Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER

TGL PRAKTIKUM : 07 September 2023


NAMA : Moch Ersa Noer Firmansyah
NIM : 220631100048
DOSEN PENGAMPU : Muhlis Tahir S.Pd, M.Tr.Kom
ASISTEN PRAKTIKUM : Muhammad Rizky

LABORATORIUM KOMPUTER DAN JARINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2023
MODUL 1
TCP/IP DAN SUBNETTING

1.1 TUJUAN
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui konsep IP
2. Memahami Konsep penghitungan subnet jaringan komputer
3. Mengkonfigurasi TCP/IP pada cisco packet tracer

1.2 LANDASAN/DASAR TEORI


A. Subnetting
a. Subnetting dan Netmask Kelas A
1. Diketahui suatu IP 10.0.0.0/16
2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0
Bilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000
Jumlah subnet : 2n-> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet kedua
(angka1) : 2 8 = 256 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x– 2 -> x = (bit 0)
Jumlahhost = 216 – 2 = 65534 host
4. Blok subnet : 256 – 255 = 1 Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst.
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas A
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 ... 10.254.0.0 10.255.0.0
Host 10.0.0.1 10.1.0.1 ... 10.255.0.1 10.255.0.1
Pertama
Host 10.0.255.254 10.1.255.254 ... 10.254.255.254 10.255.255.254
Terakhir
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 ... 10.254.255.255 10.255.255.255
b. Subnetting dan Netmask Kelas B
1. Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25
2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /25 : 255.255.255.128
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.10000000
Jumlah subnet : 2 n -> n = jumlah bit yg aktif dimluai dari octet ketiga
(angka 1) : 2 9 = 512 subnet
3. Mengitung julah host per subnet
Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit (bit 0)
Jumlah host = 27 – 2 = 126 host
4. Blok subnet : 256 – 128 = 128
Blok subnetnya : 0,128
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas B
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 ... 172.16.255.128
Host 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 ... 172.16.255.129
Pertama
Host 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 ... 172.16.255.254
Terakhir
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 ... 172.16.255.255

c. Subnetting dan Netmask Kelas C


1. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/26
2. Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /2 : 255.255.255.192
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11000000
Jumlah subnet : 2 n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet ke
4 (angka 1) : 2 2 = 4 subnet
3. Mengitung julah host per subnet
Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit (bit 0)
Jumlah host = 26 – 2 = 62 host
4. Blok subnet : 256 – 192 = 64
Blok subnetnya : 0,64,128,192
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas C
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Pertama
Host 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Terakhir
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

d. Subnetting dan Netmask Menggunakan VLSM


1. Diketahui IP 192.168.0.0/27
2. Ip addres tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan
Lan 1 : 100 host
Lan 2 : 50 host
Lan 3 : 10 host
3. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan host yang
paling terkecil.
- Lan 1 : 100 host
- Lan 2 : 50 host
- Lan 3 : 10 host
4. buat urutan desimal seperti berikut :
27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1
5. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 1
a. Menghitung jumlah host 100 < 2 n – 2 (100 adalah jumlah host
LAN1, n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
100 < 2 7 – 2
100 < 128 – 2
100 < 126 (126 adalah jumlah host LAN 1)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN1, netmasknya =
255.255.255.128 /25)
6. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2
a. Menghitung jumlah host 50 < 2 n – 2 (50 adalah jumlah host LAN2,
n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
50 < 2 6 – 2
50 < 64 – 2
50 < 62 (62 adalah jumlah host LAN2)
b. Menghitung prefix Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit
dari netmask, n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) Jadi
prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN2, netmasknya =
255.255.255.192 /26)
7. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3
a. Menghitung jumlah host 10 < 2 n – 2 (10 adalah jumlah host LAN3,n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
10 < 2 4 – 2
10 < 16 – 2
10 < 14 (14 adalah jumlah host LAN3)
b. Menghitung prefix Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari
netmask, n adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal) Jadi
prefix = 32 – 4 = 28 (28 adalah prefix LAN3, netmasknya =
255.255.255.240 /28)
8. Buat table pembagian IP Address
LAN IP SUBNET IP HOST 1 IP HOST N IP PREFIX
BROADCAST
1 192.168.0.0 192.168.0.1 192.168.0.126 192.168.0.127 /25
2 192.168.0.128 192.168.0.129 192.168.0.190 192.168.0.191 /26
3 192.168.0.192 192.168.0.193 192.168.0.206 192.168.0.207 /28
B. TCP/IP
TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu sebagai berikut.
a. IP Address
Merupakan sebuah struing unik dalamangka decimal yang dibagi dalam
empat segmen. Tiap-tiap segmen bias ditulisi angka yang terdiri dari 0
hingga 255 yang merepresentasikan 8 bit alamat tiap segmen atau 32 bit
untuk keseluruhannya.
b. Netmask atau Subnet Mask
Adalah tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang menunjukkan
subnetwork. Misal IP kelas C, netmask standart adalah 255.255.255.0
c. Network Address
Mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP, misalnya host 12.128.1.2di
jaringan kelas A memiliki network address 12.0.0.0. Host jaringan yang
menggunakan IP pribadi seperti 192.168.1.100 akan menggunakannetwork
address 192.168.1.0. Network address tersebut menjelaskan bahwa
jaringan termasuk dibagian kelas C 192.168.1
d. Broadcast Address
Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan dikirimkan secara
simultan ke semua host disebuah subnetwork. Broadcast Addresstandart
untuk jaringan IP adalah 255.255.255.255. Namun broadcast initidak bisa
digunakan karena terblok oleh router. Alamat broadcast biasanya diset
auntuk subnetwork tertentu saja missal IP 192.168.1.1 akan memiliki
alamat broadcast 192.168.1.255.
e. Gateway Address
Merupakan alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer di jaringan
yang ingin berkomunikasi dengan host di jaringan lain.
f. Name Server Address
Menunjukkan IP address dari domain name service yang bertujuan
menerjemahkan nama hostname ke alamat IP.
Remote System
Remote system merupakan sistem yang mengendalikan atau mengakses
mesin/komputer dari jarak jauh atau dengan menggunakan komputer
lainnya. Remote system ini mempermudah kita dalam bekerja, jika pada
suatu saat kita tidak dapat bekerja pada mesin/ komputer tersebut. Secure
Shell merupakan suatu protokol yang
mendukung sistem remote system ini.
Secure Shell (SSH)
Secure Shell (SSH) yang fungsi utamanya adalah untuk mengakses mesin
secara remote ini merupakan suatu protokol yang memfasilitasi sistem
komunikasi yang aman diantara dua sistem yang menggunakan arsitektur
client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login ke server
secara remote. Mode teks ataupun mode grafis merupakan bentuk akses
remote yang bisa diperoleh dengan menggunakan SSH. Cara kerja dari
SSH yaitu mengenkripsi data selama proses komunikasi yang terjadi antara
server dan client sehingga menyulitkan user lain yang tidak diinginkan
yang berusaha mendapatkan account dan password sehingga merusak
server yang ada. Enkripsi merupakan proses atau mekanisme untuk
mengamankan informasi dengan cara membuat informasi tersebut tidak
dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan atau alat khusus SSH dirancang
untuk menggantikan service-service pada sistem UNIX/LINUX yang
menggunakan sistem plaint-text seperti telnet, ftp,rlogin, rsh, rcp. Fungsi
ftp digantikan oleh sftp (secure ftp), sedangkan fungsi rcp (remote copy)
digantikan oleh scp (secure copy).
1.3 ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. Aplikasi Cisco Packet Tracer
1.4 LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Buka Software Cisco Packet Tracer, dan tampilan awalnya seperti berikut

Moch Ersa Noer Firmansyah


220631100048

2. Pilih opsi Router, lalu tambahakan 2 Router dalam Cisco

Moch Ersa Noer Firmansyah


220631100048
3. Menambahkan 2 Switch di tiap Router

Moch Ersa Noer Firmansyah


220631100048
4. Lalu dalam setiap Router dan Switch tambahkan 3 Client

Moch Ersa Noer Firmansyah


220631100048

5. Menambahkan kabel Cross untuk menghubungkan antara 2 Router

Moch Ersa Noer Firmansyah


220631100048
Moch Ersa Noer Firmansyah
220631100048

6. Untuk menghubungkan Router dengan Switch dan Client menggunakan


kabel straight untuk terhubung satu sama lain

Moch Ersa Noer Firmansyah


220631100048
7. Konfigurasi IP pada Router 0 yang terhubung port FastEthernet 0/0

Moch Ersa Noer Firmansyah


220631100048

8. Konfigurasi IP pada Router 1 yang terhubung port FastEthernet 1/0

Moch Ersa Noer Firmansyah


220631100048
9. Lalu konfigurasi menambahkan IP setiap Client pada Router

Moch Ersa Noer Firmansyah


220631100048
10. Mencoba tes ping antar client

Moch Ersa Noer Firmansyah


220631100048
1.5 HASIL ANALISIS DAN PERCOBAAN

Moch Ersa Noer Firmansyah


220631100048

Analisa:
Pada Praktikum kami menggunakan Cisco Packet Tracer dengan topologi
melibatkan dua router, dua switch dan enam klien, kita dapat menyimpulkan
bahwa itu adalah pengalaman berharga untuk memahami konsep dasar jaringan,
konfigurasi IP, dan perutean antar subnet. Dengan menghubungkan klien ke router
berdasarkan kelas IP yang berbeda, dapat kita ilustrasikan bagaimana perangkat
seperti router dan switch berinteraksi dalam jaringan dan cara menggunakan
alamat IP dan subnet mask untuk mengidentifikasi perangkat dan
mengelompokkannya ke dalam subnet yang sesuai. Magang ini juga memberikan
gambaran umum tentang bagaimana perutean digunakan menghubungkan subnet
yang berbeda, membantu peserta memahami cara mengkonfigurasi dan mengelola
jaringan yang lebih kompleks menggunakan perangkat Cisco.
1.6 TUGAS
SOAL
1. Diketahui suatu IP (1)10.24.36.2/12 ,(2)10.24.36.2/16 ,(3) 10.24.36.2/23.
Hitunglah jumlah subnet, hostper subnet, bloksubnet dan buat tabelnya.
2. Buatlah jaringan seperti dibawah ini :

Dengan ketentuan :
• Kantor A terdiri dari 6 pc menggunakan IP 192.168......1,menggunakan 2 digit
nim akhir. Dengan 1Hub.
• Kantor B terdiri dari 5 pc menggunakan IP 192.168.20.1, dengan 1 Switch.
a. Lakukan tes simple PDU dari satu pc ke pc lain pada Kantor A, SS Hasil,
dan jelaskan !
b. Lakukan tes simple PDU dari satu pc ke pc lain pada Kantor B, SS Hasil,
dan jelaskan !
JAWABAN
1. IP 10.24.36.2/12 :
• Jumlah subnet: 216 = 65,536 subnet
• Jumlah host per subnet: 2(32-16) - 2 = 216 - 2 = 65,534 host
• Blok subnet: 256 - 255 = 1
• Tabel Pembagian Subnet :
Subnet 10.0.0.0/12 10.16.0.0/12 10.240.0.0/12
Host Pertama 10.0.0.1 10.16.0.1 10.240.0.1
Host Terakhir 10.15.255.254 10.31.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.15.255.255 10.31.255.255 10.255.255.255
IP 10.24.36.2/16:
• Jumlah subnet: 2^16 = 65,536 subnet
• Jumlah host per subnet: 2^(32-16) - 2 = 2^16 - 2 = 65,534 host
• Blok subnet: 256 - 255 = 1
• Tabel Pembagian Subnet:
Subnet 10.24.0.0/16 10.24.1.0/16 10.24.255.0/16
Host Pertama 10.24.0.1 10.24.1.1 10.24.255.1
Host Terakhir 10.24.255.254 10.24.1.254 10.24.255.254
Broadcast 10.24.255.255 10.24.1.255 10.24.255.255
IP 10.24.36.2/23
• Jumlah subnet: 2^23 = 8,388,608 subnet
• Jumlah host per subnet: 2^(32-23) - 2 = 2^9 - 2 = 510 host
• Blok subnet: 256 - 254 = 2
• Tabel Pembagian Subnet:
Subnet 10.24.36.0/23 10.24.38.0/23 10.24.255.254/23
Host Pertama 10.24.36.1 10.24.38.1 10.24.255.1
Host Terakhir 10.24.37.254 10.24.39.254 10.24.255.254
Broadcast 10.24.37.255 10.24.39.255 10.24.255.255
2. Topologi

Moch Ersa Noer Firmansyah


220631100048

Analisa :
Pada kantor A:
Mendapati 6 PC di Kantor A.
Dimana menentukan jumlah bit subnet yang cukup untuk mengakomodasi 6 host.
Jumlah bit subnet yang diperlukan adalah 3 bit (23 = 8 subnet, sedangkan 22 = 4
subnet tidak memenuhi).
Dengan begitu 3 bit subnet, kita bisa menyediakan 8 subnet yang berbeda.
Dengan prefix subnet untuk Kantor A adalah /29, karena kita menggunakan 3 bit
subnet
tambahan, sehingga kita dapatkan 32 - 3 = 29.
IP Network: 192.168.48.0
Range IP: 192.168.48.1 - 192.168.48.7 (total 6 alamat)
Alamat broadcast: 192.168.48.8
Sedangkan pada Kantor B:
Kita Mendapati 5 PC di Kantor B.
Dengan menentukan jumlah bit subnet yang cukup untuk mengakomodasi
sejumlah 5 host.
Jumlah bit subnet yang digunakan adalah 3 bit (23 = 8 subnet,
sedangkan 22 = 4 subnet tidak memenuhi).
MOCH ERSA NOER FIRMANSYAH / 220631100048
MOCH ERSA NOER FIRMANSYAH / 220631100048
Dengan memberikan 3 bit subnet, kita dapat menyediakan 8 subnet yang berbeda.
Prefix subnet Yang Dibutuhkan untuk Kantor B adalah /29, sama seperti Kantor A,
karena kita mengimplementasikan 3 bit subnet tambahan.
IP Network: 192.168.10.0
Range IP: 192.168.10.1 - 192.168.10.7 (total 6 alamat)
Alamat broadcast: 192.168.10.8

1.7 KESIMPULAN
Mata kuliah TCP/IP dan subnetting merupakan elemen penting dalam memahami
dan mengelola jaringan komputer. TCP/IP, kependekan dari Transmission Control
Protocol/Internet Protocol, merupakan dasar transmisi data dalam jaringan
komputer, termasuk juga Internet. Hal ini terkait dengan seperangkat protokol
yang memungkinkan perangkat komputasi berkomunikasi satu sama lain dan
bertukar data secara efisien melalui jaringan. Sedangkan subnetting adalah teknik
yang digunakan untuk membagi jaringan IP besar menjadi subnet yang lebih kecil.
Subnetting memainkan peran penting dalam manajemen alamat IP, untuk
membantu mengatur alamat-alamat ini ke dalam kelompok yang lebih teratur dan
terstruktur. Dengan memahami dan menguasai kedua aspek tersebut, administrator
jaringan dapat dikelola dan dioptimalkan didalam jaringan mereka secara lebih
efektif.
1.8 LAMPIRAN

Gambar 1.1 Bukti Mengikuti Praktikum

Anda mungkin juga menyukai