuali transistor daya

R Bahan D Transistor daya untuk penerapan AF


setengah
E Dioda terowongan
penghant
ar F Transistor untuk frekuensi tinggi, kecuali transistor daya
dipakai
untuk foto H Jarum medan
resistor K Generator Hall dalam sirkuit magnetik terbuka

L Transistor daya frekuensi tinggi

M Generator-Hall dalam sirkuit magnetik tertutup

P Komponen yang peka pancaran, umpamanya fotodioda

R Elemen pengatur dan penghubung dengan


karakteristik pemutusan, penyearah arus yang
dikendalikan, misal thyristor

S Transistor penyambung, kecuali transistor daya,


elemen daya pengatur dan penyambung dengan
karakteristik pemutusan

T Penyearah arus daya yang dikendaliakan

U Transistor daya untuk tujuan-tujuan penghubungan

Y Dioda untuk penyearah arus

Z Referensi tegangan atau dioda pengatur tegangan


(dioda zener)

SMK PKK 2021 hal. 22


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

3) Pemanfaatan transistor sebagai switch


a) Kondisi cut off
Rangkaian transistor common emitor, tahanan beban RL dianggap terhubung
seri dengan lainnya seperti ditunjukkan pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8
Rangkaian Common Emitor Transistor

Tegangan total pada ujung-ujung rangkaian seri sama dengan tegangan


catunya (UCC) dan diberi notasi UR dan UCE.
Besar tegangan UCC menurut hukum kirchoff:
UCC = UCE + UR (1)
Arus kolektor IC mengalir melalui RL dan terjadi drop teganganICRL,
sehingga besarnya UCC:
UCC = UCE + IC .RL (2)
Jika basis memperoleh bias negatif (reverse) besar dapat memutuskan (cut
off) arus kolektor sama dengan nol.
Dari persamaan 1 dan persamaan 2 diperoleh IC. RL = 0 sehingga UCC = UCE
Jika transistor dianggap sebagai switch, maka switch pada keadaan terbuka
(Off).

4) Kondisi saturasi transistor


Jika basis diberi bias arah maju (forward) sampai seluruh tegangan UCC
muncul sebagai drop tegangan pada RL, maka pada keadaan ini dapat
ditulis:
IC.RL = UCC (3)
UCC = IC. RL + UCE (4)

SMK PKK 2021 hal. 23


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

UCE = UCC – IC. RL (5)


Karena
IC.RL = UCC (6)
maka
UCC – Ic. RL = 0 (7)
dan
UCE = 0 (8)

Jika IC diperbesar pada suatu titik pada kondisi seluruh tegangan UCC terjadi
pada RL, maka tidak tersisa tegangan pada kolektor. Kondisi ini disebut
kondisi saturasi (jenuh) dari transistor tersebut. Jika transistor dianggap
sebagai saklar (switch), maka berada pada kondisi tertutup (ON).

5) Dasar latching
Dua buah transistor tipe PNP dan NPN dikatakan komplementer jika
memiliki karakteristik serupa. Cara menghubungkan transistor
komplementer membentuk cascade, seperti ditunjukkan pada Gambar (a).
Jika pada rangkaian cascade diberi catu daya seperti ditunjukkan (b), basis
dalam keadaan terbuka dan kebocoran arus diabaikan maka rangkaian
tersebut merupakan kancing (latch).
Dalam keadaan latch transistor tidak bekerja (cut-off) atau sama dengan
switch pada keadaan terbuka dengan mengabaikan arus bocor, maka IC = 0.
Salah satu cara untuk menutup latch dilakukan dengan sistem penyulutan
(triggering) pada elektroda basis dari salah satu transistor tersebut.
Misal trigger positip diberikan pada basis dari Q2, emiter basis Q2
memperoleh forward bias dan Q2 mulai menghantar. Karena kolektor Q2
dihubungkan langsung dengan basis Q1, maka Q1 memperoleh input dan
selanjutnya akan memberikan penguatan sehingga timbul IC pada Q1 dan
arus ini merupakan input bagi Q2 dan akan diperkuat lagi oleh Q2.

a. rangkaian cascade b. rangkaian cascade diberi


trigger

SMK PKK 2021 hal. 24


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya
Gambar 4.9
Rangkaian Cascade dan Rangkaian
Cascade diberi Trigger
Proses penguatan berlangsung sampai transistor-transistor mencapai
keadaan saturasi dan pada keadaan saturasi transistor merupakan rangkaian
penghubung singkat sehingga tegangan pada latch sama dengan nol dan
arus yang mengalir adalah:

U(9)
L
IC =
CC
R
Untuk menutup latch dapat dilakukan dengan memberi trigger negatip pada
basis Q1 yang mana akan menyebabkan forward bias pada Q1.
Cara lain dengan memberi tegangan UCC sedemikian besar sehingga
melampaui tegangan break-down dari dioda kolektor salah satu dari
transistor.
Dengan terjadinya break-down, maka timbul arus kolektor akan diterima
basis transistor berikutnya dan diperkuat (cara tersebut dinamakan break
over system.
Untuk membuka latch dapat dilakukan dengan cara:
1) Mengurangi tegangan catu UCC sehingga arus beban berkurang,
2) Memperbesar nilai RL atau sama sekali mencabutnya,
3) Memberikan reverse bias trigger pada basis satu transistor tersebut.

Cara 1 dan 2 disebut low current drop out system, karena pada cara ini arus
dikurangi sampai mencapai nilai yang rendah.

SMK PKK 2021 hal. 25


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya
4

TRAFO

A. Teori Transformator (Trafo)

Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang


berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke
rangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang sama dan perbandingan transformasi
tertentu melalui suatu gandengan magnet dan bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetis, dimana perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi sekunder
berbanding lurus dengan perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan
perbandingan arusnya. Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan
atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC).

Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer)


yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output,
dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.

Dalam bidang teknik listrik pemakaian transformator dikelompokkan menjadi:


1. Transformator daya
2. Transformator distribusi
3. Transformator pengukuran; yang terdiri dari transformator arus dan transformator
tegangan.
Gambar 1.1
Contoh Transformator Gambar 1.2 Bagian Transformator

SMK PKK 2021 hal. 26


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Gambar 1.3 Lambang Transformator

Prinsip kerja dari sebuah transformator yaitu Transformator terdiri atas dua buah
kumparan (primer dan sekunder) yang bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah
secara elektris namun berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi
(reluctance) rendah. Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik maka fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti yang dilaminasi, karena
kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat
adanya fluks di kumparan primer maka di kumparan primer terjadi induksi (self induction)
dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari kumparan
primer atau disebut sebagai induksi bersama (mutual induction) yang menyebabkan
timbulnya fluks magnet di kumparan sekunder, maka mengalirlah arus sekunder jika
rangkaian sekunder di bebani, sehingga energi listrik dapat ditransfer keseluruhan (secara
magnetisasi)

Dimana : e = gaya gerak listrik (Volt)


N = jumlah lilitan (turn)
����

����= perubahan fluks magnet (weber/sec)


Perlu diingat bahwa hanya tegangan listrik arus bolak-balik yang dapat
ditransformasikan oleh transformator, sedangkan dalam bidang elektronika, transformator
digunakan sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban untuk menghambat arus
searah sambil tetap melakukan arus bolak-balik antara rangkaian. Tujuan utama
menggunakan inti pada transformator adalah untuk mengurangi reluktansi (tahanan
magnetis) dari rangkaian magnetis (common magnetic circuit).

Komponen transformator terdiri dari dua bagian, yaitu peralatan utama dan peralatan
bantu. Peralatan utama transformator terdiri dari:

1. Kumparan Trafo

SMK PKK 2021 hal. 27


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Gambar 1.4 Kumparan Transformator

kumparan trafo terdiri dari beberapa lilitan kawat tembaga yang dilapisi dengan
bahan isolasi (karton, pertinax, dll) untuk mengisolasi baik terhadap inti besi maupun
kumparan lain. . Untuk trafo dengan daya besar lilitan dimasukkan dalam minyak trafo
sebagai media pendingin. Banyaknya lilitan akan menentukan besar tegangan dan arus
yang ada pada sisi sekunder.Kadang kala transformator memiliki kumparan tertier.
Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain.
Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta. Kumparan
tertier sering juga untuk dipergunakan penyambungan peralatan bantu seperti kondensator
synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt.

2. Inti Besi

Inti
Besi
Gambar 1.5 Inti Besi Transformator

Inti Besi dibuat dari lempengan-lempengan feromagnetik tipis yang berguna untuk
mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Inti
besi ini juga diberi isolasi untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang
ditimbulkan oleh arus eddy “Eddy Current”.

B. Jenis-Jenis Trafo

Berdasarkan fungsinya, trasnformator dapat dibedakan menajdi berbagai jenis, yait


sebagai berikut ini:
1. Transformator Step-up

SMK PKK 2021 hal. 28


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Gambar 2.1 Lambang transformator step-up

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih


banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator
ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan
generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh. (Ns > Np).

2. Transformator Step-down

Gambar 2.2 Skema transformator step-down

Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan


primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat
mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC. (Np > Ns).

Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan


sekunder adalah:
a. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
b. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
c. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,

Sehingga dapat dituliskan:


3. Autotransformator

Gambar 2.3 Simbol skema transformator


Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik,
dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan
lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer,
sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih
tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran
fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi

SMK PKK 2021 hal. 29


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer
dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai
penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).

4. Autotransformator Variabel

Gambar 2.4 Skema Autotransformator Variabel


Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang
sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder
yang berubah-ubah.

5. Transformator Isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan
primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa
desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian.
Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan
audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.

6. Transformator Pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan
keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat
jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah.
Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks
magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus
pada lilitan primer berbalik arah.

7. Transformator Tiga Fasa


Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan
secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y)
dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ).
Berdasarkan penyusun intinya, Transformator dibedakan menjadi berikut ini:

1. Transformator inti besi


Trafo inti besi banyak dipakai sebagai alat interface, step up, step down rangkaian
matching impedansi, matching voltage dalam rangkaian elektronik frekuensi rendah.

SMK PKK 2021 hal. 30


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Inti Besi

Gambar Transformator Inti Besi

2. Transformator Inti Ferit


Trafo inti ferit banyak dipakai sebagai alat interface, Rangkaian matching
Impedansi dalam rangkaian elektronik frekuensi menengah
Gambar Transformator Inti Ferit

3. Transformator inti udara


Trafo inti udara banyak dipakai sebagai alat interface rangkaian matching
impedansi dalam rangkaian elektronik frekuensi tinggi.

Gambar Transformator Inti Udara

C. Perhitungan Dasar Trafo


Perhitungan yang paling dasar dalam trafo yaitu perhitungan gaya gerak listrik
pada trafo. Seperti yang telah dirumuskan sebelumnya, gaya gerak listrik dapat dicari
dengan rumus sebagai berikut :

SMK PKK 2021 hal. 31


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Dimana : e = gaya gerak listrik (Volt)


N = jumlah lilitan (turn)
����

����= perubahan fluks magnet (weber/sec)

Selain perhitungan sederhana tersebut, rumus dasar trafo antara lain:

1. Keadaan Transformator Tanpa Beban


Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan
��1 yang sinusoidal, akan mengalirkan arus primer ��0 yang juga sinusoidal dan dengan
menganggap belitan N1 reaktif murni. ��0 akan tertinggal 900 dari ��1. Arus primer
��0 menimbulkan fluks (Ф) yang sefasa dan juga berbentuk sinusoidal.

Gambar 5.1 Transformator Dalam Keadaan Tanpa Beban

Gambar 5.2 Rangkaian Ekivalen Transformator Dalam Keadaan Tanpa Beban

Gambar 5.3 Gambar Vektor Transformator Dalam Keadaan Tanpa Beban

Gambar 5.4 Gambar Gelombang ��0 Tertinggal 900 Dari ��1

SMK PKK 2021 hal. 32


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Fluks yang sinusoid ini akan menghasilkan tegangan induksi е1 (Hukum

Faraday):
Dimana :
��1 = gaya gerak listrik (Volt)
��1 = jumlah belitan di sisi primer (turn)
ω = kecepatan sudut putar (rad/sec)
Φ = fluks magnetik (weber)

Gambar 5.5 Gambar Gelombang ��1 Tertinggal 900 Dari Φ


Harga efektif :

Pada rangkaian sekunder, fluks (Φ) bersama tadi juga menimbulkan :

SMK PKK 2021 hal. 33


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Harga efektifnya :
Sehingga perbandingan antara rangkaian primer dan sekunder adalah

:
Dimana :
E1 = ggl induksi di sisi primer (Volt)
E2 = ggl induksi di sisi sekunder (Volt)
N1 = jumlah belitan sisi primer (turn)
N2 = jumlah belitan sisi sekunder (turn)
a = faktor transformasi

2. Keadaan Transformator Berbeban

Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban ZL, I2 mengalir pada


kumparan sekunder, dimana I2 = V2 / ZL

Gambar 5.6 Transformator Dalam Keadaan Berbeban

Gambar 6.7 Rangkaian Ekivalen Transformator Dalam Keadaan Berbeban Arus beban I2
ini akan menimbulkan gaya gerak magnet (ggm) N2 I2 yang cenderung menentang fluks
(Ф) bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan. Agar fluks bersama itu tidak berubah
nilainya, pada kumparan primer harus mengalir arus I2', yang menentang fluks yang
dibangkitkan oleh arus beban I2, hingga keseluruhan arus yang mengalir pada kumparan
primer menjadi:

Bila komponen arus rugi inti (Ic) diabaikan, maka I0 = Im , sehingga :

SMK PKK 2021 hal. 34


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Dimana:
I1 = arus pada sisi primer (Ampere)
I'2 = arus yg menghasilkan Φ'2 (Ampere)
I0 = arus penguat (Ampere)
Im = arus pemagnetan (Ampere)
Ic = arus rugi-rugi inti (Ampere)
Untuk menjaga agar fluks tetap tidak berubah sebesar ggm yang dihasilkan oleh
arus pemagnetan IM, maka berlaku hubungan :

Karena IM dianggap kecil, maka I2 = I1. Sehingga :

Contoh penerapan perhitungan Dalam Transformator :

1. Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan 10 : 2 dihubungkan ke sumber listrik 100V


untuk menyalakan sebuah lampu 25 W. Hitunglah tegangan listrik yang diserap oleh
lampu dan kuat arus yang masuk kedalam trafo!
Jawab :
Diket: Np : Ns = 10 : 2
Vp = 100 V
Ps = 25 W
Dit. Vs = …
Ip = …

Jawab:

SMK PKK 2021 hal. 35


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya
Np : Ns = Vp : Vs 10 : 25 Ip = 0,25 A

2 = 100 : Vs Vs = 20 V

Pp = Ps

Vp . Ip = Ps 100 . Ip =

2. Sebuah transformator mempunyai efisiensi 80%. Jika lilitan primer dihubungkan


dengan tegangan 200 V dan mengalir kuat arus listrik 5 A, Tentukan:
a. daya primer,
b. daya sekunder

Penyelesaian :

Diketahui :

Ditanyakan :
a. Pp = ……. ?
b. Ps = …….. ?

Jawab :

Jadi, daya primer transformator 1000 watt.

Jadi, daya sekunder transformator 800 watt.

SMK PKK 2021 hal. 36


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya
5

BATERAI

A. Pengertian Baterai
Baterai adalah alat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia yang
mengubah energi kimia yang tersimpan menjadi energi. Sel baterai adalah unit
terkecil dari suatu sistem proses elektrokimia yang terdiri dari elektroda, elektrolit,
separator, wadah, dan terminal. Adapun komponen penting pada sel baterai yaitu
sebagai berikut.
1. Elektroda negatif (anoda) adalah elektroda yang melepaskan elektron ke
rangkaian luar serta mengalami proses oksidasi pada proses elektrokimia. 2.
Elekttroda positif (katoda) adalah elektroda yang menerima elektron dari rangkaian
luar serta mengalami proses reduksi pada proses elektrokimia. 3. Penghantar ion
(elektrolit) adalah media transfer ion yang bergerak dari anoda ke katoda ke dalam
sel baterai saat penggunaan.
Baterai dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu baterai primer dan baterai sekunder.
a. Baterai Primer

Baterai Primer adalah baterai dengan penggunaan sekali saja. Struktur dan
sifat material elektroda yang digunakan tidak menunjukkan penambahan energi
listrik pada baterai yang efektif saat diisi ulang/ recharged. Pada umumnya
baterai primer murah, mudah digunakan sebagai sumber listrik untuk peralatan
portabel, memiliki densitas energi listrik yang besar dengan kecepatan discharge
yang rendah dan tidak memerlukan perawatan. Contoh dari baterai primer adalah
baterai alkaline, baterai silver oxide dan Lithium
b. Baterai Sekunder
Baterai Sekunder adalah baterai yang dapat diisi ulang/ rechargeable setelah
digunakan. Pengisian dilakukan dengan memasukkan arus listrik pada kutub
yang berlawanan. Baterai jenis ini disebut juga disebut juga sebagai baterai
penyimpan/ strorange battery atau accumulator. Contoh baterai sekunder adalah

SMK PKK 2021 hal. 37


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

baterai Ni-Cd (Nikel-Cadmium), baterai Ni-MH (Nikel-Metal Hydride), Li-ion


(Lithium-Ion) dan Li-Poly (Lithium-Ion polymer)
B. Baterai Lithium-Ion
Baterai Lithium teori adalah baterai yang digerakkan oleh ion lithium. Dalam
kondisi discharge dan recharge baterai lithium bekerja menurut fenomena
interkalasi, dimana ion lithium melakukan migrasi dari katoda melalui elektrolit ke
anoda atau sebaliknya tanpa terjadi perubahan struktur kristal dari banyak
keunggulan antara lain mempunyai tegangan yang bahan katoda ke anoda. Baterai
lithium sangat menarik untuk dikembangkan karena besar, waktu hidup yang lama
dan material elektrodanya tidak beracun. Lithium Ion Battery memiliki pada
umumnya memiliki empat komponen utama yaitu elektroda positif (katoda),
elektroda negatif (anoda), elektrolit, dan separator.
1. Elektroda negatif (anoda)
Anoda merupakan elektroda yang berfungsi sebagai pengumpul ion lithium
serta merupakan material aktif. Parameter pengembangan dari material untuk
digunakan sebagai anoda ini antara lain kepadatan energi yang dihasilkan serta
siklus pemakaian atau cyclability.Material yang dapat dipakai sebagai anoda
harus memiliki karakteristik antara lain memiliki kapasitas energi yang besar,
memiliki profile kemampuan menyimpan dan melepas muatan/ion yang bagus,
memiliki tingkat siklus pemakaian yang lama, mudah untuk diproses/dibuat,
aman dalam pemakaian (tidak beracun), dan harganya murah. Salah satu
material yang dapat berperan sebagai anoda adalah material yang berbasis
carbon seperti LiC6 atau grafit.Kepadatan energi secara teori yang dihasilkan
dari material ini adalah berkisar 372 A.h/kg. Selain grafit, material berbasis
karbon yang dapat digunakan untuk anoda yaitu soft carbon, graphene dan hard
carbon.
2. Elektroda positif (katoda)
Katoda merupakan elektroda yang fungsinya sama seperti anoda yaitu
pengumpul ion serta material aktif. Namun perbedaannya adalah katoda
merupakan elektroda positif. Beberapa karakteristik yang harus dipenuhi suatu
material yang digunakan sebagai katoda antara lain material tersebut terdiri dari
ion yang mudah melakukan reaksi reduksi dan oksidasi, memiliki konduktifitas
yang tinggi seperti logam, memiliki kerapatan energi yang tinggi, memiliki
kapasitas energi yang tinggi, memiliki kestabilan yang tinggi (tidak mudah

SMK PKK 2021 hal. 38


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

berubah strukturnya atau terdegradasi baik saat pemakaian maupun pengisian


ulang), harganya murah dan ramah lingkungan. Pada tahun 1980 material
LiCoO2 menjadi kandidat material pertama yang digunakan sebagai katoda pada
LIBs.Kerapatan energi yang dimiliki LiCoO2sebesar 140A.h/kg. Walaupun
demikian material tersebut memiliki kestabilan yang rendah dan harganya
relative mahal.
3. Elektrolit
Elektrolit adalah bagian yang berfungsi sebagai penghantar ion lithium
dari anoda ke katoda atau sebaliknya. Karakteristik elektrolit yang penting untuk
diperhatikan antara lain konduktivitas, aman (tidak beracun) serta harganya
murah. Elektrolit ini terbagi dalam dua jenis yaitu elektrolit cair dan elektrolit
padat. Kedua jenis ini memiliki kelebihan serta kekurangannya. Kelebihan dari
elektrolit cair antara lain memiliki konduktivitas ionik yang besar, harga yang
murah, dan aman.Namun kekurangannya adalah memiliki performa siklus
pemakaian yang rendah (tidak tahan lama) yaitu hanya berkisar 25 kali siklus
dan dapat mengurangi kerapatan energi. Beberapa material yang dapat
digunakan sebagai elektrolit cair antara lain LiNO3 , LiClO ,Li2SO4 , garam
LiNO3 , garam Li2SO4, LiPF6. Elektrolit padat sendiri keuntungannya yaitu
memiliki konduktivitas yang besar serta dapat tahan lama dibandingkan dengan
elektrolit yang cair.
4. Separator
Separator adalah suatu material berpori yang terletak di antara anoda dan
katoda berfungsi untuk menjegah agar tidak terjadi hubungan singkat dan kontak
antara katoda dan anoda. Beberapa hal yang penting untuk memilih material
agar diplih sebagai separator antara lain material tersebut bersifat insulator,
memiliki hambatan listrik yang kecil, kestabilan mekanik (tidak mudah rusak),
memiliki sifat hambatan kimiawi untuk tidak mudah terdegradasi dengan
elektrolit serta memiliki ketebalan lapisan yang seragam atau sama di seluruh
permukaan. Beberapa material yang dapat digunakan sebagai separator antara
lain polyolefins (PE dan PP), Poly(vinylidene fluodire) (PVdF),danpoly(ethylene
oxide).

SMK PKK 2021 hal. 39


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

Struktur sel sebuah baterai terdiri dari katoda (elektroda positif), anoda
(elektroda negatif), elektrolit, dan separator yang ditunjukkan pada gambar
dibawah ini:

Gambar struktur sel sebuah baterai

Berdasarkan Gambar struktur sel sebuah baterai terdiri dari katoda, anoda,
elektrolit, dan separator. Pada proses charging elektron dari katoda mengalir
menuju anoda sedangkan pada saat discharging elektron dari anoda mengalir ke
katoda melalui kabel konektor sedangkan lithium yang berada pada sistem (di
dalam baterai) lepas dari anoda karena kekurangan elektron untuk berpindah
menuju katoda melalui elektrolit

SMK PKK 2021 hal. 40


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

C. Kelebihan Baterai Li-ion (Lithium-ion)


Kelebihan baterai Lithium-ion adalah sebagai berikut:
1. Memiliki tegangan yang lebih tinggi diantara baterai jens lain, yaitu dari 1,5 V
hingga sekitar 3,7 V.
2. Bisa bekerja pada suhu yang sangat rendah.
3. Tahan lama, dapat bertahan hingga 10 bahkan lebih dari 15 tahun.
D. Kekurangan Baterai Li-ion (Lithium-ion)
Kelemahan baterai Lithium-ion adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan arus yang cepat pada sirkuit pendek yang dapat menyebabkan
panas berlebih, pecah pada baterai, bahkan menyebabkan ledakan.
2. Memiliki banyak resiko untuk pengiriman baterai lithium menggunakan jalur udara,
sehingga memiliki banyak peraturan yang mengikatnya.
3. Harganya cukup mahal.
SMK PKK 2021 hal. 41
LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya

6
MODUL USB

(TP4056)
A. Modul Charger Mikro USB TP4056
Modul ini adalah modul untuk mengisi baterai isi ulang Lithium (Li-ion
rechargeable battery) dengan arus 1A yang dilengkapi dengan 2 lampu indikator, masing
masing menunjukkan status saat mengisi ulang (charging) dan saat baterai sudah terisi
penuh (fully charged). Modul Charger Mikro USB TP4056 ditunjukkan pada gambar
berikut

Gambar Modul Mikro USB Charger TP4056


Berdasarkan gambar tersebut, terdapat beberapa komponen elektronika pada
rangkaian Modul Charger Mikro USB TP 4056 yaitu: (1) IC TP4056; (2) MOSFET
8205A; (3) IC DW01A; (4) Mikro USB; (5) Resistor; (6) Kapasitor; (7) LED, dan (8)
PCB. Bagian-bagian Modul Charger Mikro USB TP4056 ditunjukkan seperti pada gambar

berikut ini:
Gambar Bagian-Bagian Modul Mikro USB Charger TP4056

SMK PKK 2021 hal. 42


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya
Berdasarkan gambar diatas terdapat komponen-komponen penyusun Modul Mikro
USB Charger TP4056 yaitu sebagai berikut:
1. IC TP4056
IC TP4056 yang merupakan IC pengisi ulang linear untuk baterai lithium-ion sel
tunggal dengan arus dan tegangan yang konstan yang dilemgkapi dengan sistem
pengaturan suhu (thermal regulation). Tegangan pengisian konstan di 4,2 Volt (akurasi
±1,5%), ideal untuk digunakan mengisi ulang baterai bertegangan 3 ~ 3,7 Volt. Fitur
lainnya dari IC ini adalah pemantau arus, pengunci tegangan kurang (under-voltage
lockout), pengisi ulang otomatis, dan dua status pin yang mana pada modul ini
dihubungkan dengan LED indikator
2. MOSFET 8205A
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah sebuah
perangkat semikonduktor yang secara luas di gunakan sebagai switch dan sebagai penguat
sinyal pada perangkat elektronik. MOSFET tipe 8205A pada modul mikro usb charger
TP4056 digunakan sebagai sakelar otomatis pemutus arus listrik sehingga untuk mencegah
kelebihan daya pada baterai sudah penuh.
3. IC DW01A
IC DW01A merupakan IC yang digunakan sebagai perangkat
perlindungan baterai Lithium Ion sel tunggal da n melindungi sel dari
pengisian berlebih, koneksi balik, dan hubungan pendek.
4. Mikro USB (Universal Serial Bus)
Mikro USB merupakan konektor yang digunakan sebagai terminal pengisian
baterai atau perpindahan data pada suatu perangkat
5. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur
besarnya arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika
6. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan energi
listrik yang dapat difungsikan sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya),
Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator, dan Penggeser Fasa sinyal tegangan

SMK PKK 2021 hal. 43


LAMPU DARURAT DAN MACAM – MACAM KOMPONEN yang ada didalamnya
7. LED
LED (Light Emitting Diode) merupakan lampu indikator yang berfungsi sebagai
indikator pengisian baterai dengan warna merah dan akan berubah menjadi warna
biru/hijau saat baterai sudah penuh
8. PCB
PCB (Printed Circuit Board) adalah papan yang dengan lapisan tembaga yang
digunakan untuk menghubungkan komponen elektronika tanpa melalui kabel
SMK PKK 2021 hal. 44

Anda mungkin juga menyukai