Dalam membuat perencanaa suatu proyek, diperlukan penjadwalan yang benar. Salah satu pendekatan itu
dapat dilakukan dengan menerapkan Gantt chart. Akan tetapi, Gant chart sendiri kurang menunjukkan
keterhubungan antara aktivitas-aktivitas dan sumber daya dari proyek. Maka dari itu, biasanya digunakan
teknik PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method).
CPM dikembangkan tahun 1957 oleh J.E Kelly dan M.R Walker untuk membantu perawatan
gedung dan pabrik kimia di DuPont.
PERT dikembangkan tahun 1958 oleh Booz, Allen, dan Hamilton untuk tentara AL Amerika.
AON (Activity on Node) : sebuah diagram jaringan yang menggunakan node sebagai simbol
aktivitas proyek
AOA (Activity on Arrow) : sebuah diagram jaringan yang menggunakan panah sebagai simbol
aktivitas proyek, sedangkan node-node di antaranya menjadi penanda mulai dan berakhirnya
aktivitas.
Menentukan Jadwal Proyek
Menentukan jadwal proyek dapat dilakukan setelah menggambarkan diagram jaringan yang menunjukkan
semua kegiatan proyek dan hubungan aktivitas yang mendahului. Kemudian kita dapat membuat waktu
estimasi dalam bentuk tabel yang berisi aktivitas, deskripsi, dan waktu yang diperlukan dalam skala
minggu.
Untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan suatu proyek untuk selesai, kita dapat melakukan
critical path analysis.
Forward Pass
Earliest Start Time Rule
Sebelum aktivitas dimulai, semua aktivitas yang mendahului harus diselesaikan terlebih dahulu :
Jika sebuah aktivitas hanya punya satu aktivitas yang mendahului, maka ES = EF dari aktivitas
sebelumnya
Jika sebuah aktivitas memiliki beberapa aktivitas yang mendahului, maka ES = max(EF dari semua
aktivitas yang mendahului)
EF dari sebuah aktivitas adalah penjulahan dari ES dan durasi dari sebuah aktivitas.
EF = ES + durasi aktivitas
Contoh :
Backward Pass
Latest Finish Time Rule
Jika sebuah aktivitas merupakan aktivitas yang mendahului satu aktivitas lain, LF = LS dari
aktivitas berikutnya.
Jika sebuah aktivitas merupakan aktivitas yang mendahului untuk beberapa aktivitas selanjutnya,
maka LF = min(LS dari semua aktivitas selanjutnya)
LS = LF – durasi aktivitas
Slack time berarti lama waktu dari suatu aktivitas dapat ditunda tanpa memperlambat seluruh proyek.
Pada kenyataannya, waktu kegiatan proyek itu lebih mungkin berubah bergantung akan banyak faktor.
Misalnya cuaca yang buruk dapat menyebabkan penundaan aktivitas pemasangan genting dan lantai. Maka
dari itu kita tidak dapat mengabaikan pengaruh variabilitas dalam waktu kegiatan saat merencanakan
sebuah proyek.
Tiga Waktu Estimasi dalam Teknik PERT
Optimistic time (a) = waktu sebuah kegiatan jika sesuai rencana. Dalam merencanakan nilainya,
seharusnya hanya dengan probabilitas yang kecil (1/100) bahwa waktu aktivitasnya akan <a
Pessimistic time (b) = waktu sebuah kegiatan jika kondisi buruk. Dalam merencanakan nilainya,
seharusnya hanya dengan probabilitas yang kecil (1/100) bahwa waktu aktivitasnya akan >b
Most likely time (m) = estimasi waktu paling realistis untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
t = (a + 4m + b) / 6
Terdapat variasi dalam hal estimasi waktu untuk menyelesaikan beberapa aktivitas dalam proyek. Variasi
pada aktivitas-aktivitas yang berada di critical path ini dapat mempengaruhi keseluruhan waktu
penyelesaian proyek, atau bahkan mungkin menyebabkan keterlambatan. Teknik PERT menggunakan
variasi pada aktivitas-aktivitas yang berada di critical path untuk menentukan keseluruhan variasi proyek.
Dengan asumsi,
Percepatan Proyek
Percepatan proyek (crashing) merupakan istilah yang dipakai untuk menyingkat durasi proyek dengan
biaya seminimal mungkin. Biasanya, kita dapat menyingkat durasi pengerjaan proyek dengan menambah
sumber daya (peralatan, pekerja). Oleh karena itu, biaya (crash cost) akan lebih tinggi daripada biaya yang
seharusnya (normal cost).
Untuk memilih aktivitas yang akan dipercepat durasinya, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :