Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

No. PERCOBAAN : 01
JUDUL PERCOBAAN : MENENTUKAN IMPEDANSI KARAKTERISTIK
DARI SUATU SALURAN DUA KAWAT

KELAS / GROUP : TT 3C / 04
NAMA PRAKTIKAN : DESI PUSPITASARI
NAMA KELOMPOK : 1. AFIFAH AFRA BACHTIAR (2103332044)
2. DIMAS YUDITH FAUZAN (2103332043)
3. REZA PUTRA ANDHIRA (2103332084)
4. ZUHDI MUJAHID (2103332038)

TANGGAL PERCOBAAN : 5 Oktober 2022


TGL. PENYERAHAN : 11 Oktober 2022
NILAI :
DOSEN : NAZMIA KURNIAWATI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2022
DAFTAR ISI
1. TUJUAN PERCOBAAN ......................................................................................................... 3
2. DIAGRAM RANGKAIAN ...................................................................................................... 3
3. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN ................................................................................... 3
4. PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
5. PRODUSER MELAKUKAN PERCOBAAN ........................................................................ 5
5.1 buat sebuah rangkaian seperti ditunjukkan dalam Gambar 5. ............................................ 5
6. HASIL PERCOBAAN ............................................................................................................. 7
7. ANALISA .................................................................................................................................. 8
8. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
MENENTUKAN IMPEDANSI KARAKTERISTIK DARI
SUATU SALURAN SALURAN DUA KAWAT

1. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mengukur impedansi karakteristik dari suatu saluran simetris.
b. Mengukur arus masukan dan tegangan masukan pada saluran, bila terminalnya
hubung singkat dan bila ujung saluran terbuka.
c. Menghitung impedansi karakteristik dari nilai – nilai yang diperoleh dalam
pengukuran
d. Menentukan magnitude impedansi karakteristik sebagai suatu fungsi frekuensi
e. Menentukan terminal saluran terbaik untuk transimisi dalam rentang frekuensi
medium
f. Mengetahui efek panjang saluran pada impedansi karakteristik

2. DIAGRAM RANGKAIAN

3. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


 2 buah model saluran transmisi 0,9 µ ; 0,85 km
 2 buah resistor terminating 300 Ω
 1 panel lintasan universal
 1 catu daya
 1 generator fungsi 0,2 Hz – 200 kHz
 1 buah osiloskop dual-trance dengan input diferensial
 2 probe test, 10 : 1
 2 adapter probe
 1 set kabel penghubung dan plug
4. PENDAHULUAN
Agar dapat memperkirakan kemampuan penggunaan suatu saluran untuk suatu rentang
frekuensi, perlu diketahui impedansi karakteristik saluran. Dari magnitude impedansi
karakteristik, saluran dapat disesuaikan dengan suatu harga optimum.

Impedansi karateristik tergantung dari kontruksi geometric saluran. Sebagaimana


digambarkan dalam rangkaian ekivalen dibawah ini, impedansi karakteristik tersebut dapat
direpretasikan dengan sederetan resistor yang sangat kecil dan koil – koil yang terhubung
seri serta sambungan parallel dari sejumlah kapasitor – kapasitor yang sangat kecil dan
konduktansi.

Resistansi R’ dari suatu saluran tergantung pada diameter saluran dan bahan yang
digunakan dalam pembuatan kawat. Nilai resistansi R’ ditulis dalam Ohm/km. Induktansi
L’ kapasitansi C’, dan konduktansi G’, semua tergantung pada jarak antar saluran diameter
saluran dan isolasi bahan yang digunakan.

Induktaksi dituliskan dalam mH/km, kapasitansi dalam nF/km dan konduktansi dalam
µS/km. Sebagai contoh nilai – nilai karakteristik saluran yang mempunyai diameter 0,9 mm,
dengan isolasi plastik adalah :

R’ = 57,8 ohm/km

L’ = 0,7 mh/km

C’ = 34 nF/km

G’ = 1 µS.km

Diagram berikut ini, menunjukkan metoda pengukuran impedansi karakteristik.

1. Dengan saluran yang berujung terbuka, pengukuran tegangan dan arus tak langsung
dibuat untuk menentukan seluruh nilai konduktansi (G) dan seluruh nilai kapasitansi
(Xc).
𝑈1
→ 𝑅𝑜 = resistansi saluran berujung terbuka
𝑟1

2. Dengan keluaran terhubung singkat (Gambar. 5) resistansi total dari seluruh resistor (R)
dan induktansi koil (XL) yang terhubung secara seri diukur.
𝑈1
→ 𝑅𝑠ℎ = resistansi hubungan singkat
𝑟1
Impedansi karakteristik dihitung dari nilai – nilai yang diperoleh untuk Ro dan Rsh,
untuk setiap frekuensi yakni :
𝑍 = √𝑅𝑜. 𝑅𝑠ℎ
Dalam latihan ini, digunakan sebuah model saluran transmisi, yang mempunyai
rangkaian ekivalen sebagai berikut :

5. PRODUSER MELAKUKAN PERCOBAAN


5.1 buat sebuah rangkaian seperti ditunjukkan dalam Gambar 5.
Atur osiloskop pada masukan diferensial.
Pasang probe tes 10:1 dengan hati-hati.
Catatan : gunakan defleksi yang sama untuk kedua kanal Y.

Ug = 4 Vpp ≅ 1,42 Vrms ≅ 5,25 dB, (usahakan agar nilai-nilai konstan selama
percobaan ; ukur dengan sebuah mV meter atau dB meter). Pada frekuensi yang telah
ditentukan, lengkapi pengukuran yang diperlukan untuk Tabel 1.
Ue adalah tegangan masukan saluran yang harus diukur (pengukuran diferensial), Ur
aadalah tegangan jatuh pada resistor 300 ohm, yang digunakan untuk mengukur arus
masukan secara tidak langsung, Ie.

Dari nilai tegangan terukur, hitung nilai-nilai Ro dan Rsh


𝑅𝑜 𝑈𝑒 𝑈𝑅
= ; 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑖𝑒 = , 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑑𝑖𝑎𝑛
𝑠ℎ 𝐼𝑒 𝑅
𝑈𝑒
𝑅𝑜 𝑈𝑟 𝑈𝑒(𝑉)
= = . 300 𝑂ℎ𝑚
𝑠ℎ 𝑅 𝑈𝑟(𝑉)
Dari nilai nilai Ro dan Rsh, hitung impedansi karakteristik :
𝑍 = √𝑅𝑜 × 𝑅𝑠ℎ
5.2 transfer nilai – nilai impedansi karateristik (Z) dalam grafik pada grafik 1

5.3 buat rangkaian seperti dalam gambar 6


tentukan impedansi karakteristik untuk frekuensi seperti tercantum dalam tabel 2,
ikuti metoda yang digunakan dalam point 1.
Bandingkan nilai – nilai yang di peroleh dengan nilai – nilai dalam grafik.
5.3 periksa hasil yang diperoleh masukan hasilnya kedalam lembar kerja 4
5.4 hitung konsistensi terminating optimum untuk frekuensi medium transismisi 800 Hz
pada lembar kerja 5
6. HASIL PERCOBAAN
Lembar kerja 5.1
Tabel 1. Pengukuran dalam suatu saluran untuk menentukan impedansi karakteristik.
Panjang saluran = 0,85 km; diameter = 0,9 mm.

Ujung Terbuka Hubung Singkat


f(Hz) Z[Ω]
Ue[Vpp] UR[Vpp] Ro[Ω] Ue[Vpp] UR[Vpp] Rsh[Ω]
100 4,12 3,44 359,3 0,93 3,44 81,1 169,7
200 4,12 3,18 388,6 0,93 3,18 87,7 184,6
300 4,12 3,06 403,9 0,94 3,06 92,1 192,8
400 4,12 3,08 401,2 0,94 3,08 91,5 191,5
500 4,12 2,94 420,4 0,94 2,94 95,9 200,7
600 4,12 3,24 381,4 0,94 3,24 87,03 182,1
800 4,12 3,24 381,4 0,94 3,24 87,03 182,1
1000 4,04 3,24 374,0 0,94 3,24 87,03 180,4
2000 3,96 3,20 371,2 0,95 3,20 89,06 181,8
3000 3,76 3,18 354,7 0,96 3,18 90,5 179,1
4000 3,52 3,16 334,1 0,98 3,16 93,03 176,2
5000 3,30 3,10 319,3 1 3,10 96,7 175,7
6000 3,06 2,96 320,9 1,03 2,86 108,04 186,1
8000 2,62 2,68 293,2 1,10 2,68 123,1 189,98
10000 2,24 2,56 262,5 1,20 2,56 140,6 192,1

Z (Impedansi)
300

250

200

150

100

50

0
100 200 300 400 500 600 800 1000 2000 3000 4000 5000 6000 8000 10000

Z (Impedansi)
Contoh Perhitungan Nilai Ro, Rsh, dan Z
𝑈𝑒(𝑉) 4,12
 𝑅𝑜 = . 300 = = 359,3
𝑈𝑟(𝑉) 3,44
𝑈𝑒(𝑉) 0,93
 𝑅𝑠ℎ = . 300 = = 81,1
𝑈𝑟(𝑉) 3,44

 𝑍 = √𝑅𝑜 × 𝑅𝑠ℎ = √359,3 × 81,1 = 169,7

7. ANALISA
Berdasarkan persamaan-persamaan yang ada, nilai R konstan (300 Ω). Saat rangkaian
terhubung Open ended sircuit, maka besar nilai Ie ni sangat bergantung padanilai Vr. Makin
besar nilai Vr, maka nilai Ie juga semakin besar yang dihasilkan. Nilai Rosendiri semakin
besar frekuensi, maka makin kecil resistansinya. Dan untuk rangkaian yang terhubung short,
nilai Vr juga semakin besar seiring makinbesarnya frekuensi. Namun, untuk nilai
Impedansinya justru semakin kecil yang dihasilkan.

Perubahan-perubahan yang dihasilkan tiap frekuensi tidak terlalu besar atau tidak terlalu
significant. Untuk impedansi karakteristik salurannya adalah hasil akar dari hambatan
padasaat rangkaian di open-circuit dikali dengan rangkaian pada saat di short-circuit
.Perbedaan untuk rangkaian yang terhubung open dan short yaitu bila suatu
rangkaianterhubung Open Sircuit, maka yang dihasilkan adalah resistansi Ro. Sedangkan
jika suaturangkaian terhubung short dihasilkan nilai resistansi Rsh dan impedansi Z. dan
untukimpedansi Z yang dihasilkan saat rangkaian terhubung short didapat juga dari nilai Ro
padarangkaian terhubung Open. Dimana Z (impedansi) yaitu hasil akar dari perkalian nilai
Rosaat open ended dan Rsh saat short circuit.

8. KESIMPULAN
Jadi, pada percobaan impedansi karakteristik saluran dua kawat ini didapat hasilpengukuran
arus input dan tegangan input ke saluran, ketika diterminasi hubungan singkatdan ketika
ujung saluran terbuka. Sehingga, dapat juga dihitung impedansi karakteristiknya,dan
perbedaan kedua rangkaian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, Dokumen. (2012). Impedansi Karakteristik saluran dua kawat

https://dokumen.tips/documents/impedansi-karakteristik-saluran-dua-kawat.html.
Diakses pada tanggal 11 Oktober 2022.
LAMPIRAN

1. Foto Rangkaian

Rangkaian Ujung Terbuka

Rangkaian Hubung Singkat

2. Foto Ue Ujung Terbuka

100 Hz

200 Hz

300 Hz
400 Hz

500 Hz

600 Hz

800 Hz

1000 Hz

2000 Hz
3000 Hz

4000 Hz

5000 Hz

6000 Hz

8000 Hz

1000 Hz
3. Foto Ur Ujung Terbuka

100 Hz

200 Hz

300 Hz

400 Hz

500 Hz
600 Hz

800 Hz

1000 Hz

2000 Hz

3000 Hz
4000 Hz

5000 Hz

6000 Hz

8000 Hz

10000 Hz
4. Foto Ue Hubung Singkat

100 Hz

200 Hz

300 Hz

400 Hz

500 Hz
600 Hz

800 Hz

1000 Hz

2000 Hz

3000 Hz
4000 Hz

5000 Hz

6000 Hz

8000 Hz

10000 Hz

Anda mungkin juga menyukai