Oleh :
Isnainiyah 180511140
FAKULTAS TEKNIK
Assalamualaikum wr.wb
Puja dan puji syukur kita panjatkan kepada allah yang telah memberikan
segala nikmatnya kepada kita sampai saat ini, sholawat serta salam juga kita curah
limpahkan kepada nabi Muhammad saw. Semoga kita menjadi pengikutnya yang
setia dan mendapatkan syafatnya kelak.
Penulis sadari masih banyaknya kekurangan yang ada dalam laporan tugas
harian ini, mohon maaf jika terdapat salah kata baik penulisan nama, tempat atau
gelar dan lain lain.
Semoga laporan tugas harian ini dapat bermanfaat baik bagi penulis dan
pembaca.
Nama : Isnainiyah
Nim : 180511140
Alamat : Tukmudal,sumber
Modul I
Modul II
Modul I
• Tipe cross digunakan untuk perangkat yang sama, dengan kata lain
Penghubungan 2 perangkat yang sama secara langsung bisa dilakukan tanpa hub
atau perantara.
- Tipe straight digunakan untuk perangkat yang berbeda, dengan kata lain
Penghubungan 2 perangkat yang berbeda secara langsung bisa dicabangkan
dengan hub atau perantara.
- Pengaturan dan penyesuain IP Adress masing masing computer sangat perlu
diperhatikan agar konfigurasinya berjalan dengan baik.
- Pengaturan pada permission dan firewall masing masing computer harus
disesuaikan dengan kebutuhan.
1. pencarian netmask dilakukan dengan cara melihat prefix yang ada pada ip.
2. pencarian jumlah subnet dilakukan dengan cara menghitung banyaknya bit 1
yang ada pada octet 2.
3. pencarian jumlah host dilakukan dengan cara menghitung banyaknya bit 0 yang
tersisa setelah bit 1.
4. Pencarian block subnet dilakukan dengan cara mengurangi maksimal sbnet
yaitu 256 dengan nilai netmask terakhir yang telah didapat.
5. Host awal didapat dari penambahan 1 dari nilai subnetnya.
6. host akhir didapat hasil pengurangan 1 dari broadcast.
7. Broadcast didapat dari pengurangan 1 pada nilai subnet setelahnya.
4. Percobaan 4 : subnetting dan netmask kelas B.
Kesimpulan :
1. pencarian netmask dilakukan dengan cara melihat prefix yang ada pada ip.
2. pencarian jumlah subnet dilakukan dengan cara menghitung banyaknya bit
1 yang ada pada octet 3.
3. pencarian jumlah host dilakukan dengan cara menghitung banyaknya bit 0
yang tersisa setelah bit 1.
4. Pencarian block subnet dilakukan dengan cara mengurangi maksimal
sbnet yaitu 256 dengan nilai netmask terakhir yang telah didapat.
5. Host awal didapat dari penambahan 1 dari nilai subnetnya.
6. host akhir didapat hasil pengurangan 1 dari broadcast.
7. Broadcast didapat dari pengurangan 1 pada nilai subnet setelahnya.
1. pencarian netmask dilakukan dengan cara melihat prefix yang ada pada ip.
2. pencarian jumlah subnet dilakukan dengan cara menghitung banyaknya bit
1 yang ada pada octet 4.
3. pencarian jumlah host dilakukan dengan cara menghitung banyaknya bit 0
yang tersisa setelah bit 1.
4. Pencarian block subnet dilakukan dengan cara mengurangi maksimal
sbnet yaitu 256 dengan nilai netmask terakhir yang telah didapat.
5. Host awal didapat dari penambahan 1 dari nilai subnetnya.
6. Host akhir didapat hasil pengurangan 1 dari broadcast.
7. Broadcast didapat dari pengurangan 1 pada nilai subnet setelahnya.
6. Percobaan 6 : subnetting dan netmask menggunakan VLSM
Kesimpulan
Susunan kabel :
A = Straight
B = Straight
C = Cross
D = Straight
E = Straight
F = Straight
G = Straight
H = Straight
I = Cross
b. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet,
host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
Dik : ip address = 10.10.0.0 /16
Jawab :
= 256
- Host subnet = 216 - 2 (16 diambil dari sisa bit 0) *dikurangi 2 untuk
broadcast dan network id
= 65534
- Blok subnet = 256 – 255
= 1 ( 0,1,2,3,4, dst)
Jawab :
= 2048
Jawab :
=1
Subnet 198.168.100.0
Host pertama 198.168.100.1
Host terakhir 198.168.100.254
Broadcast 198.168.100.255
e. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP192.168.1.0/25
hitunglah jumlah host per subnet, prefix per jaringan dan buat
tabelnya untuk LAN1 50 Host, LAN2 20 Host, LAN3 115 Host.
Dik : ip address = 192.168.1.0 /25
Jawab :
- Tabel pembagian IP
Lan Subnet Host pertama Host akhir broadcast Prefix
3 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.126 192.168.1.127 25
1 192.168.1.128 192.168.1.129 192.168.1.0190 192.168.1.191 26
2 192.168.1.192 192.168.1.193 192.168.1.206 192.168.1.207 27
Kesimpulan :
- Setting config pada subnet server harsus diperhatikan agar user tidak
overload dan efektif dalam pengunaanya.
- Kemudian settting IP pada masing masing PC diurutkan sesuai dengan
host yang ada dan terurut.
Pengiriman data masing masing computer melalui switch dapat dilakukan jika
pemberian ip adrees benar dan tepat. Kesimpulan :
- Penggunaan penyusun kabel melihat kembali perangkat yang ingin
dihubungkan, jika menghubungkan 2 perangkat yang sama maka gunakan
cross, jika berbeda menggunakan tipe straight.
- Setting ip dari masing masing computer pada group switch lan dilakukan
dengan terurut.
- Penyusunan dilakukan serapih mungkin agar ketika melakukan troubleshoot
mudah dideteksi dengan urutan pengerjaan yang telah tersusun.
Penutup
Subnet adalah pembagian dan penyusunan IP address agar efisien dan tepat
penggunaan, dengan dilakukanya penyusunan ini, proses koneksi pengiriman data
menjadi jelas dan terautr dengan arah dan tujuan yang sudah terlihat. Dan kelebihan
lainnya adalah dapapt dilakkanya troubleshoot dengan mudah dengan mencari
masalah pada salah satu broadcast yang ada dan kemudian dibuat penyelesain pada
host broadcast yang bermasalah.
Wassalamualaikum wr.wb