Anda di halaman 1dari 7

polaritas, sehingga pemasangannya pada sumber tegangan dapat diboak-balik baik

sumber tegangan DC maupun AC.

Gambar 3.6 Pemasangan Resistor pada Sumber Tegangan DC dan AC


Pada Gambar 3.6 berlaku Hukum Ohm, yaitu besarnya arus yang mengalir (I)
adalah tegangan (V) dibagi hambatan (R) dan dapat ditulis dengan rumus sebagai
berikut.
𝑉 𝑉
𝐼= 𝑉 = 𝐼. 𝑅 𝑅=
𝑅 𝐼

Keterangan:
I : kuat arus listrik (ampere)
V : tegangan listrik (volt)
R : tahanan listri (ohm)

b. Konstruksi Resistor
1) Komposisi Karbon
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung
dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi
dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak
terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian
disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai
resistansinya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya
keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan
oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi
karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer
karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi,
kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika
dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika

Dasar Listrik dan Elektronika 45


resistor menjadi lembab, panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi dan
resistor jadi rusak.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan
lebih ataupun panas lebih.
Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar
antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.
2) Film Karbon
Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan
memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah
lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm)
dapat memberikan resistansi yang lebar. Resistor film karbon memberikan rating daya
antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10
MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C.
Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 V.
3) Film Logam
Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus
setebal beberapa mikrometer.
Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu
parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari
resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi
mempunyai TCR sebesar 0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang
25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun, stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor
0.1μvolt/°C, desah -42 dB, koefisien tegangan 0.1ppm/V, induktansi 0.08μH,
kapasitansi 0.5pF.
c. Macam-macam Resistor
1) Jenis Resistor Berdasarkan Perubahan Nilai Hambatannya
Berdasarkan perubahan nilai hambatannya, resistor dibagi menjadi dua jenis
sebagai berikut.
a) Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Resistor tetap yaitu resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Bahan
hambatannya terbuat dari karbon, kawat, atau paduan logam. Bahan hambatan
karbon ditempelkan pada pipa keramik dengan cara diuapkan. Pada kedua ujung
pipa (tempat kawat-kawat penghubung resistor dikaitkan) dipasangi tutup. Nilai
hambatan resistor tergantung dari tebal dan panjangnya lintasan karbon pada kisar

Dasar Listrik dan Elektronika 46


alur yang berbentuk spiral. Nilai resistansi resistor tetap dinyatakan dengan kode-
kode warna atau dengan angka dan huruf.

Sumber: efxkits.co.uk
Gambar 3.7 Simbol dan Wujud Resistor Tetap
(1) Kode Warna Resistor
Untuk menyatakan nilai resistansi dan toleransi resistor tetap pada
kemasannya dibubuhi gelang-gelang warna. Tiap-tiap gelang warna memiliki
harga sesuai dengan warna seperti yang ditentukan dalam tabel kode warna
resistor. Pada resistor tetap ada yang menggunakan empat gelang warna, lima
gelang warna, dan bahkan enam gelang warna. Adapun arti dari kode warna
pada resistor empat gelang warna sebagai berikut.
Gelang 1 menyatakan angka pertama.
Gelang 2 menyatakan angka kedua.
Gelang 3 menyatakan faktor pengali.
Gelang 4 menyatakan toleransi.
Tabel 3.1 Kode Warna Resistor Empat Gelang Warna

Dasar Listrik dan Elektronika 47


Sumber: skemaku.com
Resistor yang mempunyai gelang warna, selain terdapat empat gelang
terdapat juga yang lima gelang warna dan enam gelang warna. Arti dari kode
warna pada resistor lima gelang warna adalah sebagai berikut.
Gelang 1 menyatakan angka pertama.
Gelang 2 menyatakan angka kedua.
Gelang 3 menyatakan angka ketiga.
Gelang 4 menyatakan faktor pengali.
Gelang 5 menyatakan toleransi.
Tabel 3. Kode Warna Resistor Lima Gelang Warna

Sumber: menghitung.com
Arti dari kode warna pada resistor lima gelang warna adalah sebagai berikut.
Gelang 1 menyatakan angka pertama.
Gelang 2 menyatakan angka kedua.
Gelang 3 menyatakan angka ketiga.
Gelang 4 menyatakan faktor pengali.
Gelang 5 menyatakan toleransi.
Gelang 6 menyatakan koefisien suhu.
Tabel 3. Kode Warna Resistor Enam Gelang Warna

Dasar Listrik dan Elektronika 48


Sumber: divaiz.com
Resistor yang memiliki angka toleransi semakin kecil akan semakin baik
karena nilai sebenarnya adalah nilai yang tertera dan nilai toleransinya. Misal
nilai yang tertera pada resistor = 100 Ω dan toleransinya 5%, maka nilai yang
sebenarnya sebagai berikut.
Nilai resistansi = 100 Ω - (5% x 100 Ω) s/d 100 Ω - (5% x 100 Ω)
= 95 Ω s/d 105 Ω
Sehingga, jika suatu resistor dengan toleransi 5% ketika diukur rentang
nilainya berada pada 95 Ω s.d 105 Ω masih dianggab normal atau baik.
(2) Kode Huruf Resistor
Resistor yang menggunakan kode angka dan huruf biasanya resistor lilitan
kawat (wire wound resistor). Bahan hambatannya dikemas atau dibungkus
dengan bahan keramik atau porselen seperti yang terlihat dalam gambar
berikut.

Sumber: m.inkuiri.com
Gambar 3.8 Resistor dengan Kode Angka dan Huruf

Dasar Listrik dan Elektronika 49


Contoh Soal
1. Tentukan nilai resistor yang mempunyai gelang warna merah, coklat, hitam, dan emas!
Penyelesain
Merah (gelang pertama) = 2
Coklat (gelang kedua) = 1
Hitam (gelang ketiga) = x1
Emas (gelang keempat) = ±5%
Jadi, nilai resistor tersebut adalah 21 Ω dengan toleransi ±5%.
2. Tentukan nilai resistor dengan kode huruf: 10W39ΩJ, 82 k Ω 5% 9132 W, 5W22RJ,
5WR1k, RSN 2 P 22 kk, dan 1k5!
Penyelesaian
a. 10W39ΩJ
10 W menyatakan kemampuan daya resistor besarnya 10 watt.
39 Ω menyatakan besarnya resistansi 39 Ω.
J menyatakan besarnya toleransi 5%.
b. 82 k Ω 5% 9132 W
82 kΩ menyatakan besarnya resistansi 82 kΩ (kilo ohm).
5% menyatakan besarnya toleransi 5%.
9132 W menyatakan nomor serinya.
c. 5W22RJ
5 W menyatakan kemampuan daya resistor besarnya 5 watt.
22 R menyatakan besarnya resistansi 22 Ω.
J menyatakan besarnya toleransi 5%.
d. 5WR1k
5 W menyatakan kemampuan daya resistor sebesar 5 watt.
R 1 k menyatakan besarnya resistansi 1 k Ω.
e. RSN 2 P 22 kk
RSN 2 P menyatakan nomor seri resistor.
22 k menyatakan besarnya resistansi 22 k Ω.
k menyatakan besarnya toleransi 10%.
f. 1k5
1k5 menyatakan nilai hambatan 1500 Ω atau 1,5 k Ω.

Arti kode angka dan huruf pada resistor sebagai berikut.

Dasar Listrik dan Elektronika 50


Kode huruf untuk toleransi nilai hambatan antara lain:
F=±1% G=±2% J=±5%
K = ± 10 % M = ± 20 %
b) Resistor Variabel
Resistor variabel yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah. Yang
termasuk resistor variabel di antaranya potensiometer dan trimpot. Potensiometer
dan trimpot mempunyai tiga kaki sambungan, dua buah untuk ujung-ujungnya dan
sebuah untuk pejalan.

Sumber: niguru.com
Gambar 3.9 Simbol dan Contoh Resistor Variabel
Gambar di atas memperlihatkan bentuk fisik potensiometer dan trimpot yang
bahan hambatannya terbuat dari karbon. Dari gambar tersebut dapat dilihat jika tuas
pemutar diputar, nilai resistansi antara kaki tengah dengan kaki-kaki ujung akan
berubah sesuai dengan gerakan kontak putar. Untuk memutarkan kontak putar pada
trimpot dapat dilakukan dengan menggunakan obeng kecil (obeng trimer). Resistor
variabel disimbolkan seperti pada gambar berikut.

Dasar Listrik dan Elektronika 51

Anda mungkin juga menyukai