LAB ELEKTRONIKA II
Disusun Oleh :
Nim 19612003
1. TUJUANPERCOBAAN
2. DASAR TEORI
Resonansi paralel terjadi ketika frekuensi supply menciptakan perbedaan fasa nol antara
tegangan supply dan arus yang menghasilkan rangkaian resistif. Dalam banyak hal rangkaian
resonansi paralel sama persis dengan rangkaian Resonansi Seri yang kita lihat dalam tutorial
sebelumnya.
Keduanya adalah jaringan 3-elemen yang mengandung dua komponen reaktif yang
menjadikannya rangkaian urutan kedua, keduanya dipengaruhi oleh variasi frekuensi supply
dan keduanya memiliki titik frekuensi di mana kedua komponen reaktifnya saling
membatalkan sehingga memengaruhi karakteristik rangkaian. Kedua rangkaian memiliki titik
frekuensi resonansi.
Perbedaannya kali ini, adalah bahwa rangkaian resonansi paralel dipengaruhi oleh arus yang
mengalir melalui masing-masing cabang paralel dalam rangkaian tangki LC paralel. Sebuah
rangkaian tangki adalah kombinasi paralel dari L dan C yang digunakan dalam jaringan
penyaring baik pilih atau menolak frekuensi AC. Pertimbangkan rangkaian paralel RLC di
bawah ini.
Mari kita mendefinisikan apa yang sudah kita ketahui tentang rangkaian RLC paralel.
Dalam solusi rangkaian resonansi paralel AC kita tahu bahwa tegangan supply umum untuk
semua cabang, jadi ini dapat diambil sebagai vektor referensi kami. Setiap cabang paralel
harus diperlakukan secara terpisah seperti rangkaian seri sehingga total arus supply yang
diambil oleh rangkaian paralel adalah penambahan vektor dari arus cabang individu.
Lalu ada dua metode yang tersedia bagi kita dalam analisis rangkaian resonansi paralel.
PERALATAN DAN MATERIAL YANGDIBUNAKAN
4. LANGKAHPERCOBAAN
4.1. Ukur dan catat masing-masing nilai dari material yang digunakan (nilai resisitor,
inductor dan kapasitor) dan tentukan pula kulitas(Q).
4.2. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 4.1. Lakukan pengukuran seperti padatable
5.1. Gunakan gambar Lissajous (pada operasi X-Y) pada oscilloscope untuk
mengukur (sudut/beda fasa) antara tegangan V dan arus I
4.3. Hitung I dan Z untuk masing-masing pengukuran dan masukkan hasilnya dalamtable
5-1 pada kolom Z (Z = impedansi rangkaian RLCparallel)
5. DataPengamatan
Tabel 5-1
V VRV f I
f Z
(Hz) (mAp- (kΩ)
(Vpp) (Vpp) 0
p)
84,016m
100 6 8,402 47,17
V
84,026m
150 6 8,403 56,32
v
84,078m
200 6 8,408 50,92
v
84,155m
250 6 8,415 56,72
v
84,253m
300 6 8,425 42,67
v
350 6 84,37mv 8,437 46,17
84,506m
400 6 8,451 48,21
v
84,834m
500 6 8,483 52,09
v
85,234m
600 6 8,523 54.9
v
fresona
i 84,013m
6 8,401 46,6
116,134.0 v
0
6. Tugas
600
500
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
f (Hz) I (mAp-p)
6.2
600
500
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
f (Hz) Z (kΩ)
6.3
6.4
FrekuensiResonansi
Satu frekuensi dibawah frekuensi resonansi
6.5
Dari grafik juga dapat dilihat faktor kualitas
dariresonansirangkaiansemakinlengkungresonansinyamakasemakintinggikualtiasresonansiny
abesarnyanilaipersenkesalahan yang
diperolehbaikdalammenentukannilaifrekuensiresonansimaupun factor kualitas Q. Dan Q
kemungkinandisebabkan oleh aplikasi yang digunakan dalam praktikum sedikit berbeda
variable sehingga data yang didapat berbeda.
6.6 kesimpulan
Nilai arus dan tegangan pada rangkalan AC paralel R- L-C dipengruhi oleh
nilaiimpedansi yang merupakanhasilperhitungansecaravektordari resistor, reaktansi
induktif, dan reaktansikapasitif.Nilaitegangantiaphambatan pada rangkaian AC paralel R-L-
C samadengannilaitegangan total. Sedangkannilaiarus pada tiaphambatan yang
digunakantidaksama Nilai arus total
samadenganakardaripenjumlahanarusreistansidikuadratkan dan
arusinduktansidikurangiaruskapasitansidikuadratkan.Rangkaianparalel RLC
angkaiantersebuttermasukResistif, Selaininudalampembahasaniniada pula tentangrangkaian
RIC gabungan, dimanarangkaiangabunganadalahgabungandari 2 rangkaianlistrik,
yaiturangkaianlistrikseri dan rangkaianlistrik parallel