Anda di halaman 1dari 14

TOPIK VI

SISTEM MODULASI DATA

4.1 Pendahuluan
Topik ini menjelaskan tentang beberapa teknik pemodulasian data analog dan digital yang dapat
diterapkan pada sistem telemetri.

4.2 Tujuan Khusus


1. Mampu mendefinisikan beberapa jenis modulasi
2. Mampu mendefinisikan beberapa teknik pemodulasian data secara digital
3. Mampu membedakan manfaat setiap teknik pemodulasian data digital
4. Mampu menentukan jenis teknik pemodulasian yang tepat untuk digunakan pada teknik
telemetri.

4.3 Prasyarat
Prasyarat untuk mempelajari topik ini adalah harus sudah memahami:
1. Rangkaian elektronika
2. Rangkain logika

4.4 Informasi dan Modulasi

4.4.1 Informasi dan Komunikasi


Beberapa parameter informasi yang sering digunakan dalam suatu sistem komunikasi antara lain:
1 Amplituda
2 Frekuensi
3 phase

Dalam hal ini noise mempunyai suatu pengaruh yang besar terhadap amplituda dibandingkan
terhadap frekuensi

96
4.4.2 Komunikasi Digital (biner)
1 Transmisi Digital (digital) Wire Line/Serat Optik
2 Komunikasi Digital (analog)  Wire Less

4.4.3 Modulasi
Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang berfrekuensi
tinggi sesuai dengan sinyal informasi (pemodulasi ) yang frekuensinya lebih rendah , sehingga
informasi tersebut dapat disampaikan. Modulasi di perlukan untuk :
 Meminimalisasi interferensi sinyal pada pengiriman informasi yang menggunakan
frekuensi sama atau berdekatan
 Dimensi antenna menjadi lebih mudah diwujudkan
 Sinyal termodulasi dapat dimultiplexing (proses menggabungkan beberapa sinyal
untuk ditransmisikan serentak pada satu kanal ) dan ditransmisikan melalui sebuah
saluran transmisi.
 Mempermudah meradiasikan sinyal
Informasi dikirim dengan cara “menitipkan”-nya pada suatu gelombang pembawa
(carrier). Proses ini disebut dengan modulasi yaitu mengubah sinyal carrier (pembawa) sesuai
dengan perubahan amplituda dari sinyal informasi.
Umumnya, agar transmisi menjadi efisien, maka sinyal-sinyal pita dasar (base band)
digeser ke frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan dengan mengubah-ubah
ampitudo, phasa atau frekuensi (atau kombinasinya) suatu pembawa gelombang sinus frekuensi
tinggi, sesuai dengan informasi yang ditransmisikan. Proses pengubah karakteristik suatu
pembawa gelombang sinus dinamakan sebagai modulasi gelombang kontinyu atau gelombang
sinus. Sinyal-sinyal baseband merupakan sinyal pemodulasi dan sinyal hasil, yaitu suatu sinyal
pembawa yang dimodulasi dengan frekuensi tinggi.
Suatu gejala yang terkenal dalam teori listrik magnet bahwa suatu peradiasi radiasi energi
listrik dalam hal ini antenna yang efisien harus mempunyai magnitude paling sedikit orde satu
dari panjang gelombang.
Proses Modulasi dilakukan untuk mengtransmisikan informasi yang berada di wilayah A
ke wilayah B. Informasi tersebut pertama-tama diubah menjadi bentuk sinyal informasi dan
ditransmisikan melalui sinyal pembawa / carrier. Proses inilah yang disebut proses modulasi

97
dengan menggunakan alat modulator (peralatan untuk melaksanakan proses modulasi). Setelah
tiba di wilayah B, sinyal informasi tersebut harus diubah lagi ke dalam bentuk informasi awal,
dengan melakukan proses demodulasi dengan menggunakan alat demodulator (peralatan untuk
memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi). Perlu diingat bahwa
informasi ditransmisikan dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi. Semakin tinggi frekuensinya
maka semakin jauh jangkauan antarnya (bandwidth). Dan juga perlu diingat dalam proses
mengtransmisikan informasi, perangkat tidak hanya digunakan modem, tetapi juga input-output
transducer (mentransformasikan suatu bentuk energi menjadi ke bentuk energi yang lain),
encoder -decoder, serta transmitter-receiver.

informasi Transmisi

carrier

Gambar 4.1 Blok diagram sistem modulasi informasi


Jenis-jenis modulasi secara garis besar terbagi menjadi modulasi analog dan modulasi
digital. Perbedaan mendasar antara modulasi analog dan digital terletak pada bentuk sinyal
informasinya. Pada modulasi analog, sinyal informasinya berbentuk analog dan sinyal cariernya
analog. Sedangkan pada modulasi digital, sinyal informasinya berbentuk digital dan sinyal
cariernya analog. Tabel 4.1 menunjukkan bentuk-bentuk modulasi secara umum .

Tabel 4.1 Bentuk Modulasi Umum


Masukan Dipancarkan
Analog Digital
Analog AM PCM
FM DM
PM
Digital ASK NRZ
FSK AMI
PSK

98
Perbedaan utama antara modulasi digital dan modulasi analog adalah bahwa pesan yang
ditransmisikan untuk sistem modulasi digital mewakili seperangkat simbol-simbol abstrak.
(misalnya 0 s dan l s untuk sistem transmisi biner), sedangkan dalam sistem modulasi analog,
sinyal pesan adalah berupa gelombang kontinyu. Untuk mengirim pesan digital, modulasi digital
mengalokasikan sebuah interval sinyal dan menghasilkan fungsi kontinyu yang mewakili simbol.

4.4.4 Modulasi Analog


Modulasi data analog secara umum terdapat tiga bentuk, yaitu Amplitude Modulation
(AM), Frequency Modulation (FM), dan Phase Modulation(PM). Carrier adalah berupa
gelombang sinusoidal (frekuensi tunggal) yang digunakan untuk mengtransfer data, yaitu
S (t )  A sin ( c t   ) (4.1)
dimana:
A = amplitudo  konstan
wc = (2fc) frekuensi carrier  konstan
q = phase carrier  konstan

Ekspresi matematik di atas terlihat bahwa terdapat 3 parameter yang dapat diubah-ubah agar
mengikuti perubahan level/tegangan sinyal informasi; yaitu amplitudo, frekuensi, dan phase.
Sehingga jenis modifikasi utama dari sinyal adalah seperti pada gambar 4.2 berikut

Amplitude Modulation (AM)

Frequency Modulation (FM)

Pulse Modulation (PM)

Gambar 4.2 Parameter informasi yang dapat dimodifikasi

A. Modulasi Amplitude (AM)


Amplitude Modulation (AM) adalah salah satu bentuk modulasi dimana sinyal informasi
digabungkan dengan sinyal pembawa (carrier) berdasarkan perubahan amplitudonya. Besarnya
amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya amplitudo dari carrier, tanpa mempengaruhi

99
besarnya frekuensi sinyal pembawa. Parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah
amplitudonya. Amplitudo sinyal pembawa berubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal
informasi seperti ditunjukkan pada gambar 4.3. Rentang frekuensi AM adalah 500 Hz – 1600
KHz dan panjang gelombang atau amplitudo AM adalah 1600 KHz – 30000 KHz. Jika
direntangkan dengan satuan meter, jangkauan sinyal AM bisa mencapai puluhan ribu kilometer.
AM adalah metode pertama kali yang digunakan untuk menyiarkan radio komersil.
Kelemahan dari sistem AM adalah mudah terganggu oleh gangguan atmosfer dan kualitas suara
terbatasi oleh bandwidth yang sempit.

Carrier

Informasi

Sinyal
termodulasi

Gambar 4.3 Ilustrasi sinyal modulasi AM

B. Modulasi Frekuensi (FM)


Frequency Modulation (FM) merupakan suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal
pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal informasi. Amplitudo
sinyal pembawa adalah tetap konstan seperti ditunjukkan pada gambar 4.4. Contoh dari FM
adalah frekuensi radio yang sekarang lebih sering digunakan radio siaran pada umumnya.

100
Rentang frekuensi FM adalah 88 MHz – 108 MHz sehingga dikategorikan sebagai Very
High Fequency (VHF). Sedangkan panjang gelombangnya adalah dibawah 1000 KHz sehingga
jangkauan sinyalnya tidak jauh. Modulasi frekuensi memiliki bandwidth yang lebih lebar
daripada modulasi amplitudo sehingga bisa menghasilkan suara stereo dengan menyatukan
beberapa saluran audio pada satu gelombang cerrier. FM lebih tahan terhadap gangguan
sehingga dipilih untuk sebagai modulasi standar untuk frekuensi tinggi. Keuntungan FM antara
lain potensi gangguan jauh lebih kecil (kualitas lebih baik) dan daya yang dibutuhkan lebih kecil.

Carrier

Informasi

Sinyal
termodulasi

Gambar 4.4 Ilustrasi sinyal modulasi FM

4.4.5 Modulasi Digital


Modulasi data digital secara umum terdapat tiga bentuk, yaitu Amplitude Shift Keying
(ASK), Frequency Shift Keying (FSK), dan Phase Shift Keying (PSK). Gambar 4.5 menunjukkan
bentuk sinyal mmodulasi digital (ASK, FSK dan PSK)

101
Gambar 4.5 Bentuk sinyal modulasi digital (ASK, FSK dan PSK)

A. Amplitude Shift Keying (ASK)


Modulasi ASK juga sering disebut sebagai on-off keying (OOK). ASK merupakan jenis
modulasi yang paling sederhana, dimana sinyal informasi digital dimodulasi berdasarkan
amplitude carrier. Amplitude Shift Keying (ASK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal
digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital 0 sebagai
sinyal digital dengan tegangan 0 Volt. Sinyal ini yang kemudian digunakan untuk menyala-mati-
kan pemancar, kira-kira mirip sinyal morse.

f t   ASK t 

Ac sin ct

Gambar 4.6 Blok diagram sistem modulasi ASK

 ASK t   f t   Ac sin  c t 0t T (4.2)

102
Yaitu mempunyai dua level amplitude untuk dua logika, sehingga
 ASK t  dapat ditulis sebagai:

 Ac sin  c t untuk Logika (1)


 ASK t   
0 untuk Logika (0) (4.3)

Dinama : f(t)= sinyal data


Ac= Konstanta
T = lebar sinyal per bit
wc= frekuensi sinyal pembawa (carreir)

Gambar 4.7 menunjukkan sinyal keluaran modulasi dengan arus data tertentu. Sinyal
keluaran modulasi ASK akan berupa sinyal sinusoidal apabila data masukan biner berlogika 1,.
Sebaliknya sinyal keluaran akan tidak ada (nol) pada saat data masukan juga bernilai nol.

f t 
11111010001101010010111

t
 ASK t 

Gambar 4.7 Bentuk sinyal keluaran modulasi ASK dengan suatu arus data

B. Frequency Shift Keying (FSK),


Frequency Shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan frekuensi.
FSK adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan dengan
frekuensi tertentu (misalnya f1 = 1200 Hz), sementara sinyal digital 0 dinyatakan sebagai suatu
nilai tegangan dengan frekuensi tertentu yang berbeda (misalnya f2 = 2200 Hz). Sama seperti
modulasi fasa, pada modulasi frekuensi yang lebih rumit dapat dilakukan pada beberapa
frekuensi sekaligus dengan cara ini pengiriman data menjadi lebih effisien.

103
Keluaran untuk 1  ASK t 1

f t 
Ac cosc   t
 FSK t 

 ASK t 
2

Keluaran untuk 0

Ac cos c   t

Gambar 4.8 Blok diagram sistem modulasi FSK

Gambar 4.9 menunjukkan bentuk sinyal keluaran dari sistem modulasi FSK. Modulasi
FSK mentransmisikan frekuensi tinggi untuk arus data logika “1” dan frekuensi rendah untuk
arus data logika “0”.

11111010001101010010111
f t 
t
 FSK t 
t

Gambar 4.9 Bentuk sinyal keluaran modulasi FSK dengan suatu arus data

Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal digital melalui penggeseran
frekuensi. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan gelombang
modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi antara harga-
harga yang telah ditentukan semula dengan gelombang output yang tidak mempunyai fase
terputus-putus.

104
Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai
dengan perubahan ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. FSK merupakan metode
modulasi yang paling populer. Dalam proses ini gelombang pembawa digeser ke atas dan ke
bawah untuk memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini masing-masing disebut space dan mark.
FSK juga tidak tergantung pada teknik on-off pemancar, seperti yang telah ditentukan
sejak semula. Kehadiran gelombang pembawa dideteksi untuk menunjukkan bahwa pemancar
telah siap. Dalam hal penggunaan pemancar (multi transmitter), masing-masingnya dapat dikenal
dengan frekuensinya. Prinsip pendeteksian gelombang pembawa umumnya dipakai untuk
mendeteksi kegagalan sistem bekerja.
Bentuk dari modulated Carrier FSK mirip dengan hasil modulasi FM. Secara konsep,
modulasi FSK adalah modulasi FM, hanya disini tidak ada bermacam-macam variasi/deviasi
ataupun frekuensi, yang ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau Less (High atau Low,
Mark atau Space). Tentunya untuk deteksi (pengambilan kembali dari kandungan Carrier atau
proses demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan kesalahan (error rate) sangat
minim/kecil. Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan untuk komunikasi data dengan Bit
Rate (kecepatan transmisi) yang relatif rendah, seperti untuk Telex dan Modem-Data dengan bit
rate yang tidak lebih dari 2400 bps (2.4 kbps).
Dalam perkembangannya, FSK berkembang menjadi M-ary FSK. Dalam Mary FSK, ada
sejumlah M sandi, setiap sandi tersusun atas n bit ( M = 2 n ) dan dinyatakan dengan sebuah
frekuensi tertentu, sehingga ada sejumlah M frekuensi yang berbeda yang digunakan.
Misal: n = 2 maka jumlah sandi = M = 22 = 4 , maka:
arus data “00” dinyatakan dengan frekuensi a
arus data “01” dinyatakan dengan frekuensi b
arus data “10” dinyatakan dengan frekuensi c
arus data “11” dinyatakan dengan frekuensi d

C. Phase Shift Keying (PSK)


Phase Shift Keying (PSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan fase. Phase Shift
Keying (PSK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan
tertentu dengan beda fasa tertentu pula (misalnya tegangan 1 Volt dengan beda fasa 0 derajat),

105
dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan tertentu (yang sama dengan nilai tegangan sinyal
PSK bernilai 1, misalnya 1 Volt) dengan beda fasa yang berbeda (misalnya beda fasa 180
derajat). Hal ini lebih jelasnya ditunjukkan seperti pada gambar 4.10. Tentunya pada teknik-
teknik yang lebih rumit, kita bisa melakukan modulasi dengan perbedaan fasa yang lebih banyak
lagi.
Modulasi PSK merupakan suatu bentuk modulasi fase yang memungkinkan fungsi
pemodulasi fase gelombang termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam proses modulasi ini fase dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah
sesuai dengan perubahan status sinyal informasi digital. Sudut fase harus mempunyai acuan
kepada pemancar dan penerima. Akibatnya, sangat diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat
penerima. Guna memudahkan untuk memperoleh stabilitas pada penerima, kadang-kadang
dipakai suatu teknik yang koheren dengan PSK yang berbeda-beda. Hubungan antara dua sudut
fase yang dikirim digunakan untuk memelihara stabilitas. Dalam keadaan seperti ini , fase yang
ada dapat dideteksi bila fase sebelumnya telah diketahui. Hasil dari perbandingan ini dipakai
sebagai patokan (referensi).

f t   PSK t 

Ac cos c t

Gambar 4.10 Blok diagram sistem modulasi PSK

Sinyal modulasi PSK yang dihasilkan adalah:


 PSK t   f t   Ac cos c t (4.4)

 t  nT 
f (t )   a n rect  
n  T 

106
1
Dimana an  
0
Sehingga
 Ac cos  c t untuk Logika (0)
 ASK t    (4.5)
 Ac cos ( c t   ) untuk Logika (1)

Gambar 4.11 menunjukkan contoh sinyal yang termodulasi secara PSK berdasarkan
sinyal informasi biner 1 atau 0. Pada gambar ini terlihat bahwa setiap ada sinyal informasi
berlogika 1, maka hasil modulasi adalah berupa sinyal sinusoidal dengan fase tertentu. Namun
apabila sinyal informasi berlogika 0, maka hasil modulasi adalah berupa sinyal sinusoidal
dengan beda fase tertentu.

f t 
11111010001101010010111

t
 PSK t 

Gambar 4.11 Hasil modulasi PSK

Berikut adalah beberapa aplikasi sistem modulasi untuk kebutuhan kehidupan manusia
sehari-hari seperti ditunjukkan pada tabel 4.2. Dari tabel terlihat bahwa untuk aplikasi
komunikasi data, modulasi yang banyak digunakan adalah modulasi FSK dan PSK. Beberapa
aplikasi tersebut adalah seperti pada telephon cellular dan modem komputer.

107
Tabel 4.2 Aplikasi modulasi di sekitar kita
Aplikasi Jenis Modulasi
AM broadcast radio AM
FM broadcast radio FM
FM stereo multiplex sound DSB (AM) dan FM
TV sound FM
TV picture (video) AM, VSB
TV color signals Quadrature DSB (AM)
Cellular telephone FM, FSK, PSK
Cordless telephone FM, PSK
Fax machine FM, QAM (AM plus PSK)
Aircraft radio AM
Marine radio FM, dan SSB (AM)
Mobile and handleld radio FM
Citizens’ band radio FM and SSB (AM)
Amateur radio FM and SSB (AM)
Computer modems FSK, PSK, QAM (AM plus PSK)
Garace door opener OOK (ASK)
TV remote control OOK (ASK)
VCR FM
Family Radio service FM

4.5 Rangkuman
1. Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang berfrekuensi
tinggi sesuai dengan sinyal informasi (pemodulasi ) yang frekuensinya lebih rendah

2. Agar transmisi menjadi efisien, maka sinyal-sinyal pita dasar (base band) digeser ke
frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi dengan mengubah-ubah ampitudo, phasa atau
frekuensi (atau kombinasinya) suatu pembawa gelombang sinus frekuensi tinggi, sesuai
dengan informasi yang ditransmisikan

108
3. Pada modulasi analog, sinyal informasinya berbentuk analog dan sinyal cariernya analog.
Sedangkan pada modulasi digital, sinyal informasinya berbentuk digital dan sinyal
cariernya analog

4. Modulasi data analog secara umum terdapat tiga bentuk, yaitu Amplitude Modulation
(AM), Frequency Modulation (FM), dan Phase Modulation(PM).

5. Modulasi data digital secara umum terdapat tiga bentuk, yaitu Amplitude Shift Keying
(ASK), Frequency Shift Keying (FSK), dan Phase Shift Keying (PSK).

6. Amplitude Shift Keying (ASK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1
sebagai suatu nilai tegangan tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital 0 sebagai sinyal
digital dengan tegangan 0 Volt.

7. FSK adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan
dengan frekuensi tertentu, sementara sinyal digital 0 dinyatakan sebagai suatu nilai
tegangan dengan frekuensi tertentu yang berbeda.

8. Phase Shift Keying (PSK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai
suatu nilai tegangan tertentu dengan fasa tertentu, dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai
tegangan tertentu dengan fasa yang berbeda

109

Anda mungkin juga menyukai