Anda di halaman 1dari 20

Modulasi

1. Tujuan Percobaan
a. Mahasiswa dapat melakukan simulasi modulasi menggunakan Google Colaboratory dan
bahasa pemrograman phyton
b. Mahasiswa dapat membedakan bentuk sinyal hasil modulasi analog dan digital dalam
sistem transmisi

2. Hardware/Software
Python 3
Google colaboratory (https://colab.research.google.com/)

3. Pendalaman Materi
Modulasi merupakan salah satu proses yang ada di sistem transmisi. Pada proses
modulasi, sinyal informasi ditumpangkan ke sinyal carrier. Sehingga sinyal yang dikirim ke
penerima adalah hasil penggabungan antara sinyal informasi dan sinyal carrier. Proses
modulasi berfungsi untuk melindungi sinyal informasi dari berbagai gangguan yang bisa
terjadi selama proses pengiriman informasi dari pengirim ke penerima. Berdasarkan sinyal
informasinya modulasi dibagi menjadi dua macam yaitu modulasi analog dan modulasi
digital. Sinyal analog direpresentasikan dalam bentuk sinusoidal dan sinyal digital biasa
direpresentasikan dalam bentuk sinyal kotak.
3.1 Bentuk Sinyal Analog dan Digital
Sinyal analog biasa direpresentasikan dalam bentuk sinusoidal sementara sinyal digital
dalam bentuk gelombang kotak. Gambar berikut ini menunjukkan bentuk dan parameter
gelombang sinusoidal dan kotak.

(a) Sinyal Sinusoidal (b) Sinyal Kotak


Gambar 1 Bentuk gelombang analog dan digital
Beberapa istilah penting mengenai parameter gelombang adalah:
● Amplitudo : menunjukkan nilai maksimum dan minimum suatu gelombang. Biasa
dinyatakan dalam satuan volt (V) atau watt (W).

● Panjang gelombang (λ): 1 gelombang digambarkan dalam 1 puncak dan 1 lembah atau
2 puncak atau dua lembah. Satuan panjang gelombang adalah meter (m).
● Frekuensi gelombang (f): merupakan banyaknya gelombang dalam satuan waktu.
Satuan frekuensi gelombang adalah Hertz (H).

● Periode gelombang (T): adalah waktu yang dibutuhkan oleh 1 panjang gelombang (λ).
Satuan periode gelombang adalah second (s).
Persamaan berikut ini menunjukkan hubungan antara kecepatan rambat gelombang,
frekuensi, periode, dan panjang gelombang.
𝑇 𝑉 1
𝜆= 𝜆= 𝑓=
𝑉 𝑓 𝑇
● V = kecepatan rambat gelombang (m/s)

● Λ = panjang gelombang
● T = periode gelombang (s)
● F = frekuensi gelombang (H)
Gelombang sinusoidal dinyatakan dalam persamaan berikut ini:
𝑉 = 𝑉𝑚 𝑠𝑖𝑛 (𝜔𝑡 + 𝜃)
Dimana 𝜔 = 2𝜋𝑓. Sehingga persamaan tersebut dapat diubah menjadi:
𝑉 = 𝑉𝑚 𝑠𝑖𝑛 (2𝜋𝑓𝑡 + 𝜃)

3.2 Modulasi Analog


Modulasi merupakan proses penumpangan sinyal informasi ke sinyal carrier. Beberapa
jenis modulasi analog adalah Amplitude Modulation (AM), Frequency Modulation (FM), dan
Phase Modulation (PM). Pada percobaan ini hanya dilakukan simulasi AM dan FM.
Pada proses modulasi terdapat tiga jenis sinyal: informasi, carrier, dan termodulasi. Sinyal
termodulasi merupakan hasil penggabungan antara sinyal informasi dan sinyal carrier.
Frekuensi sinyal informasi harus lebih rendah dibandingkan frekuensi sinyal carrier. Kedua
sinyal tersebut digabungkan oleh perangkat mixer yang menghasilkan sinyal termodulasi.
3.2.1 Amplitude modulation (AM)
Pada AM, bentuk sinyal termodulasi akan mengikuti besarnya amplitudo sinyal
informasi.Gambar berikut ini mengilustrasikan bentuk sinyal termodulasi AM.

Gambar 2 Sinyal termodulasi AM


Indeks modulasi merupakan parameter yang menunjukkan perbandingan antara amplitudo
sinyal informasi dan sinyal carrier. Berikut ini adalah persamaan indeks modulasi:
𝐴𝑖
𝜇=
𝐴𝑐
Dimana : μ=indeks modulasi, Ai = amplitudo sinyal informasi, Ac = amplitudo sinyal carrier
3.2.2 Frequency Modulation (FM):
Pada modulasi FM, bentuk sinyal termodulasi mengikuti frekuensi sinyal informasi. Hal
tersebut diilustrasikan dengan perubahan kerapatan sinyal termodulasi. Gambar berikut ini
mengilustrasikan bentuk sinyal termodulasi FM.

Gambar 3 Bentuk sinyal termodulasi FM


Pada FM indeks modulasi merupakan perbandingan antara defiasi frekuensi dan frekuensi
carrier.
3.3 Modulasi Digital
Modulasi digital menggabungkan antara sinyal informasi yang berupa sinyal digital
dengan sinyal carrier. Sama seperti modulasi analog, pada modulasi digital sinyal termodulasi
berdasarkan amplitudo, frekuensi, dan fasa. Pada percobaan ini hanya dua jenis modulasi
digital yang disimulasikan: Amplitude Shift Keying (ASK) dan Frequency Shift Keying
(FSK).
3.3.1 Amplitude Shift Keying (ASK)
Pada Amplitudo Shift Keying (ASK) sinyal carrier dimodulasi berdasarkan amplitudo
sinyal informasi digitalnya. Karena sinyal informasi berupa sinyal digital, maka saat
informasi bernilai biner 1 maka sinyal akan dimodulasi dengan amplitudo tinggi. Sementara
itu saat sinyal informasi bernilai biner 0 maka amplitudo sinyal juga akan 0.
Dalam sistem modulasi ASK, simbol biner 1 direpresentasikan dengan suatu ketinggian
Amplitudo tertentu pada gelombang pembawanya. Jika sinyalnya berupa 1, maka sinyal
pembawa tersebut akan dikirimkan. Jika tidak, maka sinyal 0 yang akan dikirimkan. Dengan
kata lain, munculnya frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidaknya sinyal
digital.
3.3.2 Frequency Shift Keying (FSK).
Bentuk sinyal termodulasi FSK bentuknya mirip dengan sinyal termodulasi FM, di mana
ketika sinyal informasi bernilai biner 1 maka sinyal termodulasi akan direpresentasikan
dengan sinyal yang rapat menandakan frekuensinya yang tinggi. Sementara itu saat sinyal
informasi bernilai biner 0 maka sinyal akan digambarkan dengan kondisi yang lebih renggang
menandakan frekuensi yang lebih rendah. 3.4 Google Colaboratory dan bahasa Python
Google Colaboratory / Google Colab adalah yang dibuat oleh Google dengan
mereplikasi aplikasi Jupiter Notebook. Google Colab dapat dijalankan menggunakan
browser, seperti Opera, Mozilla, dan Google Chrome. Goole Colab memungkinkan user
menjalankan kode Phyton tanpa perlu melakukan proses instalasi terlebih dahulu dan proses
setup lainnya. Semua keperluan setting dan adjustment diserahkan sepenuhnya ke cloud.
Cara menggunakan google colab sama seperti saat akan menggunakan aplikasi dari
google yang lain, yaitu yang pertama membutuhkan akun google dan pergi ke alamat
https://colab.research.google.com/. Selanjutnya buat notebook baru dengan memilih pada
bagian New Python 3 Notebook (terdapat dua pilihan yaitu Python 2 dan Python 3 yang dapat
dipilih sesuai dengan kebutuhan). Selanjutnya laman akan berganti dan akan tampil ke
halaman yang mirip dengan Jupyter Notebook. Notebook yang dibuat akan disimpan di
Google Drive akun yang dipakai. Fitur colab tidak hanya dapat menjalankan perintah pada
notebook saja tapi bisa juga menjalankan berkas yang berisikan kode Python (*.py) yang
sudah dibuat sebelumnya
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menggunakan Google Colab:
1. Akses URL berikut ini untuk membuka Google Colab:
https://colab.research.google.com/
2. Berikut ini adalah tampilan awal Google Colab
3. Klik File >> New Notebook

4. Berikut ini adalah tampilan notebook


5. Untuk menjalankan script yang telah dibuat, klik run yang ada di ujung kiri dari code
block
6. Notebook yang telah dibuat akan secara otomatis tersimpan di Google Drive dalam
folder Colab Notebooks

7. File yang telah dibuat dapat didownload dalam format .ipynb atau .py
4. Prosedur Percobaan
4.1 Membangkitkan gelombang analog dan digital
Pada percobaan ini akan dibangkitkan gelombang analog dan digital menggunakan file 1.
Analisa Gelombang.ipynb yang telah disediakan. Langkah percobaannya adalah:
1. Buka URL yang diberikan di e-learning kemudian download foldernya
2. Buka https://colab.research.google.com/
3. Klik File >> Upload Notebook lalu upload file 1. Analisa Gelombang.ipynb
4. Berikut ini adalah tampilan notebooknya

5. Pada Membangkitkan gelombang, ubah nilai A_i dan f_i kemudian klik run 6.
Perhatikan bentuk gelombangnya

4.2 Simulasi Modulasi Analog


Pada percobaan ini dilakukan simulasi gelombang yang termodulasi secara analog.
Adapun jenis modulasi yang disimulasikan adalah Amplitude Modulation (AM) dan
Frequency
Modulation (FM)
4.2.1 Simulasi AM
Untuk melakukan simulasi AM gunakan file 2. Modulasi Analog.ipynb yang telah
disediakan dengan langkah yang sama seperti pada percobaan 4.1.
1. Pada Amplitude Modulation (AM) klik run
2. Masukkan nilai amplitudo sinyal informasi kemudian tekan enter
3. Masukkan nilai frekuensi informasi lalu tekan enter
4. Masukkan nilai frekuensi carrier kemudian enter. Note: frekuensi
carrier harus lebih tinggi dari frekuensi informasi
5. Masukkan nilai indeks modulasi lalu tekan enter
6. Tunggu hingga grafik muncul
4.2.2 Simulasi FM
Untuk melakukan simulasi FM, digunakan file yang sama dengan simulasi AM.
1. Pada Frequency Modulation (FM) klik run
2. Masukkan nilai sinyal frekuensi informasi lalu tekan enter
3. Masukkan nilai frekuensi carrier lalu tekan enter
4. Masukkan nilai indeks modulasi lalu tekan enter
5. Tunggu hingga grafik hasil simulasi muncul
4.3 Simulasi Modulasi Digital
Pada percobaan ini dilakukan simulasi gelombang yang termodulasi secara digital.
Adapun jenis modulasi yang disimulasikan adalah Amplitude Shift Keying (ASK) dan
Frequency Shift Keying (FSK).
4.3.1 Amplitude Shift Keying (ASK)
Untuk melakukan simulasi ASK, gunakan file 3. Modulasi Digital.ipynb yang telah
disediakan.
1. Pada Amplitude Shift Keying (ASK) klik run
2. Masukkan nilai frekuensi sampling lalu tekan enter. Note:
frekuensi sampling minimal 1000
3. Masukkan nilai frekuensi carrier lalu tekan enter
4. Masukkan waktu simulasi lalu tekan enter
5. Masukkan periode bit lalu tekan enter
6. Tunggu hingga grafik hasil simulasi muncul
4.3.2 Frequency Shift Keying (FSK)
Untuk melakukan simulasi FSK, gunakan file yang sama dengan ASK.
1. Pada Frequency Shift Keying (FSK) klik run
2. Masukkan nilai frekuensi sampling lalu tekan enter. Note:
frekuensi sampling minimal 1000
3. Masukkan nilai frekuensi carrier lalu tekan enter
4. Masukkan waktu simulasi lalu tekan enter
5. Masukkan periode bit lalu tekan enter
6. Tunggu hingga grafik hasil simulasi muncul
5. Hasil Percobaan
Lakukan simulasi sesuai dengan tabel berikut ini:
5.1.1 Gelombang Sinusoidal
1. Masukkan nilai berikut ini kemudian perhatikan perubahan yang terjadi pada sinyal.
Amplitud Frekuens Gambar Sinyal Sinus Gambar Sinyal Cosinus
o i (GHz)
1 2

2.5

2 3

2
1

2.5 1.25

2.3

3.75
4.9

2. Jelaskan bagaimana pengaruh perubahan amplitudo dan frekuensi terhadap bentuk sinyal
Jawab : semakin besar nilai frekuensi maka semakin banyak gelombang yang dihasilkan
3. Bandingkan sinyal sinus dan cosinus. Jelaskan perbedaan keduanya.
Jawab : sinyal sinus berawal dari titik 0 sedangkan sinyal cosinus berawal dari nilai
maksimum.
5.1.2 Sinyal digital
1. Masukkan nilai berikut ini kemudian perhatikan perubahan yang terjadi pada sinyal.
Amplitudo Frekuensi (GHz) Gambar
1 2

2.5

3
2 3

2.5 1.25

2.3

3.75
4.9

2. Jelaskan bagaimana pengaruh perubahan amplitudo dan frekuensi terhadap bentuk sinyal
Jawab : semakin besar nilai frekuensi maka semakin banyak gelombang yang dihasilkan.

5.1.3 AM
1. Masukkan nilai berikut ini kemudian perhatikan perubahan yang terjadi pada sinyal.
Amplitudo Frekuensi Frekuensi Indeks Gambar
Informasi Carrier Modulasi
2 5 100 0.3

0.5

0.7

3 10 0.3
0.5

0.7

3 15 0.3

0.5
0.7

2. Jelaskan bagaimana pengaruh perubahan amplitudo, frekuensi, dan indeks modulasi


terhadap bentuk sinyal
Jawab :semakin besar nilai amplitudo maka semakin banyak gelombangnya, semakin
besar nilai indeks modulasi nya maka semakin rapat gelombangnya, menjadi lebih bulat.
5.1.4 FM
1. Masukkan nilai berikut ini kemudian perhatikan perubahan yang terjadi pada sinyal.
Frekuensi Frekuensi Indeks Gambar
Informasi Carrier Modulasi
5 50 0.5

2
3

10 0.5

15 0.5

1
2

2. Jelaskan bagaimana pengaruh perubahan amplitudo, frekuensi, dan indeks modulasi


terhadap bentuk sinyal.
Jawab : semakin besar nilai amplitudo dan indeks modulasi nya maka semakin banyak
dan rapat gelombangnya.

5.1.5 ASK
1. Masukkan nilai berikut ini kemudian perhatikan perubahan yang terjadi pada sinyal.
Frekuensi Frekuensi Waktu Periode Bit Gambar
Sampling Carrier Simulasi

1000 100 1 0.1

0.2

1000 50 3 0.2
0.5

2000 25 3 0.2

0.5

2. Jelaskan bagaimana pengaruh perubahan frekuensi sampling, frekuensi carrier, waktu


simulasi, dan periode bit terhadap bentuk sinyal.

5.1.6 FSK
1. Masukkan nilai berikut ini kemudian perhatikan perubahan yang terjadi pada sinyal.
Frekuensi Frekuensi Waktu Periode Bit Gambar
Sampling Carrier Simulasi
1000 100 1 0.1

0.2

1000 50 3 0.2

0.5

2000 25 3 0.2

0.5
1

2. Jelaskan bagaimana pengaruh perubahan frekuensi sampling, frekuensi carrier, waktu


simulasi, dan periode bit terhadap bentuk sinyal.

6. Analisa

7. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai