Anda di halaman 1dari 7

MODUL 1 DIODA : KARAKTERISTIK DAN APLIKASI

Rafif Rahman Darmawan (13217015)


Asisten: Tafriyana / 13215014
Tanggal Percobaan: 12/02/2019
EL2205-Praktikum Elektronika
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak menyearahkan arus AC tadi menjadi arus DC


sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik. Selain
Dalam praktikum kali ini, praktikan akan mengenal salah
itu, masih banyak aplikasi atau kegunaan dari
satu komponen non-linear yang sering digunakan dalam
dioda yang akan dikaji lebih dalam.
rangkaian elektrik yaitu dioda. Dioda merupakan sebuah
komponen yang sangat banyak jenisnya. Karakteristiknya Praktikum kali ini terdiri dari 4 buah percobaan
yang unik membuat dioda memiliki fungsi yang beragam pula. utama, diantaranya ‘Karakteristik Dioda’,
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan mampu untuk ‘Penyearah dan Filter’, ‘Rangkaian Clipper’, dan
memahami karakteristik dan aplikasi dari dioda. Adapun ‘Rangkaian Clamper’.
penggunaan dioda diantaranya adalah untuk membentuk
rangkaian penyearah (rectifier), filter DC sederhana,
rangkaian clipper serta rangkaian clamper.
2. STUDI PUSTAKA
Kata kunci: Dioda, Rangkaian Penyearah, Clipper,
Berikut akan diberikan penjelasan dan teori singkat
Clamper
mengenai istilah-istilah dan rangkaian yang akan
dibuat :

1. PENDAHULUAN 2.1 DIODA


Dioda merupakan komponen aktif yang memiliki Seperti yang telah disinggung sebelumnya, dioda
dua kutub serta bersifat semikonduktor. Sifat merupakan komponen aktif non-linear yang
semikonduktor berarti bahan atau zat tersebut bersifat semikonduktor. Bahan pembuat dioda pun
dapat pada suatu waktu bersifat konduktor dan beragam, namun pada umumnya digunakan bahan
pada waktu lainnya isolator atau tidak Silikon dan Germanium. Ketika tegangan dioda
menghantarkan arus. Sifat semikonduktor yang lebih daripada tegangan cut-in-nya, maka dioda
dimiliki dioda tentu dalam praktiknya tidak ideal, akan bersifat forward bias dan menghantarkan arus.
melainkan hanya merupakan karakteristik Sebaliknya, ketika tegangan dioda lebih kecil dari
perbandingan nilai tegangan dan arus dari dioda tegangan cut-in, maka dioda akan bersifat reverse
itu sendiri. Ketika kutub positif dari dioda (Anoda) bias dan pada kondisi ideal dapat dianggap open
bernilai lebih positif daripada kutub negatifnya sirkuit. Adapun grafik perbandingan nilai V dan I
(Katoda), maka dioda akan menghantarkan arus. dari dioda pada umumnya terlihat sebagai berikut :
Ketika dioda menghantarkan arus, keadaan
tersebut sering disebut dengan istilah forward bias.
Pada saat sebaliknya, yaitu ketika nilai Katoda
lebih positif dibanding Anoda, maka dioda akan
tidak menghantarkan arus. Kondisi tersebut
disebut dengan istilah reverse bias.
Karakteristik yang dimiliki oleh dioda, membuat
komponen ini merupakan sebuah komponen
penting dalam pembuatan rangkaian elektrik.
Seperti yang telah diketahui pada umumnya, jala-
jala tegangan yang disalurkan oleh distributor
listrik merupakan tegangan AC yang
menghasilkan arus AC. Tanpa adanya AC to DC
konverter maka listrik yang disalurkan tidak
digunakan pada berbagai rangkaian elektronik (Gambar 2.1)
rumah tangga. Rangkaian rectifier yang
menggunakan dioda sebagai elemen utamanya
yang disusun sedemikian rupa, mampu
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
Pada rangkaian tersebut, terlihat bahwa tegangan resistor dibaca, maka akan terlihat bahwa
cut-in adalah tegangan dimana dioda beroperasi. rangkaian hanya akan meloloskan tegangan untuk
Setiap dioda memiliki nilai tegangan cut-in nya tegangan positif saja. Penambahan kapasitor
masing-masing. untuk setiap rangkaian yang terdapat pada
gambar merupakan contoh rangkaian filter,
2.2 RANGKAIAN RECTIFIER dimana hasil dari rangkaian rectifier yang telah
didapat difilter sehingga bentuknya tidak lagi
Rangkaian rectifier adalah rangkaian penyearah
menyerupai gelombang sinus yang berubah-ubah
gelombang. Biasanya, rangkaian rectifier ini
secara drastis namun lebih konstan menyerupai
menggunakan dioda sebagai komponen utamanya.
tegangan DC.
Rangkaian penyearah seperti namanya,
menyearahkan arus bolak balik atau AC menjadi Gambar 2.3 dan Gambar 2.4 seperti yang telah
arus searah DC sehingga dapat digunakan oleh disinggung sebelumnya memiliki fungsi yang
alat-alat elektronik pada umumnya. Ada dua jenis serupa yaitu sebagai rangkaian penyearah atau
rangkaian rectifier, yaitu rangkaian rectifier half- filter untuk gelombang penuh. Perbedaan yang
wave dan full-wave. Berikut merupakan contoh secara nyata terlihat adalah jumlah dioda yang
rangkaian rectifier : diperlukan, dimana rangkaian pada Gambar 2.4
memerlukan dioda yang lebih banyak. Namun,
perlu diketahui bahwa nilai PIV atau (Peak Inverse
Voltage) yang terhitung pada kedua rangkaian
juga berbeda sehingga dalam pembuatan
rangkaian, pendesain harus benar mengerti
tentang biaya yang diperlukan agar lebih efisien.

2.3 RANGKAIAN CLIPPER


(Gambar 2.2) Rangkaian clipper adalah rangkaian yang
berfungsi untuk memotong nilai tegangan yang
berada diatas atau dibawah nilai tertentu. Namun,
nilai tegangan yang berada didalam interval akan
tetap terlihat seperti gelombang input. Berikut
merupakan contoh rangkaian clipper :

(Gambar 2.3)

(Gambar 2.5)

2.4 RANGKAIAN CLAMPER


Rangkaian clamper adalah rangkaian yang
bertujuan untuk menggeser nilai tegangan DC atau
offset tegangan pada suatu nilai tegangan input
(Gambar 2.4) tertentu. Sama seperti rangkaian lainnya,
rangkaian ini pun menggunakan komponen-
komponen seperti resistor, dioda, serta kapasitor.
Gambar 2.2 menggambarkan contoh dari Berikut merupakan contoh rangkaian Clamper :
rangkaian rectifier half-wave, dimana Gambar 2.3
dan Gambar 2.4 merupakan rangkaian rectifier
untuk fullwave. Rangkaian rectifier, sebenarnya
dapat diperoleh tanpa menggunakan komponen
kapasitor, sehingga ketika tegangan output dari
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2
Susun rangkaian seperti pada Gambar 3.1. Hubungkan osiloskop
untuk pengamatan rangkaian menggunakan coupling DC. Gunakan
offset nol dan sinyal berupa gelombang sawtooth atau sinsoidal

Gunakan mode X-Y untuk mengamati sinyal dan tekan invert.

(Gambar 2.6)
Amati dan catat nilai tegangan Cut-in, tegangan breakdown, dan
gambarkan karakteristik arus-tegangan dioda silikon.

3. METODOLOGI
Komponen dan alat yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Ulangi langkah sebelumnya untuk dioda Germanium dan dioda
• Kit Praktikum Karakteristik Dioda & Zener
Rangkaian Penyearah
• Sumber tegangan DC (2 buah)
• Osiloskop (1 buah)
3.2 PENYEARAH DAN FILTER
• Multimeter (2 buah)
• Dioda Germanium D310 Gunakan jala-jala untuk memberikan tegangan 220V/50Hz ke
transformator pada kit Praktikum
• Dioda 1N4001 /1N4002 (3 buah)
• Dioda Zener 5V1 (2 buah)
• Resistor Variabel (1 buah) Rangkai rangkaian menjadi seperti rangkaian filter yang ada
pada Gambar 2.2
• Resistor 150 KΩ (1 buah)
• Kapasitor 10 uF (1 buah)
• Breadboard (1 buah) Ubah nilai R dan C sehingga terdapat perbandingan nilai
serta grafik tegangan output yang diperoleh
• Kabel - kabel (2 buah kabel Banana-BNC,
1 buah kabel BNC-BNC)

Hubungkan Rm pada rangkaian dan ukur arus maksimum


Metodologi praktikum :

3.1 KARAKTERISTIK DIODA

Copot Rm dan Rl lalu kemudian ukur resistansi output

Ulangi langkah-langkah untuk setiap rangkaian penyearah


atau filter

(Gambar 3.1)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


3.3 RANGKAIAN CLIPPER 4. HASIL DAN ANALISIS

4.1 KARAKTERISTIK DIODA


Hasil pengukuran yang didapat dengan osiloskop
adalah sebagai berikut :

(Gambar 3.2)

Gunakan nilai komponen sebagai berikut R : 150KΩ, dioda D1


dan D2 1N4001/1N4002, Vin : Trafo CT 15V pada kit praktikum,
dan Tegangan DC : 5 V
(Gambar 4.1)

Susun rangkaian seperti pada Gambar 2.5 dengan nilai-nilai yang


telah disebutkan pada poin sebelumnya

Amati hasil tegangan pada osiloskop

(Gambar 4.2)

Kemudian susun rangkaian seperti pada Gambar 3.2.


Bandingkan hasilnya

3.4 RANGKAIAN CLAMPER


Gunakan nilai komponen sebagai berikut R :
150KΩ, dioda D1 dan D2 1N4001/1N4002, Vin :
Trafo CT 15V pada kit praktikum, kapasitor C :
10uF, 16-35 V
(Gambar 4.3)
Ketiga gambar diatas merepresentasikan
perbandingan tegangan dioda dengan tegangan
Buat rangkaian seperti pada Gambar 2.6 dengan pada resistor R. Pada umumnya, grafik
nilai-nilai yang telah disebutkan diatas karakteristik dioda digambarkan dengan
perbandingan Vd terhadap Id, yaitu tegangan di
dioda dan arus yang melewati dioda itu sendiri.
Namun karena menggunakan osiloskop, maka
arus dapat dihitung dengan cara mengukur
Amati bentuk yang terbentuk pada tegangan tegangan yang terhitung pada resistor dan
output resistor. membagi nilainya dengan nilai resistansi. Karena
resistor bersifat konstan, maka nilai arus pun akan
sebanding dengan perubahan nilai tegangan.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


Terlihat bahwa ketiga grafik karakteristik dari
setiap jenis dioda terlihat serupa, namun
perbedaan terletak pada nilai tegangan cut-in, yaitu
nilai tegangan dimana dioda mulai beroperasi di
setiap dioda memiliki sedikit variasi. Selain itu,
untuk tegangan breakdown, yaitu titik operasi
dioda pada saat reverse bias disini hanya
ditampilkan pada dioda zener. Hal ini disebabkan (Gambar 4.6)
karena dioda zener memang digunakan karena
nilai tegangan breakdownnya yang relatif lebih
kecil sehingga dapat digunakan seperti halnya Ketiga gambar diatas menunjukan bentuk
dioda biasa dengan posisi terbalik. tegangan output dari rangkaian penyearah dengan
Dalam tabel, hasil dari nilai tegangan pengamatan nilai resistansi dan kapasitansi yang divariasikan.
dapat terlihat sebagai berikut : Teori dari rangkaian filter ini terbilang cukup
sederhana. Ketika input dari gelombang adalah
No. Jenis Dioda V cut in Vbreak down gelombang periodik seperti misal gelombang
sinus, maka akan ada kalanya arus bernilai positif
1. Silicon 0,6 V - dan pada setengah gelombang berikut arus bernilai
negatif. Bisa dilihat pada rangkaian, ketika
2. Germanium 0,4 V - tegangan bernilai positif, maka dioda akan bersifat
short sehingga arus akan mengalir dari sumber
3. Zener 0,8 V -6 V tegangan ke tegangan output. Namun ketika nilai
tegangan mulai turun, maka tegangan pada
kapasitor belum turun juga karena sifat alamiah
kapasitor dimana tegangannya tidak dapat
4.2 PENYEARAH DAN FILTER berubah secara tiba-tiba. Karena saat itu tegangan
Hasil pengamatan Rangkaian filter Halfwave : kapasitor lebih tinggi daripada tegangan sumber,
maka dioda akan bersifat open dan kapasitor akan
mengalami fase transien “discharge“ karena daya
akan diserap oleh resistor. Kemudian saat tegangan
sumber naik kembali pada siklus berikutnya, maka
akan terulang gejala yang sama.
Disini, grafik yang diperoleh juga menunjukan hal
yang serupa. Tegangan akan terus bernilai positif
dan mengikuti alur siklus yang telah dijelaskan
pada teori. Variasi pada resistansi dan kapasitansi
akan mempengaruhi lama waktu luruh atau decay
time yang akan terjadi dan dapat dihitung dengan
rumus :
(Gambar 4.4)
𝜏 = 𝑅𝐶

Hal ini dibuktikan dengan hasil grafik, dimana


semakin diperbesarnya nilai R dan C, maka
semakin besar waktu luruhnya. Artinya, waktu
yang diperlukan kapasitor untuk melakukan
discharge akan semakin lama sehingga membuat
grafik terlihat lebih konstan.
(Gambar 4.5)

Adapun dalam tabel nilai-nilai hasil pengukuran


dari rangkaian filter halfwave terlihat sebagai
berikut :

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5


bahwa filter full-wave memiliki frekuensi yang
R(Ω) C(uF) Vdc(V) Imax(A) f(Hz) Ro(Ω)
lebih kecil.
27 470 15 1,1 6,7 20 Untuk rangkaian jembatan dioda untuk full-wave,
diperoleh juga hasil yang serupa sehingga grafik
2200 15 1,1 6,7 20 tidak akan lagi ditampilkan.
Berikut merupakan nilai-nilai yang diperoleh dari
1000 17 0,2 6,7 20
hasil pengamatan :

R(Ω) C(uF) Vdc(V) Imax(A) f(Hz) Ro(Ω)


Hasil pengamatan rangkaian filter full wave:
27 470 16 0,8 3,4 17

2200 16 0,9 3,4 17

1000 18 0,1 3,4 17

(Gambar 4.7)

4.3 RANGKAIAN CLIPPER


Karena keterbatasan waktu, praktikan tidak
sempat melakukan observasi untuk rangkaian
clipper.

4.4 RANGKAIAN CLAMPER


Karena keterbatasan waktu, praktikan tidak
(Gambar 4.8) sempat melakukan observasi untuk rangkaian
clamper.

5. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan, dapat ditarik beberapa
kesimpulan yakni :
1. Dioda adalah komponen aktif yang
memiliki karakteristik arus dan tegangan
yang non-linear. Hal ini telah dibuktikan
pada percobaan 1 dimana grafik arus dan
(Gambar 4.9) tegangan memiliki nilai tegangan cut-in
dan breakdown. Nilai tegangan cut-in
adalah nilai dimana dioda mulai
Terlihat bahwa ketiga grafik diatas merupakan beroperasi. Ketika nilai tegangan cut-in
tegangan output yang terukur dari rangkaian filter positif, maka dioda akan bersifat short dan
full-wave. Hasil tegangan yang dihasilkan serupa sebaliknya ketiga negatif open. Tegangan
dengan hasil tegangan half-wave karena kedua breakdown adalah nilai tegangan yang
filter memiliki tujuan yang sama, yaitu mengubah biasanya digunakan untuk dioda zener
dari gelombang yang sinusoidal menjadi konstan. yang beroperasi pada saat reverse bias.
Peningkatan nilai resistansi dan kapasitansi juga
akan memiliki efek yang serupa yaitu 2. Setiap dioda yang terbuat dari bahan
meningkatnya waktu yang diperlukan tegangan material tertentu memiliki tegangan cut-in
output untuk meluruh. dan breakdown yang berbeda-beda. Hal
ini juga dibuktikan dari percobaan 1.
Satu-satunya perbedaan yang tampak adalah
karena filter ini filter full-wave, maka gelombang 3. Rangkaian rectifier dan filter dapat dibuat
akan secara penuh diubah menjadi bernilai positif. dengan cara menyusun dioda sedemikian
Hal ini membuat Vp akan lebih cepat bernilai rupa sehingga sinyal AC dapat di konversi
positif dan membuat interval waktu Vripple tidak menjadi Sinyal DC. Semakin besar nilai R
akan bertahan lama. Terlihat juga pada grafik dan C yang digunakan, maka akan
semakin baik bentuk sinyal output yang
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6
dihasilkan. Hal ini disebabkan lamanya
waktu luruh sehingga tegangan kapasitor
tidak cepat berubah. Kesimpulan ini
ditarik dari percobaan 2.
4. Selain rangkaian rectifier, rangkaian
clipper dan clamper juga dapat dibuat
dengan menggunakan dioda. Walaupun
tidak sempat dipraktikan dalam
praktikum ini, sewaktu pengerjaan tugas
pendahuluan praktikan sudah sempat
mensimulasikan rangkaian pada LT Spice.
Rangkaian rectifier berfungsi untuk
membatasi nilai tegangan output, dimana
rangkaian clamper berfungsi untuk
meningkatkan offset dari sinyal.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Mervin T. Hutabarat, Petunjuk Praktikum
Elektronika, Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika ITB, Bandung, 2018
[2] https://teknikelektronika.com/pengertian-
rectifier-penyearah-gelombang-jenis-rectifier/
[3] http://amirmukhlis06.blogspot.com/2014/12
/pengertian-rangkaian-clipper-dan-
clamper.html

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7

Anda mungkin juga menyukai