Anda di halaman 1dari 10

PERCOBAAN 1

MENENTUKAN IMPEDANSI KARAKTERISTIK DARI SUATU


SALURAN DUA KAWAT

1. TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Mengukur impedansi karakteristik dari suatu saluran simetris.
1.2 Mengukur arus masukan dan tegangan masukan pada saluran, bila
terminalnya hubung singkat dan bila ujung salurannya terbuka.
1.3 Menghitung impedansi karakteristik dari nilai-nilai yang diperoleh
dalam pengukuran.
1.4 Menentukan magnitude impedansi karakteristik sebagai suatu fungsi
frekuensi.
1.5 Menentukan terminal saluran terbaik untuk transmisi dalam rentang
frekuensi medium.
1.6 Mengetahui efek panjang saluran pada impedansi karakteristik

2. PENDAHULUAN
Agar dapat memperkirakan kemampuan penggunaan suatu saluran
untuk suatu rentang frekuensi transmisi, perlu diketahui impedansi
karakteristik saluran.
Dari magnitude impedansi karakteristik, saluran dapat disesuaikan
dengan suatu harga optimum.
Impedansi karakteristik tergantung dari konstruksi geometric saluran.
Sebagaimana digambarkan dalam rangkaian ekivalen dibawah ini, impedansi
karakteristik tersebut dapat direpresentasikan dengan sederetan resistor yang
sangat kecil dan koil-koil yang terhubung seri serta sambungan parallel dari
sejumlah kapasitor-kapasitor yang sangat kecil dan konduktansi.

Gambar 1
Resistansi R, suatu saluran tergantung pada diameter saluran dan bahan
yang digunakan dalam pembuatan kawat.
Nilai R ditulis dalam ohm/km.
Induktansi L, kapasitansi C dan konduktansi G semua tergantung
pada jarak antar saluran, diameter saluran dan isolasi bahan yang digunakan.
Induktansi ditulis dalam mH/km, kapasitansi dalam nF/km dan
konduktansi ditulis dalam S/km.
Sebagai contoh, nilai-nilai karakteristik saluran yang mempunyai
diameter 0,9 mm, dengan isolasi plastik adalah :
R = 57,8 ohm/km
L = 0,7 mH/km
C = 34 nF/km
G = 1 S/km
Diagram berikut ini, menunjukkan metoda pengukuran impedansi
karakteristik.

Gambar 2
1. Dengan saluran yang berujung terbuka, pengukuran tegangan dan arus
tak langsung dibuat untuk menentukan seluruh nilai konduktansi (G) dan
seluruh nilai kapasitansi (Xc).

= resistansi saluran berujung terbuka
1

Gambar 3
2. Dengan keluaran terhubung singkat (Gambar 3) resistansi total dari
seluruh resistor (R) dan induktansi koil (XL) yang terhubung secara seri
diukur.

= resistansi hubungan singkat
1

Impedansi karakteristik dihitung dari nilai-nilai yang diperoleh untuk Ro


dan Rsh, untuk setiap frekuensi yakni :

= .
Dalam latihan ini, digunakan sebuah model saluran transmisi, yang
mempunyai rangkaian ekivalen sebagai berikut :

Gambar 4
Simulasi dari nilai-nilai konduktansi, telah dihilangkan.

3. DIAGRAM RANGKAIAN
3.1

3.2
4. ALATALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
2 buah model saluran transmisi 0,9 ; 0,85 km
2 buah resistor terminating 300 ohm
1 panel lintasan universal
1 catu daya
1 generator fungsi 0,2 Hz 200 kHz
1 buah Osiloskop dual-trance dengan input differensial
2 probe test, 10:1
2 adapter probe
1 multimeter
1 set kabel penghubung dan plug

5. PROSEDUR PERCOBAAN
5.1 Membuat rangkaian seperti yang ditunjukkan dalam gambar 5.
Mengatur osiloskop pada masukkan diferensial.
Memasang probe tes 10:1 dengan hati-hati.
Catatan : gunakan defleksi yang sama untuk kedua kanal Y.
Ug = 4 Vpp ~ 1,42 Vrms ~ 5,25 dB, (usahakan agar nilai-nilai ini
konstan selama percobaan ; ukur dengan sebuah mV meter atau dB
meter).
Pada frekuensi yang telah ditentukan, lengkapi pengukuran yang
diperlukan untuk Tabel 1.
Ue adalah tegangan masukan saluran yang harus diukur (pengukuran
diferensial),
UR adalah tegangan jatuh pada resistor 300 ohm, yang digunakan untuk
mengukur arus masukan secara tidak langsung, Ie.
Dari nilai tegangan terukur, hitung nilai-nilai Ro dan Rsh

/ = ; dimana = , kemudian

()
= = . 300 ohm
()

Dari nilai-nilai Ro dan Rsh, hitung impedansi karakteristik :

=
5.2 Transfer nilai-nilai impedansi karakteristik (Z) dalam grafik pada Grafik
1
5.3 Buat rangkaian seperti dalam Gambar 6
Tentukan impedansi karakteristik untuk frekuensi seperti tercantum
dalam Tabel 2, ikuti metoda yang digunakan pada poin 1.
Bandingkan nilai-nilai yang diperoleh dengan nilai-nilai dalam grafik.
5.4 Periksa hasil yang diperoleh, masukkan hasilnya pada lembar kerja 4
5.5 Hitung resistansi terminating optimum untuk frekuensi medium
transmisi, 800 Hz pada lembar kerja 5
6. DATA HASIL PERCOBAAN

(untuk langkah kerja 5.1)


Tabel 1. Pengukuran pada suatu saluran untuk menentukan impedansi
karakteristik dengan panjang saluran = 0,85 km; diameter 0,9 mm

Ujung Terbuka Hubung Singkat


f Z
(Hz) ()
Ue (Vpp) UR (Vpp) Ro () Ue (Vpp) UR (Vpp) Rsh ()

100 4,02 21,2 m 29,3 k 0,54 1,8 270 2687

200 4,02 25,4 m 28,4 k 0,54 1,8 270 2662

300 4,02 27,2 m 28,1 k 0,54 1,8 270 2220

400 4,02 28,6 m 27,96 k 0,54 1,8 270 1912

500 4,02 29,3 m 27,32 k 0,54 1,8 270 1656

600 4 30,4 m 26,75 k 0,54 1,8 270 1568

800 4 43,6 m 18,26 k 0,54 1,8 270 1366

1000 4 52,8 m 9110 0,54 1,8 270 1209

2000 4 76,8 m 6862 0,54 1,8 275 868

3000 3,96 624 m 1917 0,56 1,8 280 732

4000 3,96 796 m 1536 0,55 1,78 262 623

5000 3,88 792 m 1483,75 0,56 1,78 238 535

6000 3,88 785 m 1204,67 0,56 1,78 242 497

8000 3,64 1,07 1024 0,51 1,82 242 443

10000 3,4 1,28 812,64 0,52 1,76 260 419

Contoh perhitungan pada f = 100 Hz


- Dengan ujung terbuka nilai Zo =

Ro = x 300 = 29,3 270
0,54
= x 300 = 29,3 k = 2687
1,8

- Dengan hubung singkat


0,54
Rsh = x 300 = x 300 = 270
1,8
(untuk langkah kerja 5.3)
Tabel 2. Pengukuran - pengukuran pada saluran untuk menentukan impedansi
karakteristik dengan panjang saluran = 0,85 km; diameter 0,9 mm

Ujung Terbuka Hubung Singkat


f Z
(Hz) Ue UR UR ()
Ro () Ue (Vpp) Rsh ()
(Vpp) (Vpp) (Vpp)

100 4 13,2 m 106 k 0,62 1,8 103,7 3348

200 - - - - - - -

300 - - - - - - -

400 4 58 m 25 0,7 2 106,17 1629

500 - - - - - - -

600 - - - - - - -

800 4 96,6 m 13 k 0,7 2 105,6 1172

1000 - - - - - - -

2000 - - - - - - -

3000 4 350 m 3,7 k 0,72 2 107,6 627

4000 - - - - - - -

5000 - - - - - - -

6000 4 650 m 1,87 k 0,74 2,08 112,7 459

8000 - - - - - - -

10000 4 1,2 1,2 k 0,83 2 124,8 385

Contoh perhitungan pada f = 100 Hz


- Dengan ujung terbuka nilai Zo =

Ro = x 300 = 106 103,7
4
= 13,2 x 300 = 106 k = 3348

- Dengan hubung singkat



Rsh = x 300
0,62
= x 300 = 103,7
1,8
(Untuk langkah kerja 5.4)
Dari hasil percobaan, pada tabel 1 menggunakan panjang saluran 0,85 km dan
diameter 0,9 mm, didapat semakin besar frekuensi maka impedansi semakin
kecil. Jika dibandingkan dengan tabel 2, impedansi yang dihasilkan lebih
besar. Jadi semakin panjang saluran transmisi, maka impedanasinya pun
semakin besar, namun semakin besar frekuensi maka impedansi akan
semakin kecil.

Untuk langkah kerja 5.6


Nilai Resistansi Terminasi Optimum
Rterm = 1172
LAMPIRAN

R1 300
Function Generator

300
S05125-7J
Osiloskop

Gambar 5. Rangkaian saluran dua kawat ujung terbuka dengan SO5125-7J

R1 300
Function Generator

300
S05125-7J
Osiloskop

Gambar 6. Rangkaian saluran dua kawat hubung singkat dengan SO5125-7J

R1 300
Function Generator

300
S05125-7J S05125-7J
Osiloskop

Gambar 7. Rangkaian saluran dua kawat ujung terbuka dengan dua SO5125-7J

R1 300
Function Generator

300
S05125-7J S05125-7J
Osiloskop

Gambar 8. Rangkaian saluran dua kawat hubung singkat dengan dua SO5125-7J

Anda mungkin juga menyukai