Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK =

KELAS =22A7

SUBNETTING KELAS B DAN C


Subnetting adalah teknik yang digunakan untuk memecahkan jaringan
menjadi beberapa sub jaringan yang lebih kecil. Teknik subnetting biasanya
digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan, seperti sistem dan network
administrator dalam bekerja.Tidak hanya itu, subnetting juga bisa membantu
meningkatkan kinerja dan keamanan jaringan. Sayangnya, subnetting
mengambil beberapa perencanaan dan dapat memakan waktu ketika
menjalani prosesnya.Subnetting adalah proses untuk memecahkan atau
membagi sebuah network menjadi beberapa network yang lebih kecil.Proses
metode subnetting ini dapat dilakukan pada IP Address kelas A, B, dan C.
IP Address dibagi menjadi beberapa jenis, yakni:
1. Private IP Address
Jenis IP Address ini digunakan pada perangkat untuk jaringan berskala lokal
yaitu LAN. Maka dari itu, jenis IP Address ini tidak dikenal pada jaringan
internet global.
2. Public IP Address
Sementara itu, public IP Address bisa diakses dengan jaringan internet dan bisa
dimiliki oleh semua perangkat. Range IP Private, di antaranya:
KELAS A=10.0.0.0 - 10.255.255.255
KELAS B=172.16.0.0 - 172.31.255.255
KELAS C=192.168.0.0 - 192.168.255.255
Fungsi IP Address ini utamanya untuk menangani koneksi antar perangkat
pengirim dan penerima melalui sebuah jaringan. Dengan adanya IP Address,
perangkat-perangkat tersebut dapat menghubungkan situs web atau layanan
lainnya di internet.
Lebih lanjut, dengan melakukan teknik subnetting, suatu network dapat
menciptakan beberapa network tambahan. Namun, kondisi tersebut bisa
mengurangi jumlah maksimum host yang ada di dalam setiap network.
1. Jumlah subnet
2x, di mana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2
oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi jumlah
subnet adalah 22 = 4 subnet.
/32 255.255.255.255 0.0.0.0 1 1
/31 255.255.255.254 0.0.0.1 2 2
ip Nomor ip Wildcart mask #of ip addres Host ip addres
/32 255.255.255.255 0.0.0.0 1 1
/31 255.255.255.254 0.0.0.1 2 2
/30 255.255.255.252 0.0.0.3 4 2
/29 255.255.255.248 0.0.0.7 8 6
/28 255.255.255.240 0.0.0.15 16 14
/27 255.255.255.224 0.0.0.31 32 30
/26 255.255.255.192 0.0.0.63 64 62
/25 255.255.255.128 0.0.0.127 128 126
/24 255.255.255.0 0.0.0.255 256 254
/23 255.255.254.0 0.0.1.255 512 510
/22 255.255.252.0 0.0.3.255 1024 1022
/21 255.255.248.0 0.0.7.255 2048 2046
/20 255.255.240.0 0.0.15.255 4096 4094
/19 255.255.224.0 0.0.31.255 8192 8190
/18 255.255.192.0 0.0.63.255 16.384 16.382
/17 255.255.128.0 0.0.127.255 32.768 32.766
/16 255.255.0.0 0.0.255.255 65.536 65.534

2. Jumlah host per subnet


2y – 2, di mana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada
oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
3. Blok subnet
56 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 +
64 = 128 dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Host dan broadcast yang valid
Mengetahui host dan broadcast yang valid memerlukan tabel dengan catatan
host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan broadcast adalah 1 angka
sebelum subnet berikutnya.

 Tujuan Subnetting
A. Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya
mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 –
10 = 244 alamat yang tidak terpakai).

B. Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti


membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

C. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau


tidak.

D. Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik


jaringan.

E. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya


bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.

F. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan


dalam suatu network, karena router IP hanya dapat mengintegrasikan
berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network
memiliki address network yang unik.

G. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat


terlalu banyaknya host dalam suatu network.

 Manfaat dan Fungsi Subnetting

a) Mengefesienkan alamat IP
Penghematan alamat IP dilakukan dengan mengalokasikan IP Address
yang terbatas agar lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-
alamat di kelas A, B, dan C,
b) Mengurangi traffic jaringan
Subnetting memastikan bahwa traffic yang ditujukan untuk perangkat
dalam subnet tetap berada di subnet itu agar dapat mengurangi
keleletan. Penempatan subnet yang strategis dapat membantu
mengurangi beban jaringan dan lalu lintas rute yang lebih efisien.Router
digunakan untuk memindahkan lalu lintas antara hasil subnet tanpa lalu
lintas siaran atau informasi apa pun yang tidak perlu diarahkan atau
dipindahkan ke subnet lain. Akibatnya, jumlah lalu lintas dalam setiap
subnet berkurang, kemudian kecepatan setiap subnet akan meningkat,
sehingga memudahkan kemacetan jaringan.
c) Meningkatkan keamanan jaringan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, meningkatkan keamanan
jaringan dapat dilakukan dengan melakukan teknik subnetting.
Memisahkan jaringan menjadi subnet dapat mengontrol aliran lalu lintas
menggunakan ACL, Qos, atau peta rute.Teknik subnetting juga
memungkinkan seseorang untuk mengidentifikasi ancaman, titik tutup
dari masuk, dan targetkan tanggapan dengan lebih mudah. Jaringan IP
Address pun dapat dibagi menggunakan router untuk menghubungkan
subnet melalui konfigurasi ACL pada router dan switch.
d) Mengoptimalkan kinerja dan kecepatan jaringan
Teknik subnetting dapat mengoptimalisasi untuk kinerja jaringan
walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device,
mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama
akan memperlambat network.
Cara TCP/IP bekerja dengan mengatur agar komputer dengan network
ID yang sama harus berada physical network yang sama juga. Physical
network memiliki domain broadcast yang sama, artinya sebuah medium
network harus membawa semua traffic untuk network.

Anda mungkin juga menyukai