Anda di halaman 1dari 12

SUBBNETTING

Pertemuan ke-11

Jika seseorang pemilik Network ID 130.200.0.0 memerlukan lebih dari 1 network ID.
 di harus mengajukan permohonan ke InterNIC untuk mendapatkan alamat IP
Baru
 Karena IP Baru ini jumlahnya terbatas, akibat menjamurnya jumlah situs2
diinternet. Maka untuk menghindari permohonan IP baru.
 Kemudian muncul teknik memperbanyak Network ID dari sebuah Network yang
sudah ada dinamakan Subnetting.

Analogi Network ID dan Host ID = analogi jalan

Gambar(1)

Jalan bernama Gatot Subroto (Network ID )terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08
(Host ID), dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas
mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto
(Alamat Broadcast)

.
Gambar(2)

analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan
adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer
rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS
(192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di
network tersebut.
Analogi Gang = Analogi Subnetting
Ketika rumah pada gambar(1) dan gambar(2) makin banyak, tentu kemungkinan
menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan
lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru,
masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan
kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki
previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya

Gambar (3)

Gambar(3) di terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar(4). Gang adalah


SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST
ADDRESS.

Gambar(4)
Apa kaitan Subnetmask/Netmask dengan Subnetting ?
Subnetmask
- digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau
membagi network dan hostnya.
- Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan
mana yang BROADCAST.

Jl Gatot Subroto tanpa gang yang ditampilkan gambar(1) menggunakan SUBNET


MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut
tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang).

SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:

SUBNET MAS
CLASS OKTET PERTAMA PRIVATE ADDRESS
DEFAULT
A 1-127 255.0.0.0 10.0.0.0-10.255.255.255
B 128-191 255.255.0.0 172.16.0.0-172.31.255.255
C 192-223 255.255.255.0 192.168.0.0-192.168.255.255

Sub Network (disingkat subnet) merupakan bagian / potongan dari suatu jaringan.
Suatu jaringan dapat dibagi menjadi beberapa bagian jaringan yang lebih kecil.
(Segmentasi jaringan = pembagian jaringan)

Pembentukan subnet dilakukan dengan cara meminjam satu atau lebih bit pada bagian
host dan memperlakukan secara lokal sebagai bit dari bagian jaringan. Sehingga cara ini
menciptakan sejumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah maksimum host
yang ada daam tiap network.

Subnetting berfungsi :
• Subnetting berfungsi untuk menyembunyikan detail dari internal
network suatu organisasi ke router eksternal.
• subnetting juga mempermudah manajemen jaringan dan
menambah efisiensi dari jaringan tersebut.
• Dengan subnetting kita dapat membatasi jumlah maksimal host
yang dapat dialokasikan pada suatu subnet.
• Dengan subnetting kita dapat memeriksa kesalahan jaringan
dengan cepat karena kesalahan tersebut sudah terlokalisasi.
• jika organisasi yang memiliki 1000 komputer tidak melakukan
subnetting, jika terjadi satu kesalahan, maka semua network
akan down.
• administrator yang harus memperbaiki kesalahan tersebut
harus mencari kesalahan satu per satu dalam 1000 komputer
tersebut.
• Network tanpa subnetting juga akan memperberat tugas router
karena routing table-nya yang sangat banyak dan harus
membroadcast host sekian banyak tersebut.

Subnet mask adalah suatu bilangan biner 32 bit yang akan di-AND-
kan dengan IP Address
untuk mendapatkan subnet host.

Misalkan :
IP1 = 10.126.11.16 di AND kan dengan netmask
255.255.255.0 = 10.126.11.0
IP2 = 10.126.11.17 di AND kan dengan netmask
255.255.255.0 = 10.126.11.0

IP 1 = 00000001.01111111.00001011.00010000
Netmask = 11111111.11111111.11111111.00000000
HASIL = 00000001.01111111.00001011.00000000
= 10.126.11.0

Sehingga dapat disimpulkan bahwa IP1 dan IP2 berada dalam satu
subnet.

Semua IP address yang berada dalam satu subnet pasti dapat


mengenali satu sama lain. (dapat dideteksi dengan menggunakan
perintah ping).

Host X  128.1.1.1 (ip Kelas B network id 128.1.x.x)

Host Y  128.1.1.7 (IP kelas B network id 128.1.x.x)

Host Z  128.2.2.1 (IP kelas B network id 128.2.x.x)

Pada kasus di atas, host X dan host Y dapat berkomunikasi langsung


tetapi baik host X maupun Y tidak dapat berkomunikasi dengan host Z,
karena mereka memiliki network Id yang berbeda. Bagaimana supaya Z
dapat berkomunikasi dengan X dan Y ?

Contoh : kasus menggunakan subnetting

Host P  128.1.208.1 subnet mask 255.255.240.0

Host Q  128.1.208.2 subnet mask 255.255.240.0

Host R  128.1.80.3 subnet mask 255.255.240.0

ketika subnetting dipergunakan, maka dua host yang terhubung ke segmen jaringan yang
sama dapat berkomunikasi hanya jika baik network id maupun subnetid-nya sesuai.

Pada kasus di atas, P dan Q dapat berkomunikasi dengan langsung, R memiliki network id
yang sama dengan P dan Q tetapi memiliki subnetid yang berbeda. Dengan demikian R tidak
dapat berkomunikasi secara langsung dengan P dan Q. Bagaimana supaya R dapat
berkomunikasi dengan P dan Q ? gunakan router

Untuk menghubungkan subnet yang berbeda, maka dibutuhkan


perangkat router

.
IP Address yang akan menuju ke subnet luar maupun dunia luar harus
mengetahui jalan keluarnya. Jalan keluar ini disebut default
gateway.

Default gateway dalam hal ini adalah bapak dari IP-IP yang berada
dalam satu subnet yang biasanya memiliki lebih dari satu ethernet
card karena dia berada di dalam lebih dari satu subnet.
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif
lambat dan cara khusus yang lebih cepat

Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah


Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah

Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR


255.255.128.0 /17 255.255.255.128 /25
255.255.192.0 /18 255.255.255.192 /26
255.255.224.0 /19 255.255.255.224 /27
255.255.240.0 /20 255.255.255.240 /28
255.255.248.0 /21 255.255.255.248 /29
255.255.252.0 /22 255.255.255.252 /30
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24

Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah


semua subnet mask dari CIDR /9 sampai /30
Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20
255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21
255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22
255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23
255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24
255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25
255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26
255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27
255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28
255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29
255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30
KASUS I
Contoh terdapat :
IP Address kelas C.
IP Address : 222.124.14.0
Subnet Mask : 255.255.255.0

• akan dilakukan perbanyakan Network ID. Sehingga nanti akan muncul IP Address
Baru hasil Subnetting.

IPAddress : 222.124.14.0
Subnetmask : 255.255.255.0

Penulisan dalam biner

IP Address 11011110.11111000.00001110.00000000
Subnetmask 11111111.11111111.11111111.00000000

Networkl ID
Host ID

• Dalam proses subnetting ini akan mengorbankan 2 bit teratas dari Host ID

IP Address 11011110.11111000.00001110.00000000
Subnetmask 11111111.11111111.11111111.11000000

• Sehingga dari 2 bit tersebut didapat 4 buah kombinasi : 00 , 01, 10, 11.

Subnet 1 11011110.11111000.00001110.00000000
Subnet 2 11011110.11111000.00001110.01000000
Subnet 3 11011110.11111000.00001110.10000000
Subnet 4 11011110.11111000.00001110.11000000
Subnetmask Baru 11111111.11111111.11111111.11000000

Dalam Bentuk Desimal

Subnet 1 222.124. 14. 64


Subnet 2 222.124. 14.128
Subnetmask Baru 255.255.255.192

• Informasi dari hasil subnetting terhadap IP Adress 222.124.14.0 yang mengorbankan


2 bit Host ID, adalah sebagai berikut :

Network ID Range IP Address Broadcast IP Ad Subnet Mask


SUBNET

222.124. 14. 64 222.124. 14. 65 - 222.124. 14. 127 255.255.255.192


222.124. 14.126
1
w.x.y. 01000000 w.x.y. 01000001 w.x.y. 01111111 m.m.m.11000000
w.x.y. 01111110
222.124. 14.128 222.124. 14.129 - 222.124. 14. 191 255.255.255.192
222.124. 14.190
2
w.x.y. 10000000 w.x.y. 10000001 w.x.y. 10111111 m.m.m.11000000
w.x.y. 10111111
KASUS II
Contoh terdapat :
IP Address kelas B.

IP Address : 150.130.0.0
Subnet Mask : 255.255.0.0

Penulisan dalam bilangan biner :


IP Address 10010110.10000010.00000000.00000000
Subnetmask 11111111.11111111.00000000.00000000

• Contoh akan membuat subnet baru dari IP Address 150.130.0.0 dengan


mengambil 2 bit teratas dari HOST ID.

Subnet 1 10010110.10000010.00000000.00000000
Subnet 2 10010110.10000010.01000000.00000000
Subnet 3 10010110.10000010.10000000.00000000
Subnet 4 10010110.10000010.11000000.00000000
Subnetmask Baru 11111111.11111111.11000000.00000000

• Sehingga didapat 2 buah IP Adress hasil subneting.

Subnet 1 10010110.10000010.01000000.00000000
Subnet 2 10010110.10000010.10000000.00000000
Subnetmask Baru 11111111.11111111.11000000.00000000

Desimal :
Subnet 1 150.130. 64. 0
Subnet 2 150.130.128. 0
Subnetmask Baru 255.255.255.192

• Informasi mengenai hasil dari subnetting terhadap IP Address 150.130.0.0


dengan melakukan subnetting pada 2 bit host ID sbb:

Network ID Range IP Address Broadcast IP Ad


SUBNET

150.130. 64. 0
150.130. 64. 1 - 150.130.127. 255
150.130.127. 254
1
w.x. 01000000.z w.x. 01000000.00000001 w.x. 01111111.11111111
w.x. 01111111.11111110
150.130.128. 0 150.130.128. 1 - 150.130.191.255
150.130.191.254
2
w.x. 10000000.z w.x. 10000000.00000001 w.x.10111111.11111111
w.x. 10111111.11111110
KASUS II dengan cara dua.
Melakukan Subnetting dengan menggunakan rumus.

IP Address : 150.130.0.0
Subnet Mask : 255.255.192.0

Penyelesaiannya :
• Indentifikasi IP Address :
- IP Kelas B karena ada diantara 128 – 191.
- Subnet Mask menyatakan oktet ke-3 Host ID IP Address diselubungkan dengan
angka 192.

• Mencari Subnet Baru


- Gunakan rumus (256 – angka oktet yang diselubungkan)
256 – 192 = 64  ada 2 bit mask.
- Sehingga didapat 2 kelompok subnet baru dengan kelipatan 64.
64 dan 128 (subnet tidak boleh melebihi 192).

Sehingga subnet baru yang dapat digunakan adalah :


150.130.64.0 dan
150.130.128.0

MENENTUKAN JUMLAH SUBNET & HOST


Jumlah subnet = 2n – 2, n jumlah bit terselubungi

Menghitung Jumlah host per subnet.


Jumlah Host per subnet = 2N-2, N jumlah bit tersisa untuk Host ID

Misal terdapat kelas B dengan


netmask 255.255.240.0
11111111.11111111.11100000.00000000

Jumlah Subnet = 23-2 = 6


Jumlah Host/subnet = 2(16-3)- 2 = 213-2 = 8910
SOAL LATIHAN

1. Terdapat IP Address 130.200.0.0 dengan default netmask/subnet mask


255.255.255.0
dari IP tersebut akan dijadikan 2 Network baru. Lakukan proses subnetting?
Lakukan dengan cara 1 dan cara ke dua.
- Tentukan subnet mask/ netmask yang digunakan
- sebutkan alamat Network yang terbentuk.
- sebutkan Range Host ID yang terbentuk dalam masing-masing subnet
- Sebutkan Alamat Broadcast address dari masing-masing Alamat network.

2. Terdapat IP Address 130.200.0.0 dengan default netmask/subnet mask


255.255.224.0
Setelah di Lakukan proses subnetting?
Lakukan dengan cara 1 & 2
- berapa alamat Network yang terbentuk dan sebutkan
- sebutkan Range Host ID yang terbentuk dalam masing-masing subnet
- Sebutkan Alamat Broadcast address dari masing-masing Alamat network

3. terdapat IP address kelas C 192.100.81.0 dengan subnetmask


255.255.255.224
Setelah di Lakukan proses subnetting?
Lakukan dengan cara 1 & 2
- berapa alamat Network yang terbentuk dan sebutkan
- sebutkan Range Host ID yang terbentuk dalam masing-masing
subnet
- Sebutkan Alamat Broadcast address dari masing-masing Alamat
network

4. Misalkan Anda seorang administrator jaringan yang ditugaskan


disebuah kantor cabang. Kantor cabang tersebut terdiri dari 20
departemen dan masing-masing departemen terdiri dari 5
user/komputer.
Anda ditugaskan untuk membentuk sistem pengalamatan
jaringan yang terdapat dikantor cabang tersebut, agar dapat
berkomunikasi dengan kantor pusat.
Adminstrator kantor pusat memberi satu alamat network :
201.222.5.0.
Manager dikantor cabang menginginkan masing-masing
departemen memiliki network adress yang berbeda-beda.

Reference:
- http://romisatriawahono.net/2006/02/10/memahami-konsep-subnetting-dengan-
mudah/
Referensi membuat Subnet versi lain

Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS


192.168.1.0/26 ?

Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti


11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan: subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet,
blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan
seperti itu:

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir
subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A).
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah
26 - 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet
berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet
lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat
tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan
broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192


Host
192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Pertama
Host
192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Terakhir
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
Contoh Kasus
IP Address 198.192.16.0
Jumlah Network ID yang dibutuhkan 6 Network ID
Jumlah Bit Host yang dipinjam 3
Jumlah Network Yang diciptakan 8
Jumlah Network yang bisa digunakan 6
Jumlah Alamat IP HOST per subnet 32
Jumlah Alamat IP HOST yang bisa 30
digunakan per subnet
Netmask/Subnetmask untuk setiap 225.255.255.254
subnet

Rumus :
2jumlah bit host yang dipinjam = Subnet Yang Tercipta

2jumlah bit host sisa = Jumlah IP address per network

Anda mungkin juga menyukai