Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN KONSEP SMART BUILDING PADA SISTEM

PENERANGAN DAN ROOFTOP TOWER A APARTEMEN


PARAHYANGAN RESIDENCE – BANDUNG
Agung Nurdiansyah1), Dea Anggiri Isdar1), Mei Sutrisno2), Dwi Septiyanto2)
1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung
Jl. Gegerkalong Hilir Ds.Ciwaruga Bandung 40012
Email :agung.civil_eng@yahoo.co.id , deanggirisdar@gmail.com
2)
Staf pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung
Jl. Gegerkalong Hilir Ds.Ciwaruga Bandung 40012

Abstrak

Meningkatnya kebutuhan akan kenyamanan dan kemudahan layanan yang didukung oleh teknologi otomatis
pada bangunan, menyebabkan diperlukannya pengembangan pelayanan bangunan untuk memberikan kepuasan
pada pengguna bangunan. Smart building merupakan sebuah konsep bangunan yang dapat memberikan
teknologi otomatis tersebut untuk memenuhi kenyamanan layanan dan efisiensi bangunan. Penerapan konsep
smart building yang direncanakan pada apartemen Tower A berupa pemanfaatan ruang kosong yang berada
pada rooftop bangunan menjadi sebuah café dengan tema roof garden yang menggunakan sistem atap fleksibel.
Besar biaya yang dibutuhkan dalam menerapkan atap fleksibel pada café tersebut dianggarkan sebesar Rp.
207.000.000. Selain itu, akan dilakukan kontrol sistem penerangan apartemen menggunakan sensor.
Penambahan sensor pada sistem penerangan ini memperoleh efisiensi pada biaya operasional apartemen setiap
tahunnya. Selain itu, cash flow aset selama 20 tahun, mulai dari tahun 2015 terkait replacement, maintenance,
dan nilai sisa aset mengalami efisiensi sebesar 27% yaitu Rp. 1.632.185.713 dari kondisi eksisting.

Kata kunci :smart building, roof garden, atap fleksibel, kenyamanan, kemudahan, efisiensi energi.

PENDAHULUAN dengan menerapkan konsep tersebut.

Seiring perkembangan zaman yang diikuti Kenyamanan dan kemudahan yang

dengan kemajuan teknologi, kebutuhan diberikan konsep smart building

akan kemudahan pada sebuah hunian merupakan langkah peningkatan layanan

dengan dukungan teknologi otomatis bangunan yang dapat diterapkan pada

semakin meningkat. Teknologi otomatis beberapa elemen bangunan, seperti

ini memberikan kemudahan bagi atap.Umumnya atap dirancang secara

penghuni/ pengguna bangunan dan dapat permanen, namun untuk meningkatkan

meminimalisir penggunaan energi dengan layanan bangunan atap dapat dirancang

baik.Smart building merupakan sebuah secara fleksibel sehingga dapat bergerak

konsep teknologi otomatis pada bangunan terbuka dan tertutup.Atap tersebut

yang dapat memberikan kenyamanan dan seringkali dijumpai pada tempat yang

efisiensi tersebut.Konsep smart building memiliki keindahan alam sekitarnya

memiliki nilai investasi awal yang tidak seperti café yang terletak pada rooftop

sedikit dan tidak murah, namun tidak bangunan.Café tersebut umumnya

sedikit pula manfaat yang dapat diperoleh mengusulkan tema roof garden yang
memiliki prinsip terbuka.Atap fleksibel
MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 7
diterapkan untuk menjamin kenyamanan a. Untuk mengkaji penerapan konsep
pengunjung dan keefisienan café. Terbuka/ smart building dalam perencanaan kafe
tertutupnya atap dapat disesuaikan dengan yang bertemakan roof garden pada
cuaca, sehingga café tetap dapat beroperasi rooftop bangunan dan menghitung
tanpa mengganggu kenyamanan anggaran biaya yang dibutuhkan.
pengunjung. b. Untuk mengkaji jenis sensor yang
Di samping itu, penerapan konsep smart dapat diterapkan,menghitung biaya
building dapat memberikan efisiensi energi operasional sistem penerangan,
bangunan.Konsep ini diterapkan untuk menghitung besarnya efisiensi yang
sistem penerangan bangunan. Sistem diperoleh, menghitung anggaran biaya
penerangan buatan yang dikontrol secara yang dibutuhkan untuk menerapkan
manual menjadi salah satu penyebab konsep tersebut.
pemborosan energi listrik. Kelalaian
BATASAN MASALAH
pengguna dalam hal switching power dari
Adapun batasan masalah dalam penelitian
on ke off seringkali menyebabkan
ini ini adalah sebagai berikut :
penggunaan energi listrik terbuang
percuma.Efisiensi energi listrik dapat a. Membahas penerapan konsep smart
diperoleh dengan mengoptimalkan building berupa peningkatan
penggunaan penerangan alami di siang kenyamanan layanan dan efisiensi
hari dan menggunakan penerangan buatan bangunan dengan merencanakan café
(lampu) sesuai kebutuhan.Hal ini yang bertemakan roof garden pada
dilakukan dengan mengintegrasikan rooftop bangunan dan menghitung
penerangan alami dan penerangan buatan besarnya anggaran biaya yang
dengan alat kontrol/sensor yang berkonsep dibutuhkan.
smart building, sehingga efisiensi energi b. Menentukan jenis sensor yang dapat
pada bangunan dapat diperoleh. diterapkan, menghitung biaya
Sehubungan dengan hal-hal tersebut, maka operasional sistem penerangan,
penelitian tentang penerapan konsep smart menghitung besarnya efisiensi yang
building pada sistem penerangan dan diperoleh, menghitung anggaran biaya
rooftop tower A apartement Parahyangan yang dibutuhkan untuk menerapkan
Residence – Bandung dilakukan. konsep tersebut.

TUJUAN LANDASAN TEORI


Penelitan ini betujuan :

MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 8


Ada beberapa pendapat mengenai smart Herry Rosadi (2014) menyatakan bahwa
building, salah satunya adalah pendapat tujuan utama solusi Smart Building
dari Tina Casey (2013) yang menyatakan Management System adalah biaya
bahwa, Smart building is one that achieves pengelolaan gedung yang lebih
significant energy savings by taking efisien,.karena itu konsumsi energi seperti
advantage of improved technology and listrik lebih rendah, komputerisasi
materials in terms of structure, appliance, pengelolaan gedung untuk menekan
electric systems, plumbing and HVACR human error, dan peningkatan pada
(Heat, Ventilation, AC, Refrigeration kenyamanan dan keamanan manajemen
Systems). Pernyataan tersebut kurang lebih gedung. Riyanto Mashan seperti yang
berarti bahwa, smart building merupakan dikutip oleh Herry Rosadi (2016)
bangunan yang direncanakan untuk menyatakan bahwa smart building juga
memperoleh penghematan energi yang akan membantu penghuni, pemilik
signifikan melalui keunggulan gedung, operator, dan manajemen gedung
pengembangan material dan teknology mengoptimalkan penggunaan ruang dan
dalam bidang struktur, peralatan, elektrik, meminimalkan dampak negatif yang
pemipaan, pemanasan, ventilasi, AC, dan ditimbulkan terhadap lingkungan sekitar.
sistem pendingin. Sedangkan mengenai
METODOLOGI
keunggulan teknologi smart buildings, Dalam penelitian ini, diperlukan adanya
Jessica Lyons Hardcastle (2013) tahapan yang tersusun secara sistematis
berpendapat bahwa, smart buildings dan jelas. Tahapan dalampenelitian ini
technology boots operational efficiency, dimulai dengan pengumpulan data,
helps buildings save water and energy, pemahaman studi literatur, pembahasan
and reduces their carbon footprints. dan analisis serta penarikan kesimpulan
Carbon footprint is defined as the total set dari hasil pembahasan.
of greenhouse gas emissions caused by
individual, events, organisations, product PERENCANAAN DAN ANALISIS
expressed as CO2 (Wikipedia 20116), Konsep Perencanaan Smart Building
yang artinya kurang lebih adalah : Terhadap Layanan Bangunan
teknologi smart building meningkatkan Besarnya kebutuhan penghuni/pengguna
efisiensi operasional bangunan, bangunan akan kemudahan dan
menghemat air dan energi serta dapat kenyamanan layanan bangunan dengan
mengurangi gas emisi rumah kaca (CO2). sentuhan teknologi otomatis, menjadi

MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 9


dasar rencana pemanfaatan ruang pada Perencanaan Peningkatan Layanan
rooftop bangunan Tower A menjadi Berkonsep Smart Building
sebuah café yang bertemakan roof garden.
Café ini akan dibangun pada bagian timur
Letak café yang berada di rooftop
rooftop dengan luas sebesar 114,61 m2,
bangunan serta konsep terbuka yang
dengan 26,55 m2 dari luas tersebut
dimiliki café ini membuat pemandangan
digunakan untuk Pantry. Hal ini
yang disajikan akan sangat menawan, dan
diperlihatkan pada Gambar.4 dengan
udara alami café ini mampu membuat
garis merah putus-putus.Pantry berfungsi
pengunjung nyaman saat berada disana.
sebagai dapur kering yang lebih sering
Kondisi Eksisting digunakan untuk menyiapkan makanan
Bangunan Apartemen Tower A memiliki ringan dan minuman.Sedangkan dapur
rooftop yang terdapat pada lantai 19. basah yang digunakan untuk memasak
Rooftop ini memiliki ruang kosong yang makanan direncanakan berada pada lantai
tidak difungsikan.Pada bagian belakang dibawahnya, yaitu lantai 20.Pada lantai ini
atau bagian barat lantai rooftop, terdapat di sewa 2 (dua) buah unit kamar yang
tempat penyimpanan rooftank. Denah terletak tepat dibawah café.Selain
lantai rooftop ini terdapat pada Gambar.2 digunakan untuk dapur, juga digunakan
dan Gambar.3, dengan area yang diberi tempat penyimpanan bahan-bahan
garis merah putus-putus adalah tempat makanan (storage) dan toilet pengunjung
penyimpanan rooftank tersebut dan maupun pelayan café.Unit kamar tersebut
Gambar.3 merupakan gambar denah diperlihatkan pada Gambar.5.
eksisting lantai 20.

Gambar 4. Lokasi Perencanaan Café pada


Gambar 2. Denah Eksisting Lantai Atap Rooftop TowerA
TowerA

Gambar 3. Denah Eksisting Lantai 20 Tower A

MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 10


Gambar 5. Lokasi Perencanaan Dapur (Storage) smart building yang diterapkan pada café.
dan Toilet Café pada Lantai 20
Denah rencana atap fleksibel pada area
Perencanaan pembuatan café di rooftop café yang akan dipasang pada lantai
Tower A merupakan perwujudan dari rooftop ini diperlihatkan pada Gambar.7 .
peningkatan pelayanan bagi penghuni Perencanaan kafe ini diutamakan pada
apartemen dengan konsep smart building. elemen atap fleksibel tersebut.
Café bertemakan roof garden ini Pemasangan atap fleksibel menggunakan
direncanakan selalu terbuka sehingga tidak kolom baja bulat hollow dan beton tanpa
dibutuhkan energi yang besar dalam tulangan sebagai pedestal dari kolom/
pengoperasiannya. Hal ini dikarenakan tiang penyangga. Untuk perkuatan antara
café dapat menggunakan energi secara kolom/ tiang penyangga dengan beton
alami, tidak dibutuhkan penerangan dan tersebut dilakukan pemasangan angkur
penghawaan buatan. Disamping itu untuk agar keduanya memiliki ikatan yang stabil.
menjamin kenyamanan pangunjung dan Untuk balok, digunakan baja CNP, untuk
keefisiensian café akan atap yang selalu balok ujung digunakan baja C
terbuka ini dibuat atap fleksibel yang 150.65.20.3,2 dan untuk balok tengah
dilengkapi dengan remote control agar yaitu 2C 150.65.20.3,2 dengan
atap dapat bergerak terbuka dan tertutup menggunakan bracing pipa kotak hollow
secara otomatis. Perencanaan café yang 60.60.3,2.
bertemakan roof garden ini diperlihatkan
pada Gambar.6 berikut ini.

Gambar 6. 3D tampak café


Gambar 7. Denah Rencana Atap Fleksibel
Perencanaan Atap Fleksibel Gambar berikut menunjukan keadaan kafe
Atap fleksibel yang digunakan pada café saat atap terbuka dan tertutup. Pada
ini berfungsi sebagai pelindung café pada Gambar.8 keadaan café saat atap terbuka
saat cuaca panas terik ataupun saat cuaca dan Gambar.9 menunjukan keadaan kafe
hujan. Sistem otomatisasi pada atap ini saat atap terutup.
adalah salah satu perwujudan dari konsep

MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 11


Selain struktur pendiri atap fleksibel,
dibutuhkan alat-alat elektrikal dan
mekanikal sebagai mekanisme otomatisasi
atap fleksibel tersebut. Komponen
penggerak atau otomatisasi dari atap
fleksibel yang digunakan berupa alat-alat
elektrik. Komponen-komponen ini
merupakan satu kesatuan dari alat
Gambar 8. 3D Perencanaan Café dengan
Keadaan Atap Terbuka penggerak atap fleksibel. Perencanaan
sistem atap fleksibel dari segi
mekanikalnya dijelaskan pada Gambar.12
dan Gambar.13 berikut.

Gambar 9. 3D Perencanaan Café deKeadaan


Atap Tertutup
Gambar 12. Perspektif Struktur Atap Café

Gambar 13. Perspektif Struktur Atap Café

Bahan yang digunakan untuk penutup atap


Gambar 10. Potongan A (atas) dan Potongan B
(bawah) ini adalah kain membrane. Membrane ini
merupakan bahan campuran Polyester,
PVC, dan anyaman benang nylon sehingga
kuat pada saat ditarik dan anti air, selain
itu tenda membrane ini juga sering disebut
tension membrane. Spesifikasi kain yang
Gambar 11. Perspektif Struktur Atap Café akan digunakan terdapat pada Tabel 1.

Perencanaan Komponen Atap Fleksibel Tabel 1. Spesifikasi Tenda Membran

MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 12


Kecepatan yang direncanakan yaitu ½
menit per meter, maka dibutuhkan 14.28
rotasi untuk ½ menit per meter.

n = 14.28 rpm
Maka, HP = (T x n)/5250

Dengan spesifikasi pada tabel diatas, maka =(795.63 x 14.28)/5250


dapat dihitung berat keseluruhan berat = 2.16 HP  1614 watt
penutup atap untuk menentukan jenis Dengan demikian, daya/ kapasitas motor
motor yang digunakan. yang akan digunakan untuk pengoperasian
atap fleksibel ini yaitu 1614 watt = 1.614
Berat total penutup atap = 1 Kg/m2 x 110
m2 kw.
= 110000 gr = 110 Rencana Anggaran Biaya Atap
kg Fleksibel
Untuk menentukan jenis motor/ kapasitas Tabel 2. RAB Perencanaan Sistem Atap
Fleksibel
motor yang digunakan perlu menghitung
terlebih dahulu momen torsi motor
tersebut.

1 kg = 7.233 lb.ft = 9.807 Nm


Beban atap = 110 kg = 795.63
lb.ft = 149.145 Nm
Maka, torsi minimum = 795.63
lb.ft
 149.145 Nm Total anggaran biaya untuk perencanaan
Menentukan daya motor untuk mendapat atap fleksibel ini adalah Rp. 207.000.000
kecepatan motor yang sesuai untuk (dibulatkan).
penutup atap, agar tidak terlalu cepat atau Konsep Perencanaan Smart building
terlalu lambat pada saat menutup atau terhadap Sistem Penerangan
membuka atap. Sistem penerangan apartemen Tower A
T = 795.63 lb.ft akan diterapkan konsep smart building

n = 1 rpm = 1 rotasi per menit berupa penggunaan sensor. Konsep

= 1 rotasi = 14 cm perencanaan penghematan apartemen ini


menggunakan 2 (dua) jenis sensor yang
= 100 cm = 7.14 rpm
dapat mengubah besaran sinar menjadi

MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 13


tegangan dan arus listrik, yaitu sensor terdiri dari 12 unit kamar dengan tipe
cahaya dan sensor gerak.Berikut adalah kamar beragam, yaitu tipe studio, 2
prinsip kerja kerja dari sensor cahaya dan bedroom dan 3 bedroom. Sitem
sensor gerak. penerangan pada unit kamar ini
a. Sensor Cahaya menggunakan lampu PL-Essential dengan
Sensor cahaya yang akan digunakan watt yang beragam sesuai dengan fungsi
pada sistem penerangan ini adalah ruangan.
sensor photocell. Sensor ini digunakan
Perencanaan Sistem Penerangan
untuk mendeteksi besarnya tingkat
Berkonsep Smart building
kecerahan atau intensitas cahaya yang
Berdasarkan adanya peluang efisiensi
diberikan cahaya alami pada suatu
energi dari sistem penerangan, maka akan
ruang.
digunakan pemasangan sensor yang dapat
b. Sensor Gerak
bekerja secara otomatis sesuai perintah
Sensor gerak yang akan digunakan
yang diberikan. Sensor tersebut adalah
adalah sensor PIR (Passive Infra Red).
photocell dan PIR.
Sensor ini dapat mendeteksi gerakan
Basement pada Tower A ini terhubung
melalui pancaran sinar infra merah.
langsung dengan Tower B, sehingga area
Kondisi Eksisting Sistem Penerangan parkir yang terdapat di Tower A ini tidak
Bangunan Tower A memiliki 19 lantai begitu besar. Pada area parkir akan
yang terdiri dari lantai LG, GF, kemudian digunakan sensor PIR, yang ditempatkan
lantai 1-20 dengan menghilangkan 3 setiap jarak 12 meter, yang diperlihatkan
lantai.Pada lantai terbawah yaitu lower gambar berikut.
ground dirancang terhubung langsung
dengan basement Tower B. Lantai ini tidak
digunakan sebagai area parkir.Namun,
area yang menghubungkan kedua Tower
ini terdapat area parkir yang tidak begitu
luas. Pada lantai ground floor terdapat
beberapa fasilitas umum, seperti lobby
apartemen, bank/ atm dan juga pertokoan.
Unit apartemen berada mulai dari lantai 1-
20. Seluruh lantai unit apartemen tersebut
Gambar 14. Basement Tower A
memiliki denah yang tipikal. Setiap lantai

MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 14


Pada lantai ground floor, area yang di Pada unit 2 bedroom terdapat 2 (dua)
kontrol sistem penerangannya adalah kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi dan
lobby apartemen. Hal ini dilakukan karena dapur. Sehingga unit ini membutuhkan
saat malam hari lampu lobby tetap harus lebih banyak sensor, yaitu 1 (satu) sensor
menyala, namun aktifitas manusia di lobby photocell dan 3 (tiga) sensor PIR.
akan sangat berkurang. Oleh karena itu Penempatan sensor pada unit ini
dilakukan pemasangan sensor PIR. Berikut diperlihatkan pada gambar berikut :
adalah perencanaan penempatan sensor
pada area lobby apartemen lantai ground
floor Tower A.

Gambar 15.Ground Floor Tower A Gambar 17. Tipe Unit 2BR


Apartemen Tower A memiki beberapa tipe Pada unit 3 bedroom terdapat 3 (tiga)
kamar, pada unit studio terdapat 1 (satu) kamar tidur, ruang tamu, ruang makan,
kamar tidur dan dapur yang tidak kamar mandi dan dapur. Sehingga unit ini
dipisahkan oleh sebuah partisi. Sehingga membutuhkan 3 (tiga) sensor photocell
unit ini membutuhkan 1 (satu) sensor dan 4 (empat) sensor PIR. Penempatan
photocell yang diletakan di plafond yang sensor pada nit ini diperlihatkan pada
menghadap meja kerja dan 1 (satu) sensor gambar berikut :
PIR di tengah ruangan seperti gambar
berikut.

Gambar 18. Tipe Unit 3BR

Selain itu, unit koridor apartemen pada


lantai 1-20 juga dilakukan penambahan
Gambar 16. Tipe Unit Studio sensor yaitu sensor PIR sebanyak 3 (tiga)
buah. Sensor ini diletakan setiap jarak 12
MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 15
meter yang ditempatkan seperti gambar PLN (Persero). Sehingga tarif listrik
berikut : sebesar Rp. 1.673,4.

Perhitungan Biaya Operasional Kondisi


Eksisting
Besar konsusmsi energi listrik pada sistem
penerangan apartemen dipengaruhi oleh
jadwal kegiatan dari masing-masing
penghuni. Besarnya tingkat konsumsi
Gambar 19. Denah Pemasangan Sensor pada
Koridor energi listrik untuk sistem penerangan
bangunan tersebut diperoleh dari total daya
Perhitungan Biaya Operasional pada
lampu yang beroperasi dan waktu nyala
Sistem Penerangan
dari tiap lampu. Untuk mengetahui
Besarnya pengaruh yang dapat diberikan
besarnya konsumsi energi listrik tersebut
dari penggunaan sensor perlu diketahui
dilakukan survey lapangan berupa
dengan dilakukan perhitungan biaya
pembagian kuesioner pada beberapa
operasional kondisi eksisting dan kondisi
penghuni apartemen. Namun dikarenakan
rencana. Kemudian, dilakukan analisa
apartemen Tower A masih dalam proses
efisiensi energi yang diperoleh dari kedua
konstruksi, kuesioner tersebut dibagikan
hasil perhitungan tersebut. Perhitungan
pada penghuni apartemen yang tersebar di
biaya operasional ini dapat dilakukan
apartemen Bandung - Jakarta. Selanjutnya
menggunakan persamaan berikut ini:
dilakukan perhitungan total kebutuhan
biaya operasional sistem penerangan pada
bangunan apartemen Tower A kondisi
Apartemen Parahyangan Residence
eksisting, seperti pada tabel berikut :
menggunakan daya terpasang sebesar 2200
Tabel 3. BO Sistem Penerangan Bangunan
kVA sehingga termasuk golongan tarif Eksisting
listrik B-3. Berdasarkan surat PT PLN
yang dikeluarkan pada Bulan Juni 2015,
golongan tarif listrik B-3 dipatok sebesar
K x Rp. 1115,60 per kWH. K merupakan
faktor perbanding antara WBP dan LWBP
sesuai karakteristik beban sistem
kelistrikan setempat (1,4< K < 2) yang
ditetapkan sebesar 1,5 oleh Direksi PT
MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 16
Kondisi Eksisting

Lantai

A
Jumlah Ruangan/
Unit per Lantai

B
Ruangan/ Unit

C
Nyala Lampu per Jumlah Lampu
Ruangan (Jam/ hari)

D
(n)

E
Daya Lampu
(watt)

F
Kwh Ruangan per Hari

G = D*E*F/1000
Biaya Listrik Biaya Listrik
Ruangan per Hari Ruangan per Bulan

H = G*1673,4 I = B*30
Biaya Listrik per
Lantai per Bulan

J = ∑Per Lantai
Kwh Gedung per Bulan

K = A*J
Pemeliharaan Aset
1 Area Pakir 14,00 27 36 13,61 Rp 22.771,63 Rp 683.148,82

LG
1
1
1
1
Tenant
Toko
Ruang Panel
Koridor
12,00
6,00
4,00
15,00
21
4
2
2
72
72
72
14
18,14
1,73
0,58
0,42
Rp 30.362,17
Rp
Rp
Rp
2.891,64
963,88
702,83
Rp
Rp
Rp
Rp
910.865,09
86.749,06
28.916,35
21.084,84
Rp 1.822.332,60 Rp 1.822.332,60
Suatu aset harus dirawat sesuai dengan
1 Ruang Pemadam Kebakaran 4,00 1 72 0,29 Rp 481,94 Rp 14.458,18
2 Tangga 12,00 2 36 0,86 Rp 1.445,82 Rp 43.374,53
1 Kamar Mandi P 4,00 5 14 0,28 Rp 468,55 Rp 14.056,56
1
1

1
Kamar Mandi L
Koridor Kamar Mandi

Lobby
4,00
4,00

15,67
6
1
6
4
14
14
18
14
0,34
0,06

2,57
Rp
Rp

Rp
562,26
93,71

4.299,52
Rp
Rp

Rp
16.867,87
2.811,31

128.985,67
standar pemeliharaan aset tersebut
1 Koridor 15,00 3 14 0,63 Rp 1.054,24 Rp 31.627,26
1 Bank 12,00 6 72 5,18 Rp 8.674,91 Rp 260.247,17
1 Toko 1 6,00 8 72 3,46 Rp 5.783,27 Rp 173.498,11

GF
1
1
1
2
Toko 2
Toko 3
Toko 4
Tangga
6,00
6,00
6,00
12,00
6
6
6
2
72
72
72
36
2,59
2,59
2,59
0,86
Rp
Rp
Rp
Rp
4.337,45
4.337,45
4.337,45
1.445,82
Rp
Rp
Rp
Rp
130.123,58
130.123,58
130.123,58
43.374,53
Rp 1.040.352,78 Rp 1.040.352,78 sehingga dapat menjaga keandalan aset
1 Kamar Mandi P 4,00 1 11 0,04 Rp 73,63 Rp 2.208,89
1 Kamar Mandi L 4,00 1 11 0,04 Rp 73,63 Rp 2.208,89
1 11
1 Koridor Kamar Mandi

Unit Studio
Ruang Tidur
Dapur
4,00

10,00
4,00
2

1
1
14

18
14
0,16

0,18
0,06
Rp

Rp
Rp
261,05

301,21
93,71
Rp

Rp
Rp
7.831,51

9.036,36
2.811,31
dan memperpanjang umur aset sesuai
2
Kamar Mandi 4,00 1 18 0,07 Rp 120,48 Rp 3.614,54
Balkon 12,00 1 11 0,13 Rp 220,89 Rp 6.626,66
Biaya per Bulan Rp 22.088,88
Unit 2 Bedroom
Kamar Tidur Utama
Kamar Tidur Anak
Ruang Tamu/ Keluarga
8,00
8,00
9,00
1
1
1
14
14
18
0,11
0,11
0,16
Rp
Rp
Rp
187,42
187,42
271,09
Rp
Rp
Rp
5.622,62
5.622,62
8.132,72
dengan Permen PU no.24 tahun 2008
7
Dapur 6,00 1 14 0,08 Rp 140,57 Rp 4.216,97
Kamar Mandi 4,00 1 18 0,07 Rp 120,48 Rp 3.614,54

tentang “Pemeliharaan dan Perawatan


Balkon 12,00 1 11 0,13 Rp 220,89 Rp 6.626,66
1-20 (17 lt.) Rp 640.677,92 Rp 10.891.524,71
Biaya per Bulan Rp 33.836,15
Unit 3 Bedroom
Kamar Tidur Utama 8,00 1 14 0,11 Rp 187,42 Rp 5.622,62
Kamar Tidur Anak 1 8,00 1 14 0,11 Rp 187,42 Rp 5.622,62
Kamar Tidur Anak 2 8,00 1 14 0,11 Rp 187,42 Rp 5.622,62
Ruang Tamu/ Keluarga 9,00 1 18 0,16 Rp 271,09 Rp 8.132,72

Bangunan Gedung”. Selain itu, langkah


3
Dapur 6,00 1 14 0,08 Rp 140,57 Rp 4.216,97
Koridor 9,00 1 14 0,13 Rp 210,85 Rp 6.325,45
Kamar Mandi 4,00 1 18 0,07 Rp 120,48 Rp 3.614,54
Balkon 12,00 1 11 0,13 Rp 220,89 Rp 6.626,66
Biaya per Bulan Rp 45.784,22
1 Koridor 15,00 10 18 2,70 Rp 4.518,18 Rp 135.545,40
2 Tangga 12,00 2 36 0,86 Rp 1.445,82 Rp 43.374,53

pemeliharaan yang harus dilakukan adalah


Total Biaya Listrik Sistem Penerangan Gedung per Bulan Rp 13.754.210,09
Biaya Listrik Sistem Penerangan Gedung per Tahun Rp 165.050.521,06

Perbandingan biaya operasional bangunan penggantian/ replacement aset.


untuk memenuhi sistem penerangan Replacement aset ini dipengaruhi oleh
bangunan pada kondisi eksisting dan depresiasi aset tersebut. Setiap aset akan
kondisi rencana ditunjukan tabel berikut : mengalami depresiasi karena faktor umur
aset yang menyebabkan berkurangnya
Tabel 4.Perbandingan Biaya Operasional
Bangunan kapasitas aset.
Perbandingan Biaya Biaya per Bulan Biaya per Tahun
Kondisi Eksisting Rp 13.754.210 Rp 165.050.521
Rencana Anggaran Biaya
Kondisi Rencana Rp 10.486.395 Rp 125.836.735
Rencana anggaran biaya yang dihitung
Perhitungan Biaya Operasional Kondisi adalah untuk perencanaan sistem
Rencana penerangan bangunan, berupa penambahan
Perhitungan total kebutuhan biaya alat kontrol/ sensor. Rencana anggaran
operasional sistem penerangan pada biaya yang diusulkan untuk apartemen
bangunan apartemen Tower A kondisi Tower A ini adalah sebagai berikut :
rencana , seperti pada tabel berikut :
Tabel 5. BO Sistem Penerangan Bangunan
Rencana
Kondisi Rencana

Lantai
Jumlah Ruangan/
Unit per Lantai
Ruangan/ Unit
Nyala Lampu per
Ruangan (Jam/ hari)
Jumlah Lampu Daya Lampu
(n) (watt)
Kwh Ruangan per
Hari
Biaya Listrik Biaya Listrik
Ruangan per Hari Ruangan per Bulan
Biaya Listrik per
Lantai per Bulan
Kwh Gedung per
Bulan
Tabel 6. RAB Penambahan Sensor
A B
1 Area Pakir
C D
8,00
E
27
F
36
G = D*E*F/1000
7,78
H = G*1673,4
Rp 13.012,36 Rp
I = B*30
390.370,75
J = ∑Per Lantai K = A*J
No Item Satuan Jumlah Harga Total
1 Tenant 12,00 21 72 18,14 Rp 30.362,17 Rp 910.865,09
1
1
Toko
Ruang Panel
6,00
4,00
4
2
72
72
1,73
0,58
Rp
Rp
2.891,64
963,88
Rp
Rp
86.749,06
28.916,35
A PEKERJAAN
1 Koridor 15,00 2 14 0,42 Rp 702,83 Rp 21.084,84
LG
1 Ruang Pemadam Kebakaran 4,00 1 72 0,29 Rp 481,94 Rp 14.458,18
Rp 1.529.554,54 Rp 1.529.554,54
1 Instalasi Perlengkapan Sensor ls 232 Rp 150.000 Rp 34.800.000
2 Tangga 12,00 2 36 0,86 Rp 1.445,82 Rp 43.374,53
1
1
Kamar Mandi P
Kamar Mandi L
4,00
4,00
5
6
14
14
0,28
0,34
Rp
Rp
468,55
562,26
Rp
Rp
14.056,56
16.867,87
B BAHAN
1

1
Koridor Kamar Mandi

Lobby
4,00

8,00
1
6
14
18
0,06

1,31
Rp

Rp
93,71

2.195,50
Rp

Rp
2.811,31

65.865,02
1 Sensor Photocell bh 85 Rp 30.000 Rp 2.550.000
4 14
1 Koridor 15,00 3 14 0,63 Rp 1.054,24 Rp 31.627,26 2 Sensor PIR bh 147 Rp 35.000 Rp 5.145.000
1 Bank 12,00 6 72 5,18 Rp 8.674,91 Rp 260.247,17
1
1
Toko 1
Toko 2
6,00
6,00
8
6
72
72
3,46
2,59
Rp
Rp
5.783,27
4.337,45
Rp
Rp
173.498,11
130.123,58
3 Dimmer m1 85 Rp 20.000 Rp 1.700.000
GF 1 Toko 3 6,00 6 72 2,59 Rp 4.337,45 Rp 130.123,58 Rp 977.232,13 Rp 977.232,13
1 Toko 4 6,00 6 72 2,59 Rp 4.337,45 Rp 130.123,58 4 Relay 1 A m1 69 Rp 13.500 Rp 931.500
2 Tangga 12,00 2 36 0,86 Rp 1.445,82 Rp 43.374,53
1
1
Kamar Mandi P
Kamar Mandi L
4,00
4,00
1
1
11
11
0,04
0,04
Rp
Rp
73,63
73,63
Rp
Rp
2.208,89
2.208,89
5 Relay 5 A bh 1 Rp 40.000 Rp 40.000
1 Koridor Kamar Mandi 4,00
1
2
11
14
0,16 Rp 261,05 Rp 7.831,51 6 PLC bh 18 Rp 3.500.000 Rp 63.000.000
Unit Studio
Ruang Tidur 6,00 1 18 0,11 Rp 180,73 Rp 5.421,82 7 Kabel NYM 3x2,5 roll 202 Rp 635.000 Rp 128.270.000
Dapur 2,00 1 14 0,03 Rp 46,86 Rp 1.405,66
2
Kamar Mandi
Balkon
4,00
12,00
1
1
18
11
0,07
0,13
Rp
Rp
120,48
220,89
Rp
Rp
3.614,54
6.626,66
Total RAB Rp 236.436.500
Biaya per Bulan Rp 17.068,68
Unit 2 Bedroom
Kamar Tidur Utama 5,00 1 14 0,07 Rp 117,14 Rp 3.514,14
Kamar Tidur Anak 5,00 1 14 0,07 Rp 117,14 Rp 3.514,14
Ruang Tamu 6,00 1 18 0,11 Rp 180,73 Rp 5.421,82
7
Dapur 5,00 1 14 0,07 Rp 117,14 Rp 3.514,14

1-20
(17 lt.)
Kamar Mandi
Balkon

Unit 3 Bedroom
4,00
12,00
1
1
Biaya per Bulan
18
11
0,07
0,13
Rp
Rp
120,48
220,89
Rp
Rp
Rp
3.614,54
6.626,66
26.205,44
Rp 469.388,70 Rp 7.979.607,90 Nilai Penghematan Biaya Operasional
Kamar Tidur Utama 5,00 1 14 0,07 Rp 117,14 Rp 3.514,14

3
Kamar Tidur Anak 1
Kamar Tidur Anak 2
Ruang Tamu
Dapur
5,00
5,00
6,00
5,00
1
1
1
1
14
14
18
14
0,07
0,07
0,11
0,07
Rp
Rp
Rp
Rp
117,14
117,14
180,73
117,14
Rp
Rp
Rp
Rp
3.514,14
3.514,14
5.421,82
3.514,14
Sistem Penerangan
Koridor 6,00 1 14 0,08 Rp 140,57 Rp 4.216,97

1
Kamar Mandi
Balkon

Koridor
4,00
12,00

7,00
1
1
Biaya per Bulan
10
18
11

18
0,07
0,13

1,26
Rp
Rp

Rp
120,48
220,89

2.108,48
Rp
Rp
Rp
Rp
3.614,54
6.626,66
33.936,55
63.254,52
Perbandingan biaya operasional sistem
2 Tangga 12,00 2 36 0,86 Rp 1.445,82 Rp 43.374,53
Total Biaya Listrik Sistem Penerangan Gedung per Bulan
Biaya Listrik Sistem Penerangan Gedung per Tahun
Rp 10.486.394,57
Rp 125.836.734,82
penerangan kondisi eksisting dengan
kondsi rencana ditambah maintenance dan
MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 17
replacement cost menunjukkan nilai eksisting. Dengan demikian, kondisi
penghematan biaya terhadap beban energi rencana dapat memberikan efisiensi atau
listrik yang digunakan.
penghematan pada biaya operasional
Tabel 7. Biaya Operasional, Maintenance,
bangunan, meskipun pada tahun pertama
Replacement Gedung Eksisting
KONDISI EKSIST ING
No T ahun Biaya Operasional Maintenance Replacement FV
biaya kondisi rencana lebih besar dari
0 2015 Rp 165.050.521 Rp 845.222 Rp 165.895.743
1 2016 Rp 196.124.656 Rp 909.375 Rp 197.034.031
2 2017 Rp 233.049.132 Rp 978.396 Rp 234.027.529 kondisi eksisting.Nilai tersebut
3 2018 Rp 276.925.396 Rp 1.052.657 Rp 60.293.998 Rp 338.272.051
4 2019 Rp 329.062.263 Rp 1.132.553 Rp 330.194.817
5
6
2020
2021
Rp
Rp
391.014.962
464.631.523
Rp
Rp
1.218.514
1.310.999
Rp
Rp
392.233.476
465.942.522
dipengaruhi oleh biaya investasi atau RAB
7 2022 Rp 552.107.906 Rp 1.410.504 Rp 80.792.026 Rp 634.310.436
8
9
2023
2024
Rp
Rp
656.053.507
779.568.993
Rp
Rp
1.517.561
1.632.744 Rp 57.716.475
Rp
Rp
657.571.069
838.918.212
dari hasil perencanaan. Pada Gambar 20
10 2025 Rp 926.338.794 Rp 1.756.670 Rp 928.095.464
11
12
2026
2027
Rp 1.100.741.011
Rp 1.307.978.010
Rp
Rp
1.890.001
2.033.452
Rp 108.158.612 Rp
Rp
1.210.789.623
1.310.011.462 terdapat grafik perbandingan nilai cash
13 2028 Rp 1.554.231.612 Rp 2.187.791 Rp 1.556.419.403
14 2029 Rp 1.846.847.489 Rp 2.353.844 Rp 1.849.201.333
15
16
2030
2031
Rp 2.194.554.287
Rp 2.607.723.998
Rp
Rp
2.532.501
2.724.718
Rp 144.926.730 Rp
Rp
2.342.013.517
2.610.448.716
flow antara kondisi eksisting dengan
17 2032 Rp 3.098.681.355 Rp 2.931.524 Rp 3.101.612.878
18
19
2033
2034
Rp 3.682.071.471
Rp 4.375.296.704
Rp
Rp
3.154.026
3.393.417 Rp 287.716.464
Rp
Rp
3.685.225.498
4.666.406.585
kondisi rencana selama 20 tahun kedepan,
20 2035 Rp 5.199.035.761 Rp 3.650.977 Rp 5.202.686.738
T otal FV
Nilai Sisa Aset
Rp
Rp
32.717.311.103
16.846.217 yang dimulai pada tahun 2015 sampai
T otal - Nilai Sisa Aset Rp 32.700.464.887
T otal NPV Rp 7.574.246.822
dengan tahun 2035.
Tabel 8. Biaya Operasional, Maintenance,
Replacement Gedung Rencana
KONDISI RENCANA
No T ahun Biaya Operasional Maintenance Replacement T otal
0 2015 Rp 125.836.735 Rp 845.222 Rp 236.436.500 Rp 363.118.457
1 2016 Rp 149.528.073 Rp 909.375 Rp 150.437.448
2 2017 Rp 177.679.790 Rp 978.396 Rp 178.658.186
3 2018 Rp 211.131.643 Rp 1.052.657 Rp 60.293.998 Rp 272.478.297
4 2019 Rp 250.881.491 Rp 1.132.553 Rp 14.944.840 Rp 266.958.884
5 2020 Rp 298.115.061 Rp 1.218.514 Rp 299.333.575
6 2021 Rp 354.241.316 Rp 1.310.999 Rp 355.552.315
7 2022 Rp 420.934.486 Rp 1.410.504 Rp 80.792.026 Rp 503.137.016
8 2023 Rp 500.184.009 Rp 1.517.561 Rp 501.701.570
9 2024 Rp 594.353.874 Rp 1.632.744 Rp 79.261.715 Rp 675.248.334
10 2025 Rp 706.253.143 Rp 1.756.670 Rp 708.009.812 Gambar 20.Grafik Perbandingan Cash Flow
11 2026 Rp 839.219.736 Rp 1.890.001 Rp 108.158.612 Rp 949.268.348
12 2027 Rp 997.220.009 Rp 2.033.452 Rp 999.253.460 Kondisi Eksisting dan Kondisi Rencana
13 2028 Rp 1.184.967.063 Rp 2.187.791 Rp 1.187.154.854
14 2029 Rp 1.408.061.339 Rp 2.353.844 Rp 219.816.181 Rp 1.630.231.364
15 2030 Rp 1.673.157.673 Rp 2.532.501 Rp 144.926.730 Rp 1.820.616.904
16
17
2031
2032
Rp 1.988.163.813
Rp 2.362.476.298
Rp 2.724.718
Rp 2.931.524
Rp 1.990.888.530
Rp 2.365.407.821
PENUTUP
18 2033 Rp 2.807.260.761 Rp 3.154.026 Rp 2.810.414.787
19
20
2034
2035
Rp 3.335.784.992
Rp 3.963.814.716
Rp 3.393.417
Rp 3.650.977
Rp 332.495.005 Rp 3.671.673.415
Rp 3.967.465.694
Kesimpulan
T otal FV Rp 25.667.009.071
Nilai Sisa Aset Rp 33.830.986
T otal - Nilai Sisa Aset Rp 25.633.178.085 Berdasarkan perencanaan penerapan
T otal NPV Rp 5.942.061.109

konsep smart building yang telah


Berdasarkan Tabel 4.7 dan Tabel 4.8
dilakukan pada Tower A Apartemen
menunjukan bahwa biaya operasional
Parahyangan Residence, berupa
listrik dan cash flow aset kondisi eksisting
peningkatan kenyamanan layanan dan
lebih mahal dibanding dengan kondisi
efisiensi sistem penerangan bangunan,
rencana. Total perbandingan biaya kondisi
dapat disimpulkan sebagai berikut :
eksisting dan kondisi rencana dilihat dari
a. Pembuatan café pada rooftop ini
segi total cash flowselama 20 tahun dalam
merupakan peningkatan layanan
persamaan net present value menunjukkan
dimana café ini menjadi satu
bahwa desain baru lebih hemat dengan
kebutuhan bagi penghuni bangunana,
perbedaan hingga 27% dari desain
MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 18
karena desain café yang ramah maintenance cost, dan nilai sisa aset
lingkungan, smart, dan merupakan pada mencapai 27% yaitu Rp.
bangunan additional pada sebuah 1.632.185.713 dari kondisi eksisting.
bangunan yang telah ada tapi tidak
Saran
memerllukan energi yang terlalu
a. Peningkatan layanan pada setiap
besar. Café ini lebih mengutamakan
bangunan dengan berkonsepkan smart
energi alami dalam pengoperasiannya.
building sangatlah dperlukan. Selain
Disamping ramah lingkungan, sisi
meningkatkan kenyamanan dan
smart café ini yaitu memiliki atap
memberikan efek positif lingkungan,
fleksibel otomatis yang hanya akan
smart building dari aspek layanan pun
digunakan disaat hujan ataupun terik
harus menimbulkan sifat green
matahari. Pembuatan atap fleksibel
building dalam perencanaannya.
pada perencanaan café di rooftop
b. Dapat dilakukan pengkajian kembali
bangunan sebagai perwujudan
pada sistem tata udara bangunan
peningkatan kenyamanan layanan ini
apartemen untuk memperoleh efisiensi
membutuhkan biaya sebesar Rp.
energi yang lebih tinggi.
207.000.000. Maka dari itu café tetap
mengutamakan energi alam sebagai DAFTAR PUSTAKA
pengoperasiannya. Casey, Tina. 2013. What Is A
b. Penambahan sensor pada sistem SmartBuilding?//www.triplepundit.c
penerangan untuk memperoleh om/2013// Diakses tanggal 20Maret
efisiensi ini diterapkan pada beberapa 2016.
unit/ ruangan apartemen, yaitu area Hardcastle, Jessica, Lyons.2013. Why
parkir pada lantai LG, lobby Smart Building Technology Is ‘No-
apartemen pada lantai GF, unit-unit Brainer’.http;//www.environtmentlle
kamar serta koridor pada lantai 1 ader.com/2013/11/08/why-smart-
sampai dengan lantai 17. Dengan building-technology-is-no-brainer.
menerapkan penambahan sensor pada Diakses 21 Maret 2016.
sistem penerangan bangunan dapat
Rosadi, Herry..2014.Saatnya Terapkan
diperoleh efisiensi energi untuk cash
Smart Building Management
flow aset selama 20 tahun, dimulai
System. INDOPOS. Edisi 12 Maret
tahun 2015 sampai dengan tahun
2014.
2035, terkait replacement cost,

MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 19


Wikipedia. 2016. Carbon Footprint. http print. Diakses 21 Maret 2016.
://enwikipedia.org/wiki/carbon_foot

MAJALAH BANGUN REKAPRIMA 20

Anda mungkin juga menyukai