JARINGAN KOMPUTER II
ROUTING OSPF DAN ROUTER CISCO
2. Dasar Teori
a. OSPF
OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat
bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal
maksudnya adalah jaringan dimana user masih memiliki hak untuk menggunakan,
mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, user masih memiliki hak
administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika user sudah tidak memiliki hak untuk
menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan
sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang
berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari
vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat
manapun dapat kompatibel dengannya, dan dimanapun routing protokol ini dapat
diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep
hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan.
Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan
area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran
informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana
kemari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah
jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai
konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke
sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protocol yang selalu berusaha
untuk bekerja demikian.
Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi link-state
yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses
pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi
sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar.
b. Router Cisco
Router Cisco adalah salah satu peralatan yang dikeluarkan oleh perusahaan
cisco, digunakan untuk membangun network yang berskala LAN, WAN maupun
MAN. router cisco memiliki fungsi yang sama degan router-router yang lain, yaitu
menghubungkan jaringan dengan network yang berbeda. cisco router
menggunakan table dan protocol routing yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas
data. Packet data yang tiba di router akan diperiksa dan akan di teruskan pada
alamat yang dituju.
Secara Physical , cisco router juga menggunakan Central Processing Unit (CPU)
seperti yang digunakan di dalam sebuah PC, digunakan untuk memproses lalu lintas
data tersebut dengan sangat cepat dan tepat. seperti komputer, Cisco Router juga
memiliki jenis memori yaitu ROM, RAM, NVRAM, dan FLASH yang berguna untuk
membantu kinerja CPU dalam memproses paket-paket data.
Cisco Router juga terdapat sebuah system operasi yang bernama Internetwork
Operating System (IOS). IOS yang terdapat dalam router Cisco, tidak berbentuk GUI
namun berbentuk CLI (Command Line). Oleh karenanya konfigurasi network, hanya
dapat dilakukan dengan Command line.
3. Gambar Percobaan dan Peralatan
1) 1 buah Laptop
2) Software Packet Tracer
4. Langkah Percobaan
a. menghubungkan peralatan sesuai gambar percobaan
Percobaan ini menggunakan program simulasi jaringan yaitu : Cisco Packet Tracer, oleh
karenanya peralatan yang disediakan hanya berbentuk virtual.
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) sediakan seluruh peralatan, dengan komposisi :
a. 5 router , dengan dengan masing-masing router memiliki 4 port FastEnthernet
b. 4 PC
c. 2 switch
2) sediakan media yang digunakan untuk menghubungkan masing-masing peralatan :
a. Kabel Cross-Over, digunakan untuk menghubungkan Router dengan Router
b. kabel Satraight-Through, digunakan untuk menghubungkan :
a) PC ke Switch
b) Switch ke Router
3) hubungkan peralatan-peralatan dengan media pada point 2 diatas sesuai dengan
gambar dibawah ini :
b. Memberikan IP di tiap interface touter
pemberian IP pada interface router, dilakukan sesuai data berikut :
Interface RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5
0/0 192.168.2.1/14 10.10.3.2/30 10.10.3.1/30 192.168.1.1/24 -
1/0 10.10.5.2/30 10.10.5.1/30 10.10.7.2/30 10.10.7.1/30 -
2/0 - - 10.10.4.1/30 - 10.10.4.2/30
3/0 10.10.6.2/30 - - - 10.10.6.1/30
4/0 - - - - -
5/0 - - - - -
keterangan :
Warna Network Keterangan
10.10.3.0/30 IP, digunakan untuk menghubungkan RT 2 dengan RT 3
10.10.4.0/30 IP, digunakan untuk menghubungkan RT 4 dengan RT 5
10.10.5.0/30 IP, digunakan untuk menghubungkan RT 1 dengan RT 2
10.10.6.0/30 IP, digunakan untuk menghubungkan RT 1 dengan RT 5
10.10.7.0/30 IP, digunakan untuk menghubungkan RT 3 dengan RT 4
192.168.1.0/30 IP 192.168.1.1 digunakan untuk Gateway
192.168.2.0/30 IP 192.168.2.1 digunakan untuk Gateway
Memberikan IP pada interface router cisco, dapat dilakukan menggunakan IOS command
Line. berikut adalah langkah-langkahnya :
a) RT 1
Interface 0/0, Interface 1/0, dan Interface 3/0 :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fastEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 10.10.5.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fastEthernet 3/0
Router(config-if)#ip address 10.10.6.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Mengecek hasil :
Router(config-if)#do sh run
b) RT 2
Interface 0/0 dan Interface 1/0
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.10.3.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fastEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 10.10.5.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Mengecek hasil :
Router(config-if)#do sh run
c) RT 3
Interface 0/0, Interface 1/0 dan interface 2/0
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.10.3.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fastEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 10.10.7.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fastEthernet 2/0
Router(config-if)#ip address 10.10.4.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Mengecek hasil :
Router(config-if)#do sh run
d) RT 4
Interface 0/0 dan Interface 1/0
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fastEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 10.10.7.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Mengecek hasil :
Router(config-if)#do sh run
e) RT 5
Interface 2/0 dan Interface 3/0
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fastEthernet 2/0
Router(config-if)#ip address 10.10.4.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fastEthernet 3/0
Router(config-if)#ip address 10.10.6.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Mengecek hasil :
Router(config-if)#do sh run
c. Mengaktifkan OSPF dan melakukan pengujian dengan ping dan traceroute
a) Mengaktifkan OSPF
pada percobaan kali ini, OSPF akan di aktifkan menggunakan CLI (Command
Line) pada OS IOS masing-masing router di dalam Cisco Packet Tracer. berikut
adalah langkah-langkahnya :
1) RT 1
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#router-id 1.1.1.5
Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.10.5.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 10.10.6.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#log-adjacency-changes
Router(config-router)#end
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#router-id 1.1.1.2
Router(config-router)#network 10.10.7.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 10.10.3.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 10.10.4.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#log-adjacency-changes
Router(config-router)#end
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Ping dari PC 1 Ke RT 5 Ke RT 2 Ke RT 3
Ping dari PC 1 Ke RT 4 Ke RT 1
10.10.7.1/30 10.10.5.2/30
IP interface 192.168.1.1/30 10.10.6.2/30
- 192.168.2.1/24
Ping dilakukan menggunakan Commad prompt dari PC 1 yang dibuka melalui tab menu
PC > Dekstop > command prompt.
Ping dari PC 1 Ke RT 5 Ke RT 2 Ke RT 3
Ping dari PC 1 Ke RT 4 Ke RT 1
10.10.7.1/30 10.10.5.2/30
IP interface 192.168.1.1/30 10.10.6.2/30
- 192.168.2.1/24
d. Memutus Salah Satu Link Dan Melaukan Pengujian Ping Dan Traceroute
pada percobaan kali ini, link yang akan diputus yaitu link yang menghubungkan
antara router 3 dan 2. seperti pada gambar dibawah ini :
Keterangan :
: memandakan link telah putus atau tidak terhubung.
Proses ping dan traceroute akan disesuaikan dengan data dibawah ini :
Destination Gateway
10.10.3.0/30 10.10.5.1/30
10.10.4.0/30 10.10.6.1/30
10.10.5.0/30 Directly connected
10.10.6.0/30 Directly connected
10.10.6.1/30
10.10.7.0/30
10.10.5.1/30
10.10.6.1/30
192.168.1.0/24
10.10.5.1/30
10.10.2.0/24 Directly connected
b) RT 2
Destination Gateway
10.10.3.0/30 Directly connected
10.10.4.0/30 10.10.3.1/30
10.10.5.0/30 Directly connected
10.10.6.0/30 10.10.5.2/30
10.10.7.0/30 10.10.3.1/30
192.168.1.0/24 10.10.3.1/30
192.168.2.0/2 10.10.5.2/30
c) RT 3
Destination Gateway
10.10.3.0/30 Directly connected
10.10.4.0/30 Directly connected
10.10.5.0/30 10.10.3.2/30
10.10.6.0/30 10.10.4.2/30
192.168.1.0/24 10.10.7.1/30
192.168.2.0/24 10.10.3.2/30
10.10.4.2/30
d) RT 4
Destination Gateway
10.10.3.0/30 10.10.7.2/30
10.10.4.0/30 10.10.7.2/30
10.10.5.0/30 10.10.7.2/30
10.10.6.0/30 10.10.7.2/30
10.10.7.0/30 10.10.7.2/30
192.168.1.0/24 Directly Connected
192.168.2.0/24 10.10.7.2/30
e) RT 5
Destination Gateway
10.10.3.0/30 10.10.4.1/30
10.10.4.0/30 Directly Connected
10.10.5.0/30 10.10.6.2/30
10.10.6.0/30 Directly Connected
10.10.7.0/30 10.10.4.1/30
192.168.1.0/24 10.10.4.1/30
192.168.2.0/24 10.10.6.2/30
b. Tabel hasil ping dari client ke router interfaces
Ke RT 1 Ke RT 2
Dari PC 1
192.168.2.1/24 10.10.5.2/30 10.10.6.2/30 10.10.5.1/30 10.10.3.2/30
Time 1 16 ms 19 ms 32 ms 17 ms 11 ms
Time 2 22 ms 13 ms 24 ms 10 ms 11 ms
Time 3 24 ms 17 ms 24 ms 18 ms 19 ms
Time 4 19 ms 18 ms 26 ms 11 ms 20 ms
Average 20 ms 16 ms 24 ms 14 ms 15 ms
TTL 252 252 252 253 253
Packet Loss 0 (0 % loss) 0(0% loss) 0 (0% loss) 0(0% loss) 0(0% loss)
Ke RT 3 Ke RT 4
Dari PC 1
10.10.7.2/30 10.10.3.1/30 10.10.4.1/30 10.10.7.1/30 192.168.1.1/24
Time 1 22 ms 12 ms 7 ms 5 ms 13 ms
Time 2 13 ms 14 ms 14 ms 8 ms 9 ms
Time 3 14 ms 15 ms 12 ms 9 ms 8 ms
Time 4 11 ms 12 ms 11 ms 8 ms 9 ms
Average 15 ms 13 ms 11 ms 7 ms 9 ms
TTL 254 254 254 255 255
Packet Loss 0 (0% loss) 0 (0% loss) 0 (0% loss) 0 (0% loss) 0 (0% loss)
Ke RT 5
Dari PC 1
10.10.4.2/30 10.10.6.1/30
Time 1 43 ms 25 ms
Time 2 20 ms 10 ms
Time 3 9 ms 16 ms
Time 4 11 ms 15 ms
Average 20 ms 16 ms
TTL 253 253
Packet Loss 0(0% loss) 0(0% loss)
c. Tabel data hasil traceroute dari client ke router lainnya lainnya
Ke RT 1 Ke RT 2
Dari PC 1
192.168.2.1/24 10.10.5.2/30 10.10.6.2/30 10.10.5.1/30 10.10.3.2/30
Hop 1 192.168.1.1 192.168.1.1 192.168.1.1 192.168.1.1 192.168.1.1
Hop 2 10.10.7.2 10.10.7.2 10.10.7.2 10.10.7.2 10.10.7.2
Hop 3 10.10.4.2 10.10.3.2 10.10.4.2 - -
Hop 4 - - - - -
Ke RT 3 Ke RT 4
Dari PC 1
10.10.7.2/30 10.10.3.1/30 10.10.4.1/30 10.10.7.1/30 192.168.1.1/24
Hop 1 192.168.1.1 192.168.1.1 192.168.1.1 Direct Direct
Hop 2 - - - - -
Hop 3 - - - - -
Hop 4 - - - - -
Ke RT 5
Dari PC 1
10.10.4.2/30 10.10.6.1/30
Hop 1 192.168.1.1 192.168.1.1
Hop 2 10.10.7.2 10.10.7.2
Hop 3 - -
Hop 4 - -
d. Tabel data hasil traceroute dari client ke router lainnya (setelah salah satu link
diputus)
Ke RT 2
Dari PC 1
10.10.5.1/30 10.10.3.2/30
Hop 1 192.168.1.1 192.168.1.1
Hop 2 10.10.7.2 192.168.1.1
Hop 3 10.10.4.2 Request timed out.
Hop 4 10.10.6.2 192.168.1.1
Hop 5 - Request timed out.
Hop 6 - 192.168.1.1
Hop 7 - Request timed out.
Hop 8 - 192.168.1.1
Hop 9 - Request timed out.
Hop 10 - 192.168.1.1
Hop 11 - Request timed out.
Hop 12 - 192.168.1.1
Hop 13 - Request timed out.
Hop 14 - 192.168.1.1
Hop 15 - Request timed out.
Hop 16 - 192.168.1.1
Hop 17 - Request timed out.
Hop 18 - 192.168.1.1
Hop 19 - Request timed out.
Hop 20 - 192.168.1.1
Hop 21 - Request timed out.
Hop 22 - 192.168.1.1
Hop 23 - Request timed out.
Hop 24 - 192.168.1.1
Hop 25 - Request timed out.
Hop 26 - 192.168.1.1
Hop 27 - Request timed out.
Hop 28 - 192.168.1.1
Hop 29 - Request timed out.
Hop 30 - 192.168.1.1
6. Analisa Data
a. Analisa data hasil ping dari client ke router lainnya
dari data percobaan, dapat dianalisa :
a) Terdapat time (waktu) yang beragam antara router yang dekat dan router yang
jauh dari PC 1. Router yang dekat, akan menghasilkan time (waktu) yang lebih
kecil dari router yang jauh. Hal ini disebabkan oleh jarak tempuh pengiriman
paket ping pada router yang dekat dan router yang jauh.
1) Router yang dekat akan lebih cepat dalam mengirimkan paket ping, hal
ini disebabkan karena jarak yang dekat, oleh karenanya membutuhkan
waktu yang lebih kecil dalam mengirimkan paket ping.
2) Router yang jauh akan lebih lama dalam mengirimkan paket karena
jarak yang jauh, oleh karenannya time yang diperlukan sangatlah besar
pada proses pengiriman paket ping.
b) TTL yang dihasilkan router berbeda-beda.
RT 1 : jumlah loncatan yang dilalui data ping adalah sebanyak 252 kali dari PC
1 ke Router 1
RT 2 : Jumlah loncatan yang dilalui data ping adalah sebanyak 253 kali dari PC
1 ke Router 2
RT 3 : Jumlah loncatan yang dilalui data ping adalah sebanyak 254 kali dari PC
1 ke Router 3
RT 4 : Jumlah loncatan yang dilalui data ping adalah sebanyak 255 kali dari PC
1 ke Router 4
RT 5 : Jumlah loncatan yang dilalui data ping adalah sebanyak 252 kali dari PC
1 ke Router 5
hal ini disebabkan oleh jarak masing-masing router terhadap PC 1 berbeda-beda,
oleh karenanya jumlah loncatan data dari PC 1 ke router tujuan berbeda-beda.
c) Packet loss, presentasi hasil akhir dari proses pengiriman paket ping. jika 0 %
loss, maka ping berhasil 100 % dan tidak tedapat request time out. sebaliknya
jika ping 100% loss maka tingkat berhasil ping yaitu 0% dan terdapat request
time out. pada percobaan ini ping 0 % loss, dapat di analisa proses pengepingan
berjalan dengan lancar tanpa ada request time out.
b. Analisa data hasil traceroute dari client ke router lainnya
Dari data hasil percobaan terdapat hasil yang berbeda-beda. Pengiriman paket
traceroute dari PC 1 ke IP interface pada masing-masing router, memiliki jumlah
HOP (loncatan) yang beragam.
Router 1 : menghasilkan jumlah loncatan terbanyak yaitu 3 loncatan, hal ini
disebabkan oleh jarak yang jauh dan jumlah IP gateway device yang harus di lewati
oleh packet traceroute. Dari topologi yang telah dibuat, seperti gambar dibawah ini,
paket harus melewati 3 gateway dari masing-masing device :
Router 4 : tidak terdapat jumlah loncatan, hal ini disebabkan oleh PC 1 langsung
terhubung (Directly Connented) dengan IP interface RT 4 yaitu ; 192.168.1.1/24 dan
10.10.7.1/30. dapat digambarkan pada gambar di bawah ini :
c. Analisa data hasil traceroute dari client router lainnya (setelah diputus)