Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya kemajuan khususnya dalam bidang teknologi, kebutuhan


akan sebuah bangunan dan hunian meningkat setiap tahunnya. Bukan hanya hunian,
tetatpi juga kebutuhan menuntut untuk perkembangan teknologi yang lebih modern dan
tentunya lebih canggih. Konsep sistem bangunan pintar atau yang sering kita sebut
dengan smart building.

Dari data yang di lansir berasal dari halaman IBM Smarter Buildings Overview
Dewan Sains dan Teknologi Nasional Amerika Serikat memperkirakan bahwa
bangunan komersial dan residensial konsumsi sepertiga daya di dunia.

Di Amerika Utara misalnya, 72 % berasal dari pembangkit listrik, 12 % berasal dari


penggunaan air, dan 60 % berasal dari limbah non-industri. Mempertimbangkan fakta
lain. Jika trend daya digunakan di semua dunia konsisten menerus, sebuah bangunan
dapat jadi customer terbesar daya global terhadap tahun 2025-keatas.

Keberadaan smart building semakin berkembang dengan pesat seiring dengan


semakin majunya perkembangan teknologi. Bukan hanya bangunan komersial yang
menggunakan sistem smart building, namun pada beberapa rumah tinggal juga telah
menerapkankan sistem smart building. Hal ini bisa membantu penghuni untuk
menghemat penggunaan energi dan menyesuaikan bangunan dengan iklim pada
lingkungan sekitar.

1.2 Tujuan Penulisan


Untuk memenuhi nilai tugas pada salah satu mata kuliah Sstem Bangunan Pintar dan
mengetahui penerapan teknologi pada bangunan dengan konsep smart building.

1
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Sistem Bangunan Pintar

Konsep bangunan pintar telah diperkenalkan di Amerika Serikat pada awal tahun
1980-an. Menurut pendekatan ini, cerdas secaea elektronik menggunakan bangunan
yang tinggi dan teknologi yang terkait. Bahkan, National Academy of Sciences di
Washington, DC memiliki komite yang berhubungan dengan “elektronik yang
disempurnakan” bangunan. Ini melihat benda-benda elektronik yang dialamatkan empat
kelompok, diantaranya :

1. Efisiensi energi
2. Lifesafety sistem
3. Sistem telekomunikasi
4. Kerja otomatisasi

Seiring berkembangnya waktu, empat kategori tersebut dapat digabung menjadi dua
yang lebih luas:

1. Energi dan lifesafety


2. Sistem informasi (telekomunikasi dan kerja otomatisasi)

Secara umum, fasilitas manajemen berkaitan dengan fisik struktur itu sendiri dan
bagaimana dioperasikannya. Istilah sistem informasi pada cara menangani informasi di
dalam gedung.

2.2 Pengertian Bangunan Pintar

Sistem bangunan Pintar adalah sebuah sistem berbantuan komputer yang akan
memberikan segala kenyamanan, keselamatan, keamanan dan penghematan energi,
yang berlangsung secara otomatis dan terprogram melalui komputer, pada gedung atau
rumah tinggal.

2
Gambar 2.1 Teknologi Pada Sistem Bangunan Pintar

Dapat digunakan untuk menggendalikan hampir semua perlengkapan dan peralatan


dirumah, mulai dari pengaturan tata lampu hingga ke berbagai alat-alat rumah tangga,
yang perintahnya dapat dilakukan dengan menggunakan suara, sinar merah infra, atau
melalui kendali jarak jauh (remote).

Penerapan sistem ini memungkinkan penggunanya untuk mengatur suhu ruangan


melalui termostat pada sistem pemanas atau penyejuk hawa, sehingga memberikan
suasana "adanya kehidupan " meski sebenarnya pengguna dan seisi rumah sedang tidak
ada di tempat. Penggunaan komputer dalam sistem bangunan pintar merupakan
gabungan dari dua teknologi yang terpisah, yaitu otomatisasi bangunan dan teknologi
informasi.

Otomatisasi bangunan meliputi sistem pengendalian dan pengelolaan energi, sistem


keamanan dan sistem pendukung operasional bangunan. Sedangkan teknologi informasi
menyediakan transmisi untuk pendeteksian, citra, suara, jaringan radio dan integrasinya
terhadap sistem pengendalian dan pengelolaan energi beserta sistem keselamatan dan
keamanan bangunan.

Teknologi informasi merupakan aspek yang erat kaitannya dengan komunikasi data.
Dalam konteks jaringan komunikasi data yang tentunya melibatkan banyak komputer,
terdapat istilah topologi. Topologi merujuk kepada cara menghubungkan titik-titik
akhir atau stasiun-stasiun kerja.

3
Topologi terlihat dari rancangan saluran komunikasi dan unsur-unsur penghubung
yang menentukan jalur-jalur data yang dapat dipakai oleh stasiun-stasiun kerja tersebut.
Jelasnya, topologi adalah pola hubungan antar terminal dalam jaringan komputer. Pola
ini ditentukan oleh metode akses dan media pengirim yang dipergunakan. Secara umum
topologi jaringan komputer dapat digolongkan menjadi empat, yaitu:

1. Bus
2. Star
3. Ring
4. Hierarki

Gambar 2.2 Implant Brain To The Building

Pada topologi Bus, jaringan komunikasi dapat diibaratkan sebagai sebuah medium
transmisi dan semua terminal atau workstation terhubung ke jalur komunikasi tersebut.
Data yang hendak dikirim disalurkan melalui semua terminal pada sebuah jalur linier.
Jika alamat terminal sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, informasi
tersebut akan diterima dan diproses. Jika tidak, informasi tersebut akan diabaikan dan
diteruskan ke terminal berikutnya. Ada beberapa keuntungan maupun kelemahan dari
topologi bus yang perlu dipertimbangkan oleh pembuat arsitektur jaringan.

Keuntungan, antara lain:

1. Biayanya murah

4
2. Keandalan tinggi
3. Jumlah terminal dapat ditambah / dikurangi tanpa mengurangi operasi kom puter
4. Kecepatan pengiriman data tinggi
5. Tidak memerlukan pengendali pusat
6. Sesuai untuk jaringan pada kantor gedung bertingkat.
Kelemahan, antara lain:
1. Memerlukan repeater yang banyak untuk lokasi terminal yang jauh
2. Tingkat transfer data yang tinggi, mudah mengakibatkan kongesti/kemacetan
3. Kinerja jaringan tergantung kepada kinerja terminal.

Gambar 2.3 Skema Tipologi BUS

Di dalam topologi star, sebuah terminal induk berfungsi sebagai pengatur dan
pengendali keseluruhan komunikasi data yang berlangsung dalam jaringan. Terminal-
terminal yang lain dihubungkan dengan terminal induk dan pengiriman data dilakukan
melalui terminal induk. Komunikasi data dilakukan dengan pengaturan jalur kominikasi
pada dua terminal atau lebih oleh terminal induk. Untuk terminal induk biasanya
digunakan computer PC berkapasitas besar, computer mini atau mainframe.

Keuntungan, antara lain:

1. Keandalannya tertinggi jika dibanding topologi yang lain


2. Mudah dikembangkan
3. Akses ke jaringan komputer yang lain lebih mudah
4. Keamanan data tinggi.

Kelemahan, antara lain:

1. Biaya cukup tinggi, terutama untuk pengadaan host/terminal induk


2. Mudah mengalami kongesti
3. Kinerja jaringan tergantung kepada kapasitas dan control oleh Host.

5
Gambar 2.4 Topollogi Sistem Ring

Pada topologi Ring, setiap terminal atau simpul dihubungkan secara langsung ke
terminal yang lain sehingga hubungan antar komputer membentuk sebuah lingkaran.
Data yang dikirim akan diperiksa alamatnya oleh terminal yang dilewati data tersebut.
Jika data tersebut bukan untuk terminal itu, data dialirkan lagi sampai
menemukan alamat terminal yang dimaksud. Setiap terminal dalam topologi ini akan
saling tergantung, sehingga kerusakan pada satu terminal saja akan menggangu seluruh
jaringan.

Keuntungan, antara lain:

1. Tidak memerlukan host, sehingga relative lebih murah


2. Laju data tinggi
3. Komunikasi antar terminal lebih mudah.

2.3 Dasar Perencanaan Sistem Bangunan Pintar (Intelligent Building System/IBS)

Dalam merencanakan sistem bangunan pintar, pertama harus diketahui tujuan dari
bangunan tersebut. Jika sesorang dapat bekerja dalam rumahnya sendiri tanpa harus
datang ke kantor, berarti membuktikan bahwa ia harus lebih efektif dalam hubungannya
dengan orang lain, perlengkapan-perlengkapan dan informasi. Jadi konsep sistem
bangunan pintar / IBS direncanakan dan dipersiapkan terhadap perubahan tersebut.

Konsep IBS bisa juga berarti :

1. Fleksibilitas dalam relokasi manusia


2. Prasarana yang dapat menunjang peralatan
3. Prasarana yang dapat menunjang kegiatan-kegiatan informasi

6
2.4 Detail Konsep Sistem Bangunan Pintar (IBS)

Pendekatan konsep pengembangan sistem bangunan pintar (IBS) secara menyeluruh


meliputi:

1. Pendekatan arsitektur (architecture ap-proach)


2. Sistem otomasi bangunan secara menyeluruh (integrated building automation
system)
3. Otomasi perkantoran dan telekomunikasi (office automation and
telecommunication0
4. Pendekatan arsitektur
5. Lingkungan (Environmental)
 Pemikiran umur bangunan / Peralatan (Life span consideration)
a. Umur bangunan
b. Umur peralatan
 Bangunan fleksibilitas (fleksibilitas Planning)
a. Perubahan operasional (lembur/24 jam)
b. Perubahan tuntutan peralatan dan tata ruang
 Operasi dan perencanaan perawatan (operation maintenance planning)
a. Penghematan energi
b. Penghematan pengoperasian
c. Pemeliharaan mudah dan ekonomis
 Perencanaan ergonomis amenity (ergonomics amenity planning)
a. Kenyamanan manusia (fisik dan psikis)
b. Tuntutan manusia dan peralatan
c. Sistem konstruksi
 Ketinggian ruang (lantai ke lantai)
a. Sistem struktur (structure system)
b. Sistem konstruksi (construction system)
c. Sistem penghawaan (AC system)
d. Sistem penerangan (lighting system)
e. Sistem pencegahan kebakaran (fire system)
f. Sistem pengabelan (wiring system)

7
BAB III

PEMBAHASAN

The Bill Gate’s Home, Washington (Xunada 2.0)

3.1 Profil Bangunan

Rumah Bill Gates adalah sebuah puri besar di sisi sebuah bukit yang menghadap
Lake Washington di Medina, Washington. Rumah seluas 66000 sq ft (6100 m2) ini
terkenal karena desain dan teknologi yang dimiliknya. Rumah ini dijuluki Xanadu 2.0.
Pada tahun 2009, pajak properti ini mencapai US$1,093 juta dengan nilai total
US$147,5 juta.

Gambar 3.1 The Bill Gate’s Home

Rumah ini memiliki desain modern bergaya kabin Pasifik, dengan fitur klasik seperti
perpustakaan pribadi besar beratap kubah dan okulus (sumber cahaya). Rumah ini juga
memiliki sistem server menyeluruh, lantai berpenghangat dan jalan masuk. Tamu
mengenakan pin yang dapat digunakan untuk menyesuaikan suhu, musik, dan
penerangan suatu ruangan berdasarkan keinginan tamu tersebut.

8
3.2 Lingkungan Tempat Bangunan Itu Didirikan

Rumah ini didirikan di Kota Madina Washington menurut Biro Sensus Amerika
Serikat , kota ini memiliki luas total 4,79 mil persegi (12,41 km 2), di mana 1,44 mil
persegi (3,73 km 2) adalah tanah dan 3,35 mil persegi (8,68 km 2) adalah air.

Medina terhubung ke Seattle, di pantai barat Danau Washington, melalui State


Route 520 di Jembatan Terapung Evergreen Point, jembatan terapung terpanjang di
dunia.

Wilayah ini mengalami musim panas yang hangat (tetapi tidak panas) dan kering,
tanpa suhu rata-rata bulanan di atas 71,6 ° F. Menurut sistem Klasifikasi Iklim Köppen,
Medina memiliki iklim Mediterania musim panas yang hangat, disingkat "Csb" pada
peta iklim.

Dalam membangun kediamannya, Bill selalu berusaha agar rumahnya tersebut tidak
merusak lingkungan. Bersama dengan arsiteknya ia pun merancang aliran air buatan
yang bisa menampung air pembuangan. Aliran buatan ini pun menjadi sebuah sungai
kecil yang asri dan mengitari seluruh area di Xanadu 2.0. Aliran sungai di rumah Bill
Gates ini hadir dengan dukungan teknologi arus air yang bisa memberi manfaat bagi
lingkungan hidup, bahkan pada ikan-ikan salmon peliharaan Gates.

3.3 Teknologi Terbaru Yang Digunakan

Di rumah Bill Gates Xanadu 2.0, Bill membuat rumahnya memiliki kolam yang
lengkap dengan air mancur dahan pepohonan palem dan karya seni khas pedesaan yang
bisa digunakan untuk relaksasi dengan cepat dan mudah. Bahkan jika kamu menyelam
sebentar di kolam rumah Bill Gates tersebut, kamu akan bisa merasakan pengalaman
yang menakjubkan dengan adanya sistem bawah air yang bisa memutar musik sesuai
pilihanmu.

Bill Gates juga membuat sebuah aplikasi pemutar musik menggunakan speech
recognition. Aplikasi ini bekerja dengan cara melakukan pencarian menggunakan
pengucapan suara yang akan diproses menjadi sebuah perintah yang akan langsung
memutarkan music, tidak hanya dalam melakukan pencarian tetapi dalam mengontrol

9
musik juga dapat menggunakan perintah suara diantaranya perintah sebelumnya,
selanjutnya, berhenti, mainkan, dan keluar. Saran untuk tahap pengembangan aplikasi
ini kedepannya dengan menambahkan fitur mengkelompokan lagu dengan kategori
album, artis, lagu, genre.

JST (Jaringan Saraf Tiruan) banyak digunakan untuk aplikasi pengenalan pola,
termasuk pengenalan pola ucapan yang digunakan sebagai perintah untuk
menggerakkan robot. Metode JST yang dapat digunakan salah satuna adalah LVQ
(Linear Vector Quantization). Pengenalan ucapan dengan jaringan saraf tiruan dapat
didahului dengan menggunakan beberapa metode ekstraksi ciri, diantaranya adalah
dengan menggunakan metode MFC. Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC)
adalah suatu metode dalam pemrosesan sinyal untuk memperoleh ciri dari tiap pola
suara.

1. Sungai Buatan

Gambar 3.2 sungai Buatan di Rumah Bill Gate

Dalam membangun kediamannya, Bill selalu berusaha agar rumahnya tersebut tidak
merusak lingkungan. Bersama dengan arsiteknya ia pun merancang aliran air buatan
yang bisa menampung air pembuangan. Aliran buatan ini pun menjadi sebuah sungai
kecil yang asri dan mengitari seluruh area di Xanadu 2.0. Aliran sungai di rumah Bill
Gates ini hadir dengan dukungan teknologi arus air yang bisa memberi manfaat bagi
lingkungan hidup, bahkan pada ikan-ikan salmon peliharaan Gates. Dengan
menggunakan tenaga Mikro Hydro dengan Turbin Arus Sungai Rendah.

10
Merupakan pembangkit tenaga pico/mikro hydro yang memanfaatkan potensi energi
air dengan head sangat rendah (1–3 meter) dengan debit yang besar. Turbin arus sungai
(TAS) bekerja karena adanya energi kinetik air yang mengalir memasuki turbin dan
diarahkan oleh sudu pengarah menuju runner atau sudu gerak kemudian keluar melalui
sebuah saluran yang disebut draft tube. Energi kinetik air menyebabkan sudu turbin
berputar sehingga poros turbin juga ikut berputar. Turbin air ini sangat cocok untuk di
aplikasikan di saluran irigasi dan sungai buatan yang ada di Xanadu 2.0

2. Sensor Berteknologi Tinggi

Gambar 3.3 Teknologi Sensor pada pencahayaan

Di dalam rumah Bill Gates sendiri terdapat sistem sensor berteknologi tinggi yang
bisa membantu untuk memantau iklim dan pencahayaan ruangan. Ketika rumah
tersebut kedatangan tamu, tamu tersebut akan diberi pin yang berinteraksi dengan
sensor yang terletak di seluruh rumah. Di dalam rumah Bill Gates juga terdapat speaker
atau pengeras suara yang bisa membuat tamu seperti diikuti oleh suara musik di tiap
ruangan.

Sistem monitoring suhu dan kelembapan secara nirkabel dengan Xbee berbasis
mikrokontroler yang dilakukan di tempat tinggal Bill Gates. Mikrokontroler berfungsi
sebagai pengontrol rangkaian elektronik yang dapat menyimpan program. Xbee
berfungsi sebagai alat komunikasi nirkabel yang beroperasi pada frekuensi 2,4 Ghz

11
dengan jarak jangkau mencapai 1.500 meter. Pada perancangan ini terdapat dua node,
yaitu node pengirim dan node penerima. Node pengirim terdiri dari modul Arduino
sebagai pengendali yang dihubungkan dengan sensor DHT11 sebagai masukan dan
Xbee sebagai pengirim. Node penerima terdiri dari Xbee penerima yang dihubungkan
pada modul Arduino sebagai pengolah data dan LCD untuk menampilkan data.

Dengan menghubungkan cahaya ke jaringan, perangkat lunak, sensor dan platform


IoT (internet of things ) Signify menggunakan Philips Arena Experience System, sistem
pencahayaan futuristik yang mengombinasikan fungsionalitas teknis pencahayaan dan
pengalaman menakjubkan pencahayaan hiburan sehingga bisa meningkatkan
ketertarikan pada area ruang.

3. Lukisan di dinding yang bisa berubah dengan satu tombol saja

Gambar 3.4 Lukisan Dinding Berteknologi Layar Komputer

Xanadu 2.0 juga dilengkapi dengan layar komputer senilai USD 81 ribu atau sebesar
Rp 1,079 miliar yang ditempatkan di sekeliling rumahnya. Gates ingin memberi
sentuhan estetik pada rumahnya dengan membiarkan para tamu untuk bisa mengubah
sendiri lukisan, fotografi, atau artwork sesuai dengan pilihan mereka masing-masing
hanya dengan satu tombol.

Dalam program bernama Sensorium, sebuah pameran interaktif yang dikerjakan


secara kolaboratif bersama dengan agensi kreatif asal London, Flying Object. Di
Sensorium, kita justru perlu untuk memakai pengecap, sentuhan, penglihatan dan suara
untuk dapat menjadi bagian dari sebuah pengalaman yang mendalam dalam menikmati

12
karya seni. proyek eksperimental yang menggunakan teknologi untuk mendorong
munculnya cara baru dalam menemukan barisan koleksi miliknya. flying Object
kemudian menyandingkan lukisan tersebut dengan mesin Ultrahaptik, sebuah alat
yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan sensasi peraba. Dalam kasus
ini adalah tetesan air hujan di tangan kita. Disinkronisasi dengan headphone yang
memainkan suara hujan, sehingga kita memiliki sekaligus tiga perasaan yang mengirim
informasi ke otak. Kita akan membentuk reaksi berdasarkan atas perpaduan antara
aural, haptik dan input visual.

4. Teknologi Cloud

Gmabr 3.5 Teknologi Cloud pada lantai

Rumah Bill Gates memiliki sebuah teknologi yang dinamakan sebagai teknologi
‘Cloud’. Lantainya diatur untuk lebih sensitif pada tekanan yang ada di atasnya. Ini
akan mempermudah pihak keamanan dari Xanadu 2.0 mendeteksi siapa saja yang ada
di dalam rumah hanya dari berat langkah kaki. Hal ini menunjukkan bagaimana Gates
menerapkan prinsip tentang rumahnya yang mengedepankan kemewahan dan
keamanan.

Cloud Storage (komputasi awan) adalah sebuah teknologi penyimpanan data digital
yang memanfaatkan adanya server virtual sebagai media penyimpanan. Tidak seperti
media penyimpanan perangkat keras pada umumnya seperti CD atau hard disk,
teknologi Cloud Storage tidak membutuhkan perangkat tambahan apapun. Yang anda

13
perlukan untuk mengakses file digital anda hanyalah perangkat komputer atau gadget
yang telah dilengkapi layanan internet. Sebuah awan yang luas yang mampu
menampung banyak hal mulai dari informasi, hingga program-program dalam satu
tempat dan dapat dimanfaatkan dengan mudah oleh banyak orang.

Sistem Komputasi Awan menggunakan serangkaian komputer server yang telah


dioptimasi dengan sistem penyimpanan yang nantinya membentuk banyak virtual
server atau tempat penyimpanan data dalam jaringan internet. Data yang tersimpan
pada virtual server tersebut akan tetap ada dalam server pusat dan jika pengguna
memerlukan data tersebut, maka tinggal mengaksesnya dan akan tersimpan secara
sementara pada perangkat.

5. Pohon Maple

Gambar 3.6 Tampak Atas Pohon Maple

Di rumah Bill Gates sendiri terdapat sebuah pohon maple yang sudah berusia 40
tahun di dekat jalan rumahnya. Pohon tersebut dimonitor langsung oleh komputer, jika
pohon tersebut kering akan ada air yang otomatis menyiraminya.

Pemrograman Berbasis Sensor (DPH3D4) adalah Alat Penyiraman Otomatis. Sesuai


dengan namanya, alat ini dapat melakukan penyiraman secara otomatis terhadap tanah
yang telah dipasangi dengan alat ini. Alat ini bekerja dengan mengetahui kelembaban
tanah yang ada. Kelembaban tersebut dapat diketahui dari dipasangkannya sensor
kelembaban yang dapat mengukur kelembaban tanah yang ada. Sensor ini akan
memisahkan 2 kategori nantinya, yaitu tanah mana yang memiliki kelembaban kering
dan tanah mana yang memiliki kelembaban basah.

14
Project ini dibuat untuk mempermudah melakukan penyiraman tanaman serta untuk
menghemat air, karena dengan mengetahui tanah mana yang memiliki kelembaban
masuk dalam kategori kering atau basah, kita tidak perlu melakukan penyiraman tanah
yang sia-sia. Penyiraman tanaman juga dapat dilakukan secara terjadwal secara tidak
langsung.

Cara kerja sensor ini adalah sebagai berikut :

 Sensor kelembaban akan ditanamkan ke dalam tanah. Dari sensor tersebut akan
diketahui kelembaban yang ada pada tanah.

 Dari pengukuran yang didapat melalui sensor tersebut, akan didapat 2 kondisi, yaitu
tanah yang memiliki kelembaban yang kering serta tanah yang memiliki kelembaban
yang basah.

 Jika hasil pengukuran dari sensor kelembaban mengukur tanah itu kering, maka
pompa air otomatis akan menyala dan menyiram air. Hal ini berlaku sebaliknya, jika
kondisi tanah memiliki kelembaban yang basah, maka pompa air akan otomatis
dalam keadaan mati.

3.4 Fungsi Bangunan


Bangunan ini berfungsi sebagai tempat tinggal Bill Gate dan keluarga. Rumah ini
juga berfungsi untuk menjamu tamu dan rekan kerja.

3.5 Efektifitas Dan Pengaruh Terhadap Energi


The bill gate’s home merupakan salah satu bangunan smart building yang
menggunakan teknologi canggih di seetiap bagian bangunannya. Penggunaan teknologi
ini secara otomatis memberikan dampak positif terhadap penghemaatan penggunaan
energi. Bangunan ini juga tidak menimbulkan efek negatif pada lingkungan karena
penggunaan teknologi yang tepat dan sesuai dengan lingkungan tempat bangunan ini
berada.

15
BAB IV

KESIMPULAN

1. Konsep bangunan pintar telah diperkenalkan di Amerika Serikat pada awal tahun 1980-
an. Menurut pendekatan ini, cerdas secaea elektronik menggunakan bangunan yang
tinggi dan teknologi yang terkait. Bahkan, National Academy of Sciences di
Washington, DC memiliki komite yang berhubungan dengan “elektronik yang
disempurnakan” bangunan. Ini melihat benda-benda elektronik yang dialamatkan empat
kelompok, diantaranya :
 Efisiensi energi
 Lifesafety sistem
 Sistem telekomunikasi
 Kerja otomatisasi
2. Dalam merencanakan sistem bangunan pintar, pertama harus diketahui tujuan dari
bangunan tersebut. Jika sesorang dapat bekerja dalam rumahnya sendiri tanpa harus
datang ke kantor, berarti membuktikan bahwa ia harus lebih efektif dalam hubungannya
dengan orang lain, perlengkapan-perlengkapan dan informasi. Jadi konsep sistem
bangunan pintar / IBS direncanakan dan dipersiapkan terhadap perubahan tersebut.
3. Pendekatan konsep pengembangan sistem bangunan pintar (IBS) secara menyeluruh
meliputi:
 Pendekatan arsitektur (architecture ap-proach)
 Sistem otomasi bangunan secara menyeluruh (integrated building automation
system)
 Otomasi perkantoran dan telekomunikasi (office automation and
telecommunication0
 Pendekatan arsitektur
 Lingkungan (Environmental)
4. The bill gate’s home merupakan salah satu bangunan smart building yang
menggunakan teknologi canggih di seetiap bagian bangunannya. Penggunaan teknologi
ini secara otomatis memberikan dampak positif terhadap penghemaatan penggunaan
energi. Bangunan ini juga tidak menimbulkan efek negatif pada lingkungan karena
penggunaan teknologi yang tepat dan sesuai dengan lingkungan tempat bangunan ini
berada.

16
DAFTAR PUSTAKA

[1]. https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Bill_Gates. Di Akses Pada 10 Juni 2019.


[2]. https://www.dekoruma.com/artikel/22661/fakta-rumah-bill-gates. Di Akses Pada 10 Juni
2019.
[3]. https://www.pcplus.co.id/2015/11/fitur/8-smart-building-tercanggih-di-dunia. Di Akses
Pada 10 Juni 2019.

17

Anda mungkin juga menyukai