Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

SALURAN TRANSMISI
PERCOBAAN 1
“ATENUASI SALURAN TRANSMISI”

EMELIA A.Y.BANGUN
TK-2B
2205061014

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK


TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI
SEMARANG 2023
I. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan mahasiswa dapat :
1. Menggunakan alat ukur spectrum analyzer dan function generator
2. Menyambung kabel coaxial dengan konektor BNC
3. Melakukan pengukuran terhadap nilai daya dan amplitudo pada frekuensi tertentu
4. Memahami kerja dari saluran transmisi

II. LANDASAN TEORI


Atenuasi mengacu pada pelemahan sinyal selama berjalan melalui kabel, kadang
disebut sebagai roll off. Apabila sebuah sinyal dilewatkan suatu medium seringkali
mengalami berbagai perlakuan dari medium (kanal) yang dilaluinya. Ada satu mekanisme
dimana sinyal yang melewati suatu medium mengalami pelemahan energi yang selanjutnya
dikenal sebagai atenuasi (pelemahan atau redaman) sinyal.
Dalam bentuk operasi matematik sebagai pendekatannya, peristiwa ini
dapat diberikan sebagai berikut:
y(t) = att x(t)
Dalam hal ini nilaiatt < 1, yang merupakan konstanta pelemahan yang terjadi.
Kejadian ini sering muncul pada sistem transmisi, dan munculnya konstanta pelemahan
ini dihasilkan oleh berbagai proses yang cukup komplek dalam suatu media transmisi.
Bentuk diagram blok dari sebuah operasi pernguatan sinyal dapat diberikan pada
gambar berikut ini.

Gambar Operasi Pelemahan suatu sinyal

Besarnya nilai konstanta sinyal amp >1, dan penguatan sinyal seringkali
dinyataklan dalam besaran deci Bell, yang didefinisikan sebagai:
amp_dB = 10 log(output/input)
Dalam domain waktu, bentuk sinyal asli dan setelah mengalami penguatan
adalah seperti gambar berikut.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa proses penguatan dan pelemahan sinyal
merupakan dua hal yang hampir sama. Dalam pengatan sinyal amplitudo sinyal output
lebih tinggi disbanding sinyal input, sementara pada pelemahan sinyal amplitudo sinyal
output lebih rendah disbanding sinyal input. Tetapi pada kedua proses operasi ini
bentuk dasar sinyal tidak mengalami perubahan.
Sinyaloptic dan sinyal radio, keduanya mengalami atenuasi yang cukup besar
ketika ditransmisikan melalui atmosfer. Sinyalop ti c mengalami atenuasi yang rendah
ketika ditransmisikan melalui kabel seratoptic. Atenuasi sebanding dengan panjang dari
medium. melipat gandakan panjang meduium maka akan melipatgandakan juga total
atenuasi yang terjadi.
Spectrum Analyzer berfungsi sebagai sebuah alat ukur yang digunakan untuk
mengetahui jumlah distribusi energi dari suatu spektrum frekuensi yang dihasilkan oleh
sinyal listrik. Dengan mengetahui distribusi energi sepanjang spektrum frekuensi, maka
akan diperoleh informasi yang lainnya seperti : Lebar bidang frekuensi (bandwidth),
Efek berbagai jenis modulasi, Pembangkitan sinyal yang palsu.

Function Generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan, atau


membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi empat, dan bentuk
gelombang pulsa.Function generator terdiri dari generator utama dan generator
modulasi. Generator Utama menyediakan gelombang output sinus, kotak, atau
gelombang segitiga dengan rangkuman frekwensi 0,01 Hz sampai 13 MHz. Generator
modulasi menghasilkan bentuk gelombang sinus, kotak, dan segitiga dengan rangkuman
frekwensi 0,01 Hz sampai 10 kHz. Generator sinyal input dapat digunakan sebagai
Amplitudo Modulation (AM) atau Frequensi Modulation (FM). Selubung (envelope)
AM dapat diatur dari 0% sampai 100%; FM dapat diatur frekwensi pembawanya hingga
±5%. Function Generator umumnya menghasilkan frekuensi pada kisaran 0,5 Hz
sampai 20 Mhz atau lebih tergantung rancangan pabrik pembuatnya. Frekuensi yang
dihasilkan dapat dipilih dengan memutar-mutar tombol batas ukur frekuensi (frequency
range).
Amplitudo sinyal yang dapat diatur berkisar antara 0,1V – 20 Vp-p (tegangan puncak
ke puncak) kondisi tanpa beban, dan 0,1 V – 10Vp-p (Volt peak to peak/tegangan
puncak ke puncak) dengan beban sebesar 50Ω.

Kabel Coaxial
Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang
lebar, sehingga sanggup mengalirhantar (transmit)
kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televisi. Kabel sepaksi biasanya
digunakan untuk saluran antar-setempat (interlocal) yang berjarak cukup dekat yakni,
dengan jarak selebihnya 2.000 km.Coaxial Cable atau Kabel Koaksial adalah suatu
jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat
yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput
konduktor.

Konektor BNC

Gambar Konektor BNC pada umunya

Konektor BNC (Bayonet Neill–Concelman) adalah jenis umum RF yang digunakan


untuk konektor kabel coaxial. Konektor ini biasa digunakan dalam kabel coaxial
untuk televisi, radio, komputer pada topologi tertentu. Konektor BNC ini juga
biasanya disebut dengan konektor audio/video.

Konektor yang sangat umum adalah jenis RF Konektor digunakan untuk


terminating coaxial cable.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Konektor BNC
2. Kabel coaxial
3. Solder
4. Tool set
5. Spectrum analyzer
6. Function generator

IV. LANGKAH PERCOBAAN

1. persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan pastikan semua alat dan bahan
dalam keadaan yang baik
2. kupas kulit kabel (plastic jacket) sekitar 1 cm, sehingga lapisan Metallic Shield
(Lapisan Metal) kelihatan dan hati – hati agar tidak memotong kawat serabut di
bagian dalamnya.
3. Kawat serabut ditekuk ke belakang dan buang “bounded alumunium” sehingga
“Dielectric Insulator” atau lapisan plastik dapat terlihat
4. Potonglah ujung Dielectric Insulator sekitar 1.5 mm, sehingga inti kabel “Centre
Core” dapat terlihat.
5. Lakukan solderan sedikit pada ujung inti kabel sehingga serabut dari kabel tersebut
tidak terpisah – pisah.
6. Masukkan inti kabel pada lubang konektor BNC dengan baik dan benar.
7. Pastikan bahwa tembaga kabel menyentuh ujung lubang dari konektor BNC
8. Lakukan jepitan pada stang kabel di konektor BNC menggunakan tang jepit
agar kabel coaxial tidak bergerak dan tahan terhadap tarikan.
9. Kemudian lakukan solderan pada hasil jepitan tadi agar lebih kuat.
10. Pasanglah selang konektor BNC searah jarum jam.
11. Lakukan pengukuran dengan menggunakan Spectrum Analyzer untuk
mencari dayanya.
12. Catat hasilnya pada tabel.
V. DATA HASIL
A. HASIL PRAKTIKUM PADA SPEKTRUM ANALYZER
Ampli Frek Daya G
a
m
b
a
r

-30.0dBM 1Mhz -51.9dBM

-30.0dBM 5Mhz -39.3dBM

-30.0dBM 10Mhz -34.3dBM


-30.0dBM 15Mhz -31.0dBM

-30.0dB 20Mhz -29.9dBm

B. HASIL PRAKTIKUM PADA OSILOSKOP

FREK GAMBAR
AMPLITUDO
-7 1MHz

-7 5MHz

-7 10MHz
-7 15MHz

VI.ANALISA DATA

Analisis data attenuasi saluran transmisi melibatkan pemahaman dan evaluasi


penurunan sinyal saat melewati saluran transmisi. Attenuasi adalah proses pengurangan
kekuatan atau amplitudo sinyal saat melewati medium transmisi seperti kabel atau
gelombang raDIO
Percobaan ini saya menggunakan spectrum analyzer, dan osiloskop untuk mengetahui
pelemahansebuah kabel coaxial dengan panjang 1 meter yang digunakan sebagai media
transmisi. Sayamengambil salah satu contoh percobaan kabel coaxial, kemudian saya
berikan sinyal Frekuensi 1MHz dengan amplitude diatur sebesar -7. Daya yang
dihsilkan sebesar -51,9 dBm. Amplitudediatur sebesar -7 pada frekuensi 5MHz. Daya
yang dihsilkan sebesar -39,3dBm. Amplitude diatur sebesar +13. Daya Setiap
pertambahan frekuensi, daya yang dihasilkan semakin berkurang. Frekuensi diubah dari
10MHz menghasilkan daya sebesar -34,3 dBm . Pada frekuensi 15MHzmenghasilkan
daya sebesar -31.0dBm. Didapatkan hasil daya semakinberkurang dari -31.0 dBm
menjadi -29,9dBm saat frekuensi dinaikkan dari 15MHz sampai20MHz. Saat frekuensi
rendah maka daya yang diserap oleh kabel menjadi sedikit sehinggapelemahan sinyal
bernilai rendah. Sebaliknya saat frekuensi tinggi daya yang diserap oleh kabelmenjadi
banyak sehingga pelemahan sinyal bernilai tinggi. Bahwa besarnya daya tergantung
darifrekuensi dan amplitude yang diberikan dan apabila daya tinggi maka pelemahan
sinyal pada kabelrendah.Semakin besar frekuensi yang digunakan maka semakin besar
pula nilai attenuasinya

KESIMPULAN

Kesimpulan dari laporan praktikum ini kami dapat mengerjakan dengan baik Tingkat
Attenuasi: Menentukan tingkat attenuasi saluran transmisi pada berbagai frekuensi atau
panjang gelombang. Dapat menyimpulkan apakah attenuasi tersebut berada dalam batas
yang dapat diterima atau apakah ada kebutuhan untuk perbaikan atau perubahan dalam
desain atau material saluran.
Penyebab Attenuasi: Mengidentifikasi penyebab utama attenuasi. Apakah itu
disebabkan oleh resistansi kabel, redaman, interferensi, atau faktor lainnya. Mengetahui
penyebab dapat membantu dalam merancang solusi yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai