Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

Konfigurasi Routing Information Protocol (RIP)

Oleh:
Kelompok 2/Kelas 3C
1. Gilang Kurnia Arief Saputra NIM. 4.31.18.8.06
2. Muhammad Amin Ma’ruf NIM. 4.31.18.8.07
3. Muhammad Fauzan NIM. 4.31.18.8.08
4. Salma ‘Ainuzzahroh NIM. 4.31.18.8.09
5. Thomas Tri Wibowo NIM. 4.31.18.8.10

PRODI D4 TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
APRIL 2019
I. Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dan fungsi dari RIP


2. Mahasiswa dapat mengkonfigurasi RIP
II. Landasan Teori

Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang
digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP).
Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali
didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali,
sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai
sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik
yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP
juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar
RIPng (RIP Next Generation/ RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC
2080 (1997).

Cara kerja RIP :

1. Host mendengar pad


2. a alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
3. Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika
menerima update routing .
4. Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
5. Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
6. Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak
ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu
7. Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada
alamat broadcast di setiap network yang terhubung
III. Alat dan Bahan
1. 3 buah router
2. 4 kabel cross
3. 2 kabel straight
4. 2 buah laptop
5. 1 komputer PC
6. 1 kabel Console
7. 2 buah rj45 to rj45 connector
IV. Topologi dan Pengalamatan

III.1 Tabel Pengalamatan


Device Interface IP address Subnet Mask Default
Gateway
Fa0/0 192.168.1.1 255.255.255.0 N/A
Fa1/1 172.16.2.1 255.255.255.128 N/A
R1
Fa0/1 10.0.0.1 255.255.255.252 N/A
Fa1/0 10.0.0.10 255.255.255.252 N/A
Fa1/0 10.0.0.2 255.255.255.252 N/A
R2 Fa0/0 172.16.2.129 255.255.255.192 N/A
Fa0/1 10.0.0.5 255.255.255.252 N/A
Fa1/0 10.0.0.6 255.255.255.252 N/A
R3 Fa0/0 192.168.3.1 255.255.255.0 N/A
Fa0/1 10.0.0.9 255.255.255.252 N/A
PC0 NIC 172.16.2.2 255.255.255.128 172.16.2.1
PC1 NIC 192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1
PC2 NIC 172.16.2.130 255.255.255.192 172.16.2.129
PC3 NIC DHCP DHCP DHCP
Server NIC 192.168.3.4 255.255.255.0 192.168.3.1
Wireless Router NIC 192.168.3.3 255.255.255.0 192.168.3.1
Laptop NIC DHCP DHCP DHCP
V. Metode Percobaan

VI. Hasil Percobaan dan Pembahasan

I. Konfigurasi

Tabel Routing Router 4

Tabel Routing Router 5

Tabel Routing Router 6

Traceroute dari ip address 172.16.1.2 ke 192.168.4.20


Ping dari ip address 172.16.1.2 ke 192.168.4.20

Traceroute dari ip address 192.168.4.20 ke 172.16.1.2

Ping dari ip address 192.168.4.20 ke 172.16.1.2

II. Konfigurasi

Tabel Routing router 4

Tabel routing router 5

Tabel routing router 6


Tracert dari dari ip address 172.16.1.2 ke 192.168.1.2

Ping dari ip address 172.16.1.2 ke 192.168.1.2

VII. Analisa dan Kesimpulan

Berdasarkan praktikum “konfigurasi RIP” dapat disimpulkan bahwa:


1. RIP versi 2 memiliki fungsi melihat subnet sehingga mempermudah router untuk
mengenal jaringan yang berbeda.
2. RIP melihat hop terdekat atau disebut juga hop-count untuk menentukan jalur
tedekat.
3. Agar laptop dapat terhubung ke jaringan pada router, firewall dan wireless adapter
pada laptop perlu dimatikan.
VIII. Daftar Pustaka

https://ipcisco.com/lesson/routing-information-protocol-rip/
http://www.ilmujaringan.com/konfigurasi-rip-pada-router-cisco/

Anda mungkin juga menyukai