Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN EKSPERIMEN ELEKTRONIKA DASAR

APLIKASI DASAR TRANSISTOR

OLEH :

NAMA : DEAN IRVANDA TRI KHARISMA

NIM : 1905112478

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

TANGGAL EKPERIMEN : KAMIS, 31 DESEMBER 2020

KELOMPOK : 4 (EMPAT)

ANGGOTA : 1. Elgi Syah Putra Ramadan (1905111176)

  2. Indah Taqwilawaty (1905124089)

  3. Nurhativa Yusana (1905110285)

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PMIPA FKIP UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2020

Eksperimen Elka - 2020 Lab. Pendidikan Fisika 1


PERCOBAAN VI
APLIKASI DASAR TRANSISTOR BIPOLAR

I. TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menguji fungsi transistor sebagai saklar.
2. Menguji transistor sebagai penguat arus.
3. Menguji transistor sebagai penguat tegangan ac.

II. PENDAHULUAN

Transistor bipolar merupakan peranti elektronika yang dirancang untuk


melakukan fungsi sebagai penguat sinyal (arus dan tegangan) serta sebagai pensaklaran
elektronik. Transistor bipolar mempunyai 3 pin terminal yaitu kolektor, emiter dan basis.
Tanda panah pada emiter transistor menunjukkan arah arus yang mengalir yaitu
arah aliran arus antara kolektor dan emiter. Polaritas baterai pada rangkaian
transistorharus disesuaikan dengan jenis konfigurasi dan tipe transistornya. Untuk
jenis NPN pada common emiter, pin basis dan pin kolektornya harus dihubungkan ke
kutub positif batere.
Rangkaian dasar transistor untuk konfigurasi commom emiter sesuai tipenya
menurut Gambar 6.1 aliran arusnya ditunjukkan dengan tanda panah.

Gambar 6.1 Pembiasan pada Transistor.

A. Transistor Sebagai Saklar


Ketika transistor sebagai saklar, maka transistor berperan mengalirkan arus dari
kolektor ke emiter atau sebaliknya menghentikan arus yang mengalir dari kolektor
ke emiter. Pengaturnya adalah arus basis yaitu arus yang mengalir dari kaki basis
diatur oleh tegangan basis-emiter. Rangkaian transistor sebagai saklar dalam
percobaan ini akan dirangkai sesuai Gambar 6.2.

B. Transistor Sebagai Penguat Tegangan AC


Penguatan tegangan dengan transistor, perlu menambahkan tahanan beban pada
bagian kolektor. Jika terjadi perubahan arus basis, maka terjadi penguatan arus
kolektor. Arus yang besar tersebut melewati tahanan beban dan menghasilkan
Eksperimen Elka - 2020 Lab. Pendidikan Fisika 2
tegangan keluaran. Sebuah rangkaian penguat tegangan AC sederhana akan
dirangkai

Eksperimen Elka - 2020 Lab. Pendidikan Fisika 3


dalam percobaan ini sesuai Gambar 6.3.

C. Transistor Sebagai Penguat Arus


Arus kecil yang mengalir pada basis mengendalikan arus yang lebih besar
agar mengalir dari kolektor ke emiter transistor. Jadi transistor berfungsi sebagai
penguat, yaitu perubahan kecil pada arus basis menimbulkan perubahan besar pada
pada arus yang mengalir dari kolektor ke emiter transistor. Perbandingan arus
kolektor dengan arus basis disebut penguatan arus dan memenuhi persamaan:

(6-1)
Dimana hFE = penguatan arus (βdc)
Ic = Arus kolektor
Ib = arus emiter.

Untuk mengetahui besarnya penguatan transistor dapat pula digunakan


metode perubahan arus yaitu:

(6-2)
Dimana ∆Ic = perubahan arus kolektor
∆Ib = perubahan arus basis

Berdasarkan hukum Kirchoff arus yang mengalir ke suatu titik pertemuan sama
dengan arus yang meninggalkan titik tersebut. Dengan demikian arus pada sebuah
transistor dapat ditulis ;

Ie = Ib + Ic (6-3)

III. ALAT DAN BAHAN


1. Osiloskop 1 set
2. Generator fungsi 1 set
3. Multimeter analog 3 set
4. Multimeter digital 1 set
5. Transistor bipolar BC 109 atau yang setara 1 unit
6. Potensiometer 1 set
7. Baterai 9 volt dan 3 volt
8. LED satu unit
9. Kapasitor mika atau keramik 0.1 uF 1 unit
10. Project board 1 unit
11. Resistor sesuai keperluan
12. Potensiometer 2 unit
13. Kabel konektor sesuai keperluan.
IV. UNIT PERCOBAAN

A. Transistor Sebagai Saklar


Eksperimen ini mengamati bagaimana fungsi transistor sebagai saklar lampu
(LED) yang dikendalikan secara elektronik melalui pengaturan arus basis
transistor.
Arus basis akan mematikan atau menghidupkan
lampu.
1. Rangkaian berdasarkan gambar dibawah dirangkai menggunakan komponen yang
telah disediakan (sesuai petunjuk
fasilitator).
2. Tahanan variabel R2 diatur secara bertahap, sehingga LED teratur dalam kondisi OFF
sampai pada LED dalam kondisi ON dan setiap nia lagi R2 diukur harga Ib, Vb, Ic,
Vi dan keadaan lampu (ON atau OFF) setiap satu nilai R2 yang terukur harga-harga
komponen dicatat hasilnya pada tabel 6.1

Gambar 6.2 Transistor Sebagai Saklar Lampu LED.

B. Transistor Sebagai Penguat Arus


1. Rangkai berdasarkan gambar rangkaian 6.3 menggunakan peranti yangyang telah
disediakan
2. Putar tahanan variabel R2 untuk memperoleh beberapa nilai Ib. Nilai Ic dan Ie dicatat
untuk tiap Ib. Hasil dicatat pada Tabel
6.2.
3. Gunakan Hukum Kirchoff untuk menentukan nilai Ie.Cari hFE beserta sesatannya!
Gambar 6.3 Transistor Sebagai Penguat Arus DC.
C. Transistor Sebagai Penguat Tegangan AC
1. Rangkaian sesuai gambar 6.4 dirangkai menggunakan peranti yang tersedia
(sesuai petunjuk fasilitator)
2. Generator fungsi digunakan untuk memberikan sinyal masukan dengan nilai
tegangan puncak (Vp) Vi =1V dan frekuensi 1 kHz dan gunakan osiloskop untuk
pengukuran sinyalnya. Atur potensiometer (RL) di kolektor transistor untuk
sinyal Vo<Vi, tentukan tegangan puncak dan frekuensi keluaran yang
ditampilkan osiloskop dan ukur nilai tahanan RL dengan multimeter. Tampilkan
bentuk sinyalnya. Dicatat hasilnya pada Tabel 6.3
3. Lakukan 2 untuk sinyal Vo=Vi dan untuk sinyal Vo>Vi diCatat hasilnya pada Tabel
6.3
4. Lakukan 2 dan 3 dilakukan dengan nilai tegangan masukan 10 kHz. Dicatat
hasilnya dalam Tabel 6.3
5. Lakukan 2 dan 3 dilakukan dengan nilai tegangan masukan 100 kHz. Dicatat
hasilnya dalam Tabel 6.3

Gambar 6.4 Transistor Sebagai Penguat Tegangan AC.


V. DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel  6.1  Transistor Sebagai Saklar Elektronik
Pengamatan
No R 2 I b V I b c V 1 L Ket
(Ohm) (mA) (Volt) (mA) (Volt)
 
(ON/OFF)

1 49,7 ꭥ 0,025 170,6 0,25 mA 0 OFF LED tidak menyala


mA mV
2 278,6 0,025 0,505 V 0,25 mA 2,369 ON LED menyala sangat
ꭥ mA V redup
3 312,5 0,002 0,567 V 0,125 2,455 ON LED menyala terang
ꭥ mA mA V
4 391,5 0,012 0,667 V 2,35 mA 2,667 ON LED menyala lebih
ꭥ mA V terang
5 5,22 1 mA 0,829 V 6 mA ON 2,779 LED menyala sangat
kꭥ V terang
Catatan: R = 4,6 kꭥ; R = 20 kꭥ; R = 1 kꭥ; R (R )= 1 kꭥ; 
1 2 3 4 c

              Catu daya= 9 volt; Tipe/kode transistor= NPN/ BC109

Tabel  6.2  Transistor Sebagai Penguat Arus DC


No I b I I (Ukur) I (Hitung)
c e e Penguatan
I

1. 0,025 mA 5,5 mA 5 mA 5,525 mA


h = 320 dc
2. 0,05 mA 13,5 mA 13 mA 13,55 mA
FE

II

3. 0,25 mA 80 mA 75 mA 80,25 mA
h = 50 dc
4. 0,75 mA 105 mA 100 mA 105,75 mA
FE

III

5. 1,25 mA 120 mA 120 mA 121,25 mA


h = 20 dc
6. 1,5 mA 125 mA 125 mA 126,5 mA
FE

Catatan: R = 1kꭥ;  R = 100 kꭥ;  Catu daya= 3 volt dan 9 voltvolt;


1 2

              Tipe/kode transistor= NPN/BC109

Tabel 6.3  Transistor Sebagai Penguat Tegangan AC 


R L V fi i

No kOhm (Vp) kH V (Vp) f o o Gambar Sinyal


Volt z
1. 0,430 1 1 V <V S = 1 ms o i T

S =1V/div Y = 1,2 div v h

Y =0,6div T= 1,2x v

V = 0,6 s p

volt
f= 833,33 Hz

2. 1 1 1 V =V o i S = 1 ms
T

Eksperimen Elka - 2020 Lab. Pendidikan Fisika 14


S =1V/div
v Y = 1,2 div
h

Y = 1 div
v T= 1,2x
V = 1 volt
p
s

f= 833,33 Hz

3. 1,75 1 1 V >V
o i S = 1 ms
T

S =1V/div
v Y = 1,2 div
h

Y =1,8div
v T= 1,2x
V =1,8volt
p
s

f= 833,33 Hz

4. 0,416 1 10 V <V
o i
S = 50
kꭥ
T

S =1V/div
v
Y = 2,8 div
h

Y =0,5 v
v
T= 1,4x10 s
-4

V = 0,5 v
p
f= 0,7x10 Hz
-4

5. 0,937 1 10 V =V
o i
S = 50
kꭥ
T

S =1V/div
v
Y = 2,8 div
h

Y= 1 v
v
T= 1,4x10 s
-4

V= 1 v
p
f= 0,7x10 Hz
-4

6. 1,644 1 10 V >V
o i
S = 50
kꭥ
T

S =1V/div
v
Y = 2,8 div
h

Y =1,8 v
v
T= 1,4x10 s
-4

V = 1,8 v
p
f= 0,7x10 Hz
-4

7. 0.430 1 100 V <V


o i S = 5 mikro sekon
T

KΩ S = 1V
v Y = 2 div
h

Y = 0,6 V
v T= 2 x 5 x 10  =
-6

V = 0,6 V
p 0,000002
f= 50 Hz

8. 0,920 1 100 V <V


o i S = 5 mikro sekon
T

KΩ S =  1 V
v Y = 2 div
h

Y= 1 V
v T= 2 x 5 x 10  =
-6

V= 1 V
p 0,000002
f= 50 Hz
Eksperimen Elka - 2020 Lab. Pendidikan Fisika 15
9. 1,648 1 100 V >V
o i S = 5 mikro sekon
T

KΩ S= 1 V
v Y = 2 div
h

Y = 1,8 V
v T= 2 x 5 x 10  =
-6

V = 1,8 V
p 0,000002
f= 50 Hz

Catatan: R1= 10KΩ ; R2= 4.6 KΩ;Re= 1 KΩ;RL= 20 KΩ 


  Catu daya= 9 volt; Tipe/kode transistor= NPN/BC109
  Kapasitor (2A104) =0,1 µF

Eksperimen Elka - 2020 Lab. Pendidikan Fisika 16


VI. PEMBAHASAN

Eksperimen Elka - 2020 Lab. Pendidikan Fisika 17


Eksperimen Elka - 2020 Lab. Pendidikan Fisika 18
Eksperimen Elka - 2020 Lab. Pendidikan Fisika 19
VII. KESIMPULAN
1. Transistor bipolar merupakan peranti elektronika yang dirancang
untuk melakukan fungsi sebagai penguat sinyal (arus dan tegangan) serta
sebagai
pensaklaran elektronik.
2. Transistor bipolar mempunyai 3 pin terminal yaitu kolektor, emiter dan basis.
3. Transistor terbagi menjadi 2 tipe yaitu jenis TUP (transistor universial PNP)
dan TUN (transistor universial NPN).
4. Pada rangkaian transistor sebagai saklar, fungsi R₁, R₂, dan R₃ adalah
untuk
menghambat atau mencegah aliran arus yang berlebihan pada transistor.
5. Aplikasi transisitor dalam kehidupan sehari yaitu sebagai saklar dan
transistor sebagai penguat arus dan penguat tegangan AC.

VIII. LITERATUR

Muhammad Rahmad. 2018. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar, Lab Pendidikan


Fisika UNRI. Pekanbaru

Muhammad Rahmad. 2009. Eletronika Dasar 1, Lab Pend.Fisika UNRI, Pekanbaru

Eksperimen Elka - 2020 Lab. Pendidikan Fisika 20


LAPORAN  SEMENTARA

Judul Percobaan : Aplikasi Dasar Transistor


Tanggal Percobaan : 31 Desember 2020
Kelompok : 4 (Empat)
Nama Anggota : 1. Dean Irvanda Tri Kharisma (1905112478)
2. Indah Taqwilawaty (1905124089)
3. Nurhativa Yusana (1905110285)

Tabel  6.1  Transistor Sebagai Saklar Elektronik


Pengamatan
No R 2 I b V I b c V 1 L Ket
(Ohm) (mA) (Volt) (mA) (Volt)
 (ON/OFF)

1 49,7 ꭥ 0,025 170,6 0,25 mA 0 OFF LED tidak menyala


mA mV
2 278,6 0,025 0,505 V 0,25 mA 2,369 ON LED menyala sangat
ꭥ mA V redup
3 312,5 0,002 0,567 V 0,125 2,455 ON LED menyala terang
ꭥ mA mA V
4 391,5 0,012 0,667 V 2,35 mA 2,667 ON LED menyala lebih
ꭥ mA V terang
5 5,22 1 mA 0,829 V 6 mA ON 2,779 LED menyala sangat
kꭥ V terang
Catatan: R = 4,6 kꭥ; R = 20 kꭥ; R = 1 kꭥ; R (R )= 1 kꭥ; 
1 2 3 4 c

              Catu daya= 9 volt; Tipe/kode transistor= NPN/ BC109

Tabel  6.2  Transistor Sebagai Penguat Arus DC


No I b I I (Ukur) I (Hitung)
c e e Penguatan
I

1. 0,025 mA 5,5 mA 5 mA 5,525 mA


h = 320 dc
2. 0,05 mA 13,5 mA 13 mA 13,55 mA
FE

II

3. 0,25 mA 80 mA 75 mA 80,25 mA
h = 50 dc
4. 0,75 mA 105 mA 100 mA 105,75 mA
FE

III

5. 1,25 mA 120 mA 120 mA 121,25 mA


h = 20 dc
6. 1,5 mA 125 mA 125 mA 126,5 mA
FE

Catatan: R = 1kꭥ;  R = 100 kꭥ;  Catu daya= 3 volt dan 9 voltvolt;


1 2

              Tipe/kode transistor= NPN/BC109

Tabel 6.3  Transistor Sebagai Penguat Tegangan AC 


No R L V i f V (Vp)
i o f o Gambar Sinyal
kOhm (Vp) kH
Eksperimen Elka - 2020 Lab. Pendidikan Fisika 21
Volt z
1. 0,430 1 1 V <V
o i S = 1 ms
T

S =1V/div
v Y = 1,2 div
h

Y =0,6div
v T= 1,2x
V = 0,6
p
s
volt
f= 833,33 Hz

2. 1 1 1 V =V
o i S = 1 ms
T

S =1V/div
v Y = 1,2 div
h

Y = 1 div
v T= 1,2x
V = 1 volt
p
s

f= 833,33 Hz

3. 1,75 1 1 V >V
o i S = 1 ms
T

S =1V/div
v Y = 1,2 div
h

Y =1,8div
v T= 1,2x
V =1,8volt
p
s

f= 833,33 Hz

4. 0,416 1 10 V <V
o i
S = 50
kꭥ
T

S =1V/div
v
Y = 2,8 div
h

Y =0,5 v
v
T= 1,4x10 s
-4

V = 0,5 v
p
f= 0,7x10 Hz
-4

5. 0,937 1 10 V =V
o i
S = 50
kꭥ
T

S =1V/div
v
Y = 2,8 div
h

Y= 1 v
v
T= 1,4x10 s
-4

V= 1 v
p
f= 0,7x10 Hz
-4

6. 1,644 1 10 V >V
o i
S = 50
kꭥ
T

S =1V/div
v
Y = 2,8 div
h

Y =1,8 v
v
T= 1,4x10 s
-4

V = 1,8 v
p
f= 0,7x10 Hz
-4

7. 0.430 1 100 V <V


o i S = 5 mikro sekon
T

KΩ S = 1V
v Y = 2 div
h

Eksperimen Elka - 2020 Lab. Pendidikan Fisika 22


Y = 0,6 V
v T= 2 x 5 x 10  =
-6

V = 0,6 V
p 0,000002
f= 50 Hz

8. 0,920 1 100 V <V


o i S = 5 mikro sekon
T

KΩ S =  1 V
v Y = 2 div
h

Y= 1 V
v T= 2 x 5 x 10  =
-6

V= 1 V
p 0,000002
f= 50 Hz

9. 1,648 1 100 V >V


o i S = 5 mikro sekon
T

KΩ S= 1 V
v Y = 2 div
h

Y = 1,8 V
v T= 2 x 5 x 10  =
-6

V = 1,8 V
p 0,000002
f= 50 Hz

Catatan: R1= 10KΩ ; R2= 4.6 KΩ;Re= 1 KΩ;RL= 20 KΩ 


  Catu daya= 9 volt; Tipe/kode transistor= NPN/BC109
  Kapasitor (2A104) =0,1 µF

Keterangan:
 Berdasarkan data hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa Nilai frekuensi
masukan tidak mempengaruhi nilai tegangan keluaran, sehingga nilai frekuensi
keluar hampir sama dengan nilai frekuensi masukan.
 Pada pengujian transistor sebagai tegangan AC, semakin besar tegangan keluaran
maka semakin besar resistor beban. Perubahan frekuensi tidak akan mempengaruhi
nilai dari resistor beban

Pekanbaru, 31 Desember 2020


Disetujui oleh fasilitator,
 

(______________________)

Eksperimen Elka - 2020 Lab. Pendidikan Fisika 23

Anda mungkin juga menyukai