Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

ROUTING STATIC

Nama : Yayat Nurhayati

Kelas/Semester : TKJ XI-B / Genap (2)

Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan

I. TUJUAN

1. Mengidentifikasi alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat Routing Static.

2. Menjelaskan Cara Kerja Routing Static.

3. Mengkonfigurasi Routing Static.

4. Melengkapi nilai.

II. TEORI SINGKAT


1. Pengertian Routing Static
Secara umum routing adalah proses dimana suatu router memforward Paket ke
jaringan yang dituju. Static routing adalah suatu mekanisme routing yang
tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual.
2. Ciri-Ciri Routing Statis
a. Jalur spesifik ditentukan oleh administrator jaringan.
b. Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh administrator jaringan.
c. Routing statis biasanya digunakan pada jaringan berskala kecil.
3. Cara Kerja Routing Statis
a. Konfigurasi router dilakukan oleh administrator jaringan.
b. Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari table
routing.
c. Administrator jaringan menggunakan perintah ip route untuk dapat
mengkonfigurasi routing statis sehingga router dapat melewatkan paket data
yang telah ada pada jaringan.
4. Kelebihan dan Kekurangan Routing Statis.
Kelebihan menggunakan Routing Statis adalah sebagai berikut :
a. Dengan menggunakan routing statis dapat meringankan kinerja processor
router.
b. Mengurangi kebutuhan bandwidth, karena tidak ada bandwidth yang
digunakan untuk pertukaran informasi dari table routing saat terjadi
pengiriman paket.
c. Routing statis lebih aman karena hanya mengandung informasi yang telah
dimasukkan secara manual.
d. Tidak rentan terhadap usaha hacker untuk melakukan spoof dengan tujuan
membajak trafik jaringan.
e. Saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.

Sementara kekurangan menggunakan routing statis adalah sebagai berikut :


a. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing
router yang digunakan.
b. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil.
c. Manajemen/konfigurasi jaringan cukup rumit, terlebih jika menggunakan
banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual.
d. Rentan terhadap kesalahan saat memasukkan informasi ke dalam table routing
dan konfigurasi.

III. ALAT DAN BAHAN


1. PC/LAPTOP
2. Aplikasi cisco packet tracer

IV. LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI ROUTING DINAMIS


1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer
2. Buat Topologi seperti dibawah ini :
Catatan : Tambahkan port pada setiap router. Dengan jenis PT-ROUTER-NM-1CFE
dan jangan lupa matikan dahulu tombol on.

Hubungkan dahulu router dengan switch dan switch dengan PC lalu


hubungkan router dengan router ke fastethernet sesuai table routing yang telah
ditentukan.

3. Buatlah Tabel routing untuk mempermudah dalam melakukan konfigurasi

IP Address
Device
Fa 0/0 Fa1/0 Fa2/0 IP Gateway
Router 0 192.168.10.1 20.10.20.1 10.10.10.2 - -
Router 1 192.168.20.1 10.10.10.1 172.18.1.1 - -
Router 2 172.16.10.1 20.10.10.2 172.18.1.2 - -
PC 0 - - - 192.168.10.4 192.168.10.1
PC 1 - - - 192.168.10.5 192.168.10.1
PC 2 - - - 192.168.20.4 192.168.20.1
PC 3 - - - 192.168.20.5 192.168.20.1
PC 4 - - - 172.16.10.3 172.16.10.1
PC 5 - - - 172.16.10.4 172.16.10.1

4. Konfigurasi Router menggunakan CLI seperti dibawah ini :


Router 0
Router 1
Router 2

Catatan : Saat konfigurasi harus Teliti agar tidak keliru.

5. Jika sudah mengkonfigurasi router, selanjutnya isi masing-masing PC dengan IP


address dan gateway yang telah ditentukan di table routing.
6. Selanjutnya adalah melakukan konfigurasi routing di masng-masing router
dengan CLI seperti berikut ini :
Router 0 (ikuti langkah yang sudah diberi warna kuning)

R
Router 1

Router 2

7. Cobalah untuk melakukan pengujian dari PC ke router dan hasilnya harus TTL.

Anda mungkin juga menyukai