Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

MODUL VII
( Routing Dinamis )

Disusun oleh:
Lutfi Zulfian
21102202 / S1IF-09-K
Kelompok 1

PROGRAM STUDI S1 INFORMATIKA FAKULTAS INFORMATIKA


INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
2022/2023
BAB I

A. Latar Belakang
Dynamic routing protocol merupakan protokol yang berisikan aturan agar
proses routing pada router bisa menghubungkan network ID yang berbeda secara
dinamis. Dynamic routing protocol sekarang ini sangat diperlukan karena
protokol-protokol yang sudah dikembangkan mempermudah kerja seorang
administrator jaringan untuk menjaga koneksi jaringan tetap terhubung tanpa
harus membuat routing table secara static. Ada banyak protokol turunan dari
dynamic routing protocol. RIP (Routing Information Protocol) merupakan salah
satu dynamic routing protocol yang dirilis pada tahun 1988. Protocol ini memiliki
kemampuan untuk routing dengan hop paling sedikit untuk dijadikan rute terbaik
(Todd Lammle dan John Swartz, 2013). Tetapi, semakin berkembangnya dunia
teknologi yang ingin terus mempermudah manusia untuk mendapatkan
informasi, RIP mulai ditinggalkan. Karena RIP memiliki tingkat fleksibilitas
yang rendah dan konvergensi yang lambat. Hal tersebut dibandingkan dengan
dynamic routing protocol dengan kemampuan yang lebih memadai, salah satunya
adalah OSPF. OSPF (Open Shortest Path First) merupakan protokol perutean
dinamis yang memiliki fleksibilitas tinggi dan konvergensi yang cepat. Hal
tersebut bisa terjadi disebabkan oleh penggunaan bandwidth sebagai path metric
untuk mendapatkan jalur terbaiknya. OSPF dikembangkan secara terbuka agar
bisa dipakai oleh banyak vendor. Karena penggunaannya yang fleksibel, maka
protokol ini bisa dipakai pada router mikrotik dan juga router cisco. Kedua router
ini mampu memberikan hasil yang baik dengan protokol OSPF ketimbang
memakai protokol RIP.
Router mikrotik dan router cisco adalah dua router yang berasal dari
vendor yang berbeda. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Hal tersebut ingin dibuktikan apakah masing-masing router memiliki
nilai QoS yang berbeda jika diterapkan protokol OSPF. Dalam penelitian ini,
keduanya akan disimulasikan perbandingan dynamic routing protocol OSPF
pada kedua router menggunakan GNS3 untuk mengetahui QoS terbaik.
B. Tujuan Praktikum
untuk mengetahui hasil QoS (Quality of Service) terbaik diantara router mikrotik
dan router cisco yang didalamnya terdapat dynamic routing protocol OSPF (Open
Shortest Path First).
C. Alat Bahan / Software Yang Digunakan
 Laptop/PC di gunakan untuk memperaktikan modul yg ada pada hari itu.
 Software packet cisco untuk membuat suatu jaringan nya
 Jaringan/sinyal yg baik untuk menyambungkan software ke internet.
BAB II

A. Praktikum

Membuat topologi jaringan :

Konfigurasi router :
Router 1 :
Router 02:

Router 03:
Router 04:
Router 05:
A. Tugas
1. Dalam suatu perusahaan yang sedang dibangun, akan Melakukan
sebuah installasi jaringan komputer dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Ketentuan IP untuk User – 10.10.XY.0/24
b. Ketentuan IP untuk antar router – 172.16.31.XY/27
c. Kebutuhan User tiap Divisi
 Divisi IT membutuhkan 3 user (area XY)
 Divisi HRD membutuhkan 10 user (area XY)
 Divisi Gudang membutuhkan 25 user (area XY + 2)
 Divisi produksi membutuhkan 100 user (area XY + 2)
 IP Router IT – Router Backbone1 ( 2 user )
 IP Router HRD – Router Backbone1 ( 2 user )
 IP Router Gudang – Router Backbone2 ( 2 user)
 IP Router Produksi – Router Backbone2 ( 2 user)
 IP Router Backbone1 – Router Backbone2 (2 user)
d. Topologi jaringan
Dimana setiap divisi mempunyai 1 (satu) router, kemudiankeempat router
tersebut dihubungkan dengan 2 (dua) router pusat yang disebut dengan
router backbone atau area 0 (Nol)
Jawab :
Device Int IP Address Subnetmask Gateway
Router Fa1/0 10.10.32.1 255.255.255.128 -
Produksi Fa0/0 172.16.12.13 255.255.255.252 -
Router Fa1/0 10.10.32.129 255.255.255.224 -
Gudang Fa0/0 172.16.12.9 255.255.255.252 -
Router Fa1/0 10.10.32.161 255.255.255.240 -
HRD Fa0/0 172.16.12.5 255.255.255.252 -
Fa1/0 10.10.32.177 255.255.255.248 -
Router IT Fa0/0 172.16.12.1 255.255.255.252 -
Fa0/0 172.16.32.2 255.255.255.252 -
Router
Fa1/0 172.16.32.6 255.255.255.252 -
Backbone 1 Fa6/0 172.16.32.17 255.255.255.252 -
Fa1/0 172.16.32.14 255.255.255.252 -
Router
Fa0/0 172.16.32.10 255.255.255.252 -
Backbone 2
Fa5/0 172.16.32.18 255.255.255.252 -
PC Produksi Fa0 10.10.32.126 255.255.255.128 10.10.32.1
PC Gudang Fa0 10.10.32.158 255.255.255.224 10.10.32.129
PC HRD Fa0 10.10.32.174 255.255.255.240 10.10.32.161
PC IT Fa0 10.10.32.182 255.255.255.248 10.10.32.177

3 Setelah membuat desain topologi jaringan, Langkah selanjutnya adalah Melakukan


konfigurasi IP pada setiap port/interface router atau PC sesuai dengan tabel IP yang sudah
dibuat, lakukan screenshot untuk dokumentasi.
Jawab :
4 Setelah sudah menambahkan IP, Langkah selanjutnya adalah
Melakukan konfigurasi routing OSPF (routing yang digunakan merupakan
multiarea) dengan OSPF process ID = XY, serta lampirkan table routing, kemudian
Melakukan Screenshot untuk dokumentasi. Jawab :

Device Network Wildcard Area


Router 10.10.12.0 0.0.0.127 37
Produksi 172.16.32.12 0.0.0.3 37
10.10.12.128 0.0.0.31 37
Router Gudang
172.16.32.8 0.0.0.3 37
10.10.12.160 0.0.0.15 35
Router HRD
172.16.32.4 0.0.0.3 35
10.10.12.176 0.0.0.3 35
Router IT
172.16.32.0 0.0.0.3 35
172.16.32.0 0.0.0.3 35
Router
172.16.32.4 0.0.0.3 35
Backbone 1
172.16.32.16 0.0.0.3 0
172.16.32.12 0.0.0.3 37
172.16.32.8 0.0.0.3 37
Router
172.16.32.16 0.0.0.3 0
Backbone 2

5 Tahap selanjutnya jika sudah Melakukan routing OSPF adalah melakukan uji ping PC
antar divisi, jika sudah Success maka lakukan screenshot untuk dokumentasi.
Jawab :
BAB III

Kesimpulan
1. Routing merupakan proses transfer data melewati internetwork dari satu
jaringan lokal (LAN) ke jaringan lokal lainnya dengan menggunakan suatu
perangkat router.

2. Tetapi protokol routing OSPF lebih banyak dipakai karena bersifat open, artinya
vendor pembuat perangkat router manapun bisa menggunakan protokol routing
OSPF dan juga karena update tabel routing yang lebih cepat karena jika ada link
yang terputus pada satu area tidak membuat seluruh router yang ada pada jaringan
harus mengupdate tabel routing tapi hanya area yang terputus yang melakukan
update tabel routing.

Anda mungkin juga menyukai