net/publication/342159642
CITATIONS READS
0 154
1 author:
Ali Khumaidi
universitas krisnadwipayana
23 PUBLICATIONS 8 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ali Khumaidi on 14 June 2020.
ABSTRAK
Building Management System (BMS) adalah sistem kontrol berbasis komputer yang dipasang di
bangunan yang mengendalikan dan memantau peralatan mekanik dan listrik bangunan. Dalam
pembangunan gedung harus menerapkan konsep keamanan, keselamatan dan hemat energi. Penggunaan
mesin dan peralatan yang menggunakan daya listrik besar harus mampu dikontrol dengan baik serta
peralatan berbahaya sebaiknya dimonitor dengan teliti. Pada penelitian ini melakukan perancangan sistem
yang mampu memonitor, mengontrol dan mengendalikan penggunaan peralatan listrik serta memonitor
penggunaan peralatan yang berbahaya. Adapun dalam perancangannya menggunakan Arduino Mega 2560
serta dukungan perangkat ethernet shield, sensor suhu, sensor magnet, sensor arus, fusethermo, dan modul
wifi. Untuk monitoring dan pengendalian dapat dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan layanan
cloud yang mampu mengirimkan data kepada pengguna melalui perangkat desktop atau mobile berbasis
web.
Kata kunci: Arduino Mega 2560, Layanan Cloud, Monitoring, Kontrol, Gedung
I. PENDAHULUAN
Penelitian oleh Dalia Kriksciuniene, Tomas Pitner, Adam Kucera, dan Virgilijus Sakalauskas tahun 2014,
dari Masaryk University dan Vilnius University yang termuat dalam International Journal of Computer
Science and Applications menjelaskan tentang sebuah konsep dan penerapan dari smart building, alat yang
digunakan yang dibahas didalamnya adalah dengan menggunakan Programmable Logic Controller (PLC)
yang digunakan untuk mengontrol Heating System and Air Conditioner (HVAC) secara terpusat ke suatu
ruangan, PLC itu sendiri adalah sebuah alat/ perangkat sistem yang sudah jadi, dan dijual dipasar dengan
harga yang cukup tinggi. Dengan penggunaan PLC mampu melakukan monitoring dan pengontrolan
perangkat yang terhubung pada suatu gedung namun proses pengembangan dan biaya yang digunakan cukup
tinggi. Buiding Management System (BSM) merupakan konsep pengendalian dan pemantauan peralatan
mekanik dan listrik pada bangunan menggunakan sistem kontrol komputer. Untuk mewujudkan BSM tidak
harus memerlukan biaya tinggi, namun sekarang banyak perangkat mikrokontroller berbasis komputer yang
dapat digunakan untuk mewujudkan hemat energi serta pengendalian peralatan.
Pada penelitian ini akan membahas perancangan BSM yang dapat melakukan monitoring peralatan pada
gedung menggunakan mikrontroller arduino dan perangkat atau sensor lainnya dengan biaya lebih murah
dibandingkan PLC. Serta dapat melakukan pengendalian secara jarak jauh menggunakan layanan cloud yang
dikendalikan dengan perangkat desktop dan mobile berbasis web. Tujuan dari penelitian ini dapat membantu
dalam melakukan kontrol terhadap suatu alat yang terdapat dalam suatu ruangan atau gedung yang tersebar
dari jarak jauh, mampu meminimalisir segala bentuk kerugian yang disebabkan kelalaian perawatan maupun
kerusakan alat/ unit mesin serta membantu dalam me-manajemen sistem gedung terutama dalam hal
penghematan energi listrik.
mengintegrasikan pengguna protokol internet dan standar terbuka, seperti DeviceNet, SOAP, XML, BACnet,
LonWorks dan Modbus. Sistem BMS merupakan komponen penting untuk mengelola permintaan energi.
Selain mengendalikan lingkungan internal bangunan, sistem BMS terkadang dikaitkan dengan kontrol akses
(pintu akses yang mengendalikan akses yang di izinkan sebagai jalan keluar masuk gedung), atau sistem
keamanan lainnya seperti closed-circuit television (CCTV) dan detektor gerak, lift, dan sistem kebakaran
terkadang dikaitkan juga dengan BMS. Sistem pengelolaan gedung juga mencakup mekanisme tanggap
bencana (seperti isolasi dasar) untuk menyelamatkan struktur dari gempa bumi.
828
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
E. Sensor
Sensor didefinisikan sebagai elemen yang menghasilkan sebuah sinyal yang menghubungkan dengan
kuantitas yang diukur. Transduser adalah elemen yang jika dikenai beberapa perubahan fisik akan mengalami
perubahan nilai yang berhubungan. Berikut adalah beberapa sensor suhu atau Thermistor, Sensor Magnet,
sensor arus listrik atau Sensor ACS712 serta sensor lainnya.
B. Perancangan Sistem
Perancangan sistem ini meliputi komunikasi antar perangkat atau perangkat apasaja yang terhubung
dengan development board, sehingga pemantauan terhadap perangkat yang terhubung tersebut dapat
dilakukan. Berikut ini adalah gambar perancangan sistem yang akan dibuat.
829
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
Penjelasan dari gambar 3 adalah bahwa semua peralatan yang terhubung ke panel tempat development
board dapat dimonitoring dan dikendalikan melalui PC atau smartphone pada jaringan yang sama dan
dapat dimonitoring juga melalui jaringan internet dari jarak jauh.
C. Perancangan Komunikasi
Konsep building management system (BMS), dimana akses komunikasinya bisa menggunakan jaringan
(LAN/ WAN). Sedangkan untuk dapat mengakses melalui PC, Laptop, atau melalui Smartphone dengan
cara mengetikkan alamat (IP Address) pada halaman webbrowser dan user dapat melihat dan mengakses
perangkat yang sudah terkoneksi pada jaringan yang sama. Berikut ini adalah gambaran topologi jaringan
perangkat yang dibuat, diamana topologi yang digunakan adalah menggunakan topologi star.
Penjelasan gambar 5 adalah development board akan terus mengirim data hasil pembacaan sensor ke
website, dengan tujuan data tersebut dapat di-monitoring dari jarak jauh dengan cara mengunjungi website
baik menggunakan PC maupun smartphone, dan data-data tersebut dapat menjadi rahasia atau dapat
830
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
menjadi milik publik (diketahui orang banyak) tergantung pengaturan view sharing pada data yang
dimiliki.
Penjelasan dari gambar 6 adalah, dari sisi hardware metode yang dipakai cukup sederhana, metode ini
memakai pull request yaitu secara berkala development-board memeriksa data terbaru yang ada, yang
mana data tersebut akan di eksekusi oleh development-board sesuai dengan listing program yang dibuat.
Penjelasan gambar 7 adalah, modul development board membaca nilai data sensor yang berupa input
analog lalu di convert kedalam formatdigital, dan kemudian diberikan suatu perintah logika batas fungsi,
dimana batas fungsi tersebut difungsikan untuk memberikan perintah berupa dapat menyalakan/
mematikan relay.
Penjelasan gambar 8 adalah modul development board membaca status kondisi button (ditekan/ tidak)
dimana datanya berupa input analog yang di convert kedalam formatdigital, dan kemudian diberikan
perintah logika suatu “kodisi” dimana “kondisi” tersebut difungsikan untuk membuat sebuah pilihan
untuk menyalakan/ mematikan relay.
831
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
Penjelasan dari gambar 9 yaitu pada saat pertama kali development board dijalankan, modul arduino
mega 2560 akan berkomunikasi dengan modul ethernet shield dan modul micro sd, dan modul ethernet
shield akan menjalankan fungsinya yaitu memeriksa pengalamatan ip address, gateway, subnet, port
server yang digunakan, serta membuka file html yang terdapat pada kartu memori mikro sd, jika semua
sudah terpenuhi maka selanjutnya development board akan mengkoneksikan ke jaringan dan menunggu
client yang terkoneksi ke development board.
Penjelasan gambar 10 adalah modul wifi menerima data sensor yang dihasilkan oleh modul yang
dijadikan development board melalui komunikasi serial, dan selanjutnya data tersebut di upload ke
website.
DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, Widodo. 2006. Membuat Robot Cerdas. PT. Elex Media Komputindo: Jakarta
Ferdiana, Ridi. 2016. Solusi Cloud Computing dengan Microsoft Azure bagi UMKM, PT.Elex Media
Komputinda: Jakarta
832
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
833