Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TUGAS HARIAN

MATA KULIAH JARINGAN KOMPUTER

MODUL I : DASAR DASAR JARINGAN

MODUL II : PENGENALAN SOFTWARE SIMULASI JARINGAN

Dosen : Lukman Nurhakim, S.T., M.Kom

Oleh :

Isnainiyah 180511140

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


2020
Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb

Puja dan puji syukur kita panjatkan kepada allah yang telah memberikan
segala nikmatnya kepada kita sampai saat ini, sholawat serta salam juga kita curah
limpahkan kepada nabi Muhammad saw. Semoga kita menjadi pengikutnya yang
setia dan mendapatkan syafatnya kelak.

Penulis sadari masih banyaknya kekurangan yang ada dalam laporan tugas
harian ini, mohon maaf jika terdapat salah kata baik penulisan nama, tempat atau
gelar dan lain lain.

Semoga laporan tugas harian ini dapat bermanfaat baik bagi penulis dan
pembaca.

Cirebon, 09 April 2020


BIODATA

Nama : Isnainiyah

Nim : 180511140

Prodi : Teknik Informatika

Fakultas : Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Cirebon

Tempat, Tanggal lahir : jakarta 06-02-2000

Alamat : Tukmudal,sumber

Riwayat pendidikan : SDN 2 Tukmudal

SMP Negeri 2 Sumber

MAN 2 Kota Cirebon

Pekerjaan : Opreator PT.DIAMOND


TUGAS 1

Modul I

1. Percobaan 1 : pengkabelan cross.


2. Percobaan 2 : pengkabelan straight.
3. Percobaan 3 : subnetting dan netmask kelas A.
4. Percobaan 4 : subnetting dan netmask kelas B.
5. Percobaan 5 : subnetting dan netmask kelas C.
6. Percobaan 6 : subnetting dan netmask menggunakan VLSM.
7. Latihan modul I.

Modul II

1. Pratikum paket tracer.


2. Latihan modul II
ISI LAPORAN TUGAS

Modul I

1. Percobaan 1 : pengkabelan Cross.

Ping ip adrees pc1 dari computer 2

Ping ip adrees pc1 dari computer 1


Kesimpulan :

• Tipe cross digunakan untuk perangkat yang sama, dengan kata lain
Penghubungan 2 perangkat yang sama secara langsung bisa dilakukan tanpa hub
atau perantara.

• Pengaturan dan penyesuain IP Adress masing masing computer sangat perlu


diperhatikan agar konfigurasinya berjalan dengan baik.

• Pengaturan pada permission dan firewall masing masing computer harus


disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Percobaan 2 : pengkabelan Straight.


Kesimpulan :

- Tipe straight digunakan untuk perangkat yang berbeda, dengan kata lain
Penghubungan 2 perangkat yang berbeda secara langsung bisa dicabangkan
dengan hub atau perantara.
- Pengaturan dan penyesuain IP Adress masing masing computer sangat perlu
diperhatikan agar konfigurasinya berjalan dengan baik.
- Pengaturan pada permission dan firewall masing masing computer harus
disesuaikan dengan kebutuhan.

3. Percobaan 3 : subnetting dan netmask kelas A.


Kesimpulan :

1. pencarian netmask dilakukan dengan cara melihat prefix yang ada pada ip.
2. pencarian jumlah subnet dilakukan dengan cara menghitung banyaknya bit 1
yang ada pada octet 2.
3. pencarian jumlah host dilakukan dengan cara menghitung banyaknya bit 0 yang
tersisa setelah bit 1.
4. Pencarian block subnet dilakukan dengan cara mengurangi maksimal sbnet
yaitu 256 dengan nilai netmask terakhir yang telah didapat.
5. Host awal didapat dari penambahan 1 dari nilai subnetnya.
6. host akhir didapat hasil pengurangan 1 dari broadcast.
7. Broadcast didapat dari pengurangan 1 pada nilai subnet setelahnya.
4. Percobaan 4 : subnetting dan netmask kelas B.
Kesimpulan :

1. pencarian netmask dilakukan dengan cara melihat prefix yang ada pada ip.
2. pencarian jumlah subnet dilakukan dengan cara menghitung banyaknya bit
1 yang ada pada octet 3.
3. pencarian jumlah host dilakukan dengan cara menghitung banyaknya bit 0
yang tersisa setelah bit 1.
4. Pencarian block subnet dilakukan dengan cara mengurangi maksimal
sbnet yaitu 256 dengan nilai netmask terakhir yang telah didapat.
5. Host awal didapat dari penambahan 1 dari nilai subnetnya.
6. host akhir didapat hasil pengurangan 1 dari broadcast.
7. Broadcast didapat dari pengurangan 1 pada nilai subnet setelahnya.

5. Percobaan 5 : subnetting dan netmask kelas C.


Kesimpulan :

1. pencarian netmask dilakukan dengan cara melihat prefix yang ada pada ip.
2. pencarian jumlah subnet dilakukan dengan cara menghitung banyaknya bit
1 yang ada pada octet 4.
3. pencarian jumlah host dilakukan dengan cara menghitung banyaknya bit 0
yang tersisa setelah bit 1.
4. Pencarian block subnet dilakukan dengan cara mengurangi maksimal
sbnet yaitu 256 dengan nilai netmask terakhir yang telah didapat.
5. Host awal didapat dari penambahan 1 dari nilai subnetnya.
6. Host akhir didapat hasil pengurangan 1 dari broadcast.
7. Broadcast didapat dari pengurangan 1 pada nilai subnet setelahnya.
6. Percobaan 6 : subnetting dan netmask menggunakan VLSM
Kesimpulan

- Urutan broadcast berdasarkan banyaknya host terbanyak yang ada


pada.jaringan LAN masing masing kabel.
- Kemudian buat urutan decimal perpangkatan bilangan 2 untuk menjadi
awalan dari pengambilan pankat jumlah host.
- Menghitung jumlah host dilihat dari jumlah yang akan dibuat, lalu dihitung
dan dicari dengan angka pangkat yang lebih kecil dari sama dengan dengan
urutan decimal sebelumnya.
- Mencari prefix, angka decimal yang tadi dipakai untuk pangkat. Kini
digunakan untuk mengurangi nilai default prefix yaitu 32.
- Lakukan langkah sebelmnya pada jaringan sebelumnya.
- Kemudian buat tabel dengan menambahkan jumlah host masing masing
kabel jaringan yang ada.
7. Latihan modul 1.

a. Tipe koneksi masing masing kabel pada topologi berikut :

Susunan kabel :

A = Straight
B = Straight
C = Cross
D = Straight
E = Straight
F = Straight
G = Straight
H = Straight
I = Cross
b. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet,
host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
Dik : ip address = 10.10.0.0 /16

Jawab :

- Netmask = 11111111. 11111111.00000000.00000000


(diambil dari prefix 16)
= 255.255.0.0
(angka binner dari masing masing octet)
- Subnet = 28 (8 diambil dari bit 1 yang aktif dimulai dari octet
setelah octet 1)

= 256

- Host subnet = 216 - 2 (16 diambil dari sisa bit 0) *dikurangi 2 untuk
broadcast dan network id
= 65534
- Blok subnet = 256 – 255
= 1 ( 0,1,2,3,4, dst)

Subnet 10.10.0.0 10.10.1.0 10.10.2.0 10.10.255.0


Host pertama 10.10.0.1 10.10.1.1 10.10.2.1 10.10.255.1
Host terakhir 10.10.0.254 10.10.1.254 10.10.2.254 10.10.255.254
Broadcast 10.10.0.255 10.10.1.255 10.10.2.255 10.10.255.255
c. Diketahui suatu IP 172.16.5.0/27 (Kelas B). Hitunglah jumlah subnet,
host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
Dik : ip address = 172.16.5.0 /27

Jawab :

- Netmask = 11111111. 11111111. 11111111.11100000


(diambil dari prefix 27)
= 255.255.255.224
(angka binner dari masing masing octet)
- Subnet = 211 (11 diambil dari bit 1 yang aktif dimulai dari octet
setelah octet 2)

= 2048

- Host subnet = 25 -2 (5 diambil dari sisa bit 0) *dikurangi 2 untuk


broadcast dan network id)
= 30
- Blok subnet = 256 – 224
= 32 (0,32,64,128,dst)

Subnet 172.16.5.0 172.16.5.32 172.16.5.64 172.16.5.128


Host pertama 172.16.5.1 172.16.5.33 172.16.5.65 172.16.5.129
Host terakhir 172.16.5.30 172.16.5.62 172.16.5.126 172.16.5.253
Broadcast 172.16.5.31 172.16.5.63 172.16.5.127 172.16.5.254
d. Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas C). Hitunglah jumlah
subnet, host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
Dik : ip address = 198.168.100.0 /24

Jawab :

- Netmask = 11111111. 11111111. 11111111. 00000000


(diambil dari prefix 24)
= 255.255.255.0
(angka binner dari masing masing octet)
- Subnet = 20 (0 diambil dari bit 1 yang habis dimulai dari octet
setelah octet 3)

=1

- Host subnet = 28 (8 diambil dari sisa bit 0)


= 256
- Blok subnet = 256 – 0
= 256

Subnet 198.168.100.0
Host pertama 198.168.100.1
Host terakhir 198.168.100.254
Broadcast 198.168.100.255
e. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP192.168.1.0/25
hitunglah jumlah host per subnet, prefix per jaringan dan buat
tabelnya untuk LAN1 50 Host, LAN2 20 Host, LAN3 115 Host.
Dik : ip address = 192.168.1.0 /25

Lan 1 dengan 50 host

Lan 2 dengan 20 host

Lan 3 dengan 115 host

Jawab :

- Urutkan dari host terbanyak a. Jumlah host


Lan 3 = 15 host. 50 < 2n – 2
Lan 1 = 50 host 50 < 24 – 2
Lan 2 = 20 host 50 < 64– 2
- Hitung jumlah range IP Lan 3 50 < 62
a. Jumlah host Jadi jumlah hostnya =
115 < 2n – 2 62
115 < 27 – 2 b. Prefix
115 < 128 – 2 Prefix = 32 –n
115 < 126 = 32 – 6
Jadi jumlah hostnya = = 26
126 Jadi prefix lan 26
b. Prefix - Hitung jumlah range IP Lan 2
Prefix = 32 –n a. Jumlah host
= 32 – 7 20< 2n – 2
= 25 20 < 25 – 2
Jadi prefix lan 25 20 < 32– 2
20 < 30
- Hitung jumlah range IP Lan 1 jumlah hostnya = 30
-
b. Prefix
Prefix = 32 –n
= 32 – 5
= 27
Jadi prefix lan 27

- Tabel pembagian IP
Lan Subnet Host pertama Host akhir broadcast Prefix
3 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.126 192.168.1.127 25
1 192.168.1.128 192.168.1.129 192.168.1.0190 192.168.1.191 26
2 192.168.1.192 192.168.1.193 192.168.1.206 192.168.1.207 27
Kesimpulan :

- Setting config pada subnet server harsus diperhatikan agar user tidak
overload dan efektif dalam pengunaanya.
- Kemudian settting IP pada masing masing PC diurutkan sesuai dengan
host yang ada dan terurut.

Pengiriman data masing masing computer melalui switch dapat dilakukan jika
pemberian ip adrees benar dan tepat. Kesimpulan :
- Penggunaan penyusun kabel melihat kembali perangkat yang ingin
dihubungkan, jika menghubungkan 2 perangkat yang sama maka gunakan
cross, jika berbeda menggunakan tipe straight.
- Setting ip dari masing masing computer pada group switch lan dilakukan
dengan terurut.
- Penyusunan dilakukan serapih mungkin agar ketika melakukan troubleshoot
mudah dideteksi dengan urutan pengerjaan yang telah tersusun.
Penutup

Subnet adalah pembagian dan penyusunan IP address agar efisien dan tepat
penggunaan, dengan dilakukanya penyusunan ini, proses koneksi pengiriman data
menjadi jelas dan terautr dengan arah dan tujuan yang sudah terlihat. Dan kelebihan
lainnya adalah dapapt dilakkanya troubleshoot dengan mudah dengan mencari
masalah pada salah satu broadcast yang ada dan kemudian dibuat penyelesain pada
host broadcast yang bermasalah.

Paket tracer adalah program simulasi pembuatan jaringan dengan device


yang lengkap dan user friendly bagi penggunanya, penyusunan dan pengaturan
confi dapat dilakukan dengan mudah pada software ini. Sehinga kita bisa
melakukan simulasi dengan tepat dan cepat. Software ini pun mendukung simlasi
pengiiriman dan penerimaan data dari device yang ada.

Sekian dan terimakasih. Kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai