Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM OPERASI

MODUL 9

Nama : MUCHAMAD SOLEH

Kelas : TINFC-2020-03

NIM : 20200810059

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KUNINGAN

TAHUN 2022
MODUL 9

SISTEM OPERASI JARINGAN

PRETEST

1. Apa yang dimaksud dengan

JAWABAN

1. Apa yang dimaksud dengan sistem operasi jaringan Sistem operasi jaringan (network operating
system) adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya,
sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna,
seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP
Service, dan lain sebagainya. Istilah ini populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade
1990-an.

2. Sebutkan sistem operasi jaringan

• Microsoft MS-NET

• Microsoft LAN Manager

• Novell NetWare

• Microsoft Windows NT Server

• GNU/Linux

• Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris

3. Apa perbedaan antara sistem operasi jaringan dengan sistem operasi pada umumnya Sistem
Operasi Jaringan merupakan suatu jenis sistem operasi yang memang ditujukan untuk menangani
berbagai masalah jaringan. Sedangkan Sistem Operasi pada umumnya merupakan perangkat lunak
sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan memanajemen perangkat keras serta operasi-
operasi dasar dari suatu sistem komputer. Atau dengan kata lain, Sistem Operasi ialah perangkat
lunak yang bertugas untuk mengatur serta mengendalikan perangkat keras. Sistem Operasi Jaringan
minimal harus memiliki 2 buah komputer (PC) di mana 1 PC bertindak sebagai Server dan PC yang
lain bertindak sebagai client. 48 Sedangkan pada Sistem Operasi pada umumnya, komputer atau PC
yang mereka sediakan tidak tergantung pada jumlah, 1 PC pun tetap bisa karena sistem operasi ini
bersifat stand alone.

4. Apa kelebihan dan kekurangan menggunakan sistem operasi terbuka atau open source
dibandingkan tertutup atau proprietary

Kelebihan Open Source

• Lisensi gratis, meskipun ada yang berbayar.

• Jumlah user tak terbatas.

• Aplikasi dapat dilipat gandakan.

• Code sumber program terbuka.

Kelemahan Open Source

• Kompatibilitas hardware tak terjamin.

• Interface terkadanga tidak user friendly.

• Masih terus dalam pengembanga dan penyempurnaan.

Kelebihan Proprietary

• Lisensi berbayar.

• Jumlah user terbatas.

• Aplikasi tidak boleh digandakan.

• Code sumber program tertutup.

• Support ditangani oleh perusahaan pembuat.

Kelemahan Proprietary

• Harga lisensi mahal


• Beda versi terkadang juga beda lisensi sehingga harus mengeluarkan biaya kembali.

• Code sumber program tertutup sehingga memungkinkan adanya Trojan dalam program.

• Tidak dapat dimodifikasi.

PRAKTIKUM

1. Persiapan Instalasi Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text


Instalasi sistem operasi jaringan mode teks ini merupakan mode instalasi yang
lebih banyak menggunakan keyboard dalam pengoperasiannya. Ubuntu dan Ubuntu
Server merupakan salah satu contoh sistem operasi jaringan yang proses instalasinya
menggunakan mode teks.
Pada praktikum kali ini akan dilakukan instalasi Ubuntu Server melalui mode teks
secara virtual. Pada instalasi Ubuntu Server dalam mode teks interaksi yang digunakan
kebanyakan akan berasal dari keyboard.

2. Instalasi Ubuntu Server Mode Text pada Virtual Machine


Tahapan instalasi mode teks ini yaitu :
- Pembuatan Virtual Machine Ubuntu Server
- Penyertaan file image Ubuntu Server
- Instalasi Ubuntu Server
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan file instalasi Ubuntu Server
yang dapat di download dari situs resmi Ubuntu. File hasil unduh berupa file ISO.
Berikut tahapan instalasi Ubuntu Server.

Pembuatan Virtual Machine Ubuntu Server


a) Buat virtual machine baru pada Oracle VM VirtualBox. Klik pada Machine
kemudian pilih New atau bisa dengan menggunakan shortcut Ctrl + N.
b) Dan muncul tab Create Virtual Machine, yaitu untuk membuat virtual
machine baru. Pada Name diisi dengan nama sesuai keinginan, misalnya
Ubuntu_Server. Pada Machine Folder merupakan lokasi file virtual machine yang
akan disimpan pada harddisk. Pada Type merupakan pilihan type atau nama dari
sistem operasi, karena akan menginstall ubuntu maka pada type diisi dengan
Linux. Pada version merupakan pilihan versi dari sistem operasi yang akan
diinstall, karena akan menginstall Ubuntu 64 bit maka pada Version diisi dengan
Ubuntu (64-bit). Setelah mensetting semuanya, klik Next.
c) Selanjutnya Memory size. Pada memory size ini untuk menentukan kapasitas
RAM yang akan digunakan pada virtual machine. Kapasitas minimum RAM yang
disarankan yaitu 2048MB atau 1GB. Lalu klik Next.

d) Selanjutnya bisa dipilih Create a Virtual Hard Disk Now. Lalu klik Create.

e) Pada hard disk file type, pilih VDI (Virtual Disk Image) lalu klik Next.
f) Pada Storage on physical hard disk, pilih Dynamically Allocated lalu klik
Next.

g) Selanjutnya File Location and Size. Pada tab ini adalah menentukan berapa
banyak kapasitas hard disk yang akan digunakan pada virtual machine misalnya
sebanyak 20GB. Tentukan juga lokasi penyimpanan untuk file – file dari virtual
machine. Lalu klik Create.
h) Dan virtual machine baru telah dibuat.

Penyertaan File Image Ubuntu Server


a) Masukkan file sistem operasi ubuntu yang sudah didownload di awal. Klik pada
virtual machine UBUNTU_X64 lalu pilih Settings.
a) Untuk memasukkan file image Ubuntu Server, klik pada Storage lalu pilih Empty,
pilih Optical Driver dan pilih Choose a disk file.

a) Cari file Ubuntu Server yang sudah di download dan klik Open untuk
memasukkan file tersebut ke virtual machine Ubuntu_Server.

a) Setelah itu file sistem operasi Ubuntu Server akan masuk ke virtual machine.
Lalu klik OK.
Jalankan virtual machine tersebut. Klik pada Ubuntu_Server lalu pilih machine dan pilih
Start kemudian Normal Start. Dan VirtualBox pun akan menjalankan virtual machine ubuntu
server. Selanjutnya pilih bahasa yang akan digunakan. Pilih bahasa internasional supaya mudah
dipahami maka menggunakan bahasa Inggris. Pilih English lalu tekan enter.
a) Lalu akan muncul pengaturan untuk mengatur layout pada keyboard. Karena saya
menggunakan layout English (US) dan varian English (US), maka pilih Done dan
tekan enter.

a) Kemudian akan muncul pengaturan untuk LAN Card maupun Wi-Fi adapter. Pada
versi ubuntu server terbaru mendukung fitur bond connection yang akan
mempercepat koneksi pada server yang prinsipnya sama dengan bridge connection
pada Windows. Jika pengaturan sudah benar, pilih Done dan tekan enter.

a) Selanjutnya yaitu pengaturan harddisk yang akan dilakukan instalasi dari file
ubuntu server. Pilih default supaya lebih gampang. Pilih Done lalu tekan enter.
b) Lalu akan diminta untuk mengkonfirmasi proses instalasi. Pilih Continue lalu
tekan enter.

c) Kemudian akan mengatur profil. Inputkan nama, nama server, username, dan
password. Setelah mensetting semuanya, pilih Done lalu tekan enter.
a) Selanjutnya ada SSH setup. Pada langkah ini dapat memilih untuk menginstal
paket server OpenSH untuk mengaktifkan akses jarak jauh yang aman ke server.
Jika sudah mensettingnya, pilih Done dan tekan enter.

b) Lalu ada Featured Server Snap. Pada langkah ini dapat memilih untuk menginstal
paket snap pada server. Jika sudah mensettingnya, pilih Done lalu tekan enter.
c) Dan Ubuntu Server pun akan mulai diinstall.
a) Setelah instalasi selesai, maka akan muncul halaman login.
POST TEST

1. Berikan pendapat anda dari hasil praktikum instalisasi ubuntu berbasis GUI dan berbasis
teks yang telah dilakukan, manakah yang lebih baik?

JAWABAN

1. a. Instalasi dengan GUI : user melakukan instalasi dengan berinteraksi melalui mengklik icon
yang ada pada dekstop komputer

user melakukan instalasi dapa menggunakan keyboard maupun mouse

b. Instalasi dengan CLI : user melakukan instalasi dengan memilih pilihan berupa teks dan
melakukan instalasi hanya dengan menggunakan keyboard

2. Kelebihan GUI :

• Desain grafis lebih menarik


• tidak harus mengingat perintah dan baris
• tidak akan membosankan

Kekurangan GUI :

• Peforma yang lebih berat


• kebutuhan spesifikasi yang sangat besar

Kelebihan CLI :

• Spesifikasi hardware rendah


• mudah membuat folder dan sub folder

Kekurangan CLI :

• Tampilan yang tidak menarik


• harus mengingat perintah atau teks
• resiko kehilangan file lebih besar apabila ceroboh
• sangat susah untuk di gunakan bagi pengguna awam

Menurut pendapat saya ke duanya sama, tetapi ada baiknya kita memilih penginstalan ubuntu
berbasis

CLI agar kita lebih memahami dan mendalaminya selain hasil instalasi yang bagus kita juga
mengerti
TUGAS

Pada sistem operasi jaringan tedapat beberapa aplikasi yang biasa dipergunakan untuk client, salah
satunya layanan web server atau LAMP (Linux Apache MySql Perl/PHP/Phyton). Silakan instalkan
web server tersebut menggunakan layanan tasksel dan buatkan dokumentasinya serta jalankan web
server di sisi client

JAWABAN

Sebelum melanjutkan ke proses install LAMP Ubuntu 16.04 ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan. Ubuntu membutuhkan server fisik untuk dapat berjalan. Biasanya pengguna akan
menyewa Virtual Private Server (VPS), namun pengguna terkadang juga mempunyai ruang
penyimpanan sendiri.

Jadi yang dibutuhkan untuk proses install LAMP Ubuntu 16.04 antara lain:


o Perangkat yang digunakan untuk melakukan akses Secure Socker Layer (SSH).
Windows membutuhkan aplikasi seperti PuTTY. Sedangkan untuk Linux dan Mac
dapat menggunakan terminal yang sudah menjadi aplikasi bawaan pada sistem
operasinya.


o VPS atau server fisik lainnya yang sudah terinstall Ubuntu 16.04. Pada artikel ini
saya menggunakan VPS yang disediakan oleh Niagahoster.

• Non-root user dengan hak akses super user (sudo). Kenapa?

Menambahkan User Baru Menggunakan Terminal

Linux yang terinstal pada VPS Niagahoster akan mempunyai satu user yang mempunyai akses
penuh pada server, yaitu root. Demi alasan keamanan, pada saat install LAMP Ubuntu 16.04,
pengguna perlu melakukan penambahan user baru dan tidak menggunakan user root untuk
menjalankan proses instalasi.

Akses server menggunakan SSH dengan menggunakan user root, kemudian tambahkan user baru
pada server tersebut.

$ adduser<username>

Perintah ini digunakan untuk menambahkan user baru. Agar mempunyai akses super user, maka
user yang baru saja dibuat ditambahkan pada sudoers. Sudoers merupakan daftar yang digunakan
untuk mencatat user apa saja yang mempunyai akses sampai ke root.

$ usermod -aG sudo <username>

Setelah proses penambahan user baru selesai maka terbentuk user baru di server, putuskan koneksi
SSH kemudian lakukan akses SSH kembali dengan user yang telah dibuat. Atau, jika tidak ingin
memutuskan koneksi dapat langsung masuk ke user baru. Caranya dengan mengetikkan sudo su
<username> pada teks perintah.
Cara Kerja LAMP

Setelah melalui proses instalasi LAMP, ada yang perlu diketahui sebelum melanjutkan pada tahap
menjalankan perintah untuk melakukan instalasi LAMP Ubuntu 16.04. Pastikan Anda sudah dapat
mengakses VPS atau Server yang akan digunakan sebagai web server.

Sebenarnya bagaimana cara kerja LAMP? Pada saat browser meminta sebuah tampilan halaman
website, permintaan tersebut akan dikirimkan ke web server. Apache berperan dalam
memproses request ini. Kemudian, Apache juga lah yang mencari file yang dibutuhkan sebelum
mengirimkan file tersebut ke aplikasi PHP. PHP memproses file dan memanfaatkan aplikasi
database jika diperlukan. Setelah semuanya terpenuhi, web server mengirimkan halaman web yang
dapat dilihat oleh pengguna yang menjalankan request.

Langkah 1: Instalasi Server Web Apache

Langkah pertama yang akan dilakukan untuk install LAMP di Ubuntu adalah instalasi Apache.
Apache merupakan salah satu web server yang paling populer digunakan di seluruh dunia.
Dokumentasi mengenai Apache cukup lengkap dan banyak dipercaya untuk mengembangkan
berbagai website di internet. Alasan inilah yang membuat Apache menjadi pilihan terbaik untuk
web hosting.

Di Ubuntu ada package manager yang dapat digunakan untuk melakukan instalasi berbagai macam
aplikasi. Sebuah package manager (atau package management system atau sistem manajemen
paket) adalah kumpulan perangkat untuk mengotomatisasi proses instalasi, upgrade (perbaikan),
konfigurasi, atau menghapus paket perangkat lunak dari sebuah komputer menggunakan cara
tertentu (Wikipedia).

Keseluruhan aplikasi ini ada di dalam repository yang dikelola oleh Ubuntu. Package manager yang
digunakan Ubuntu adalah apt. Untuk menggunakan package manager ini cukup dengan
mengetikkannya pada terminal di Ubuntu.

Pertama-pertama, yang perlu dilakukan adalah melakukan pembaruan repository pada Ubuntu
dengan menggunakan perintah berikut.

$ sudo apt-get update


Dilanjutkan dengan proses instalasi Apache dengan menggunakan satu baris perintah berikut.

$ sudo apt-get install apache2

Perintah sudo digunakan untuk menjalankan perintah dengan root privilege. Akses ini akan
meminta password user Anda dan untuk melakukan verifikasi.
Ketika proses instalasi berjalan, Anda akan diminta memilih paket apa saja yang perlu diinstal dan
berapa kapasitas disk yang ingin Anda gunakan. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan kebutuhan
sistem yang akan dibangun.

Mengecek Instalasi Anda

Setelah proses instalasi Apache selesai, kini saatnya memastikan bahwa Apache sudah benar-benar
terinstal. Anda dapat melakukan proses pengecekan ini menggunakan browser pada Ubuntu.

Tuliskan alamat Internet Protocol (IP) VPS pada browser.

http://<your_vps_ip_address_here>

Sebagai contoh, alamat IP yang saat ini Anda gunakan pada VPS adalah 10.11.12.13 maka URL
yang diketikkan pada browser adalah:

http://10.11.12.13

Selanjutnya, browser akan mengakses halaman tampilan Apache Default Page.

Tampilan Apache Default Page Tidak Muncul (Troubleshooting)

Terkadang, dalam beberapa kasus, tampilan Apache Default Page tidak muncul. Hal ini dapat
disebabkan oleh pengaturan Firewall yang diterapkan pada server. Untuk menanggulangi hal ini,
Anda perlu install UFW guna mengatur Apache agar menerima permintaan web pada port
80 dan port 443 di firewall.

Untuk melakukan instalasi UFW gunakan perintah berikut.

$ sudo apt-get install ufw


Uncomplicated Firewall (UFW) merupakan kumpulan perintah yang digunakan untuk
mengkonfigurasi iptables di Ubuntu. UFW sudah tersedia lama di Ubuntu dan secara default sudah
terinstal di dalamnya. Informasi lengkap mengenai perintah ini dapat juga diakses menggunakan
perintah ufw –help.

Setelah proses instalasi selesai, berikan izin pada traffic HTTP dan HTTPS melewati firewall
menggunakan opsi Allow menggunakan perintah berikut.

$ sudo ufw allow http

$ sudo ufw allow https


Silakan restart Apache agar perubahan yang sudah dilakukan dapat secepatnya diterapkan.

$ sudo systemctl status apache2

Langkah 2: Instalasi MySQL

MySQL merupakan sistem manajemen basis data relasional yang digunakan untuk mengelola
database pada sistem. MySQL berperan dalam menjalankan segala bentuk proses komunikasi yang
melibatkan database. Hal ini dikarenakan MySQL juga berperan untuk menyimpan beberapa data
SQL yang sewaktu-waktu dibutuhkan oleh sistem online.

Proses instalasinya cukup sederhana, hanya dengan melakukan instalasi paket mysql-server. Pada
jendela terminal yang terbuka, ketikkan perintah berikut.

$ sudo apt-get install mysql-server


Saat proses instalasi berjalan, Anda akan diminta untuk memasukkan password user root untuk
melakukan akses menggunakan MySQL. Demi keamanan, sebaiknya password ini berbeda dari
password user yang ada di Ubuntu.

Pengecekan Instalasi MySQL

Setelah proses instalasi selesai, Anda perlu melakukan pengecekan guna memastikan bahwa
MySQL sudah benar-benar berjalan.

$ sudo systemctl status mysql

Maka akan tampil informasi di bawah ini, yang berarti MySQL sudah berjalan pada server.
Langkah 3: Instalasi PHP

Langkah terakhir cara install web server Ubuntu 16.04 adalah melakukan instalasi PHP. PHP
digunakan untuk menjalankan sistem yang diakses secara online. PHP akan mengelola kode
program menjadi tampilan halaman sistem, pada kasus ini adalah halaman website. Selain PHP ada
beberapa modul yang perlu diinstal. Masukkan perintah berikut pada Terminal SSH yang terbuka
untuk melakukan instalasi PHP.

$ sudo apt-get install php libapache2-mod-php php-mcrypt php-mysql php-cgi php-curl php-
json

Perintah ini akan menginstal versi terbaru dan stabil dari PHP dan beberapa modul tambahan yang
dibutuhkan aplikasi web agar bisa bekerja dengan maksimal.

Pengecekan Instalasi PHP

Pengecekan instalasi PHP dapat dilakukan dengan membuat file .php yang ditambahkan pada
folder root web server. File ini biasa disebut dengan public_html. Pada sistem operasi Ubuntu,
folder ini berada pada direktori /var/www/html/, sehingga langkah yang perlu dilakukan adalah
masuk ke dalam direktori tersebut dan membuat file yang berisi kode PHP script.

Berikut langkah-langkah untuk mengecek apakah PHP sudah berjalan di server dengan baik.

• Masuk ke direktori root web server melalui Terminal SSH yang terbuka.

$ cd /var/www/html/

• Pada direktori www buat file .php menggunakan perintah touch (misalnya test.php).

$ sudo touch test.php


• Masukkan script untuk menampilkan halaman default PHP.

$ sudo nano test.php

Kemudian masukkan code script berikut.

<?php

phpinfo();

?>


o Simpan dengan menggunakan tombol CTRL + X (atau CMD + X jika Anda
menggunakan Mac). Selanjutnya, ketik Y lalu tekan ENTER. File akan tersimpan
dan Anda keluar dari editor.

• Akses file tersebut menggunakan browser. Sebagai contoh, jika alamat IP perangkat
Anda 11.22.33.44, ketikkan alamat IP ini pada browser.

$ http://11.22.33.44/test.php

• Hasilnya adalah tampilan seperti ini.

• Fungsi phpinfo yang ada di dalam script test.php kami menampilkan informasi mengenai
instalasi PHP beserta konfigurasinya.su

Anda mungkin juga menyukai