Anda di halaman 1dari 2

Sifat sifat zat warna basa

1. Kelarutan zat warna tergantung pH


Bila larutan zat warna basa ditambahkan alkali maka akan terbentuk zat warna basa yang tidak
bewarna tetapi dengan penambahan suatu asam maka terbentuk lagi garamnya yang berwarana
oleh krena itu kelarutan zat warna basa yang tidak berwarna tetapi dengan penambahan suatu
asam maka terbentuk lagi garamnya yang berwarna . oleh karena itu kelarutan zat warna basa
sangat tergantung pH
2. Tidak tahan reduktor
Beberapa senyawa reduktor akan mengubah zat warna basa menjadi basa yang tidak berwarna .
proses reduksi pada zat warna mempunyai ikatan azo yang akan membongkar ikatan azonya
sehinga mungkin kembali bentuk semula dengan prose oksidasi
3. Mempunyai kecerahan dan intensitas warna yang tinggi
Sifat utama zat warna basa adalah mempunyai kecerahan dan intensitas warna yang tinggi ,
tetapi pada umumnya zat warna basa akan mengurai pada pendidihan lama yang
mengakibatkan penurunan intensitas warna

Penggolongan zat warna basa

1) Zat warna basa golongan 1 ,yaitu zatwarna basa yang merupakan turunan trifenil metana ,
misalnya malachite green
2) Zat warna basa golongan 2 , yaitu zat warna basa yang merupaka turunan tiazina misalnya
metylenen blue
3) Zat warna basa golongan 3 ,yaitu zat warna basa yang merupakan turunan oksazina , misalnya
meldola blue
4) Zat warna basa golongan 4 yaitu , zat warna basa yang merupakan turunan azina misalnya
mauvine
5) Zat warna golongan 5 yaitu , zat warna yang merupakan turunan xantena , misalnya rhodamine
B
6) Zat warna golongan 6 ,yaitu zat warna basa yang mengandung gugus azo misalnya Bismarck
brown

Zat pembantu

Zat pembantu adalah zat tambahan selain zat warna yang digunakan pada proses pencelupan agar
menghasilkan celupan yang rata dan sesuai target warna yang diinginkan . zat pembantu meliputi zat
pengatur pH , pengontrol sifat disperse zat warna basa dalam larutan menghambat laju
pencelupan(retarder) serta pengontrol kesadahan dan ion logam larutan celup

Zat pengatur pH

Pencelupan akrilat dengan zat warna basa umumnya berlangsung dalam suasana pH 4 – 5 kondisi pH ini
dimaksudkan agar zat warna basa larut dalam larutan celup untuk mendapatkan pH larutan celup
tersebut perlu ditambahkan CH3COOH 30% . agar pH larutan celup stabil dapat digunakan buffer pH
seperti campuran asam asetat atau sodium asetat
Mekanisme pencelupan

Jumlah zat warna basa yang dapat diikat oleg serat dibatasi oleh banyaknya gugus aniionic didalam serat
sebelum zat warna menempati berikatan secara ionic dengan serat maka zat warna harus berpenetrasi
kedalam serat . struktur serat yang rapat adanya ikatan antara rantai rantai akrilat sangat kuat , maka
diperlukan kenaikan suhu agar terjadi gerakan kinetic dari rantai rantai polimer yang cukup besar untuk
mengatasi kekuatan ikatan tersebut sehingga terbentuk pori pori serat yang cukup besar untuk dimasuki
zat warna . pembentukan pori pori serat berlangsung pada suhu transisi gelas (Tg) yaitu sekitar suhu 800
pada suhu ini laju penyerapan zat warna langsung meningkat pesat sehingga berpotensi menimbulkan
belang . zat warna masuk kedalam serat dan membentuk ikatan elektrovalen dengan ruang ruang anion
pada rantai polimer . karena ikatan yang terjadi antara serat zatwarna adalah ikatan ionic maka migrasi
zat warna dalam serat agak sukar , terutama ketika melakukan pencelupan warna muda relative akan
lebih sukar rata disbanding pencelupan warna tua, dimana pada pencelupan warna tua masalah
sukarnya migrasi zat warna akan agak tertutup oleh adanya penurunan laju penyerapan zat warna .

Mekanisme pencelupan serat akrilat dengan zat warna basa adalah reaksi pertukaran ion antara kation
zat warna denganruang ruang anion pada serat reaksi sebagai berikut :

FSO3-H++ Ds+ --- FSO3Ds+ + H+

Anda mungkin juga menyukai