Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NPM 177002052
Kelas :B
menjadi sinyal listrik, ada berbagai macam sinyal listrik yang digunakan, yaitu
adalah peralatan yang merubah nilai yang diterima dari bagian sensing (sensor)
rupa sehingga sinyal tersebut dapat diproses oleh elemen pemroses sinyal.
2. Sebagai contoh, untuk membuat sebuah LPF dengan Komponen Resistor dan
Kapasitor, kita memerlukan kapasitor keramik dengan nilai 10nF dan Resistor
yang bernilai 1KΩ kemudian kita rangkai seperti pada rangkaian diatas
f = 1/2πRC
Dimana :
π = 3.14
(F)
Diketahui
π = 3.14
f=?
Penyelesaian
f = 1/2πRC
f = 1/2 (3.14)(1000)(0.000000001)
Dengan perhitungan ini, berarti semua frekuensi diatas 15,9kHz akan dihambat
atau diblokir, semakin tinggi frekuensi dari 15,9kHz semakin besar pula
menyaring sinyal listrik yang berfrekuensi tinggi dan hanya meloloskan sinyal
listrik frekuensi rendah. Contoh sinyal yang disaring oleh LPF yaitu sinyal
perubahan tegangan dan audio. Sebuah penyaring lewat rendah atau penyaring
tapis bawah ini dikatakan ideal, apabila tidak meloloskan sinyal yang frekuensinya
melebihi frekuensi cut off, sekecil apapun nilainya. Pada prakteknya, sinyal listrik
yang frekuensinya lebih tinggi dibandingkan nilai cut off, akan dibuat lemah. Hal
ini menyebabkan terbentuknya suatu pita transisi atau transition band. Pita transisi
tersebut memiliki satuan berupa dB/dekade atau dB/oktaf. Nilai dari orde filter
berdampak langsung terhadap kemiringan pita transisi. Apabila nilai orde filter
semakin besar, kemiringan pada transition band pun nilainya akan bertambah dan
B. HPF RC : Prinsip kerja dari filter high pass atau filter lolos atas adalah dengan
yang lebih mudah melewatkan sinyal dengan frekuensi yang rendah. Prinsip kerja
rangkaian filter lolos atas atau high pass filter (HPF) dengan RC dapat diuraikan
sebagai berikut, apabila rangkaian filter high pass ini diberikan sinyal input dengan
frekuensi diatas frekuensi cut-off (ωc) maka sinyal tersebut akan di lewatkan ke
output rangkaian melalui komponen C. Kemudian pada saat sinyal input yang
diberikan ke rangkaian filter lolos atas atau high pass filter memiliki frekuensi di
bawah frekuensi cut-off (ωc) maka sinyal input tersebut akan dilemahkan dengan
beda fasa sebesar 180o. Pada rangkaian penguat yang ideal memiliki syarat bahwa
masukan dari penguat tersebut adalah masukan non-inverting dari Op Amp. Tidak
seperti penguat inverting, sinyal keluaran penguat jenis ini sefasa dengan sinyal
penguat adalah tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak
terhingga.
5. Terdapat banyak sekali penggunaan dari penguat operasional dalam berbagai jenis
sirkuit listrik. Di bawah ini ada beberapa penggunaan umum dari penguat operasional
Inverting amplifier ini, input dengan outputnya berlawanan polaritas. Jadi ada tanda
minus pada rumus penguatannya. Penguatan inverting amplifier adalah bisa lebih kecil
nilai besaran dari 1, misalnya -0.2 , -0.5 , -0.7 , dst dan selalu negatif.
Input dimasukkan pada input non inverting sehingga polaritas output akan sama
dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya
gain) penguat operasional yang sangat besar. Ada jenis penguat operasional khusus
yang memang difungsikan semata-mata untuk penggunaan ini dan agak berbeda dari
menunjukkan tegangan mana yang lebih tinggi. di mana Vs adalah tegangan catu
D. Buffer Rangkaian buffer adalah rangkaian yang inputnya sama dengan hasil
E. Adder / Penjumlah
F. Subtractor / Pengurang.
rangkaian pengurang
G. Differensiator
Pada dasarnya diferensiator dapat juga dibangun dari integrator dengan cara
induktor yang mahal dan bentuknya yang besar. Diferensiator dapat juga
dilihat sebagai tapis pelewat-rendah dan dapat digunakan sebagai tapis aktif.
Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai tapis pelewat-tinggi dan dapat
tegangan DC sebagai representasi analog dari besaran fisik. Arus dalam rangkaian
seri benar-benar sama di semua titik di rangkaian itu terlepas dari resistansi
bervariasi dari ujung ke ujung karena resistansi kawat, membuat pensinyalan arus
dihasilkan langsung dari perangkat transduser, sedangkan sinyal arus yang akurat
tidak. Op-amp dapat digunakan untuk "mengubah" sinyal tegangan menjadi sinyal
arus dengan cukup mudah. Dalam mode ini, op-amp akan mengeluarkan tegangan
berapapun yang diperlukan untuk menjaga arus melalui rangkaian pensinyalan pada
7. Dalam dunia Pemrosesan Sinyal Digital, ada suatu proses untuk mendapatkan data
digital melalui proses pencuplikan, artinya sinyal analog dicuplik (diambil) secara
diskrit dengan periode Ts atau frekuensi cuplik Fs. Nah agar tidak terjadi kesalahan
(yang kemudian diberi nama aliasing), pak Nyquist memberikan aturan bahwa
frekuensi cuplik minimal harus 2 (dua) kali lipat frekuensi maksimum yang dikandung
sinyal yang bersangkutan. Untuk memahami hal tersebut, mari kita persiapkan dulu
sinyal sinusoidal dengan frekuensi 2 Hz. Kita gunakan frekuensi cuplik 1000 Hz atau
Converter, apabila tegangan masukkan yang akan dikonversi belum sama dengan
tegangan keluaran dari D/A converter maka keluaran comparator =“1”(A>B) sehingga
clock dapat memberikan masukkan counter dan hitungan counter naik. Bila diperoleh
masukan A = B maka output comparator 0, dan clock berhenti, dan inilah nilai digit-
tersimpan pada memori processor. Ini berarti filter digital dapat dengan mudah
berubah tanpa mempengaruhi sirkuitnya ( hardware). Sebuah filter analog hanya bisa
aktif) adalah sebagai subjek drift dan tergantung pada suhu. Filter digital tidak
mengalami masalah ini, dan begitu juga sangat stabil terhadap kedua waktu dan suhu.
d. Tidak seperti sinyal analog, filter digital dapat menangani sinyal frekuensi
rendah secara akurat. Saat kecepatan teknologi DSP terus meningkat, filter digital
yang diterapkan untuk sinyal frekuensi tinggi dalam domain RF (frekuensi radio),
e. Filter digital sangat jauh lebih fleksibel dalam kemampuan mereka untuk
kerja yang lebar dengan mengatur frekuensi pencuplikan. Bisa bekerja pada VLF.
f. Prosesor DSP cepat dapat menangani kombinasi yang kompleks dari filter
secara paralel atau cascade (seri), membuat persyaratan hardware yang relatif
programmable processor.
a. Keterbatasan kecepatan
10. Salah satu sifat yang paling penting dari filter FIR adalah kemampuan untuk
Penundaan fase atau penundaan grup dari filter memberikan ukuran yang berguna
10. A : Implementasi Filter Digital FIR (Finite Impulse Response) Pada Field
digital antara lain adalah mempunyai kemampuan untuk menangani beban komputasi
yang berat karena FPGA bekerja secara paralel. Hasil pengujianFilter FIRyang telah
diimplementasikan pada FPGA menunjukkan ketika filter digital FIR diberi masukan
sinyal sinusoida 20-22.000 Hz, maka sinyal dibawah 20.000 Hz tetap diloloskan,
sedangkan sinyal diatasnya akan teredam. Hal ini menunjukkankinerja dari filter FIR,
window, filter akan meloloskan sinyal yang frekuensi nya lebih rendah dari frekuensi
B.Aplikasi Filter Finite Impulse Response (FIR) Untuk Menghilangkan Noise Pada
digunakan oleh manusia. Suara yang dikeluarkan harus sampai ke tujuan dengan jelas
dan dapat dimengerti, hanya saja lingkungan suara tidak selalu mendukung dalam
menghilangkan informasi suara yang dibawa. Hal ini tentu saja mengakibatkan
kualitas suara yang diterima menjadi kurang bagus, sehingga diperlukan pengolahan
suara yang sangat rentan dengan noiseadalah pengenalan suara rekaman kalimat
suara yang keluarkan, sehingga suara yang diterima menjadi kurang bagus. Salah satu
adalah keluaran sinyal suara yang bersih dari noise. Besarnya noiseyang telah
dihilangkan bisa dilihat melalui nilai Signal to Noise Ratio(SNR) dan pendekatan