Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM JARKOMDAT

SUBNETTING VLSM

NIM: 201110370311205

NAMA: GANJAR BASKORO

LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
DASAR TEORI

Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih
kecil yang disebut "subnet." Setiap subnet deskripsi non-fisik (atau ID) untuk jaringan-
sub fisik (biasanya jaringan beralih dari host yang mengandung satu router -router
dalam jaringan multi).

Mengapa harus melakukan subnetting? Ada beberapa alasan mengapa kita


perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai berikut:

Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa


memaksimalkan penggunaan IP Address.

Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam
suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai
network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address
network yang unik.

Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu


banyaknya host dalam suatu network.

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara yaitu binary yang
relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Penulisan IP address umumnya adalah
dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24. Penjelasanya
adalah bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Kenapa
bisa seperti ?maksud /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask
diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut
dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun
1992 oleh IEFT. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar
di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan
Alamat Host- Broadcast.

1. CIDR

Menurut Wikipedia CIDR atau Classless Inter Domain Routing adalah sebuah cara
alternatif untuk mengklasifikasikan alamat - alamat IP yang berbeda dengan sistem
klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E dan sering disebut
dengan supernetting.
Fungsinya adalah untuk memperlambat pertumbuhan tabel routing pada router di
internet, dan untuk membantu memperlambat cepat lelahnya alamat IPv4. CIDR
mengalokasikan ruang alamat untuk penyedia layanan internet dan pengguna akhir
pada setiap alat bit batas, bukan pada 8 bit segmen. Sedangkan pada IPv6 identifier
antarmuka memiliki ukuran 64 bit dengan konvensi dan subnet yang lebih kecil dan
tidak pernah dialokasikan kepada pengguna terakhir.

CIDR pada prinsipnya merupakan standart bitwise, yang didasarkan prefix untuk
interpretasi alamat IP. CIDR juga memfasilitasi raouting dengan memungkinkan blok
alamat untuk dikelompokkan ke dalam entri tabel routing tunggal yang biasa disebut
dengan blok CIDR.

2. VLSM

VLSM atau Variable Leght Subnet Mask adalah pengembangan mekanisme


subneting, dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting
klasik, yang mana subneting klasik, subneting zeroes, dan subnet ones tidak bisa
digunakan. Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan
jumlah host yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen -
segmen jaringan tersebut memiliki alamat - alamat yang tidak digunakan atau
membutuhkan lebih banyak alamat. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan
alamat yang tetap, subnetting diaplikasikan secara rekursif untuk membentuk beberapa
subjaringan dengan ukuran yang bervariasi yang diturunkan dari netmowrk identifier
yang sama. teknik subnetting ini disebut dengan Variable Length Subnetting.
Subjaringan yang dibuat dengan menggunakan teknik ini disebut dengan Variable
Length Subnet Mask.

Dengan menggunakan Variable Length Subnetting, teknik subnetting dapat


dilakukan secara rekursif maksudnya network identifier yang sebelumnya telah
disubnetkan lalu disubnetkan kembali. Bit - bit network identifier tersebut harus bersifat
tetap dan subnetting dilakukan dengan mengambil sisa dari bit - bit host dan teknik ini
pun membutuhkan raouting yang baru (routing yang mendukung : RIPv2, OSPF,
BGPv4).

Perhitungan IP Address dengan menggunakan metode VLSM adalah metode


yang berbeda dengan memberikan suatu network address lebih dari satu subnetmask.
Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat
berkomunikasi kedalam jaringan internet, sebaiknya pengelolaan network memenuhi
syarat:
1. Routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai
notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya.

2. Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung


metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi.

Hasil Tugas Praktikum

Skenario
Diberikan suatu jaringan dengan alamat 172.16.0.0/16. Dengan menggunakan asumsi dibawah
ini
tentukan pengalamatan yang ada di subnet berdasarkan pada topologi jaringan tersebut.
Gunakan teknik
VLSM untuk menentukan pengalamatan tersebut
Asumsi kebutuhan jaringan:
East Network Section
N-EAST (Northeast) LAN1 membutuhkan 4000 host IP addresses.
N-EAST (Northeast) LAN2 membutuhkan 4000 host IP addresses.
SE-BR1 (Southeast Branch1) LAN1 membutuhkan 1000 host IP addresses.
SE-BR1 (Southeast Branch1) LAN2 membutuhkan 1000 host IP addresses.
SE-BR2 (Southeast Branch2) LAN1 membutuhkan 500 host IP addresses.
SE-BR2 (Southeast Branch2) LAN2 membutuhkan 500 host IP addresses.
SE-ST1 (Southeast Satellite1) LAN1 membutuhkan 250 host IP addresses.
SE-ST1 (Southeast Satellite1) LAN2 membutuhkan 250 host IP addresses.
SE-ST2 (Southeast Satellite2) LAN1 membutuhkan 125 host IP addresses.
SE-ST2 (Southeast Satellite2) LAN2 membutuhkan 125 host IP addresses.
West Network Section
S-WEST (Southwest) LAN1 membutuhkan 4000 host IP addresses.
S-WEST (Southwest) LAN2 membutuhkan 4000 host IP addresses.
NW-BR1 (Northwest Branch1) LAN1 membutuhkan 2000 host IP addresses.
NW-BR1 (Northwest Branch1) LAN2 membutuhkan 2000 host IP addresses.
NW-BR2 (Northwest Branch2) LAN1 membutuhkan 1000 host IP addresses.
NW-BR2 (Northwest Branch2) LAN2 membutuhkan 1000 host IP addresses.
Central Network Section
Central LAN1 membutuhkan 8000 host IP addresses.
Central LAN2 membutuhkan 4000 host IP addresses.
WAN menghubungkan setiap router, dan ip address dibutuhkan untuk setiap link tersebut.

Untuk menentukan IP untuk setiap host, terlebih dahulu kita hitung berapa total
host yang dibutuhkan untuk memenuhi jaringan tersebut,

Setelah ditemukan berapa jumlah host nya, kemudian kita menghitung berapa jumlah
host yang dibutuhkan setiap subnet. Untuk mempermudah perhitungan, kita hitung
terlebih dahulu subnet yang memerlukan host paling banyak. Diurutkan dari yang
terbanyak hingga yang paling sedikit dibutuhkan.

Berikut adalah hasil dari perhitungan skenario diatas:

CENTRAL Fastethernet 0/0

/19

SUBNET 172.16.0.0
Host pertama 172.16.0.1
Host terakhir 172.16.31.254
Broadcast 172.16.31.255

CENTRAL Fastethernet 1/0

/20

SUBNET 172.16.32.0
Host pertama 172.16.32.1
Host terakhir 172.16.47.254
Broadcast 172.16.47.255
S-WEST Fastethernet 0/0

/20

SUBNET 172.16.48.0
Host pertama 172.16.48.1
Host terakhir 172.16.63.254
Broadcast 172.16.63.255

S-WEST Fastethernet 1/0

/20

SUBNET 172.16.64.0
Host pertama 172.16.64.1
Host terakhir 172.16.79.254
Broadcast 172.16.79.255

N-EAST Fastethernet0/0

/20

SUBNET 172.16.80.0
Host pertama 172.16.80.1
Host terakhir 172.16.95.254
Broadcast 172.16.95.255

N-EAST Fastethernet1/0

/20

SUBNET 172.16.96.0
Host pertama 172.16.96.1
Host terakhir 172.16.111.254
Broadcast 172.16.111.255
NW-BR1 Fastethernet0/0

/21

SUBNET 172.16.112.0
Host pertama 172.16.112.1
Host terakhir 172.16.119.254
Broadcast 172.16.119.255

NW-BR1 Fastethernet1/0

/21

SUBNET 172.16.120.0
Host pertama 172.16.120.1
Host terakhir 172.16.127.254
Broadcast 172.16.127.255

NW-BR2 Fastethernet 0/0

/22

SUBNET 172.16.128.0
Host pertama 172.16.128.1
Host terakhir 172.16.131.254
Broadcast 172.16.131.255

NW-BR2 Fastethernet 1/0

/22

SUBNET 172.16.132.0
Host pertama 172.16.132.1
Host terakhir 172.16.135.254
Broadcast 172.16.135.255
SE-BR1 Fasethernet0/0

/22

SUBNET 172.16.136.0
Host pertama 172.16.136.1
Host terakhir 172.16.139.254
Broadcast 172.16.139.255

SE-BR1 Fastethernet1/0

/22

SUBNET 172.16.140.0
Host pertama 172.16.140.1
Host terakhir 172.16.143.254
Broadcast 172.16.143.255

SE-BR2 Fastethernet0/0

/23

SUBNET 172.16.144.0
Host pertama 172.16.144.1
Host terakhir 172.16.145.254
Broadcast 172.16.145.255

SE-BR2 Fastethernet 1/0

/23

SUBNET 172.16.146.0
Host pertama 172.16.146.1
Host terakhir 172.16.147.254
Broadcast 172.16.147.255
SE-ST1 Fastethernet0/0

/24

SUBNET 172.16.148.0
Host pertama 172.16.148.1
Host terakhir 172.16.148.254
Broadcast 172.16.148.255

SE-ST1 Fastethernet1/0

/24

SUBNET 172.16.149.0
Host pertama 172.16.149.1
Host terakhir 172.16.149.254
Broadcast 172.16.149.255

SE-ST2 Fastethernet0/0

/25

SUBNET 172.16.150.0
Host pertama 172.16.150.1
Host terakhir 172.16.150.126
Broadcast 172.16.150.127

SE-ST2 Fastethernet1/0

/25

SUBNET 172.16.150.128
Host pertama 172.16.150.129
Host terakhir 172.16.150.254
Broadcast 172.16.150.255
HQ Serial 2/0

/29

SUBNET 172.16.151.0
Host pertama 172.16.151.1
Host terakhir 172.16.151.6
Broadcast 172.16.151.7

HQ Serial 3/0

/29

SUBNET 172.16.151.8
Host pertama 172.16.151.9
Host terakhir 172.16.151.14
Broadcast 172.16.151.15

HQ Serial 6/0

/29

SUBNET 172.16.151.16
Host pertama 172.16.151.17
Host terakhir 172.16.151.22
Broadcast 172.16.151.23

WEST Serial 2/0

/29

SUBNET 172.16.151.24
Host pertama 172.16.151.25
Host terakhir 172.16.151.30
Broadcast 172.16.151.31
WEST Serial 3/0

/29

SUBNET 172.16.151.32
Host pertama 172.16.151.33
Host terakhir 172.16.151.38
Broadcast 172.16.151.39

WEST Serial 6/0

/29

SUBNET 172.16.151.40
Host pertama 172.16.151.41
Host terakhir 172.16.151.46
Broadcast 172.16.151.47

N-WEST Serial 3/0

/29

SUBNET 172.16.151.48
Host pertama 172.16.151.49
Host terakhir 172.16.151.54
Broadcast 172.16.151.55

N-WEST Serial 2/0

/29

SUBNET 172.16.151.56
Host pertama 172.16.151.57
Host terakhir 172.16.151.62
Broadcast 172.16.151.63
N-WEST Serial 6/0

/29

SUBNET 172.16.151.64
Host pertama 172.16.151.65
Host terakhir 172.16.151.70
Broadcast 172.16.151.71

EAST Serial 2/0

/29

SUBNET 172.16.151.72
Host pertama 172.16.151.73
Host terakhir 172.16.151.78
Broadcast 172.16.151.79

EAST Serial 3/0

/29

SUBNET 172.16.151.80
Host pertama 172.16.151.81
Host terakhir 172.16.151.86
Broadcast 172.16.151.87

EAST Serial 6/0

/29

SUBNET 172.16.151.88
Host pertama 172.16.151.89
Host terakhir 172.16.151.94
Broadcast 172.16.151.95
S-EAST Serial 2/0

/29

SUBNET 172.16.151.96
Host pertama 172.16.151.97
Host terakhir 172.16.151.102
Broadcast 172.16.151.103

S-EAST Serial 3/0

/29

SUBNET 172.16.151.104
Host pertama 172.16.151.105
Host terakhir 172.16.151.110
Broadcast 172.16.151.111

S-EAST Serial 6/0

/29

SUBNET 172.16.151.112
Host pertama 172.16.151.113
Host terakhir 172.16.151.118
Broadcast 172.16.151.119

SE-BR2 Serial 3/0

/29

SUBNET 172.16.151.120
Host pertama 172.16.151.121
Host terakhir 172.16.151.126
Broadcast 172.16.151.127
SE-BR2 Serial 2/0

/29

SUBNET 172.16.151.128
Host pertama 172.16.151.129
Host terakhir 172.16.151.134
Broadcast 172.16.151.135

SE-BR2 Serial 6/0

/29

SUBNET 172.16.151.136
Host pertama 172.16.151.137
Host terakhir 172.16.151.142
Broadcast 172.16.151.143

CENTRAL Serial 2/0

/30

SUBNET 172.16.151.144
Host pertama 172.16.151.145
Host terakhir 172.16.151.146
Broadcast 172.16.151.147

NW-BR1 Serial 2/0

/30

SUBNET 172.16.151.148
Host pertama 172.16.151.149
Host terakhir 172.16.151.150
Broadcast 172.16.151.151
NW-BR2 Serial 3/0

/30

SUBNET 172.16.151.152
Host pertama 172.16.151.153
Host terakhir 172.16.151.154
Broadcast 172.16.151.155

S-WEST Serial 2/0

/30

SUBNET 172.16.151.156
Host pertama 172.16.151.157
Host terakhir 172.16.151.158
Broadcast 172.16.151.159

N-EAST Serial 2/0

/30

SUBNET 172.16.151.160
Host pertama 172.16.151.161
Host terakhir 172.16.151.162
Broadcast 172.16.151.163

SE-BR1 Serial 2/0

/30

SUBNET 172.16.151.164
Host pertama 172.16.151.165
Host terakhir 172.16.151.166
Broadcast 172.16.151.167
SE-ST1 Serial 2/0

/30

SUBNET 172.16.151.168
Host pertama 172.16.151.169
Host terakhir 172.16.151.170
Broadcast 172.16.151.171

SE-ST2 Serial 2/0

/30

SUBNET 172.16.151.172
Host pertama 172.16.151.173
Host terakhir 172.16.151.174
Broadcast 172.16.151.175

Kesimpulan

Dalam sebuah jaringan yang kompleks, dan dibutuhkan banyak user atau host sangat
perlu dilakukan subnetting agar mencegah terjadinya traffic dan mempermudah dalam
pengiriman data. Subnetting juga dilakukan untuk mengefisienkan alokasi IP Address
dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.

Cara melakukan subnetting ada 2 cara yaitu dengan CIDR dan VLSM:

CIDR adalah pembagian subnetnya secara merata. Tidak ada perbedaan jumlah port
atau user yang diberikan.

Sedangkan VLSM, pembagiannya dilakukan berdasarkan request.

Untuk melakukan perhitungan subnetting, harus dengan teliti agar tidak terjadi overlap
atau tabrakan antar IP.

Anda mungkin juga menyukai