Anda di halaman 1dari 4

Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa No.

Jobsheet : 02
Program Studi Keahlian : Teknik Elektronika MEMAHAMI KONSEP DASAR Kelas/Semester : X TAV / 2
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video LINEAR POWER SUPPLY Waktu : 8 jam x 45 menit
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Bawang Tanggal :

A. TUJUAN
Setelah selesai praktik diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian catu daya linear berdasarkan blok diagram;
2. Mengidentifikasi rangkaian catu daya linear berdasarkan komponen-komponen yang
membangunnya;
3. Mengukur tegangan kerja rangkaian catu daya linear;
4. Membuat gambar skema rangkaian catu daya linear dari pesawat yang sudah ada
dengan teknik reverse engine.

B. LANDASAN TEORI
Catu daya (power supply) disebut juga sebagai adaptor adalah sumber tegangan DC yang
digunakan untuk memberikan tegangan atau daya kepada berbagai rangkaian
elektronika yang membutuhkan tegangan DC agar dapat beroperasi. Rangkaian pokok
dari catu daya tidak lain adalah suatu penyearah yakni suatu rangkaian yang mengubah
sinyal bolak-balik (AC) menjadi sinyal searah (DC).

Power supply dc yang teregulasi dibutuhkan untuk sebagian besar sistem elektronika
analog dan digital. Hampir semua power supply di desain untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan sebagai berikut:
 Keluaran yang teregulasi. Tegangan keluaran harus dibuat konstan dengan untuk
mengantisipasi perubahan dari tegangan masukan ataupun beban keluaran.
 Isolasi. Keluaran membutuhkan isolasi secara elektrik dari pengaruh masukan.
 Keluaran multipel. Banyak power supply yang mempunyai keluaran yang beragam
(positif dan negatif) yang mempunyai rate tegangan dan arus yang berbeda. Tiap
keluaran diisolasi dari pengaruh masing-masing.

Rangkaian catu daya linear terdiri dari:


• Sumber tegangan bolak balik (AC) dari jala-jala PLN yang akan disearahkan;
• Trafo stepdown sebagai penurun tegangan AC jala-jala PLN sesuai dengan tegangan
DC yang dibutuhkan;
• Penyearah (rectifier) dari dioda yang berfungsi untuk menyearahkan tegangan bolak-
balik yang telah diturunkan oleh trafo stepdown. Berdasarkan jenis penyearahnya
maka catu daya terdiri dari 4 macam, yaitu: (a) penyearah setengah gelombang, (b)
penyearah gelombang penuh polaritas tunggal dengan trafo CT dan 2 buah dioda, (c)
penyearah gelombang penuh polaritas tunggal dengan sistem jembatan (bridge
system), dan (d) penyearah polaritas ganda (catu daya simetris) dengan
menggunakan trafo CT dan dioda sistem jembatan (bridge system).
• Filter yang berfungsi untuk menghaluskan keluaran DC dengan cara
memperkecil/menghilangkan tegangan ripple hasil dari penyearahan dioda. Filter
pada catu daya biasanya menggunakan elco dengan kapasitansi yang besar, karena
semakin besar nilai kapsitansi maka tegangan DC yang dihasilkan akan semakin
halus.
• Penstabil Tegangan (regulator). Penstabil tegangan keluaran berfungsi agar
tegangan keluaran DC konstan meskpun terjadfi perubahan dari tegangan masukan
ataupun beban keluaranyang berubah-ubah. Penstabil tegangan yang umum
digunakan pada catu daya linear adalah dengan menggunakan dioda zener,
transistor, IC pnstabil tegangan 78XX dan 79XX ataupun op amp.

Jobsheet Praktik: Memahami Konsep Dasar Linear Power Supply 1


C. ALAT DAN BAHAN
1. AVO meter (Multimeter)
2. Obeng (+) dan Obeng (-)
3. Rangkaian Catu Daya Linear

D. KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan multimeter dengan benar sesuai dengan fungsinya, yaitu: pada saat
pengukuran tegangan AC pilih range ACV dan pada saat pngukuran tegangan DC pilih
range DCV. Pemilihan range dimulai dari range tertinggi.
2. Berhati-hatilah pada saat mengukur tegangan AC dari jala-jala listrik PLN dan sisi
primer trafo stepdown.
3. Pada saat membuka boks/casing rangkaian catu daya linear harus hati-hati agar tidak
ada kabel yang terputus.

E. GAMBAR KERJA
1. Blok Diagram Rangkaian Catu Daya Linear

2. Gambar Skema Rangkaian


Daftar Komponen:
1. S1= Saklar rocker
(rotary switch)
2. S2 = Saklar putar 2
kutub 6 jalur
3. T1 = Trafo step
down tanpa ct 220
V/12V 500 mA
4. D1, D2, D3, D4 = Dioda
IN4002
5. D5 = LED
6. R1 = Resistor 220 Ω
C1 = Elco 2200 µF

3. Gambar Pengukuran tegangan Kerja

Jobsheet Praktik: Memahami Konsep Dasar Linear Power Supply 2


F. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Buka boks/casing rangkaian catu daya linear dengan hati-hati.
3. Dalam kondisi rangkaian catu daya mati (OFF) /tidak terhubung ke jala-jala listrik
PLN. Amati rangkaian catu daya linear dan tuliskan komponen-komponen yang
membangunnya pada Tabel 1.
4. Hidupkan rangkaian dengan menghubungkan ke jala-jala listrik PLN dan meng-ON-
kan saklar. Ukur tegangan kerja rangkaian catu daya linear dan masukkan hasil
pengukuran pada Tabel 2.
5. Matikan rangkaian catu daya dan lepaskan kabel AC cord. Perhatikan tata letak
komponen dan lay out PCB. Buat gambar skema rangkaian berdasarkan hubungan
antar kaki dari lay out PCB dan tata letak komponen dengan menggunakan teknik
reverse engine.

G. TABEL DATA HASIL PRAKTIK


1. Tabel 1. Identifikasi Rangkaian Catu Daya Linear
No. Bagian/Blok Komponen Fungsi
1. Sumber Tegangan AC
2. Penurun Tegangan
3. Penyearah (rectifier)
4. Filter
5. Regulator
6. Indikator

2. Tabel 2. Hasil Pengukuran Tegangan Kerja


Hasil
No. Titik Ukur Keterangan
Pengukuran
1. Sumber Tegangan AC (stop kontak jala- VAC
jala listrik PLN)
2. Penurun Tegangan (Trafo Stepdwon)
a. Sisi Primer (0 – 220 VAC)
b. Sisi Sekunder Trafo:
1) 0 dengan 3 VAC
2) 0 dengan 4,5 VAC
3) 0 dengan 6 VAC
4) 0 dengan 7,5 VAC
5) 0 dengan 9 VAC
6) 0 dengan 12 VAC

3. Keluaran Penyearah (Sistem Jembatan)


a. Posisi switch rotary 3 (0 dg 3 VAC) VAC VDC
b. Posisi switch rotary 3 (0 dg 4,5 VAC) VAC VDC
c. Posisi switch rotary 3 (0 dg 6 VAC) VAC VDC
d. Posisi switch rotary 3 (0 dg 7,5 VAC) VAC VDC
e. Posisi switch rotary 3 (0 dg 9 VAC) VAC VDC
f. Posisi switch rotary 3 (0 dg 12 VAC) VAC VDC

4. Tegangan drop pada Dioda


VD1 VDC
VD2 VDC
VD3 VDC
VD4 VDC

Jobsheet Praktik: Memahami Konsep Dasar Linear Power Supply 3


Hasil
No. Titik Ukur Keterangan
Pengukuran
5. Keluaran Filter
a. Posisi switch rotary 3 (0 dg 3 VAC)
b. Posisi switch rotary 4,5 (0 dg 4,5 VAC)
c. Posisi switch rotary 6 (0 dg 6 VAC)
d. Posisi switch rotary 7,5 (0 dg 7,5 VAC)
e. Posisi switch rotary 9 (0 dg 9 VAC)
f. Posisi switch rotary 12 (0 dg 12 VAC)

6. Tegangan Keluaran
a. Posisi switch rotary 3 VDC
b. Posisi switch rotary 4,5 VDC
c. Posisi switch rotary 6 VDC
d. Posisi switch rotary 7,5 VDC
e. Posisi switch rotary 9 VDC
f. Posisi switch rotary 12 VDC

3. Gambar Skema Rangkaian Catu Daya Linear sesuai dengan Pesawat yang
dipraktikkan dengan menggunakan teknik Reverse Engine.

H. SOAL PRAKTIK
1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian catu daya dengan switch rotary berdasarkan diagram
blok catu daya linear !
2. Jelaskan fungsi saklar rotary yang dipasang pada sekunder trafo !
3. Jelaskan fungsi LED pada rangkaian catu daya linear !
4. Jelaskan apa yang akan terjadi jika elco filter pada rangkaian catu daya mengalami
kerusakan (putus/open) !
5. Jelaskan langkah-langkah membuat gambar skema rangkaian dari pesawat yang
sudah jadi dengan menggunakan teknik reverse engine !

Jobsheet Praktik: Memahami Konsep Dasar Linear Power Supply 4

Anda mungkin juga menyukai