Anda di halaman 1dari 12

MODUL 1 DIODA: KARAKTERISTIK DAN APLIKASI

Kevin Arisaputra (13218033)


Asisten: Mikael Wahyu (13216014)
Tanggal Percobaan: 11/02/2020 EL2205-
Praktikum Elektronika
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak clipper dan clamper.


Pada praktikum modul ini, dilakukan berbagai percobaan
mengenai dioda dan rangkaian penyearah. Rangkaian
penyearah digunakan untuk mengubah sinyal AC menjadi
sinyal DC. Rangkaian-rangkaian yang digunakan pada
praktikum ini yaitu: rangkaian penyearah gelombang setengah,
rangkaian penyearah gelombang penuh 2 dioda, rangkaian
penyearah gelombang penuh bridge, rangkaian clipper, dan
rangkaian clamper. Pada praktikum ini juga dilakukan
percobaan untuk memahami karakteristik dioda dari
beberapa dioda yang berbeda-beda, yaitu: Dioda Silikon,
Dioda Germanium, dan Dioda Zener. Hasil praktikum ini
secara umum memberikan pemahaman kepada praktikan
tentang karakteristik masing-masing dioda yang berbeda-beda
serta mengetahui aplikasi dari dioda itu sendiri yaitu dapat
digunakan sebagai penyearah, clipper, dan clamper.
Praktikum ini juga memberikan pemahaman bahwa untuk
rangkaian penyearah yang berbeda, dapat menghasilkan
output yang berbeda pula. Pengaruh itu disebabkan oleh jenis
rangkaian penyearah gelombang setengah atau gelombang
penuh serta pengaruh dari besarnya nilai resistansi dan nilai
kapasitansi rangkaian.
Kata kunci: karakteristik dioda, rangkaian penyearah
gelombang setengah, rangkaian penyearah
gelombang penuh, rangkaian clipper, dan rangkaian
clamper.

1. PENDAHULUAN
Dioda merupakan salah satu komponen
elektronik yang sangat banyak diaplikasikan pada
berbagai rangkaian elektronik. Fungsi dioda yang
sangat penting adalah dapat digunakan untuk
merangkai rangkaian penyearah untuk mengubah
sinyal AC menjadi sinyal DC. Dioda juga dapat
digunakan sebagai lampu LED karena
menggunakan energi yang lebih sedikit
dibandingkan dengan jenis lampu yang lain.
Dibalik fungsinya yang sangat banyak, dioda
memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang
perlu dipelajari untuk dapat membuat suatu
rangkaian yang bermanfaat.
Tujuan dari praktikum modul ini antara lain:
memahami karakteristik dioda biasa dan dioda
zener; memahami penggunaan dioda dalam
rangkaian penyearah; mempelajari pengaruh
filter sederhana pada suatu sumber DC; dan
memahami penggunaan dioda untuk rangkaian
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
2. STUDI PUSTAKA

2.1 DIODA

Gambar 2-1 Dioda [1]

Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika


Aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi
untuk menghantarkan arus listrik ke satu
arah tetapi menghambat arus listrik dari
arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda
sering dipergunakan sebagai penyearah
dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada
umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal)
yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki
prinsip kerja yang berdasarkan teknologi
pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat
mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda)
menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak
dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya
[1].

2.2 RANGKAIAN PENYEARAH


Dalam percobaan ini akan diamati 3 jenis
penyearah gelombang sinyal, yaitu:
 Penyearah gelombang setengah.
 Penyearah gelombang penuh (dengan trafo
center tapped).
 Penyearah gelombang penuh tipe jembatan.
Dengan menggunakan rangkaian pada kit
praktikum yang tersedia, amati dan pahami:
 Perbedaan penyearah gelombang
setengah dan gelombang penuh.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


 Pengaruh tegangan cut-in dan bentuk
karakteristik dioda pada output.
 Beban yang ditanggung trafo untuk masing-
masing jenis penyearah.
Penggunaan dioda yang paling dasar adalah
sebagai penyearah arus bolak-balik jala-jala
menjadi arus searah pada suatu sumber tegangan
DC, seperti catu daya. Suatu analisa pendekatan
untuk suatu penyearah dengan filter C dapat
dilihat pada buku teks kuliah bagian 4.5.4.
Tegangan pada rangkaian penyearah gelombang Gambar 2-3 Output Rangkaian Penyearah
penuh diperoleh sebesar Gelombang Penuh [3]
1
𝑉𝑜 = 𝑉𝑝 − 𝑉𝑟 2.3 RANGKAIAN CLIPPER
2
dimana Vp adalah magnituda tegangan puncak Rangkaian clipper adalah rangkaian yang
sinyal AC yang disearahkan dan tegangan ripple Vr digunakan untuk membatasi tegangan agar tidak
sebesar melebihi dari suatu nilai tegangan tertentu.
Rangkaian ini dapat dibuat dari dioda dan sumber
𝑉𝑝
𝑉𝑟 = tegangan DC yang ditunjukkan oleh gambar
2𝑓. 𝐶. 𝑅 berikut [2].
dengan f frekuensi sinyal AC jala-jala yang
digunakan, C kapasitansi filter dan R beban
pada rangkaian penyearah dan filter.
Untuk catu daya tegangan ideal (DC murni),
tegangan ripple harus bernilai nol. Keadaan ini
dapat diperoleh bila (i) nilai resistansi R beban
adalah tak hingga dan (ii) nilai kapasitansi C
sangat besar (tak hingga). Nilai resistansi
resistansi beban tak hingga berarti rangkaian Gambar 2-4 Rangkaian Clipper dengan Dioda [2]
tanpa beban (beban terbuka). Dengan demikian
untuk keadaan praktis hal yang dapat digunakan Rangkaian alternatif dapat juga dibuat dengan
adalah dengan menggunakan kapasitansi C yang menggunakan dioda zener seperti yang
besar. Nilai kapasitansi C yang besar akan ditunjukkan oleh gambar berikut ini [2].
memberikan tegangan ripple yang kecil. Dalam
percobaan ini akan dilakukan pengamatan
pengaruh nilai kapasitansi dan resistansi beban
terhadap tegangan ripple [2].

Gambar 2-5 Rangkaian Clipper dengan Dioda Zener [2]

2.4 RANGKAIAN CLAMPER


Rangkaian Clamper adalah rangkaian yang
digunakan untuk memberikan offset tegangan DC,
dengan demikian, tegangan yang dihasilkan
Gambar 2-2 Output Rangkaian Penyearah adalah tegangan input ditambahkan dengan
Gelombang Setengah [3] tegangan DC. Rangkaian ini ditunjukkan oleh
berikut ini [2].

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


3.2.2 PENYEARAH DAN FILTER

Susun rangkaian seperti yang tertera pada modul.

Amati dan catat sinyal output, besarnya Vr, dan


frekuensi arus menggunakan osiloskop.

Dengan multimeter, ukur Vo pada rangkaian. Lalu


hubungkan resistor variabel secara paralel dan kembali ukur Vo.
Gambar 2-6 Rangkaian Clamper [2]

3. METODOLOGI Ubah-ubah resistor variabel hingga terukur Vo


sebesar 1/2 dari Vo tanpa resistor variabel. Catat Rvar tersebut sebagai resistansi o
3.1 ALAT DAN BAHAN
Alat-alat dan komponen yang digunakan pada
praktikum ini: Ulangi langkah 2, 3, dan 4 untuk nilai R dan C yang
1. Kit Praktikum Karakteristik Dioda & berbeda-beda dengan total 4 kombinasi.
Rangkaian Penyearah (1 buah)
2. Power Supply DC (2 buah)
Ulangi semua langkah di atas untuk rangkaian penyearah yang berbeda sesuai dengan yang a
3. Generator Sinyal (1 buah)
4. Osiloskop (1 buah) Gambar 3-2 Penyearah dan Filter
5. Multimeter (1 buah)
3.2.3 RANGKAIAN CLIPPER
6. Dioda 1N4001 / 1N4002 (3 buah)
7. Dioda Zener 5V1 (2 buah) Susun rangkaian seperti yang tertera pada modul.
8. Resistor Variabel (1 buah)
9. Resistor 150 kΩ (1 buah)
Amati sinyal outputnya menggunakan osiloskop lalu
10. Kapasitor 10 µF (1 buah)
gambar pada BCL.
11. Breadboard (1 buah)
12. Kabel Banana-BNC (2 buah) Ulangi langkah-langkah di atas untuk rangkaian
13. Kabel BNC-BNC (1 buah) clipper 2.

3.2 CARA KERJA Gambar 3-3 Rangkaian Clipper

3.2.1 KARAKTERISTIK DIODA 3.2.4 RANGKAIAN CLAMPER

Susun rangkaian seperti yang tertera pada modul. Susun rangkaian seperti yang tertera pada modul.

Dengan osiloskop, ukur tegangan input (Vi) pada Ch.


Amati sinyal outputnya menggunakan osiloskop lalu
1 dan tegangan resistor (VR) pada Ch. 2 menggunakan mode X-Y.
gambar pada BCL.

Tekan tombol invert untuk Ch. 2, lalu amati dan Gambar 3-4 Rangkaian Clamper
catat grafik yang terlihat.

Gambar 3-1 Karakteristik Dioda

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


4. HASIL DAN ANALISIS Analisis:

4.1 KARAKTERISTIK DIODA Pada percobaan pengamatan karakteristik dioda,


didapatkan data seperti yang dapat dilihat pada
Pengesetan alat: Tabel 4-1 dan Gambar 4-1. Hasil tersebut
Generator sinyal = 21 Vpp (sinus), 300 didapatkan menggunakan osiloskop pada mode X-
Y. Sumber yang digunakan adalah sinus 21 Vpp
Hz Osiloskop mode X-Y dari yang seharusnya 24 Vpp seperti yang tertera
Hasil: pada modul, hal tersebut dikarenakan generator
sudah mencapai batas maksimumnya yaitu 21
Tabel 4-1 Data pengamatan karakteristik dioda Vpp. Tegangan yang diukur juga tidak mengikuti
petunjuk modul, melainkan tegangan yang diukur
Jenis Tegangan Cut-in Tegangan Breakdown adalah tegangan input (Vi) dan tegangan pada
Dioda (V) (V) resistor (VR). Hasil grafik pada Gambar 4-1 dapat
dirangkum tegangan cut-in dan tegangan
Silikon 0,8 -
breakdown-nya ke dalam Tabel 4-1.
Germanium 0,5 -
Tegangan breakdown untuk dioda Silikon dan
Zener 0,6 -5,2 Germanium pada tabel tidak ada, hal ini bukan
berarti kedua dioda tersebut tidak memiliki
tegangan breakdown melainkan tegangan breakdown
kedua dioda tersebut bernilai sangat kecil
melampaui tegangan dari generator sinyal. Jadi
dapat disimpulkan tegangan breakdown untuk
dioda Silikon dan Germanium bernilai lebih kecil
dari -10,5 V. Tegangan -10,5 V tersebut
merupakan Vmin yang dapat dicapai oleh
generator sinyal yang digunakan oleh praktikan.
Untuk dioda Zener tidak bermasalah karena
didapatkan tegangan breakdown-nya bernilai -5,2
V, nilai tersebut masih lebih besar dari Vmin
generator sinyal sehingga grafiknya masih dapat
teramati pada osiloskop.

4.2 PENYEARAH DAN FILTER


Pengesetan alat:
Sumber = 15 V trafo CT
Variasi R dan C
Hasil:

Tabel 4-2 Data pengukuran penyearah dan filter

Gambar 4-1 Grafik Karakteristik Dioda Silikon,


Germanium, dan Zener
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5
Rangkaian yang Resistansi Kapasitansi Tegangan
Diamati (Ω) (F) DC (V)

180 1000 µ 17,2


Penyearah
gelombang 180 2200 µ 17
setengah
1k 2200 µ 20,8

180 1000 µ 19
Penyearah
gelombang penuh 180 2200 µ 19
2 dioda
1k 2200 µ 21,2

Penyearah
gelombang penuh 180 2200 µ 18
jembatan dioda

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6


Lanjutan

Tegangan Tegangan Frekuensi Frekuensi


Ripple Ripple Tegangan Arus
Penghitungan Pengamatan Ripple Dioda
(mV) (mV) (Hz) (Hz)

824,91 774,16 50,51 50,51

382,61 500 49,5 49,5

67,78 224 50,29 50,29

408,49 540 102 102

186,96 216 101,3 101,3


Gambar 4-4 Sinyal Output Penyearah Gelombang Penuh
Jembatan Dioda (4 Dioda)
31,62 72 107,6 107,6
Analisis:
189,39 280 100 100
Pada percobaan rangkaian penyearah dan filter,
Lanjutan didapatkan beberapa data seperti yang dapat
dilihat pada Tabel 4-2, Gambar 4-2, Gambar 4-3,
Arus Maksimum (mA) Resistansi Output (Ω) dan Gambar 4-4. Data pada Tabel 4-2 didapatkan
dari hasil pengamatan, pengukuran, dan
95,55 40 penghitungan dari grafik pada Gambar 4-2,
Gambar 4-3, dan Gambar 4-4 menggunakan
94,9 38 osiloskop. Untuk resistansi output, didapatkan
dengan cara memasangkan resistor variabel
20,8 51 secara paralel pada rangkaian, lalu resistor
variabel tersebut diubah-ubah nilainya hingga
105,5 23
mencapai titik ketika Vo menjadi setengah dari Vo
105,5 23 ketika tidak terpasang resistor variabel. Untuk
tegangan ripple penghitungan, digunakan rumus
21,2 26
yang ada pada 2.2 yaitu sebagai berikut.
𝑉𝑝
100 22 𝑉𝑟 =
2𝑓. 𝐶. 𝑅
Dapat diamati pada tabel, nilai Vr penghitungan
dengan Vr pengamatan berbeda dengan distribusi
yang cukup acak. Namun dapat diperhatikan
polanya, untuk Vr yang semakin kecil, maka
perbedaan antara penghitungan dengan
pengamatan akan semakin signifikan. Hal ini
dapat disebabkan oleh noise yang cukup besar
pada saat pengukuran, sehingga masuk akal jika
Gambar 4-2 Sinyal Output Penyearah Gelombang
Vr penghitungan kecil, maka Vr pengamatan akan
Setengah berbeda cukup jauh karena ripple tersebut
terakumulasi bersama dengan noise yang ada. Noise
yang cukup besar tersebut dapat dibuktikan
keberadaanya pada saat melihat hasil pengukuran
dengan osiloskop, layar osiloskop masih dapat
menangkap noise yang terjadi ketika mengukur Vr
yang menyebabkan ripple yang lebih tidak
beraturan dibandingkan ketika mengukur Vr yang
lebih besar.
Dari data pada Tabel 4-2 juga dapat dihitung
perkiraan Vo DC yang akan terjadi dengan
persamaan sebagai berikut.
Gambar 4-3 Sinyal Output Penyearah Gelombang Penuh 2
Dioda 1
𝑉𝑜 = 𝑉𝑝 − 𝑉𝑟
2
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7
Vp pada persamaan tersebut adalah Vmax 4.3 RANGKAIAN CLIPPER
sumber, pada kasus ini yaitu 𝑉𝑝 = 15. √2 ≈ 21,21 𝑉.
Misal ambil contoh pada kombinasi 1, maka Pengesetan alat:
didapatkan
1
𝑉𝑜 = 𝑉𝑝 − 1 𝑉𝑟 = 21,21 − × 0,77416 = 20,82 𝑉 . Sumber = 15 V trafo CT
2
2
Hasil tersebut tidak berbeda drastis jika 2 Power supply DC = 5 V
dibandingkan dengan tegangan DC yang
Hasil:
didapatkan dari hasil pengukuran, yaitu 17,2 V.
Perbedaan-perbedaan yang terjadi pada Vo dan
Vr kemungkinan besar diakibatkan oleh
kesalahan praktikan dalam melakukan
pengukuran dan penghitungan yang tidak
disengaja, dapat juga disebabkan oleh nilai C dan
R yang tidak sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya.
Dari data percobaan dapat diamati bahwa untuk
rangkaian penyearah gelombang penuh, akan
didapatkan frekuensi 2 kali lipat lebih besar jika
dibandingkan dengan frekuensi pada rangkaian
penyearah gelombang setengah. Jika kita kembali
melihat Gambar 2-2 dan Gambar 2-3, maka akan
jelas terlihat perbedaan terbesar dari rangkaian
penyearah gelombang setengah dengan
penyearah gelombang penuh. Penyearah
gelombang setengah akan menghilangkan
(menjadi 0) tegangan input yang bernilai negatif,
sedangkan penyearah gelombang penuh akan
mengubah tegangan bernilai negatif tersebut
menjadi bernilai positif. Hal ini menyebabkan
frekuensi output dari penyearah gelombang Gambar 4-5 Sinyal Output Rangkaian Clipper
penuh akan menjadi 2 kali lipat dari frekuensi
Analisis:
sinyal inputnya, sedangkan penyearah gelombang
setengah akan memiliki frekuensi sinyal output Pada percobaan rangkaian clipper, dilakukan
yang sama dengan frekuensi sinyal inputnya. percobaan untuk mengamati sinyal output dari 2
macam rangkaian clipper yang berbeda. Rangkaian
Dari data hasil percobaan masih dapat diamati 1
hal yang cukup menarik, yaitu ketika nilai R dan C clipper 1 menggunakan dioda biasa, sedangkan
semakin besar, maka nilai Vr akan menurun. rangkaian clipper 2 menggunakan dioda Zener.
Dengan kata lain RC berbanding terbalik dengan Dari percobaan tersebut, didapatkan hasil sinyal
Vr. Jika diingat kembali, besar RC merupakan output yang dapat dilihat pada Gambar 4-5. Pada
konstanta untuk gejala transien pada kapasitor. Hal gambar tersebut dapat diamati hasil output yang
ini menunjukkan bahwa ketika kapasitor yang sedikit berbeda dari kedua rangkaian. Dapat
digunakan terisi semakin lama, maka ripple yang diamati bahwa output dari rangkaian clipper
terjadi akan semakin kecil. Hal ini masuk akal, dengan Dioda Zener menghasilkan output yang
karena ketika suatu rangkaian RC memiliki lebih tumpul dibandingkan dengan rangkaian
konstanta waktu yang besar maka kapasitor clipper 1. Hal ini disebabkan oleh karakteristik
tersebut akan terisi dengan waktu yang lama dari kedua dioda yang berbeda. Dioda Zener
begitu pula dengan waktu pengosongan yang memiliki rangkaian pengganti berupa sumber
lama. Karena waktu pengosongan yang lama, tegangan
ketika kapasitor sudah terisi penuh, kapasitor yang diserikan dengan suatu resistor rz, sehingga
tersebut dapat dianggap seolah-seolah menjadi tegangan pada Dioda Zener akan bergantung pada
sumber tegangan DC independent. Ketika dilakukan arus yang mengalir pada dioda. Ketika sumber
pengukuran tegangan pada kapasitor, maka tegangan pada rangkaian meningkat, otomatis
seolah-olah akan didapatkan sinyal output berupa arus pada rangkaian akan meningkat juga, hal
sinyal DC yang stabil. tersebut menyebabkan tegangan pada rz
meningkat yang berakibat pada bertambahnya
tegangan output

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 8


pada rangkaian clipper 2. Sedangkan dioda
bisa pada rangkaian clipper 1 tidak memiliki
rangkaian
pengganti seperti Dioda Zener meskipun
tegangan pada dioda biasa juga
bergantung kepada arus

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 9


yang mengalir pada dioda, namun perubahan dengan hasil penghitungan, maka
tegangan tersebut tidak selinear bila
𝑉𝑜𝑚𝑎𝑥 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 21,21 × 2 + 5 = 47,42 𝑉.
dibandingkan dengan Dioda Zener pada daerah
kerja breakdown- nya. Hal ini menyebabkan sinyal
5. KESIMPULAN
input pada rangkaian clipper 1 terpotong secara
siku-siku sempurna. Pada praktikum modul ini, dilakukan berbagai
percobaan mengenai dioda dan rangkaian
Dari data hasil pengamatan juga dapat dilihat penyearah. Tujuan dari praktikum modul ini
bahwa sinyal output tidak hanya terpotong, tetapi antara lain: memahami karakteristik dioda biasa
juga mengalami offset sedikit sebesar ± 1 V. Hal ini dan dioda zener; memahami penggunaan dioda
dapat terjadi kemungkinan besar dikarenakan dalam rangkaian penyearah; mempelajari
perbedaan karakteristik dari masing-masing dioda. pengaruh filter sederhana pada suatu sumber DC;
Meskipun rangkaian tersebut menggunakan dioda dan memahami penggunaan dioda untuk
yang sama, namun tidak menutup kemungkinan
rangkaian clipper dan clamper.
kedua dioda yang sama tersebut memiliki sifat
fisis yang berbeda atau dengan kata lain tidak Kesimpulan yang didapat dari modul 1 yaitu:
identik mutlak. Hal ini didukung dengan kegagalan
 Setiap dioda memiliki karakteristiknya
yang dialami praktikan saat melakukan percobaan
masing- masing. Contohnya pada Dioda Silikon,
rangkaian clipper 2, kegagalan tersebut terjadi Dioda Germanium, dan Dioda Zener. Ketiga
beberapa kali hingga akhirnya berhasil ketika dioda tersebut memiliki tegangan cut-in dan
melakukan penggantian Dioda Zener beberapa
tegangan breakdown yang berbeda-beda.
kali. Hal ini menunjukkan, meskipun dioda-dioda
yang digunakan memiliki kode komponen yang  Rangkaian penyearah terdapat dalam berbagai
sama persis, tidak meutup kemungkinan keduanya macam model rangkaian, ada yang bersifat
memiliki sifat fisis yang berbeda satu sama lain. sebagai penyearah gelombang setengah, ada
yang bersifat sebagai penyearah gelombang
4.4 RANGKAIAN CLAMPER penuh. Setiap rangkaian memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Penyearah
Pengesetan alat:
gelombang penuh akan memiliki frekuensi
Sumber = 15 V trafo CT sinyal output 2 kali lipat dari frekuensi sinyal
input, sedangkan penyearah gelombang
Power supply DC = 5 V
setengah akan memiliki frekuensi sinyal output
Hasil: yang sama dengan frekuensi sinyal input. Pada
kedua rangkaian penyearah, nilai RC akan
sangat berpengaruh pada ripple yang
dihasilkan.
Semakin besar RC, maka ripple akan semakin
kecil atau dengan kata lain RC berbanding
terbalik dengan tegangan ripple (Vr). Sehingga
ketika RC menuju tak hingga, maka akan
didapatkan sinyal DC konstan yang ideal.
 Rangkaian clipper berfungsi untuk memotong
tegangan positif dan negatif sinyal input,
sehingga sinyal output akan menyerupai sinyal
kotak jika digunakan gelombang sinus sebagai
Gambar 4-6 Sinyal Output Rangkaian Clamper sinyal input. Rangkaian clipper memiliki
beberapa alternatif di antaranya yaitu:
Analisis: rangkaian clipper dengan 2 dioda biasa yang
Pada percobaan rangkaian clamper, didapatkan diparalel dan rangkaian clipper dengan 2 Dioda
data hasil sinyal output seperti yang terlihat pada Zener yang diseri.
Gambar 4-6. Dari gambar dapat dilihat bahwa
 Rangkaian clamper berfungsi untuk
sinyal tersebut memiliki tegangan minimum
sebesar 5,6 V. Hal ini menunjukkan bahwa memberikan offset DC kepada suatu sinyal AC.
Jika tidak diberi input sumber tegangan
rangkaian clamper bekerja dengan baik, rangkaian
ini memberikan offset sebesar 𝑉𝑖𝑚𝑎𝑥 + 𝑉𝐷𝐶 . Dengan tambahan, maka rangkaian clamper akan
𝑉𝑖𝑚𝑎𝑥 = 𝑉𝑝 ≈ 21,21 𝑉 , maka hasil pada grafik memberikan offset positif atau negatif sebesar
menunjukkan hasil yang cukup mendekati dengan Vmax sinyal input. Jika diberikan tambahan
𝑉𝑜𝑚𝑎𝑥 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 ≈ 45 𝑉 . Jika dibandingkan sumber tegangan DC, maka sinyal output akan
terkena offset lagi sebesar tambahan sumber
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB
tegangan DC tersebut.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB


DAFTAR PUSTAKA
[1] https://teknikelektronika.com/fungsi-dioda-
cara-mengukur-dioda/, Diakses pada 12
Februari 2020, 19:55 WIB.
[2] Mervin T. Hutabarat, Praktikum Elektronika
EL2205, STEI ITB, Bandung, 2020.
[3] http://elektronika-dasar.web.id/konsep-
dasar-penyearah-gelombang-rectifier/,
Diakses pada 12 Februari 2020, 20:07 WIB.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB

Anda mungkin juga menyukai