Latar Belakang RIP (Routing Information Protokol)ini lahir dikarenakan RIP merupakan bagian utama dari Protokol Routing IGP (Interior Gateway Protocol) yang berfungsi menangani perutean dalam suatu sistem autonomous (sebuah koleksi end-system router yang di bawah kendali sebuah manajemen) pada jaringan TCP/IP.
Jaringan 4
Jaringan 1
Jaringan 2
2 3 4 5 6 7
Interface fa0/0 = 192.168.6.1 Interface serial0/0 = 192.168.2.1 Interface fa0/0 = 192.168.6.2 Interface serial2/0 = 192.168.3.1 Interface fa0/0 = 192.168.6.3 Interface serial2/0 = 192.168.4.1 Interface fa0/0 = 192.168.6.4 Interface serial2/0 = 192.168.5.1 Interface fa0/0 = 192.168.6.5 Interface eth1/0 = 192.168.7.1 Interface fa0/0 = 192.168.6.6 Interface eth/10 = 192.168.8.1
PC 1
10
PC 2
11
PC 3
12
PC 4
Jaringan 1
Jaringan 2
Lakukan konfigurasi Untuk jaringan 1 terdapat pc 1 dan pc2 serta router 5 sedangkan jaringan 2 terdapat pc 3 dan pc4 serta Router 6
Konfigurasi Jaringan 1
Pada konfigurasi PC lakukan dengan mengisikan Ip Address, Subnet Mask,dan Gateway. Sesuai dengan tabel PC 1 dan PC 2 pada konfigurasi router isikan dengan Ip address dan Subnet mask. Pada port status aktifkan dengan memberi checklist on agar router dapat bekerja. Lakukan hal yag sama pada jaringan 2
Konfigurasi jaringan 3
Pada proses konfigurasi PC 5 sama dengan PC sebelumnya sesuai tabel namun pada konfigurasi router ada port serial yang harus ditambahkan yaitu dengan cara: Masuk ke physical router 7 Matikan tombol saklar Arahkan cursor pada WIC-2T Drag ke port yang masih kosong Selanjutnya hidupkan saklar sampai lampu hijau menyala
Gambar di atas merupakan rangkaian 1 jaringan, karena network id sama pada kelas C yaitu pada Jaringan 192.168.6 sedangkan host id mulai dari 1 sampai 6 sesuai dengan tabel
Konfigurasi Serial
o Klik pada router yang akan di setting arahkan salah satu ke port serial isikan IP address dan subnet mask secara otomatis berubah sesuai kelas dari Ip address yang diisikan sesuai pada tabel. o Port status aktifkan dengan memberi check list o Clock Rate setting pada 128000 dan pada semua router dalam rangkaian ini harus disamakan.
Langkah Selanjutnya
Setting konfigurasi interface serial pada router 2, 3, 4 sesuai dengan langkah sebelumnya Setalah konfigurasi router pada jaringan 4 selesai kemudian kita dapat mensetting interface serial pada router 0 sesuai pada tabel. Untuk proses selanjutnya yaitu meroutingkan router dengan versi routing RIP (Routing Information Protocol)
Setelah pensettingan selesai keluar dari CLI dan secara otomatis perintah yang telah di ketikkan dapat tersimpan sendiri Untuk selanjutnya pilih router yang akan disetting peroutingan nya
Pada router 5 netID yang dituju Pada router 6 netID yang dituju
Router 2620
Router 2811
Kesimpulan : 1. Pada router tidak semua physical membutuhkan port tambahan. 2. Pada router 2811, port HWIC-4ESW sampai port WIC-cover tidak dapat digunakan pada port NM-1E sampai port NM-ESW-161 dan pada router 2811, port WIC-1AM sampai port WIC-cover juga tidak dapat digunakan pada port NM-1E sampai port NM-cover karena port HWIC-4ESW sampai port WIC-cover dan port WIC-1AM sampai port WIC-cover bukan tempat port tersebut karena ukurannya yang kecil.