Justin.P.Sitohang (18015011)
Asisten: Rosana Dewi Amelinda (13213060)
Tanggal Percobaan: 14/09/2016
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
Adapun tujuan secara lengkap dari Cara menghitung Vth adalah dengan cara
percobaan ini adalah : menghitung tegangan open circuit pada
terminal a-b (terbuka dan tanpa load).
1. Memahami penggunaan teorema Sedangkan cara menghitung Rth adalah
thevenin dan teorema Norton pada dengan cara menghitung resistansi di antara
rangkaian arus searah, terminal a-b dengan semua sumber
2. Memahami teorema superposisi, independen dibuat nol nilainya (sumber
tegangan independen menjadi short circuit
3. Memahami teorema resiprositas, dan sumber arus independen menjadi open
circuit) [2].
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
akan menghasilkan arus Iy pada cabang x.
Lebih jauh lagi, dual dari teorema ini juga
berlaku benar yaitu apabila sumber tegangan
tadi diganti menjadi sumber arus.
Apabila sumber arus Ix yang berada di antara
nodal x dan x’ memberi tanggapan tegangan
Vy di antara nodal y dan y’, maka
penghilangan sumber arus Ix dari nodal x dan
x’ dan penyisipannya di antara nodal y dan y’
juga akan memberi tanggapan Vy di antara
nodal x dan x’ [2].
Teorema superposisi menyatakan bahwa jika 1. Kit Teorema Thevenin dan Norton (1
ada suatu rangkaian linier yang memiliki buah)
sumber independen lebih dari satu, maka 2. Kit Multimeter (1 buah)
respon dari suatu cabang (baik berupa arus
dan tegangan di cabang itu) sama dengan 3. Kit Osiloskop & Generator Sinyal (1
jumlah respon cabang tersebut yang buah)
disebabkan oleh masing-masing sumber 4. Resistor 1KΩ (100
independen dengan mematikan sumber buah)
independen lainnya [5]. Ketika melihat
respon dari satu sumber tertentu, semua 5. Resistor Dekade (1 set)
sumber tegangan independen lain diganti 6. Power Supply DC (2 buah)
menjadi short circuit dan sumber arus
independen lain diganti menjadi open circuit. 7. Multimeter
(2 buah)
2.3 TEOREMA RESIPROSITAS 8. Kabel 4mm – 4mm (min
Teorema resiprositas menyatakan bahwa 10 buah)
dalam setiap rangkaian bilateral linier pasif,
jika sumber tegangan Vx pada cabang x
menghasilkan tanggapan arus Iy pada cabang
y, maka penghilangan sumber tegangan dari
cabang x dan penyisipannya pada cabang y
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2
3.2 LANGKAH PERCOBAAN
3.2.1 Percobaan Teorema Thevenin (Rangkaian 1) Teorema Thevenin (Rangkaian 2)
Catat arus yang melalui R Susun rangkaian sesuai gambar dan atur besar
sumber tegangan dengan power supply sebesar VT
seperti percobaan sebelumnya
Ukur RT dengan ohmmeter di C-D dengan Lakukan percobaan ini untuk nilai R = R1, R= R2, R=
terlebih dahulu melepas sumber tegangan dari R3 , dan R = 0.
A-B dengan menghubung singkatkannya
Teorema Norton
3.2.1
Ukur resistansi R dengan ohmmeter • Susun rangkaian seperti percobaan
A-B)
(tanpa melepas sumber tegangan pada
Hitung arus melalui R dengan I = VT / (RT + R) singkat pada C-D denagn amperemeter
dan bandingkan dengan hasil di langkah 4 di • Ukur IN dengan mengukur arus hubung
diagram ini kit teorema Thevenin-Norton
besarnya IN dengan potensiometer pada
• RN = RT , aturlah sumber arus sehingga
Lakukan percobaan ini untuk nilai R = R1, R= R2,
dan R= R3 = R1, R= R2, dan R= R3
• Ukur arus melalui amperemeter untuk R
kembali
resistor dekade lalu ukur arusnya
• Ubah resistor rangkaian N menggunakan
R1 1k 1.013 2879
Resistansi (Ω) VT RT I pada I
(V) (Ω) rangkai hitung R2 2k 2.013k 1960
an awal an
Yang (mA) teori
Referen R3 3.3k 3.3k 1400
R Diuku theveni
si
r n (mA)
R4 0 0 4.972
R 2k 2.03k 0.84 2.022
1 Analisis :
Kejadian di Lab :
R 2k 2.03k 1.3 1.29
Analisis :
Besar R norton = R thevenin. Pada percobaan
ini ingin membuktikan bahwa arus yang 4.5 TEOREMA RESIPROSITAS
masuk ke rangkaian awal sama dengan Setting alat :
rangkaian pengganti norton.Terlihat di data
tabel diatas hanya memiliki perbedaan yang # Rigol DM 3058E di set di arus DC untuk
sedikit saja.Perbedaan itu disebabkan hal menghitung I
yang sudah dijelaskan diatas tadi.Pada Kejadian di Lab :
bagian ini juga kami mengalami kesulitan
dalam mengatur besar resistor dekade. Sedikit kesulitan membuat
rangkaiannya,namun akhirnya bisa.
4.4 TEOREMA SUPERPOSISI
Kondisi Konsekuensi
Setting alat :
# Multimeter Rigol DM 3058E di set di arus Vab = 12 V Icd = 2.246 mA
DC untuk menghitung I di R4 dan tegangan V
di R1 Vcd = 12 V Iab = 2.246mA
# 2 buah power supply sebesar 6V dan 12 V
Analisis :
Dalam percobaan bagian teorema
Kejadian di Lab : resiprositas ini kita hanya memutar posisi
sumber tegangan dari cabang ab dan
Sempat terjadi kesalahan pengukuran saat
menghitung arus cabang cd menjadi posisi
mengukur V1=0
sumber tegangan di cabang cd dan
meghitung arus di cabang ab,agar terlihat
jelas bisa dilihat bagian gambar di langkah
Tegangan (V) percobaan.Pada percobaan ini juga ingin
I di R4 (mA) V di R1 (V) membuktikan bahwa nilai arus di cd dan ab
V1 V2 itu besarnya sama menurut teorema
resiprositas.
12 0 0.138 11.69
Hasil yang kami peroleh adalah nilainya sama
0 6 1.736 -3.15 besar, yang berarti teorema resisprositas
sudah terbukti. Adapun mungkin ada
12 6 1.218 8.18 perbedaan karena masalah yang telah
dipaparkan dalam analisis percobaan satu
Analisis : dan dua.
Dari data hasil superposisi di atas secara
teori maka : 4.6 TRANSFER DAYA MAKSIMUM
I4 = I4 (saat V1 menyala dan V2 mati) + I4 Setting alat :
(saat V2 menyala dan V1 mati) #Rigol DM 3058E di set di arus DC untuk
I4 = 0.138 mA + 1.736 mA = 1.874 mA, menghitung IB
Namun hasil yang terukur saat kedua sumber 1. 200 0.573 2.86m 1.638
tegangan nyala yaitu 8.1 V. m
Jika kita lihat data diatas,hal tersebut
disebabkan resistansi resistor dan hambatan 2. 400 1.084 2.708 2.935
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6
Hasil perhitungan dengan pengukuran bisa
m m
agak berbeda sedikit dikarenakan tidak
idealnya rangkaian pada kondisi realnya
3. 800 1.957 2.444 4.782 seperti kalibrasi resistor dekade, resistansi
m m kawat, dan banyak hal lainnya. Namun yang
paling penting hasil yang didapat dalam
4. 2600 3.275 2.047 6.703 pengukuran dan perhitungan tidak berbeda
m m jauh dan drastis.
Analisis :
Dari hasil pengukuran di atas diperoleh
bahwa semakin besar resistansi R B maka
semakin besar pula V nya dan akan semakin
kecil I nya. Dapat kita lihat pula bahwa dari
data ke 1 sampai data ke 5, daya di RB
mengalami kenaikan sedangakn setelah itu
turun. Hal ini menunjukan bahwa di suatu
titik tertentu daya nya akan maksimum.
5. 983-987 IIII II 7
Kedua set resistor tersebut akan bernilai
sama. 6. 988-992 IIII 5
8. 998- 0 0 0 0 0 3 3
1002
# Rata-rata data di atas adalah sebagai
frekuensi x nilai tengah 9. 1003- 0 0 0 0 0 0 0
berikut : ∑¿ / 1007
¿
10 1008- 0 0 0 1 0 0 1
( ∑ frekuensi) = . 1012
885.3 Ω
11 1013- 0 0 0 0 0 0 0
# Modus dapat dihitung dengan : . 1017
15 1033-... 0 0 0 0 0 0 0
. ..
Maka :
Mo = 962.5 + (2 * 5)/(2 + 24) = 962.88 Ω Analisis :
Dari data di bawah ini kita bisa mendapat Dari data di atas bisa kita cari rata-rata dan
lebih banyak informasi data statistik modusnya seperti pada table sebelumnya.
resistansinya : Dengan cara yang sama didapatkan bahwa :
# Rata-ratanya = 980.19 Ω
# Modusnya = 977.5 + (112*5)/(112+47) =
981.0 Ω