Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

MODUL VI
( Routing Statis )

Disusun oleh:
Lutfi Zulfian
21102202 / S1IF-09-K
Kelompok 1

PROGRAM STUDI S1 INFORMATIKA


FAKULTAS INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
PURWOKERTO
2022/2023
BAB I

A. Latar Belakang
Routing Static merupakan jenis routing yang konfigurasinya dilakukan
secara manual oleh seorang administrator jaringan. Administrator harus
memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada
routing static seorang admin jaringan mengkonfigurasi informasi tentang
jaringan yang dituju secara manual. Untuk jaringan skala besar, apabila
menggunakan routing static maka akan membuang waktu admin jaringan untuk
melakukan update routing table.
Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang
hanya mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static
routing dibuat secara manual pada masing-masing gateway. Jenis ini masih
memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang
down. Jaringan yang tidak stabil yang dipasang static routing dapat membuat
kacau seluruh routing, karena tabel routing yang diberikan oleh gateway tidak
benar sehingga paket data yang seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja
dicoba sehingga menghabiskan bandwith.

B. Tujuan Praktikum
• Menjelaskan konsep routing statis
• Menjelaskan perintah dasar
• Menentukan cara konfigurasi routing statis

C. Alat Bahan / Software Yang Digunakan


• Laptop/PC di gunakan untuk memperaktikan modul yg ada pada hari itu.
• Software packet cisco untuk membuat suatu jaringan nya
• Jaringan/sinyal yg baik untuk menyambungkan software ke internet.
BAB II

A. Praktikum

1. Membuat topologi jaringan

Gambar Topologi jaringan

2. Gambar konfigurasi router


Router ke-2
Router ke-3
Gambar konfigurasi PC
Gambar ping sesame PC
B. Tugas

1. Buatlah topologi di atas di Cisco Packet Tracer


2. Tentukan IP Address untuk merancang jaringan tersebut menggunakan
perhitungan VLSM :

a. Gedung Utama : 54 Host

b. Gedung A : 30 Host

c. Gedung B : 12 Host

d. Router Inti – Router Gedung Utama : 2

e. Router Inti – Router Gedung A : 2

f. Router Inti – Router Gedung B : 2

Hasil yang didapatkan dimasukkan ke tabel VLSM.

Jawaban :

Menentukan IP setiap Gedung dengan IP global 10.20.2.0/24.

IP = 10.20.2.0

= 00001010. 00010100. 00000010. 00000000

Netmask = 255.255.255.0

= 1111 1111. 1111 1111. 1111 1111. 0000 0000

Network = 00001010. 00010100. 00000010. 00000000

11111111. 11111111. 11111111. 00000000

------------------------------------------------------ AND

00001010.00010100. 00000010. 00000000

Wildcard /32 = 255.255.255.255

/24 = 255.255.255.0

= 0.0.0.255

Broadcast = 10.20.2.0

= 0.0.0.255
------------------- +

= 10.20.2.255

Network = 10.20.2.0

Host awal = 10.20.2.0 + 1

10.20.2.1

Host akhir = 10.20.2.255 – 1

10.20.2.254

Broadcast = 10.20.2.255

Gedunug Utama/54

IP = 10.20.2.0

Prefix = / 26

= 64 – 2 = 62 host

Subnetmask = 1111 1111. 1111 1111. 1111 1111. 1100 0000.

= 255.255.255.192

Wildcard /32 = 255.255.255.255

/26 = 255.255.255.192

---------------------- -

= 0.0.0.63

Broadcast = 10.20.2.0

0.0.0.63

------------------- +

= 10.20.2.63

Network id = 10.20.2.0
Host awal = 10.20.2.0 + 1

= 10.20.2.1

Subnet = 255.255.255.192

Broadcast = 10.20.2.63

Host akhir = 10.20.2.63-1

10.20.2.62

Wildcard = 0.0.0.63

Gedunug A = 30

IP = 10.20.2.64

Prefix = /27

32-2 : 30

Subnetmask = 11111111. 11111111. 11111111. 11100000

255.255.255.224

Wildcard /32 = 255.255.255.255

/27 255.255.255.224

------------------------ -

0.0.0.31

Broadcast = 10.20.2.64

0.0.0.31

---------------- +

10.20.2.95

Network Id = 10.20.2.64

Host awal = 10.20.2.65


Subnet = 255.255.255.224

Host akhir = 10.20.2.95-1

10.20.2.94

Broadcast = 10.20.2.95

Wildcard = 0.0.0.31

Gedung B = 12

IP = 10.20.2.96

Prefix = /28

16-2 : 14

Subnetmask = 11111111. 11111111. 11111111. 11110000

255.255.255.240

Wildcard /32 = 255.255.255.255

/ 28 255.255.255.240

-------------------------- -

0.0.0.15

Broadcast = 10.20.2.96

0.0.0.15

--------------------- +

10.20.2.111

Network Id = 10.20.2.96

Host awal = 10.20.2.97

Host Akhir = 10.20.2.110

Subnet = 255.255.255.240
Broadcast = 10.20.2.111

Wildcard = 0.0.0.15

Router inti Gedung utama = 2

IP = 10.20.2.112

Prefix = /30

4 – 2 : 2 host

Subnetmask = 1111 1111. 1111 1111. 1111 1111. 1111 1100

= 255.255.255.252

Wildcard /32 = 255.255.255.255

/30 255.255.255.252

--------------------------- -

0.0.0.3

Broadcast = 10.20.2.112

0.0.0.3

--------------------- +

10.20.2.115

Network Id = 10.20.2.112

Host awal = 10.20.2.113

Host akhir = 10.20.2.114

Subnet = 255.255.255.252

Broadcast = 10.20.2.115

Wildcard = 0.0.0.3

Router inti Gedung A = 2


IP = 10.20.2.116

Prefix /30 = 4 -2

2 Host

Subnetmask = 1111 1111. 1111 1111. 1111 1111. 1111 1100

= 255.255.255.252

Wildcard /32 = 255.255.255.255

/30 = 255.255.255.252

---------------------- -

0.0.0.3

Broadcast = 10.20.2.116

0.0.0.3

---------------------- +

10.20.2.119

Network Id = 10.20.2.116

Host awal = 10.20.2.117

Host akhir = 10.20.2.118

Subnet = 255.255.255.252

Broadcast = 10.20.2.119

Wildcard = 0.0.0.3

Router inti Gedung B = 2

IP = 10.20.2.120

Prefix /30 =4–2

= 2 Host
Subnetmask = 1111 1111. 1111 1111. 1111 1111. 1111 1100

= 255.255.255.252

Wildcard /32 = 255.255.255.255

/30 255.255.255.252

------------------------- -

0.0.0.3

Broadcast = 10.20.2.120

0.0.0.3

------------------- +

10.20.2.123

Network Id = 10.20.2.120

Host awal = 10.20.2.121

Host akhir = 10.20.2.122

Subnet = 255.255.255.252

Broadcast = 10.20.2.123

Wildcard = 0.0.0.3

3. Buatlah interface table untuk membantu anda mengkonfigurasi.


Jawaban :
Nama Device Interface IP Subnet Gateway
Address Mask
Router RP Fa1/0 10.20.2.122/30 255.255.255.252
Fa0/0 10.20.2.118/30 255.255.255.252
Fa6/0 10.20.2.114/30 255.255.255.252
Router Gedung Utama Fa1/0 10.20.2.113/30 255.255.255.252
Fa0/0 10.20.2.1/26 255.255.255.192
Router Gedung A Fa1/0 10.20.2.117/30 255.255.255.252
Fa0/0 10.20.2.65/27 255.255.255.224
Router Gedung B Fa1/0 10.20.2.121/30 255.255.255.252
Fa0/0 10.20.2.97/28 255.255.255.240
PC Gedung Utama Fa0 10.20.2.2/26 255.255.255.192 10.20.2.1
Server Gedung Utama Fa0 10.20.2.3/26 255.255.255.192 10.20.2.1
PC Gedung A Fa0 10.20.2.66/27 255.255.255.224 10.20.2.65
PC Gedung B Fa0 10.20.2.98/28 255.255.255.240 10.20.2.97

4. Lakukan konfigurasi IP Address pada Router, PC, dan Server :


a. Konfigurasi IP Address pada Router melalui CLI serta lampirkan
screenshoot konfigurasi routingnya.
Router Gedung utama

Router Gedung A
Router Gedung B

Router RP
b. Konfigurasi IP Address pada PC dan Server serta lampirkan screenshoot
konfigurasi routingnya.
PC Gedung utama
PC Gedung A
PC Gedung B
Server Gedung utama
5. Lakukan proses routing static :
a. Buatlah tabel routing
Node Destination Subnet Mask Gateway
Gedung Utama 10.20.2.64 255.255.255.224 10.20.2.114
10.20.2.96 255.255.255.240 10.20.2.114
Gedung A 10.20.2.0 255.255.255.192 10.20.2.118
10.20.2.96 255.255.255.240 10.20.2.118
Gedung B 10.20.2.0 255.255.255.192 10.20.2.122
10.20.2.64 255.255.255.224 10.20.2.122
Router RP 10.20.2.0 255.255.255.192 10.20.2.113
10.20.2.64 255.255.255.224 10.20.2.117
10.20.2.96 255.255.255.240 10.20.2.121
b. Lakukan konfigurasi routing static pada router melalui CLI serta lampirkan
screenshoot konfigurasi routingnya.
Router Gedung utama

Router Gedung A

Router Gedung B
Router Gedung RP

6. Uji koneksi pada setiap PC dengan menggunakan command ‘ping’ dan ‘tracert’ pada
command prompt.
Gedung A

Gedung B
Gedung Utama(PC)
BAB III

Kesimpulan
Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang
hanya mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static
routing dibuat secara manual pada masing-masing gateway. Kemungkinan jenis ini
jaringan yang kecil dan stabil (jarang down). Jaringan yang tidak stabil ketika
dipasang static routing dapat membuat kacau seluruh routing, karena tabel routing
yang diberikan oleh gateway tidak benar sehingga paket data yang seharusnya tidak
bisa diteruskan masih saja dicoba sehingga menghabiskan bandwith
Routing Static merupakan jenis routing yang konfigurasinya dilakukan
secara manual oleh seoarang administrator jaringan. Jaringan yang berskala besar,
ketika menggunakan routing static maka akan membuang waktu admin jaringan untuk
melakukan update routing table.

Jobdesk
Silahkan di list pembagian tugas anggota kelompoknya masing-masing jika tidak
berkontribusi tidak usah di list. Note : tugas setiap individu tetap mengerjakan.
1. Lutfi : Penyusun
2. Lutfi : BAB 1 & 2

Anda mungkin juga menyukai