TEOREMA LISTRIK
Praktikan : Kelompok 20
Asisten : Lalu Ibnu Tajuddin Fqih (F1B020059)
Tanggal : 19 Maret 2023
Abstrak
Berisi tiga hal. Pertama berisi percobaan-percobaan yang akan
dilakukan dan nama teori atau hukum yang akan diuji dalam
percobaan tsb. Kedua berisi hasil umum percobaan-percobaan yang
telah dilakukan. Hal ketiga ringkasan umum hasil analisis data
percobaan hubungannya dengan teori atau hukum yang diuji.
(Maksimal 150 kata, font 10 times new roman - italic)
Kata kunci: berisi maks. tiga kata kunci (font 10 times new roman –
italic - bolt )
3. METODOLOGI
3.1 Spesifikasi Alat dan Komponen Gambar 3.3 Rangkaian sederhana percobaan
No. Alat Dan Bahan Jumlah teorema superposisi.
1 Bread Board 1
2 Digital atau Analog
Multimeter 2
(Ohm-meter, Voltmeter,
Ampermeter)
3 Power Supply DC 5 V dan 15 1
Gambar 3.5Rangkaian sederhana percobaan Tabel.4.4 Hasil pengukuran nilai arus dan
teorema superposisi. tegangan saat V1 dan V2 ON.
No Tahanan Tegangan (V) Arus (mA)
- Langkah percobaan 1 R1 11.7 0.14
(contoh model proses) 2 R2 5.02 4.29
3 R3 9.7 4.44
Merangkai sesuai gbr 1
Input sumber DC 4 Volt 4.1.2 Analisa
I
a. Menghitung nilai arus dan tegangan saat V1
Mengukur I , V
ON dan V2 OFF
II Mengukur R ukur
Mencatat hasil percobaan I, V R1 R3
III 807 Ohm 2191 Ohm
Menggambar hasil
V1
R2
3.3 Percobaan II Rangkaian Paralel 4.92 V
1174 Ohm
- Gambar rangkaian
- Langkah percobaan
Gambar 4.1 Rangkaian DC dengan V1 ON.
[ 1981
-1174 3365 ]
No Tegangan Vbaca Vukur Tahanan Rbaca Rukur
1 V1 5 V 4.92 R1 820 Ω 8.07 -1174
2 V2 15 V 14.75 R2 1200 1,174
Ω
MODUL III | Praktikum Rangkaian Listrik 2023 / F1B021087
16555.8
=
5287789
= 3.13 mA
Perhitungan data selanjutnya dapat dilihat
Substitusikan nilai I1 ke pers (2)
pada tabel berikut :
– 1174 I1 + 3365I2 =0
Tabel 4.5 Hasil perhitungan arus saat V 1 ON
– 1174 (3.13 10-3 ) + 3365I2 =0
dan V2 OFF.
– 3.67462I1 + 3365I2 =0
I2 = R Arus
(Ω) Hitung Ukur Error
3.67462 (mA) (mA) (%)
3365 807 3.13 3.12 0.32
I2 = 1.09 mA 1174 2.04 2.03 0.49
Mencari IR1 ,IR2 dan IR3 2191 1.09 1.0 8.26
Didapatkan : Pada tabel 4.5 dapat dianalisa bahwa
I1 = 3.13 mA nilai tahanan yang diberikan semakin besar,
I2 = 1.09 mA maka nilai arus yang dihasilkan semakin kecil.
Maka : Hal ini disebabkan karena nilai arus berbanding
IR1’ = I1 terbalik dengan nilai tahanan, dimana sesuai
= 3.13 mA dengan persamaan :
IR2’ = I1- I2 V
= 3.13 – 1.09 I=
R
= 2.04 mA Untuk nilai persentase error yang
IR3’ = I2 didapatkan pada data pertama dengan
= 1.09 mA memasukkan I hitung sebesar 3,12 mA dan I
Mencari VR1 ,VR2 dan VR3 ukur sebesar 3,13 mA ke dalam persamaan:
VR1 = I1. R1
|Vhitung-Vukur |×100 %
memasukkan V hitung sebesar 2,52 V dan V
%error = ukur sebesar 2,52 V ke dalam persamaan
Vhitung
¿|
2.52 - 2 .52
2.52 |×100 % %error = |Vhitung-Vukur
Vhitung |×100 %
¿0%
| |
3365I1 – 1174 I2 =14.75
3.27−3.28
Loop 2 : ×100 %
I2 .R1+ (I2 – I1) .R2 =0 3.27
I2 . 807+ (I2 – I1) . 1174 =0 = 0.30%
80712 – 1174I1 + 1174I2 =0 Tegangan
– 1174 I1 + 1981I2
I1 =
[ 14.75
0 1981 ]
-1 1 74 2.63
¿0%
Perhitungan data selanjutnya dapat dilihat
[ 3365
-1174 1981 ]
-1174 pada tabelberikut :
Tabel 4.7 Hasil perhitungan arus saat V2 ON
29219.75 dan V1 OFF.
= R Arus
5287789 (Ω) Hitung Ukur Error
= 5.52 mA (mA) (mA) (%)
Substitusikan nilai I1 ke pers (2) 807 3.27 3.28 0.30
– 1174 I1 + 1981I2 =0 1174 2.25 2.24 0.44
– 1174 (5.52 .10-3 ) + 1981I2 = 0 2191 5.52 5.24 0.36
– 6.48 + 1981I2 =0 Tabel 4.7 dapat dianalisa bahwa nilai
6.48 arus bersifat fluktuaktif . Hal ini dapat dihitung
I2 = dengan hukum ohm, dengan persamaan
1981
I2 =3.27 mA
V
I=
Mencari IR1 ,IR2 dan IR3 R
Didapatkan : Sementara persamaan error yang
I1 = 5.52 mA dihasilkan diperoleh dari selisih antara nilai
I2 = 3.27 mA hitung dengan nilai ukur yang terbaca yang
Maka : dibagi dengan nilai hitungnya.
IR1’’ = I2
= 3.27 mA Tabel 4.8 Hasil perhitungan tegangan saat V2
IR2’’ = I1- I2 ON dan V1 OFF.
= 5.52 – 3.27 R Tegangan
100%
|6.38−0,14
6.38 |
tersebut terhubung paralel. Untuk nilai
tegangan hitung dapat dihitung dengan = x 100 %
persamaan :
V=IxR = 97 %
Untuk persamaan error yang dihasilkan Tegangan
diperoleh dari selisih antara nilai hitung dengan
nilai ukur yang terbaca yang dibagi dengannilai
hitungnya.
% Error VR1 =|Vhitung-Vukur
Vhitung | x
100%
c. Menghitung nilai arus dan tegangan saat
V1ON dan V2 ON
= |5.16−11.7
5.16 |
x 100 %
R1 R3 = 126 %
807 Ohm 2140 Ohm
DAFTAR PUSTAKA
1. Tim Lab Listrik Dasar, Penuntun
Praktikum Rangkaian Listrik, Lab Listrik
Dasar FT UNRAM, 2017.
2. Hyat, William, Rangkaian Listrik I,
Erlangga, Jakarta, 2010.
3.
4.2.2 Analisa
4.3 Teorema Norton
4.3.1 Hasil dan Perhitungan
Tabel 4.17Hasil pengukuran nilai tahanan
terukur.
No Tahanan Rbaca Rukur
1 R1 680 Ω 669
2 R2 2700 Ω 2.676
3 RL1 390 Ω 356
4 RL2 560 Ω 552
5 RL3 1200 Ω 1176
6 RL4 1800 Ω 1773
4.3.2 Analisa
MODUL III | Praktikum Rangkaian Listrik 2023 / F1B021087