Abstrak
Contoh Gambar diatas menggambarkan kurva dioda silikon
Pada percobaan praktikum ini dilakukan percobaan untuk dan germanium secara kasar. Nilai ambang tegangan maju pada
menentukan karakteristik dari dioda dengan bahan silicon, dioda silikon adalah sekitar 0,6 V hingga 0,7 V sedangkan, dioda
germanium dan zener, serta dilakukan juga percobaan germanium memiliki nilai ambang tegangan majunya sekitar
implementasi dioda pada beberapa rangkaian seperti rangkaian 0,3V hingga 0,4 V
penyearah, rangkaian clipper dan rangkaian clampper. Karakteristik dioda zener adalah akan menyambungkan
arus yang berlawanan arah. Syaratnya jika tegangan itu lebih
Kata kunci : Dioda, Clipper, Clampper. besar dari tegangan tembus sesuai dengan ukuran dioda zener.
da beberapa pilihan tegangan tembus pada Dioda Zener, seperti
I. PENDAHULUAN 5 volt, 6 volt, 9 volt, 12 volt, dan 15 volt, dan seterusnya.
Tergantung dari kemampuan pada Dioda Zener itu sendiri,
Dioda merupakan komponen aktif yang sering digunakan pada sehingga Dioda Zener itu akan menolak atau mengembalikan
modul-modul atau rangkaian elektronika. Dioda memiliki arus listrik yang dalam posisi berlawanan.
peranan penting seperti sebagai penyearah arus bolak-balik Hal itu baru bisa terjadi ketika tegangan listrik lebih besar
menjadi arus searah, sehingga komponen ini merupakan dari batas tembus Dioda Zener. Jika dicatu balik bisa membuat
komponen penting dalam pembuatan adaptor ataupun catudaya komponen itu menyalurkan arus yang berlawanan dan di bawah
arus searah. tegangan rusaknya. Lalu Dioda Zener akan panas dan menjadi
Setelah dilakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat: putus jika tegangan berada di atas batasnya.
• Memahami karakteristik dioda dengan bahan silicon,
germanium, dan zener
• Memahami penggunaan dioda dalam rankaian penyearah
• Memahami penerapan penggunaan dioda untuk rangkaian
clipper maupun clampper.
Gambar 3.1 Rangkaian Dioda Penyearah Gambar 3.4 Hubungan Terminal untuk Rangkaian Dioda Penyearah
Langkah-langkah pengukuran:
2. Rangkaian Dioda Clipper
1. Hubungkan jumper connector sesuai dengan
gambar 3.4
2. Set function generator pada frekuensi 300Hz
dan amplitude sebesar 12Vpp dan hubungkan
pada rangkaian.
3. Hubungkan oscilloscope chanel 1 pada output
Gambar 3.2 Rangkaian Dioda Clipper function generator dan output 2 pada kaki
katoda sesuai dengan gambar 3.4
3. Rangkaian Dioda Clampper 4. Amati hasil gelombang yang tampil pada
oscilloscope.
5. Catat hasil pengukuran yang tampil pada
oscilloscope.
b. Rangkaian Karakteristik Dioda
OSCILLOSCOPE
2. Persiapan Rankaian
a. Rangkaian Penyearah
DC POWER
SUPPLY
DC POWER
SUPPLY
Langkah-langkah pengukuran:
1. Hubungkan jumper connector sesuai dengan Gambar 4.2 Hasil Pembacaan Karakteristik Dioda Silicon
gambar 3.7
2. Set function generator pada frekuensi 300Hz
dan amplitude sebesar 15Vpp dan hubungkan
pada rangkaian.
3. Hubungkan oscilloscope chanel 1 pada output
function generator dan output 2 pada kaki
katoda sesuai dengan gambar 3.7
4. Amati hasil gelombang yang tampil pada
oscilloscope. Gambar 4.3 Hasil Simulator Karakteristik Dioda Silicon
5. Catat hasil pengukuran yang tampil pada
oscilloscope. Pada kondisi forward bias, tegangan nilai ambang baik
6. Ubahlah nilai power supply 1 dan amatilah pada percobaan secara langsung dan menggunakan
hasil gelombang yang tampil pada simulator adalah berkisar 0,6 – 0,7V artinya dioda akan
oscilloscope. dapat mengalirkan arus listrik apabila kutub anoda
diberikan nilai tegangan 0,6 – 0,7V.
D. Poin-poin yang harus diperhatikan
Adapun poin-poin yang harus diperhatikan dalam b. Karakteristik Dioda Germanium
praktikum ini antara lain:
1. Berhati-hatilah pada saat menghubungkan power
supply DC, oscilloscope dan function generator
terhadap sumber tegangan AC.
2. Kalibrasi setiap peralatan sebelum melakukan
pengukuran peralatan.
3. Pastikan nilai pengali pada probe oscilloscope sesuai
dengan nilai setinggan pada oscilloscope. Gambar 4.4 Hasil Simulator Karakteristik Dioda Germanium
4. Pada saat merangkai sebuah rangkaian menggunakan
modul kit, pastikan setiap wiring sesuai. Pada kondisi forward bias, tegangan nilai ambang pada
percobaan menggunakan simulator adalah berkisar 0,3
– 0,4V artinya dioda akan dapat mengalirkan arus
IV. HASIL DAN ANALISIS listrik apabila kutub anoda diberikan nilai tegangan 0,3
– 0,4V.
1. Rangkaian Penyearah
c. Karakteristik Zener
Pada percobaan rangkain pada gambar 3.7 Rangkaian
Dioda Clampper, dimana selama setengah tegangan
masukan Vin Positif, dioda diforward bias dalam kondisi
menghantarkan arus listrik, sehingga kapasitor akan terisi
dengan polaritas + yang mengakibatkan tengangan Vo akan
sama dengan nol. Namun, setelah tegangan masukan Vin
negatif dioda akan menjadi reverse bias. Maka kapasitor
Gambar 4.5 Hasil Simulator Karakteristik Dioda Germanium akan mulai membuang tegangannya melalui tegangan
keluaran Vo. Akibatnya, tegangan keluaran Vo akan sama
Pada kondisi forward bias, tegangan nilai ambang pada dengan tegangan masukan Vin dikurang dengan tegangan
percobaan menggunakan simulator adalah berkisar buangan kapasitor VC. Sehingga, secara grafik, tegangan
3,3V. Hal ini sesuai dengan tipe zener yang digunakan Vo merupakan tegangan masukan Vin yang dinaikan sejauh
yaitu BZX85C3V3 yang artinya dioda zener akan tegangan buangan dari kapasitor VC.
menghantarkan arus lisrtik apabila kutub anoda
mendapatkan tegangan minimal 3,3V. V. KESIMPULAN
3. Rangkaian Dioda Clipper Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
Nilai setting pada rangkaian: a. Karakter dioda adalah sebuah tegangan dimana dioda
No Vin DC IN1 DC IN2 tersebut aktif yang dinamakan tegangan cut-in. Dioda juga
1 15Vpp 5V 5V memiliki batas tegangan reverse dimana dioda tersebut aktif
Nilai pembacaan nilai hasil rangkaian: yang dinamakan tegangan breakdown. Pada dioda dengan
No Vin Vout bahan silicon umumnya memiliki tegagan cut-in pada
1 14.8 Vpp 11.6Vpp rentang 0,6 – 0,7 V, sedangkan pada dioda dengan bahan
germanium memiliki tegangan cut-in pada rentang 0,3 – 0,4
V.
b. Pada rangkaian penyearah, dioda berfungsi sebagai
pengatur jalannya arus. Ketika polaritas input bernilai
positif maka dioda akan mengalirkan arus dan ketika
polatitas input bernilai negatif maka arus tidak dapat
dialirkan oleh dioda. Sistem dioda penyearah terbagi
menjadi 2 yaitu dioda penyerah setengah gelombang
dengan menggunakan 1 buah dioda, dan dioda penyearah
gelombang penuh dengan menggunakan 2 dioda atau 4
dioda atau yang lebih dikenal dengan rangkaian dioda
Gambar 4.6 Hasil Pembacaan Rangkaian Dioda Clipper bridge.
Pada rangkaian dioda clipper, kurva yang ditampilkan c. Pada rangkaian clipper, dioda berfungsi sebagai
seperti sebuah kurva sinusoidal yang terpancung pada “pemotong” tegangan sehingga tegangan outpur yang
bagian puncak-puncaknya. Rangkaian clipper bias positif dihasilkan tidak melebihi nilai tegangan yang sudah
adalah rangkaian clipper yang memotong level dc positif ditentukan.
pada level tertentu sesuai dengan tegangan bias positif yang d. Pada rangkaian clammper, dioda digunakan untuk mengatur
diberikan. Ketika tegangan input sinusoida (Vin) setengah laju arus, karena saat dioda aktif artinya proses pegisian
gelombang positif, maka dioda akan dibias forward jika kapasitor berlangsung, sehingga jika waktu pengosongan
Vin= VBIAS + 0,7 Volt. Rangkaian clipper bias negatif jauh lebih lama dibandingkan frekuensi tegangan output,
adalah rangkaian clipper yang memotong level dc negatif maka seolah-olah terlihat bahwa tegangan output
pada level tertentu sesuai dengan tegangan bias negatif yang merupakan tegangan input yang diberikan offset tegangan
diberikan Ketika tegangan input sinusoida (Vin) setengah DC.
gelombang negative, maka dioda akan dibias reverse jika
Vin= -VBIAS - 0,7 Volt. REFERENCES
1. Hutabarat, Mervin T., Praktikum Elektronika, Sekolah
4. Rangkaian Dioda Clampper Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Bandung, Bandung 2013.
2. Wibowo, Aji S., Praktikum Modul 1 Dioda : Karakteritik
dan Analisis , Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institur Teknologi Bandung, Bandung 2013.