Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERTAMA

PEMBACAAN DAN PENGUKURAN NILAI RESISTOR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Lab. Pengukuran


Listrik Semester 1

PEMBIMBING :

Bangun Khrisna, S. T., M. ENG

Disusun oleh :

Devita Putri (3.32.19.2.04)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
PERCOBAAN 1

PEMBACAAN DAN PENGUKURAN NILAI RESISTOR

1.1 KOMPETENSI DASAR


Membandingkan Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menentukan nilai resistor
2. hasil identifikasi kode warna dan pengukuran dengan multimeter.

1.2 DASAR TEORI


1.2.1 Pengertian Resistor

Resistor secara umum dibagi menjadi dua jenism yaitu resistor tetap (fixed resistor) dan
rsistor variabel (variable resitor), tetatpi jika resistor tersebut hanya disebut resitor saja maka
resistor tersebut adalah resistor tetap atau biasan disebut tahanan atau hambatan. Resistor
adalah komponen elektronik yang berfungsi menahan arus litrik, dan karena arus listrik
berhubungan dengan tegangan listrik, sehingga jika suatu tegangan listrik dilewatkan pada
resistor maka akan terjadi penurunan pada tegangan tersebut.Hubungan antara arus listrik
tegangan listrik dan resistor menurut hukum Ohm adalah:

V= I. R

Simbol Resistor

Gambar 1.1 Simbol Resistor

Dimana I dalam Ampere, V dalam Volt dan R dalam Ohm. Rumah resistor biasanya dibuat
dari keramik/semen dimana bahan yang berfungs sebagai hambatanya biasanya dari karbon,
logam atau lilitan kawat, besar- Kecilnya nilai hambatan ditentukan olehi tebal dan
panjangnya lintasan karbon logam atau lilitan kawat tersebut.

1.2.2 Macam-macam Resistor

Ada bermacam-macam resistor, tetapi yang umum tersedia antara lain:


1. Resistor karbon (carbon film resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari
karbon, memiliki nilai resistansi antara 1 ohm-10 Mega ohm dengan toleransi +5-20
% , tegangan maksimum 500 volt, tersedia dalam daya 0.25-I watt.
2. Resistor metaloxide (metaloxide film resistor) adalah resistor yang bahan 2.
resistansinya dari logam oxida, memiliki nilai resistansi antara lohm-1 Mega ohm
dengan toleransi #5 10 % , tegangan maksimun 750 volt tersedia dalam daya 1-6 watt
3. Resistor metal film (metal film resistor) adalah resistor yang bahan 3. resistansinya
dari logam, memiliki nilai resistansi antara lohm 10 Mega ohm dengan toleransi 1-5
% , tegangan maksimum 300 volt, tersedia dalam daya 0.5-1 watt.
4. Resistor nol ohm (zero-ohmic resistor) adalah resistor yang bahan 4. resistansinya dari
logam, memiliki nilai resistansi antara 0 (nol) ohm hingga 10x10-3 ohm, tegangan
maksimum 300 volt dengan arus maksimum 3 Ampere
5. Resistor ohm rendah (low-ohmic resistor) adalah resistor yang bahan 5. resistansinya
dari logam, memiliki nilai resistansi antara 0.1ohm- 2.2 ohm dengan toleransi +5-20%
, tegangan maksimum 300 volt, tersedia dalam daya 1-2 watt
6. Resistor ohm tinggi (high-ohmic resistor) adalah resistor yang memiliki nilai
resistansi antara Imega ohm- 10 giga ohm dengan toleransi +2-20% , tegangan
maksimum 3 kilo volt tersedia dalam daya 1 -6 watt.
7. Resistor lilitan kawat (wire-wound resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya
dari lilitan kawat, memiliki nilai resistansi antara 1 ohm- S6 kilo ohm dengan
toleransi #5 10%, tegangan maksimum 500 volt tersedia dalam daya 1-15 watt.
8. Resistor lilitan kawat wadah keramik (ceramicwire-wound resistor) adalah resistor
yang bahan resistansinya dari lilitan kawat yang terbungkus dalam wadah dari bahan
keramik dengan bentuk vertikal maupun horisontal, memiliki nilai resistansi antara
0.1 ohm-56 kilo ohm dengan toleransi 5- 10%, tegangan maksimum 1000 volt,
tersedia dalam daya 5-20 watt.
9. Resistor daya (wire-woundpower resistor) adalah resistor yang bahan 9. resistansinya
dari lilitan kawat biasanya digunakan pada industri listrik, memiliki nilai resistansi
antara 1 ohm 39 kilo ohm dengan toleransi +5- 10%, tegangan maksimum 2000 volt,
tersedia dalam daya 20-100 watt.
10. Resistor SMD (surfacemountdevice resistor) adalah resistor yang cara memasangnya
ditempelkan pada permukaan PCB, memiliki nilai resistans 20%, tegangan antara 0
ohm - 1 Mega ohm dengan toleransi #1- maksimum 100 volt.
11. Resistor SMD Jaringan (surfacemountdevicenetwork resistor) adalah resistor yang
cara memasangnya ditempelkan pada permukaan PCB tetapi dalam satu kemasan
terdapat lebih dari satu resistor, memiliki nilai resistansi antara 0 ohm - 1 Mega ohm
dengan toleransi +1 -20 % , tegangan maksimum 100 volt.
12. Resistor Jaringan (network resistor) adalah resistor yang dalam satu kemasan terdapat
lebih dari satu resistor, memiliki nilai resistansi antara 0 ohm 1 Mega ohm dengan
toleransi +I 20 %, tegangan maksimum 100 volt.
13. Resistor variabei (variable resistor atau varistor) adalah resistor yang nilai tahanannya
dapat berubah atau dapat diubah. Ada bermacam-macam resistor variabel antara lain :
a. Potensiometer (Potentiometer)
Adalah resistor tiga terminal yang nilai tahanannya dapat diubah dengan cara
menggeser (untuk potensio jenis geser) atau memutar (untuk potensio Jenis putar)
tuasnya, penggunaan tuas dimaksudkan bahwa rangkaian yang menggunakan
potensiometer ini sering dilakukan pengaturan, dan ditujukan untuk pemakai,
pada pesawat televisi contoh bagian yang sering dilakukan pngaturan adalah
bagian kontrol audio, brightness, contrast, dan color.
Jchis potensiometer ada dua macam, vaitu linier (lin) dar logaritmik (log). Untuk
jenis linier skala penggeseran tuas (untuk yang model geser) atau besarnya sudut
pemutaran tuas (untuk yang model putar) proporsional atau berbanding lurus
dengan perubahan tahananya. Sedangkan jenis logaritmik skala penggeseran tuas
(untuk yang model geser) atau besarmya sudut permutaran tuas (untuk yang
model putar) tidak berbanding lurus tetapi sesuai dengan grafik fungsi logaritmik
(sesuai hukum logaritma) terhadap perubahan tahananya, potensionmeter
logaritmik dapat dibuat dari potensiometer linier ditambah dengan resistor
eksternal, karena potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif sangat mahal,
potensiometer logaritmik lazim digunakan pada pengatur volume audio.
a. Trimpot (TrimmerPotentiometer)
Adalah potensiometer yang cara mengubah nilai tahanannya dengan cara mentrim
dengan menggunakan obeng trim. Pada televisi, trimpot biasanya digunakan untuk
mengatur besaran arus pada rangkaian oscilator, rangkaian driver, atau pada
penyetelan keseimbangan putih (whitebalance). bagian bagian yang menggunakan
trimpot berarti bagian tersebut tidak sering dilakukan penyetelan dan biasanya
hanya ditujukan untuk maintenance.
b. PTC (Positive Temperatur Coefisien)
PTC termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tabanannya dipengaruhi
oleh suhu. Nilai hambatan PTC saat dingin adalah sangat rendah, tetapi saat suhu
PTC naik maka nilai hambatannya juga ikut naik Pada pesawat televisi PTC
biasanya digunakan untuk memberikan suplay tegangan pada kumparan degausing
(degausingcoil).
c. NTC (Negative Temperatur Coefisien)
NTC juga termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tahanannya
dipengaruhi olch suhu, tetapi NTC kebalikan dari PTC, dimana nilai tahanan NTC
saat dingin sangat tinggi, tetapi saat suhu NTC semakin naik, maka nilai
tahanannya akan semakin mengecil bahkan nol. Pada pesawat televisi NTC
biasanya dipasang pada terminal masukan listrik, ini aimaksudkan untuk
mengurangi kejutan tegangan pada rangkatanpowersuply, sehingga efck yang
ditimbulkan dari penambahan NTC ini adalah sebuah kondisi yang disebut
sebagai soft start.
d. LDR (Light Dependen Resistor)
LDR adalah merupakan resistor peka cahaya atau biasa disebut dengan
fotoresistor, dimana nilai resistansinya akan menurun jika ada penambahan
intensitas cahaya yang mengenainya. Fotoresistor dibuat dari semikonduktor
beresistansi tinggi. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup
tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan elektron
memiliki energi yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas
yang dihasilkan (dan pasangan hole-nya) akan mengalirkan listrik, sehingga
menurunkan resistarisinya.

1.2.3 Pembacaan Nilai Resistor

Resistor karbon atau metal-film dengan daya 0.25-3 watt biasanya menggunakan pita warna
atau gelang warna sebagai penanda nilai resistansinya. Sedangkan resistor jenis lainya
termasuk resistor pasang-permukaan atau resistor tempel (SMD) ditandai secara numerik jika
cukup besar untuk dapat ditandai, tetapi resistor SMD yang sekarang banyak digunakan
terlalu kecil untuk dapat ditandai maka biasanya dibiarkan polos, kemasan resistor tersebut
biasanya diwarnai dengan warna cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, meskipun tidak
menutup kemungkinan digunakannya warna lain, seperti merah tua atau abu-abu.

Tabel 1.1 Kode Warna Resistor

1.2.3.1 Pembacaan Nilai Resistor Empat Pita

Penandaan nilai resistor dengan menggunakan empat pita adalah skerma kode warna yang
paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan
resistor. Dua pita pertama nerupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga
merupakan pengali (lebih mudahnya adalah merupakan jumlah nol yang ditambahkan setelah
dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi dari harga resistansi. Kadang-
kadang ditambahkan pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus
dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi seperti
yang diterapkan pada resistor presisi tinggi seperti jenis metaloxide-film resistor atau yang
biasa disebut dengan resistor metal-film.

Sebagai contoh pembacaan nilai sebuah resistor yang memiliki pita kuning-ungu -kuning-
emas adalah bernilai 47 x 10 -470 kn 5 %. Cara membaca yang lebih mudah adalah: pita
pertama, kuning, mempunyai harga 4 dan pita kedua, ungu, mempunyai harga 7, sehingga
keduanya dihitung sebagai 47 Pita ketiga, kuning, mempunyai harga 10 yang berarti
menambahkan empat nol pita keempat, emas, merupakan kode untuk dibelakang angka 47,
sedangkan toleransi E5% Secara keseluruhan skema wama kuning-ungu-kuning-emas
memberikan nilai 470.000S2 pada keakuratan E5% Dibawah ini adalah tabel warma untuk
skema empat warna yang dapat digunakan sebagai acuan.

Tabel 1.2 Kode Warna Resistor Empat Warna

Pembacaan Nilai Resistor Lima Pita

Penandaan nilai resistor dengan menggunakan lima pita digunakan pada resistor presisi tinggi
(toleransi 1%, 0.5% , 0.25 % , 0.1% ). Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi, pita
keempat adalah pengali, dan yang kelima sdalah toleransi Dibawah ini adalah tabel warna
untuk skema lima warna yang dapat digunaka sebagai acuan.

Tabel 1.3 Kode Warna Resistor Lima Warna


1.2.4 Fungsi Resistor

Selain secara standar digunakan untuk menahan arus listrik, resistor kadang juga
digunakan sebagai jumper maupun sekring (fuse), penggunaan resistor sebagai
sekring pada pesawat televisi biasanya pada suply tegangan icverticaloutput atau pada
suply penguat audio, meskipun sebenarnya resistor yang digunakan sebagai sekring
adalah resistor khusus dengan efek sekring (resistor withfuseefect / fuseable resistor)
tetapi bisa juga digantikan dengan resistor karbon biasa yang berimpedansi antara 1-
10 ohm dengan daya 0.5 watt. Sedangkan penggunaan resistor sebagai jumper
biasanya digunakan resistor dengan impedansi 0 Ohm, resistor yang digunakan
biasanya resistor dengan kemasan SMD. Penggunaan resistor sebagai jumper biasanya
ditandai dengan kode RJ, sedangkan pengguasan resistor sebagai sekring biasanya
ditandai dengan kode RS.

1.2.5 Menentukan Nilai Resistor

Dengan MultimetER, alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai AVO
(Ampere/Vol/Olum meter) yang dapat mongukur tegangan (voltmeter), hambatan
(ohm-meter), maupun arus (amper-meter) Ada dua kategori mnultimeter multimeter
digital atauDMM (digital multi-meter) untuk yang baru dan lebih akurat hasil
pengukurannya, dan multimeter analog, Masing-masing kategori listrik DC. Sebagai
penunjuk besaran dapat mengukur listrik AC, maupun avometer ada yang
menggunakan jarum dan ada yang menggunakan display angka. Alat ini dilengkapi
dengan dua kabol penyidik yang berwarna masing- masing merah dan hitam Untuk
dapat bekerja, avometer memerlukan sumber listrik berupa baterai. Dalam
penyimpanan yang cukup lama, baterai ini harus dilepaskan. Umumya pada avometer
terdapat tombol-tombol sebagai berikut ini.

Keterangan :

1. Kotak Meter
Kotak meter merupakan cover /body dari multimeter
2. Skala Skala berfungsi sebagai skala nilai pembacaan multimeter, pada papan skala
terdapatniai-nilai pembacaan untuk masing-masing skala nilai
pengukuransepertiuntuknilai pengukuran tahanan, nilai tegangan AC, nilai
fegangan DC atau untuk pengukuran arus listrik.
3. Jarum penunjuk meter
Jarum penunjuk meter ini berfungsi sebagai penunjuk besaran nilai yang di ukur
pada multimeter analog.
4. Zero AdjustingScrew
Sebelum pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka NOL,bila tidak Zero
AdjustingScrew diatur ulang.
5. Zero AdjustingKnob
Setiap pengukuran resistansi, Zero adjustingknob diatur sehingga
jarummenjukkan tepat pada angka NOL.
6. Saklar Pemilih
Saklar Pemilih digunakan untuk memilih jenis besaran yang diukur dan jangkah
pengukuran.
7. TestLead (+) dan (-)
Kabel MERAH dipasang pada lubang PLUS dan kabel hitam dipasang pada
lubang MINUS atau COMMON. Pada penggunaan alat ini perlu selalu
diperhatikan pemilihan jangkah yang tepat. Kesalahan pemilihan jangkah dapat
menyebabkan kerusakan avometer misalnya pengukuran voltage pada ohm, maka
akibatnya akan fatal. Bila besaran yang diukur tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, harus dibiasakan memilih jangkah tertinggi. Setiap selesai
pengukuran, dibiasakan meletakkan jangkah pada posisi OFF atau VDC angka
tertinggi.

Gambar 1.3 Posisi Pengukuran Resistor

1.3 ALAT DAN KOMPONEN YANG DIPERLUKAN


1. Macam-macam resistor
2. Multitester/Multimeter
3. Alat tulis untuk mencatat

1.4 LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan komponen yang diperlukan


2. Amati kode warna pada masing -masing resistor 4 gelang dan 5 gelang.
3. Ukur resistansi resistor satu persatu pada multimeter.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk semua resistor
5. Catat harga resistor tersebut pada table 1.4 bandingkan hasil pengamatan dan hasil
pengukuran.
Tabel 1.4 Data hasil pembacaan dan pengukuran nilai

Kode Warna Nilai Nilai Pengukuran


Resi
stor
No (Ω)
Gelang Gelang Gelang Gelang Analog
1 2 3 4 1 2 3 4 Rata Digital
-rata
1 Coklat Hitam Coklat Emas 100 100 100 100 100 100 101,7
2 Coklat Hitam Merah Emas 1k 1k 1k 1k 1k 1000 1004
3 Merah Merah Coklat Emas 220 210 210 210 210 210 219,7
4 Kuning Ungu Merah Emas 4700 4k4 4k6 4k6 4k4 4k5 4k63
5 Coklat Hitam Orange Emas 10k 10k 10k 10k 10k 10k 10k01
6 Kuning Ungu Coklat Emas 470 450 450 450 450 450 471
7 Coklat Hitam Kuning Emas 100k 100k 100k 100k 100k 100k 100k5
8 Merah Merah Kuning Emas 220k 220k 220k 220k 220k 220k 218k4
9 Coklat Hitam Hijau Emas 1M 1M1 1M1 1M1 1M1 1M1 1M016

KESIMPULAN :

Dengan percobaan ini dapat saya simpulan, bahwa kesabaran sangat diperlukan dalam
melakukan sebuah pengukuran. Terkadang percobaan beberapa kalipun menghasilkan hasil
yang beragam. Untuk itu kita harus mengutamakan ketepatan dan ketelitian dalam
pengukuran. Jika perhitungan secara manual dan mengunakan multimeter analog maupun
multimeter digital menghasilkan perbedaan yang signifikan maka sudah pasti kita melakukan
kesalahan. Selain itu membaca kode warna gelang juga penting karena kode tersebutlah yang
menunjukkan besar nilai dari resistansi resistor itu sendiri. Hal itu dapat saya simpulkan
karena percobaan yang saya lakukan bersama teman-teman satu kelompok hampir
memperoleh nilai yang sama, perbedaan nilainya pun sangat sedikit.

1.5 TUGAS

1. Apakah ada perbedaan antara hasil pengukuran dengan hasil pengamatan pada resistor
! mengapa itu bisa terjadi ?
Jawaban :
Ada, perbedaan itu terjadi karena hasil pengukuran setiap pengukur
berbeda-beda. Bisa juga dikarenakan setiap orang memiliki daya listrik
dalam tubuh yang berbeda dan antara multimeter analog dan digital
memiliki angka ketelitian yang berbeda. Selain itu, kesalahan dalam
pengukuran, misalnya menggunakan sudut pandang yang berbeda-beda saat
membaca hasil pengukuran juga bisa menghasilkan hasil yang berbeda
pula.
2. Dari besarnya nilai resistansi yang tertera pada resistor buat kesimpulan tentang kedua
jenis resistor!
Jawaban :
Dalam hal ini, kita harus tepat dalam menghitung nilai resistor saat melihat
kode warna yang tertera pada resistor itu sendiri. Karena setiap warna yang
ada memuat nilai yang berbeda-beda. Jika kita salah membaca maka hasil
yang didapat akan salah atau perbedaannya signifikan sekali. Jika melihat
dari alat ukur multimeter analog dan multimeter digital hasilnya berbeda
pula, maka dari awal kita sudah salah dalam menghitung. Hal ini bias
terjadi karena kita kurang paham dalam menggunakan alat atau tidak hafal
dengan nilai masing-masing warna yang tertera pada resistor

3. Buatlah analisa dan kesimpulan dari percobaan ini!


Jawaban :
Dari percobaan ini dapat saya simpulkan, bahwa saat melakukan
pengukuran yang terpenting dan harus diperhatikan adalah nilai yang tertera
atau membaca kode warna pita yang ada pada resistor jangan sampai salah
karena setiap warna memiliki nilainya sendiri-sendiri. Jika kesalahan
menghitung saat melihat kode warna itu sampai terjadi, maka akan
meghasilkan perbedaan nilai yang sangat jauh dan tentu saja hasil yang kita
dapat tidak akurat. Dan hasil yang kelompok saya dapatkan bisa dikatakan
hampir mendekati benar.

Anda mungkin juga menyukai