Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIK MEKATRONIKA II

SUDJARWO, ST, MPd

Tujuan Kurikuler :
Agar Bintara Mahasiswa mampu merancang dan memperbaiki sistem analog digital serta motor
servo pada sistem mekatronika.

Materi Pokok :
Mengukur rangkaian Analog Digital Converter (A/D Converter)

Tujuan Instruksi Umum :


Agar Bintara Mahasiswa mampu mengubah sistem analog digital dengan baik dan benar.

Analog to Digital Converter (ADC)

1
Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi kode – kode digital.
ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian
pengukuran/ pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang
kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran dan
sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer).
Perangkat ADC (Analog To Digital Convertion) dapat berbentuk suatu modul atau rangkaian
elektronika maupun suatu chip IC. ADC (Analog To Digital Converter) berfungsi untuk
menjembatani pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital.

Converter
Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan
informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-
variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai vaiabel ke
bentuk sinyal listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan sebuah komputer atau
rangkaian logika digital, sangat perlu untuk terlebih dahulu melakukan konversi analog ke
digital (A/D).

Pada proses pengubahan dari sinyal analog ke digital ADC melalui tiga tahap, yaitu, sampling,
kuantisasi, endcoding.

2
Tahap-tahap nya adalah sebagai berikut:

Gambar: Proses ADC

Sinyal
Sinyal Sinyal Quantizer Sinyal Diskrit
/
pengelomp Encoder/
Sampler okan penyandi
Analog Sampling Terkuantisasi (Biner)

Gambar: Blok diagram ADC

a) Sampler

Merupakan blok untuk mengubah sinyal analog menjadi beberapa sampel yang diinginkan. Salah
satu proses sampling adalah pembagian berdasarkan waktu. Misalnya, suatu saklar dalam 1 detik
on selama 0,01 detik dan off selama 0,05 detik. Maka ada berapa sampling?
Artinya rentang antara saklar on adalah 0,01+0,05=0,06 detik. Maka, dalam 1 detik saklar akan on
sebanyak 1 detik / 0,06 detik = 16,67 kali (jumlah sampel harus dibulatkan ke bawah, maka
nilainya menjadi 16). Idealnya saklar on pertama kali pada detik 0 maka jumlah saklar on (jumlah
sampel) adalah 16+1=17.

SOAL 1:
Misalnya, suatu saklar dalam 1 detik on selama 0,02 detik dan off selama 0,03 detik. Maka
ada berapa sampling?

3
Contoh soal (menurut teorema Nyquist):

1. Suatu sinyal x(t) = 2 cos (2.000 π.t) akan dilewatkan ke ADC. Berapa frekuensi sampling
minimum agar sinyal diskrit kembali ke semula?

Ingat bahwa persamaan sinyal analog adalah x(t) = A sin (2.π.f.t) atau A cos(2.π.f.t).
Maka, frekuensi maksimum sinyal x(t) adalah f = 2.000/2 = 1.000 Hz. Berdasarkan
teorema nyquist, frekuensi sampling minimum adalah 2 x f.max, maka frekuensi
sampling minimum dari x(t) adalah 2 x 1.000 Hz = 2.000 Hz

Perhatikan bahwa, ketika sampel sinyal (sinyal diskrit) tersimpan dalam memori komputer,
informasi waktu menjadi hilang. Oleh karena itu, komputer memerlukan informasi frekuensi
sampling agar dapat memperlakukan sinyal tersebut dengan benar.

Berdasarkan teorema nyquist, frekuensi sampling minimum agar sinyal diskrit dapat
dikembalikan ke sinyal analog semula adalah 2x frekuensi maksimum sinyal yang disampling.
Frekuensi suara manusia = 300 – 3400 Hz

Frekuensi suara yang dapat didengar manusia = 20 – 20.000 Hz

Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan detik dengan satuan
Hz.

Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian
peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Pada Sistem Satuan
Internasional, hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama
pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali.
Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik.
Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah kejadian / peristiwa (dan
menyebutnya sebagai periode), lalu memperhitungkan frekuensi (f) sebagai hasil kebalikan dari
periode (T), seperti tampak dari rumus di bawah ini:
1
f=
T
dengan f adalah frekuensi (hertz) dan T periode (sekon atau detik).
Selain itu frekuensi juga berhubungan dengan jumlah getaran dengan rumusan:-
n
f=
T
dengan n adalah jumlah getaran dan t adalah waktu

4
Contoh gelombang sinusoida:

Gelombang sinusoida dengan beberapa macam frekuensi; gelombang yang bawah mempunyai frekuensi yang
lebih tinggi.

b) Quantizer & Encoder

Quantizer berfungsi mengelompokkan level sinyal keluaran sampler ke dalam 2n kelompok.


Dimana n merupakan jumlah bit pada encoder. Intinya, proses kuantisasi pada quantizer befungsi
untuk membulatkan bilangan, mengubah nilai input yang sangat bervariasi menjadi bulat hanya 2 n
variasi bilangan.
Misalnya, Jika sinyal input memiliki amplitude 0 – 2 volt dan encoder memiliki jumlah bit 3,
maka akan ada berapa nilai kuantisasi (pengelompokan)? Bagaimana pengelompokan dan kode
untuk masing-masing sinyal?

Jumlah kuantisasi (pengelompokan) = 2n = 23 = 8.

Range pengelompokan = (batas atas nilai – batas bawah nilai) / jumlah kuantisasi = (2-0)/8 =
0,25. Tabel pengelompokan nilai bisa dilihat di bawah ini:

Tegangan
No. masuk Tegangan Keluar Kode
(Hasil Kuantisasi) (Hasil Encoder)
1 [0 – 0,25) 0,125 000
2 [0,25 – 0,5) 0,375 001
3 [0,5 – 0,75) 0,625 010
4 [0,75 – 1) 0,875 011
5 [1 – 1,25) 1,125 100
6 [1,25 – 1,5) 1,375 101
7 [1,5 – 1,75) 1,625 110
8 [1,75 – 2] 1,875 111

Desimal Biner (8 bit) Oktal Heksadesimal


0 0000 0000 000 00
1 0000 0001 001 01
2 0000 0010 002 02
3 0000 0011 003 03
4 0000 0100 004 04
5 0000 0101 005 05
6 0000 0110 006 06
7 0000 0111 007 07
8 0000 1000 010 08
9 0000 1001 011 09
5
10 0000 1010 012 0A
11 0000 1011 013 0B
12 0000 1100 014 0C
13 0000 1101 015 0D
14 0000 1110 016 0E
15 0000 1111 017 0F
16 0001 0000 020 10

Pertanyaan Lanjutan:

 Pada system di atas, keluaran sampler adalah 1,3 volt. Apakah bit keluaran
encoder? Jawab: Cek, 1,3 volt pada pengelompokan no.6 artinya hasil
encodernya adalah 101.

 Pada system di atas, keluaran sampler adalah 0,25 volt. Apakah bit keluaran encoder?

Jawab: Cek, 0,25 volt pada pengelompokan no.2 karena pengelompokan no.1 sebenarnya
adalah [0 - 0.25) artinya dari 0 sampai sesaat sebelum 0,25. Maka, 0,25 memiliki nilai
diskrit/kode 001.

Beberapa soal tentang ADC:

1) Sinyal dengan frekuensi maksimum 100 Hz, disampling dengan 1,5 frekuensi Nyquist. Sinyal
melewati encoder 4 bit/sampel. Ada berapa bit dalam 1 detik?

Frekuensi Nyquist = 2 x 100 Hz = 200


Hz. Frekuensi sampling = 1,5 x 200 Hz =
300 Hz.

Dalam 1 detik ada 300 sampel. Maka, dalam 1 detik dilewati 4 bit/sampel x 300 sampel =
1.200 bit.

2) Pada blok ADC diperoleh keluaran sebanyak 64.000 bit/detik. Encoder memakai 8 bit/sampel.
Berapa frekuensi sampling yang digunakan?

(64.000 bit/detik) / (8 bit/sampel) = 8.000 sampel/detik.

3) Dalam blok ADC, bit rate 128.000 Bps, frekuensi sampling = 8.000 Hz. Berapa jumlah bit
encoder yang digunakan?

N bit = 128.000/8.000 = 16 bit.

4) Apa keuntungan menggunakan bit lebih banyak? Kualitas suara/data lebih


baik. Apa kerugiannya? Menggunakan memori yang jauh lebih besar.

Error Kuantisasi

No. Tegangan Tegangan Keluar Error Square Error


6
masuk
(Hasil Kuantisasi) (Vout – Vin) (Vout – Vin)2
1 0,1 0,125 0,025 0,000625
2 0,27 0,375 0,105 0,011025
3 0,7 0,625 -0,075 0,005625
4 0,755 0,875 0,12 0,0144
5 1,15 1,125 -0,025 0,000625
6 1,3 1,375 0,075 0,005625
7 1,5 1,625 0,125 0,015625
8 1,99 1,875 -0,115 0,013225
Mean Square Error merupakan rata-rata nilai square error (kesalahan kuadrat)

ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan
resolusi.

Kecepatan Sampling ADC


Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan “seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke
bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu”. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan
dalam sample per second (SPS).

Ilustrasi Kecepatan Sampling ADC

Resolusi ADC
Resolusi ADC menentukan “ketelitian nilai hasil konversi ADC”. Sebagai contoh: ADC 8 bit
akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 255 (2 n – 1)
nilai diskrit. Nilai 255 hasil dari 2 pangkat 8 dikurangi 1 ADC 12 bit memiliki 12 bit output data
digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096-1 = 4095 nilai diskrit. Dari contoh
diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih baik daripada
ADC 8 bit.

Prinsip Kerja ADC


Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang
merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan
referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika
menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar
60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner).
signal=(sample/max_value*reference_voltage=(153/255)*5= 3 Volts

Contoh Soal:
Bila tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%.
Jika menggunakan ADC 12 bit, hitung sinyal digital ?

Komparator (Pembanding) ADC.


Komparator adalah salah satu penggunaan Operational Amplifier ( Op Amp )/Penguat
Operasional sebagai pembanding antara tegangan yang masuk pada input (+) dan input (-).

7
Bentuk komunikasi yang paling mendasar antara wujud digital dan analog adalah piranti
(biasanya berupa IC) disebut komparator. Piranti ini, yang diperlihatkan secara skematik pada
gambar dibawah, secara sederhana membandingkan dua tegangan pada kedua terminal inputnya.
Bergantung pada tegangan mana yang lebih besar, outputnya akan berupa sinyal digital 1 (high)
atau 0 (low). Komparator ini digunakan secara luas untuk sinyal alarm ke komputer atau sistem
pemroses digital.

Konsep Kompataror Pada ADC (Analog to Digital Converter)

Gambar diatas memperlihatkan sebuah komparator merubah keadaan logika output sesuai fungsi
tegangan input analog. Sebuah komparator dapat tersusun dari sebuah op amp yang memberikan
output terpotong untuk menghasilkan level yang diinginkan untuk kondisi logika (+5 dan 0 untuk
TTL 1 dan 0).

Bentuk dan Simbol IC Op-Amp pada umumnya.

Penjelasan kaki Op Amp LM 741, yaitu:

1. Kaki 1 : Offset Null. Kaki ini berfungsi untuk mengontrol offset tegangan untuk meminimalkan
kebocoran, karena Op Amp berjenis differensial.
2. Kaki 2: Inverting Input. Kaki ini berfungsi sebagai masukan pada Op Amp. Sifat keluaran dari
masukan melalui kaki ini, yaitu fasa sinyal keluaran akan berlawanan dengan sinyal masukan.

8
3. Kaki 3: Non Inverting Input. Kaki ini berfungsi sebagai masukan pada Op Amp. Sifat keluaran
da ri masukan melalui kaki ini, yaitu fasa sinyal keluaran akan berfasa sama dengan sinyal
masukan.
4. Kaki 4: V negatif. Kaki ini berfungsi sebagai sumber daya tegangan negatif pada Op Amp agar
dapat bekerja.
5. Kaki 5: Offset Null. Fungsi kaki ini sama dengan kaki 1.
6. Kaki 6: Output. Kaki ini berfungsi sebagai keluaran dari Op Amp.
7. Kaki 7: V positif. Kaki ini berfungsi sebagai sumber daya tegangan positif.
8. Kaki 8: Not Connected. Kaki ini befungsi pelengkap kemasan standar komponen 8 pin. Kaki ini
tidak terhubung ke manapun pada rangakaian.

Komparator Open Loop


bila tegangan pada input inverting (V1) lebih positif dari pada input non inverting (V2), maka
outputnya akan sama dengan (-Vsat).
bila tegangan pada input inverting (V1) lebih negatif dari pada input non inverting (V2), maka
outputnya akan sama dengan (+Vsat).

SOAL 2:

9
Diketahui tegangan sumber (VS) ± 12 Volt, jika Vi 1= 5 V dan Vi 2= 4V. Tentukan berapa
nilai Vout (Vo) ?

Komparator Cloce Loop


jika pada komparator open loop tegangan keluaran selalu +Vsat dan -Vsat , maka pada
komparator close loop outputnya dapat kita atur sesuai keinginan kita dengan cara mengubah
resistansi Ro dan Ri.

Jika V2=V1 ,maka Vo=0


Jika V2<V1 ,maka Vo<0
Jika V2>V1 ,maka Vo>0

Tegangan outputnya akan berlawanan phasa dan merupakan selisih antara kedua inputnya, dan
ditentukan dengan persamaan :

Komparator close loop dapat memberika penguatan jika perbandingan Ro1 dan Ri1 sama dengan
perbandingan Ro2 dan Ri2 sehingga tegangan outputnya adalah:

10
SOAL 3:

Diketahui tegangan sumber (Vs) untuk LM 741 ±12 V’

Jika Vi 1 = 5 V dan Vi 2 = 3 V,

Ri1= Ri 2 = 1K Ohm

R0 1=Ro 2= 0,8K Ohm

Tentukan berapa nilai Vo (Vout) ?

11
SOAL MANDIRI:

Buatlah rangkaian close loop seperti gambar diatas dengan ketentuan sebagai berikut:

Tegangan sumber (Vs) untuk LM 741 ±12 V

Vi 1 dan Vi 2 bebas /tentukan sendiri

Ri1= Ri 2 bebas /tentukan sendiri

R0 1=Ro 2 bebas /tentukan sendiri

Tentukan berapa nilai Vo (Vout) ?

12
PRAKTIKUM A/D CONVERTER

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC
8 Bit.
2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian ADC 8 Bit dengan rangkaian analog
secara teori dengan benar.
3. Mahasiswa dapar merancang rangkaian ADC 8 Bit dengan rangkaian analog
secara praktik dengan menggunakan alat ukur.
4. Mahasiswa dapat membuat analisa dan kesimpulan dari hasil praktikum
ADC 8 Bit dengan rangkaian analog.

B. DASAR TEORI
ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang
berfungsi mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
ADC memiliki 2 karakter prinsip, yaitu:
1. Kecepatan sampling
2. Resolusi
Kecepatan sampling ADC adalah menyatakan “seberapa sering sinyal analog
dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu”. Kecepatan
sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS).

Resolusi ADC adalah menentukan “ketelitian nilai hasil konversi ADC”. Sebagai
contoh ADC 8 Bit akan memiliki output 8 Bit data digital. Ini berarti sinyal input
dapat dinyatakan dalam 255 atau ( - 1) nilai diskrit. ADC 12 Bit akan memiliki
output 12 Bit data digital. Ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 data
diskrit. Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa ADC 12 bit akan memberikan
resolusi yang lebih baik daripada ADC 8 Bit

Prinsip Kerja ADC


Prinsip kerja ADC adalah menkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang
merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh,
bila tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi
adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 Bit dengan skala maksimum 255, akan
didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk desimal) atau 10011001
(bentuk biner).
Signal =(sample/max_value*reference_voltage=(153/255)*5= 3 Volts

13
Komparator ADC
Bentuk komunikasi yang paling mendasar antara wujud digital dan analog adalah
piranti yang disebut komparator. Piranti ini, yang diperlihatkan secara skematik pada
gambar di bawah, secara sederhana membandingkan dua tegangan pada kedua
terminal inputnya. Bergantung pada tegangan mana yang lebih besar, outputnya akan
berupa sinyal digital 1 (high) atau 0 (low). Komparator ini digunakan secara luas
untuk sinyal alarm ke komputer atau sistem pemrosesan digital. Elemen ini juga
merupakan satu bagian dengan konverter analog ke digital dan digital ke analog.

Gambar di atas memperlihatkan sebuah komparator merubah keadaan logika output


sesuai fungsi tegangan input analog. Sebuah komparator dapat tersusun dari sebuah
op-amp yang memberikan output terpotong untuk menghasilkan level yang
diinginkan untuk kondisi logika (+5 dan 0 untuk TTL 1 dan 0). Komparator komersil
didesain untuk memiliki level logika yang diperlukan pada bagian outputnya.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Komponen ADC 8 Bit, yaitu:
a. IC ADC 0804 8 Bit = 1 buah
b. Potensio 10 K = 1 buah
c. Resistor 1,5K = 8 buah
d. Resistor 10K = 1 buah

e. Kapasitor 150pF = 1 buah

f. LED = 8 buah

g. Push button = 1 buah

2. Power supply = 1 buah

3. AVO meter = 1 buah

4. Jumper= secukupnya

5. Project Board = 1 buah

14
D. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1) Periksalah terlebih dahulu semua komponen aktif maupun pasif sebelum
digunakan!
2) Bacalah dan pahami petunjuk pratikum pada lembar kegiatan belajar!
3) Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang dibutuhkan.
4) Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letak kaki-kaki komponen.
5) Power supply yang digunakan adalah simetri, yaitu terdapat VCC (+), VDD (-),
dan ground, jangan sampai antara VCC (+) dan VDD (-) tersambung, tanpa ada
nya komponen lain sebagai beban.
6) Kalibrasi terlebih dahulu alat ukur yang akan digunakan.
7) Hati-hati dalam penggunaan peralatan praktikum!

E. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar ADC 8 bit dengan IC ADC 0804

F. LANGKAH – LANGKAH PERCOBAAN


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Kalibrasi alat ukur terlebih dahulu sebelum digunakan.

15
3. Buatlah rangkaian di project board sesuai gambar rangkaian ADC 8 bit
dengan IC ADC 0804.
4. Hubungkan vcc dengan power supply sebesar 5 volt.
5. Hubungkan ground dengan power supply sebesar 5 volt.
6. Tekan tombol push button untuk memulai praktikum.
7. Putar potensio sesuai perintah tabel percobaan.
8. Ukur output dengan avometer.
9. Buatlah grafik hasil percobaan.
10. Analisa hasil percobaan dengan membandingkan antara hasil pengukuran dan
perhitungan teori.

G. DATA HASIL PERCOBAAN


Tabel Percobaan (lihat hal. 13 contoh perhitungannya)
Potensio Bobot Biner Hasil
(Volt) Bobot pengukuran
Desimal Vout
D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3 153 1 0 0 1 1 0 0 1 ?
3,5
4
4,5
5

Keterangan:
Ket: 0 = untuk LED menyala, 1 = untuk LED mati

H. ANALISA DATA
-Perhitungan desimal output
-Grafik hasil percobaan (Vout dengan nilai decimal)
-Grafik hasil perhitungan (Vout dengan nilai decimal)
-Analisa secara menyeluruh
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

16
I. KESIMPULAN
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

LATIHAN
1. Apa yang dimaksud dengan ADC 8 bit?
2. Bagaimana prinsip kerja ADC 8 bit 0804?
3. Berapa nilai per 1desimal ADC 8 bit ? Hitunglah!

Least significant bit adalah bagian dari barisan data biner (basis dua) yang mempunyai nilai paling tidak
berarti/paling kecil. Letaknya adalah paling kanan dari barisan bit. Sedangkan most significant bit adalah
sebaliknya, yaitu angka yang paling berarti/paling besar dan letaknya disebelah paling kiri.
Contohnya adalah bilangan biner dari 255 adalah 11111111 (kadang-kadang diberi huruf b pada akhir bilangan
menjadi 1111 1111b). Bilangan tersebut dapat berarti:
1x27 + 1x26 + 1x25 + 1x24 + 1x23 + 1x22 + 1x21 + 1x20 = 128+64+32+16+8+4+2+1 = 255
Dari barisan angka 1 di atas, angka 1 paling kanan bernilai 1, dan itu adalah yang paling kecil. Bagian tersebut
disebut dengan least significant bit (bit yang paling tidak berarti), sedangkan bagian paling kiri bernilai 128
dan disebut dengan most significant bit (bit yang paling berarti).

17
Rangkaian clock sirkuit
Gambar rangkaian diatas menunjukkan sebuah pengetes rangkaian yang menggunakan IC ADC
0804 dimana input tegangan analog dimasukkan dengan mengatur potensio 10 Kohm yang
dihubungkan dengan ground dan tegangan (+5 volt). Hasil dari ADC adalah 1/255 (255 dari 28 –
1) dari skala penuh tegangan 5 Volt. Untuk setiap penambahan 0,02 volt (1/255 x 5 volt = 0,02
volt ). Jika input analog diberi 0,1 volt maka keluaran binernya = 0000 0101 ( 0,1 volt/0,02 volt
= 5 maka binernya = 0000 0101 ).
Catatan:
5/255 = 0,0196 dibulatkan menjadi 0,02
Hitung keluaran binernya bila input analognya: 0,5 V; 1,0 V ; 1,5 V ; 2,0 V ; 2,5 V ; 3,0 V ;
3,5 V ; 4,0 V ; 4,5 V dan 5,0 V. (Buat bentuk tabel untuk mempermudah pembacaan ).

18
19
 successive approximation converter (SAC)/Pengubah pendekatan yang
berurutan.

20

Anda mungkin juga menyukai