II.
TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui karakteristik Directional Coupler
Mengetahui pengunaan directional coupler
Memgetahui paremeter-parameter yang dapat diukur oleh directional coupler
TEORI PENDAHULUAN
Directional coupler memegang peranan penting dalam rangkaian microwave pasif.
Device ini diimplementasikan dalam banyak cara untuk mendapatkan sejumlah
kemampuan dengan batasan-batasannya. Salah satu fungsinya adalah sebagai pembagi
daya atau penggabung daya. Secara umum, directional coupler dapat didefinisikan
sebagai rangkaian multi port (biasanya terdiri dari 4 port) yang idealnya bersifat matched,
lossless dan timbal balik, yang memiliki suatu port yang terisolasi berdasarkan letak port
sinyal inputnya. Bila digambarkan, rangkaiannya akan terlihat seperti gambar 2.1 di
bawah ini, yang terdiri dari 2 garis lurus sebagai jalur transmisi dengan sebuah garis
menyilang sebagai coupling diantara 2 garis itu.
Return Loss atau Reflection Loss menunjukkan suatu nilai kesesuaian dari
impedansi input. Jika input match nya baik maka koefisien refleksi input akan rendah dan
berarti hanya sedikit daya masuk yang dipantulkan kembali. Dengan demikian nilai return
loss akan tinggi.
Insertion Loss menunjukkan suatu jumlah daya yang memasuki coupler namun
gagal melewati direct portnya. Bila sebagian besar daya mengalami coupled, maka
dikatakan adanya daya yang hilang pada direct portnya.
Koefisien Coupling menunjukkan suatu jumlah daya yang dikopel dari direct port
nya dan ini menentukan jenis couplernya. Sebuah 3 dB coupler merupakan coupler yang
memiliki daya yang dikopel sebesar setengah dari daya yang diberikan. Daya tersebut
dibagi dua antara coupled port dan direct port.
Isolation menunjukkan seberapa besar kemampuan coupler mampu mempertahankan
daya sehingga tidak keluar melalui isolated port. Untuk sebuah coupler yang ideal,
isolationnya akan sama dengan tak hingga.
Terminasi 50
(dummy load)
mensimulasikan beban listrik, biasanya untuk tujuan pengujian. Di radio perangkat ini
juga dikenal sebagai antena boneka atau terminasi frekuensi radio. Ini adalah perangkat
yang digunakan di tempat antena untuk membantu dalam pengujian pemancar
radio. Terminasi atau dummy load digunakan untuk
1. Coupling Factor
Faktor kopling merupakan parameter utama dari sebuag directional coupler.
Coupling Factor(dB) = 10 log
P3
P4
2. Insertion Loss
Kehilangan sisipan (insertion loss) dalam bidang telekomunikasi terutama yang
berkaitan dengan gelombang radio adalah hilangnya daya atau kekuatan
isyarat/sinyal semasa gelombang merambat sepanjang saluran transmisi atau
kabel dan biasanya dinyatakan dalam dB. Kehilangan sisipan dapat juga
dinyatakan sebagai perbandingan daya masukan/yang dikirim PT, terhadap daya
keluaran/yang diterima PR, seperti yang diberikan persamaan berikut:
3. Directivity
Adalah kemampuan coupler membedakan mana gelombang datang dan mana
gelombang pantul. Semakin besar directivity semakin bagus, karena memperkecil
mis-match impedance.
P4
SETUP PENGUKURAN
oscilloscope
RF detector
Sweep
oscillator
Directional
coupler
DUT
1 buah Oscilloscope
1 buah RF Detector
V.
GND Terminator
Attenuator
Kabel BNC
LANGKAH PERGUKURAN
5.1
Frekuensi Atas
Frekuensi Bawah
Mark
Bandwidth
5.2
5.3
5.4
Tampilkan mode X-Y pada oscilloscope agar kita dapat menghitung keluaran dari
oscillator .
- Posisi GND
- Ubah ke posisi DC untuk menghitung tegangan
5.5 Sambungkan coupler, lalu cek apakah coupler bekerja dengan baik atau tidak, dengan
cara sebagai mengukur Insertion loss, Coupling Factor, dan Vref.
VI.
Sweep
oscillator
RF detector
Directional
coupler
F1 = 1 Ghz ; f2 = 2 Ghz
Vs = 400 mV
Vo = 400 mV
400
Insertion Loss (L) = -20 log 400 = 0 dB
oscilloscope
RF detector
Sweep
oscillator
Directional
coupler
ZL = Zo
Einc = 10 mV
Vs = 400 mV
400
CF = 20 log 10 = 32 dB
oscilloscope
RF detector
Sweep
oscillator
Directional
coupler
Gambar 6.1.3 Pengukuran V refleksi dan beban dalam keadaan short circuit
Vref = 30 mV (short)
Vref saat terminasi = 0
Vref pada multimeter = 0.14 mV
Frekuensi (GHz) Einc (mV)
1
22
1.1
24
1.2
25
1.3
26
1.4
27
1.5
28
1.6
27
1.7
27
1.8
25
1.9
24
2
23
Einc (mV)
30
25
20
15
Einc (mV)
10
5
0
0
VII.
10
12
KESIMPULAN
Directional coupler memiliki kemampuan membedakan sinyal datang dan sinyal pantul
yang di wakilkan dengan parameter directivity. Sehingga fungsi utama dari directional
coupler adalah dapat mengukur return loss yang disebabkan miss macth beban dan beban
pada saluran.
Oleh:
Kelompok I/Kelas 3A
1. Aghitsna Nur Chintya/111331001
2. Aisyah Chindrakasih A.R/111331002
3. Aurios/111331005
4. Cucu Alex Zaenudin/11133106
5. Indah Elsa Fahyani/111331010
6. Nurul Mulya Rahayu/111331016
Tanggal Laporan : 22/10/2013