Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kawasan Taman Riyadhah Kota Lhokseumawe merupakan salah satu kawasan


penghijauan yang berada di tengah-tengah kota lhokseumawe. Taman ini berada di
jalan merdeka setelah anda menemukan tugu “Selamat Datang di Lhokseumawe” dan
taman ini berada di sisi kanan jalan. Keberadaan taman ini seperti paru-paru dalam
kota yang banyak dimaanfaatkan oleh masyarakat dan pengunjung dari luar kota
untuk sekedar berteduh dan beristirahat.

Taman ini memiliki keindahan yang menarik pengunjung untuk datang, dan
memiliki faslitas tempat duduk yang disediakan untuk para pengunjung yang ingin
beristirahat. Selain sebagai tempat untuk berteduh pada kawasan taman ini juga
banyak terdapat aktivitas yang dilakukan pengunjung seperti berolahraga, berkumpul
dengan teman, membaca, bersantai dan lain lain. Dari berbagai macam kegiatan
tersebut ada beberapa area yang paling dominan di gunakan oleh pengunjung dan ada
beberapa area/fasiltas yang tidak terlalu diminati oleh pengunjung.

Pembahasan mengenai pemetaan prilaku di Taman Riyadhah Kota


Lhokseumawe merupakan pengamatan terhadap aktivitas pengunjung dengan fasilitas
yang ada di taman tersebut guna menentukan di titik mana yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat setempat dan pengunjung dari luar Kota. Sehingga bisa
merancang sebuah taman yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung.

1.2 Permasalahan Penelitian

Dari latar belakang yang telah di uraikan diats sehingga rumusan masalah
yang didapat adalah : Area atau fasilitas apa saja yang paling banyak digunakan oleh
pengunjung pada Taman Riyadhah Kota Lhokseumawe ?

1
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan area atau fasilitas yang paling
nyaman dan banyak di gunakan oleh pengunjung di Taman Riyadhah Kota
Lhokseumawe.

1.4 Batas / Ruang Lingkup

Batas ruang lingkup dalam penelitian ini adalah penggunaan fasilitas oleh
pengunjung pada taman Riyadhah dan pola aktivitas pengunjung di taman tersebut.

2
BAB II
BAHAN DAN METODE

2.1 Tinjauan pustaka

2.1.1 Pemetaan Prilaku (Behavior Mapping)

Pengamatan menggunakan pemetaan prilaku (behavior Mapping) merupakan


suatu teknik survei yang dikembangkan oleh Ittelson sejak tahun 1970an merupakan
teknik yang banyak dipakai. Menurut Ittelson, secara umum pemetaan prilaku akan
mengikuti prosedur yang terdiri dari (5) unsur dasar yaitu :

1. Sketsa kasar area atau setiing yang akan di observasi


2. Defenisi jelas tentang bentuk-bentuk prilaku yang akan diamati, dihitung,
dideskripsikan dan didiagramkan.
3. Informasikan suatu jadwal yang jelas kapan pengamatan dilakukan.
4. Prosedur sistematis yang jelas harus diikuti selama observasi
5. Sistem penandaan yang efisien agar lebih mengefisiensikan observasi yang
dilakukan.

2.1.2 Kenyamanan ( Comfort )

Menurut Weisman (1981) Kenyamanan (Comfort) adalah keadaan lingkungan


yang memberikan rasa sesuai kepada pancaindera dan antropometrik disertai oleh
fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan kegiatannya. Antropometrik adalah prooporsi
dan dimensi tubuh manusia serta karakteristik fisologis dan kesanggupan
berhubungan dengan berbagai kegiatan manusia yang berbeda-beda. Antropometrik
disebut juga sebagai faktor manusiawi yang secara dimensional mempegaruhi
perancangan Arsitektur.

2.1.3 Ruang Publik

Ruang publik merupakan elemen vital kota atau kawasan dan berada di tempat
yang strategis dengan intensitas sirkulasi yang tinggi (Nazaruddin,1994).

3
Menurut Hamid Shirvani (1985), elemen ruang publik terdiri dari seluruh
lanskep, jalur pedestrian, jalan, taman, pepohonan, linkungan umum, tumbuhan,
bangku, air, paving, penerangan, kios-kios, signage, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Contoh ruang publik khusus adalah taman rumah tinggal , taman lapangan upacara,
daerah lapangan terbang , dan daerah untuk latihan kemiliteran. Menurut
kegiatannya, ruang publik terbagi atas dua jenis , yaitu ruang publik aktif dan ruang
publik pasif.

1. Ruang publik Aktif, adalah ruang publik yang mempunyai unsur – unsur
kegiatan di dalamnya. Misalkan bermain, olahraga, jalan-jalan, dan lain-lain.
Ruang publik ini dapat berupa plaza, lapangan olahraga, tempat bermain anak
dan remaja, penghijauan tepi sungai sebagai tempat rekreasi, dan lain-lain.

2. Ruang publik Pasif, adalah ruang publik yang di dalamnya tidak mengandung
unsur – unsur kegiatan manusia. Misalkan penghijauan tepian jalur jalan, rel
kereta api, bantaran sungai, ataupun penghijauan daerah yang bersifat alamiah.
Ruang publik ini berfungsi sebagai keindahan visual dan fungsi ekologis
Semata.

2.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode behaviour


mapping dengan menggunakan tipe Place center behaviour space yang dilakukan
dalam beberapa tahapan, antara lain :

1. Observasi lapangan, pengamatan langsung yang dilakukan pada waktu-waktu


yang telah disesuaikan yaitu pada hari :
- Senin pada jam 08.00-11.00
- Selasa pada jam 08.00-10.00
- Rabu pada jam 17.00-18.00
2. Mengumpulkan informasi dan data-data yang diperlukan dari berbagai sumber
referensi.
3. Metode pengolahan data adalah membuat gambar pemetaan prilaku dan
aktivitas pada tatanan lingkungan fisik Taman Riyadhah Kota Lhokseumawe
di zona-zona penelitian yang telah ditentukan/behaviour mapping.

4
4. Metode analisis datanya adalah menjabarkan apa saja perilaku, dan aktivitas
pengunjung yang ada di Taman Riydhah Kota Lhokseumawe.

5
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Jl. Merdeka Kuta Blang, Banda Sakti, Kota
Lhokseumawe. Aceh.

Gambar 3.1.1 Peta lokasi Penelitian


(Sumber : www.geogle maps, 2018)

Tempat Duduk

Fathway

Jalan Refleksi Kerikil

vegetasi

Gambar 3.1.2 Denah Taman Riydhah Kota Lhokseumawe

6
3.2 Behaviour Mapping

Tabel 3.2.1 Tabel Behaviour Mapping

Hari Senin Pagi-Siang (08.00-11.00) Hari Selasa Pagi-Siang (08.00-11.00)

Hari Rabu Pagi-Siang (08.00-11.00) Keterangan :

Aktivitas berjalan, berfoto, dan diam

Perilaku berjalan sambil mengamati


suasana sekitar

Bercakap-cakap dengan teman

Aktivitas olahraga
Aktifitas duduk/berdiri, makan dan minum

sambil bersantai

Jalan Refleksi Kerikil

Tempat duduk

7
3.3 Analisis

Prilaku duduk
bersantai dan
bercakap-
cakap dengan
Area ini tidak teman.
memiliki
Fasilitas bangku
fasilitas tempat
taman kurang
duduk seperti
banyak dan tidak
bangku taman
memilki atap
atau shelter
sehingga saat
untuk
terjadi hujan
beristirahat Perilaku duduk, istirahat, bercakap-cakap
tidak bisa
sedangkan dengan teman, dll.
dijadikan
banyak
Area ini menjadi paling banyak pengunjung sebagai tempat
pengunjung
karena terdapat spot yang bagus untuk foto dan berlindung.
yang melakukan
juga memiliki tempat untuk duduk dan bersantai
aktifitas berfoto,
menikmati suasana taman.
berjalan-jalan
dan mengamati
suasana sekitar
di area ini. Kurangnya tempat pembuangan sampah
Alternatif 1 :
sehingga menyulitkan pengunjung untuk
membuang sampah bekas makan/minum Menambah
mereka. jumlah kursi
taman dan
shelter yang
Alternatif 1 : Alternatif 2 : memiliki atap
sehingga dapat
Menambahkan Menambahkan
digunakan
tempat duduk kesan visual pada
seperti kursi taman area sekitar agar Alternatif : sebagai tempat
dan shelter terbuka pengunjung lebih berlindung saat
agar bisa terkesan dan lebih Menyediakan tempat pembuangan
menampung lebih nyaman berada di sampah yang lebih banyak di beberapa
banyak area tersebut. area titik agar memudahkan pengunjung
pengunjung. Penambahan untuk membuang sampah.
vegetasi seperti
tanaman hias dan
sclupture juga bisa
menjadi alternatif
yang menarik minat
pengunjung.

8
Area ini merupakan area yang berpotensi karena merupakan ruang terbuka
yang luas yang ditumbuhi oleh pohon-pohon besar di sepanjang sisi kiri dan
kanannya. Penampabahn beberapa fasilitas bangku taman, shelter, tempat sampah,
hiasan taman, sclupture dan hiasan peneduh bisa menambah pengoptimalan
kenyaman yang ada di Taman Riyadhah Kota Lhokseumawe tersebut.

Gambar 3.3.1 tampak dari pintu masuk Taman Riyadhah Kota Lhokseumawe

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pola prilaku pengunjung pada Taman Riyadhah Kota Lhokseumawe adalah


pola yang terbentuk karena kebutuhan akan tempat berolahraga, ruang terbuka hijau
yang nyaman, tempat untuk berkomunikasi dan bersantai yang nyaman dan terbuka
dan teduh. Oleh karena itu keberadaan taman ini sangat penting dan menjadi salah
satu tempat yang cocok untuk aktivitas tersebut. Dengan pengembangan dan
penambahan beberapa fasilitas seperti bangku taman, shelter dan hiasan taman yang
merata disetiap sudut taman akan menambah suasana nyaman pada taman ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Etik Iskundarti.Singgah di taman Riyadhah.https://wisatadirektori.com/singgah-di-taman-


riyadhah. Di akses pada anggal 12 januari 2019.

Makalew, L. V dan Judy, O.W. 2015. Pengamatan Arsitektur dan Perilaku Studi Kasus Paud
GMIM Karunia Tumpaan Kakas. Proseding Temu Ilmiah IPLBI. E 159-166.

11

Anda mungkin juga menyukai