Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 2

MODUL : 1

TRANSISTOR

NAMA : ANGGI FEBRIANO

NIM : 1167070014

KELAS : ELEKTRO A1

KELOMPOK : 06

HARI, TANGGAL : JUM’AT, 3 MARET 2017

WAKTU : 09:30 - 11.00

DOSEN/ASISTEN : SLAMET INDRIYANTO, S.T.

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2017

0
Modul 1
TRANSISTOR
Anggi Febriano(1167070014)/Kelompok 06/Jum’at, 3 Maret 2017
Email : anggifebriano11@gmail.com
Dosen/Asisten : Slamet Indriyanto, S.T.
Abstract Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika
Percobaan transistor bertujuan untuk mengetahui besar yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam
konstanta melalui perbandingan antara (Ic) dan tegangan rangkaian elektronika. Contoh komponen aktif ini adalah
antara kolektor dan emitor (Vce). Dilakukan dengan cara Transistor dan IC juga Lampu Tabung. Besarnya arus panjar
menyiapkan alat dan bahan seperti resistor, transistor, bisa berbeda-beda untuk tiap komponen2 ini. Sedangkan
projectboard, catu daya, dan AVO Meter. Dari praktikum ini komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang
dihasilkan bahwa konstanta penguatan arus itu nilainya bekerja tanpa memerlukan arus listrik. Contoh komponen
berubah-ubah tergantung besar nilai Ib dah Ic. Untuk pasif adalah resistor, kapasitor, transformator/trafo, dioda
karakteristik transistor didapatkan bahwa semakin naik dsb.
tegangan maka Ic semakin besar.
Dalam elektronika dasar penggunaan kedua jenis
komponen ini hampir selalu digunakan bersama-sama,
Kata Kunci : Arus, Penguat arus, Tegangan, Transistor kecuali dalam rangkaian-rangkaian pasif yang hanya
menggunakan komponen-komponen pasif saja misalnya
I. PENDAHULUAN rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk IC
A. Pendahuluan (Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif dan
pasif yang disusun menjadi sebuah rangkaian elektronika dan
Praktikum elektronika dasar merupakan
diperkecil ukuran fisiknya.
pengimplementasian praktik untuk menerapkan teori yang
sudah dipelajarai dalam mata kuliah Elektonika Dasar. Dalam Kegunaan dari transistor adalah sebagai penguat
peralatan elektronika dasar yang komplek, kita akan arus, pemutus, dan penyambung, stabilisasi sinyal dan
menemukan komponen-komponen elektronika seperti dioda, lainnya disbut dengan transistor. Transistor diperlukan untuk
transistor, OP-Amplifier, IC gerbang logika, timer 555 (LED menguatkan arus yang masuk pada rangkaian listrik, atau
dan buzzer), 7 segment, akuisisi data, dan komponen lainnya. pada komponen listrik tertentu, agar arus yang masuk tepat
Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang pada rangkaian atau component tersebut, sehingga komponen
dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan dapat bekerja secara optimal.
sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik
komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.

Suatu alat elektronik akan tersusun dari banyak


rangkaian elektronika. Serangkaian itu sesungguhnya hanya
memanfaatkan penggabungan sifat dari masing-masing B. Tujuan
komponen elektronika. Karena tiap-tiap komponen
elektronika memiliki karakteristik kerja yang berbeda. 1) Mengidentifikasi karakteristik dari transistor
Resistor yang memiliki sifat menghambat arus , kapasitor
yang berfungsi sebagai penyimpan energy dalam medan
listrik, inductor yang memiliki karakter penyimpanan energy
dalam bentuk medan magnet, diode yang memiliki sifat
pensaklaran, dan sebagainya. Perbedaan inilah yang akan di
rancang sedemikian rupa dari sehingga menjadi kesatuan
rangkaian elektronika yang saling melengkapi sifatnya,
sehingga terciptalah suatu alat elektronik dengan fungsi
tertentu.

Dalam pengukuran tegangan , arus , dan hambatan ,


dapat menggunakan multimeter digital demi mendapatkan
ukuran suatu komponen elektronika yang tepat. Sehingga
dalam penciptaan suatu alat elektronika tidak terjadi
kegagalan sedikitpun saat alat berkerja.

Komponen komponen elektronika dikenal ada dua


jenis komponen. Dua macam komponen ini adalah komponen
aktif dan komponen pasif. Dua macam komponen elektronika
dalan elektronika dasar ini selalu ada dalam setiap rangkaian
elektronika.
1
II. TEORI DASAR sebaliknya. Transistor dalam keadaan menyumbat dapat
dianalogikan sebagai saklar dalam keadaan terbuka,
sedangkan dalam keadaan jenuh seperti saklar yang menutup.

Daerah Jenuh Transistor

Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan


dimana transistor mengalirkan arus secara maksimum dari
kolektor ke emitor sehingga transistor tersebut seolah-olah
short pada hubungan kolektor – emitor. Pada daerah ini
transistor dikatakan menghantar maksimum (sambungan CE
terhubung maksimum).

Daerah Aktif Transistor

Pada daerah kerja ini transistor biasanya digunakan


sebagai penguat sinyal. Transistor dikatakan bekerja pada
daerah aktif karena transistor selelu mengalirkan arus dari
kolektor ke emitor walaupun tidak dalam proses penguatan
sinyal, hal ini ditujukan untuk menghasilkan sinyal keluaran
Transistor adalah komponen semikonduktor yang
yang tidak cacat. Daerah aktif terletak antara daerah jenuh
dipakai sebagai penguat, pemotong (switching), stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal atau fungsi lainnya. Transistor (saturasi) dan daerah mati (Cut off).
dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan
Daerah Mati Transistor
arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor
sirkuit sumber listriknya. dimana keadaan transistor menyumbat pada hubungan
kolektor – emitor. Daerah cut off sering dinamakan sebagai
BJT (Bipolar Junction Transistor) daerah mati karena pada daerah kerja ini transistor tidak
dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Pada daerah
Transistor jenis ini merupakan komponen yang
cut off transistor dapat di analogikan sebagai saklar terbuka
mempunyai 2 dioda, terminal positif atau negatifnya
berdempet sehingga ada 3 terminal. Ketiga terminal tersebut pada hubungan kolektor – emitor.
adalah Emiter (E), Kolektor (C), dan Basis (B) Prinsip kerja dari komponen ini yang difungsikan
sebagai saklar ialah dengan mendapatkan manfaat dari cut-off
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada
dan kondisi jenuh dari transistor itu sendiri, yang mana kedua
terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik
dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah keadaan tersebut bisa didapat dgn mengatur besarnya arus yg
yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat melewati basis dari transistor.
elektronik. Saturasi atau disebut juga kondisi / keadaan jenuh
akan didapat bila basis transistor dikasih arus yang cukup
FET (Field Effect Transistor)
besar hingga transistor menjadi jenuh dan fungsinya menjadi
saklar yang menutup. Sedangkan keadaan cut-off didapatkan
Transistor terbagi menjadi 2 macam yaitu Junction FET
apabila arus basisnya dilewati dengan arus yg amat kecil
(JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) / Metal Oxide bahkan hampir nol amper, yang menjadikan transistor
Silicon FET (MOSFET) berfungsi sebagai saklar yg membuka.
Berbeda dengan IGFET, terminal Gate dalam JFET Bila dikaji lebih dalam lagi maka tiap jenis dan seri
membentuk sebuah dioda dengan kanal materi transistor mempunyai spesifikasi yg berlainan terhadap arus
semikonduktor antara source dan drain. Dari sisi fungsi, hal yg diperlukan hingga tercapainya keadaan cut-off dan jenuh.
ini membuat N=channel JFET menjadi sebuah versi solid- Walaupun berbeda, pada dasarnya sih tidak sangat jauh
state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda pebedaannya, kecuali pembuatannya dr bahan semi
antara grid dan katode. konduktor yg berbeda pula yaitu germanium atau silikon.
Dalam rangkaian analog transistor digunakan
dalam amplifier atau penguat, contohnya seperti penguat
sinyal radio, pengeras suara, dan sumber listrik stabil. Dalam
rangkaian digital transistor digunakan sebagai saklar
berkecepatan tinggi, yang beberapa fungsinya adalah sebagai
memori, logic gate, dan komponen-komponen lainnya.

Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar


yaitu bila berada pada dua daerah kerjanya yaitu daerah jenuh
(saturasi) dan daerah mati (cut-off). Transistor akan
mengalami perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh dan
2
III. METODOLOGI IV. HASIL DAN ANALISIS
A. Alat A. Hasil percobaan
1. AVO Meter Analog
VBB VRB VRC VBE VCE VCB
2. Kabel Probe Merah dan Hitam NO
(Volt) (Volt) (Volt) (Volt) (Volt) (Volt)
3. VoltMeter
4. Project Board
1. 0 6,2 6,2 0 0 6
5. Power Supply

B. Bahan 2. 0,5 5,8 6,2 0,4 4,8 5,6


1. Resistor 3 buah
2. Transistor 1 buah 3. 0,8 5,4 6,3 0,4 5,8 5
3. Potensiometer 1 buah
4. 1 5,2 6,3 0,5 5,6 4,8

C. Prosedur 5. 2 4 6,3 0 0 3,9

6. 3 3 6,4 0,6 1,4 0,6

7. 4 2 6 0,8 0 1,4

8. 5 1,2 6,3 0 0 1,2

B. Analisis

𝑉𝑅𝐵 𝑉𝑅𝐶
𝐼𝐵 = 𝐼𝐶 = 𝐼𝐸 = 𝐼𝐵 − 𝐼𝐶
𝑅𝐵 𝑅𝐶

𝐼𝐶 𝐼𝐶
𝛽= 𝛼=
𝐼𝐵 𝐼𝐸

6,2
1) 𝐼𝐵 = = 0,0062 𝐴
1000
6,2
1. Susun rangkaian diatas pada project board. 𝐼𝐶 = = 0,0062 𝐴
1000
Perhatikan kaki E, B, C transistor.
2. Hubungkan Vcc dan Ground pada Power supply. 𝐼𝐸 = 0,0062 + 0,0062 = 0,0124 𝐴
3. Aktifkan rangkaian, berikan tegangan Vbb sesuai
0,0062
tabel data, lalu dengan AVO meter ukur tegangn 𝛽= =1
0,0062
VRB, VRC, VCE, dan VCB.
4. Cari nilai IB, IC, IE, β, dan α. 0,0062
𝛼= = 0,5
0,0124

5,8
2) 𝐼𝐵 = = 0,0058 𝐴
1000
6,2
𝐼𝐶 = = 0,0062 𝐴
1000

𝐼𝐸 = 0,0058 + 0,0062 = 0,012 𝐴

0,0062
𝛽= = 1,068
0,0058

0,0062
𝛼= = 0,516
0,012

3
5,4 2
3) 𝐼𝐵 = = 0,0054 𝐴 7) 𝐼𝐵 = = 0,002 𝐴
1000 1000
6,3 6
𝐼𝐶 = = 0,0063 𝐴 𝐼𝐶 = = 0,006 𝐴
1000 1000

𝐼𝐸 = 0,0054 + 0,0063 = 0,0117 𝐴 𝐼𝐸 = 0,002 + 0,006 = 0,008 𝐴

0,0063 0,006
𝛽= = 1 ,16 𝛽= =3
0,0054 0,002

0,0063 0,006
𝛼= = 0,538 𝛼= = 0,75
0,0117 0,008

5,2 1,2
4) 𝐼𝐵 = = 0,0052 𝐴 8) 𝐼𝐵 = = 0,0012 𝐴
1000 1000
6,3 6,3
𝐼𝐶 = = 0,0063 𝐴 𝐼𝐶 = = 0,0063 𝐴
1000 1000

𝐼𝐸 = 0,0052 + 0,0063 = 0,0115 𝐴 𝐼𝐸 = 0,0012 + 0,0063 = 0,0075 𝐴

0,0063 0,0063
𝛽= = 1,211 𝛽= = 5,25
0,0052 0,0012

0,0063 0,0063
𝛼= = 0,547 𝛼= = 0,84
0,0115 0,0075

4
5) 𝐼𝐵 = = 0,004 𝐴
1000
6,3 V. KESIMPULAN
𝐼𝐶 = = 0,0063 𝐴
1000 Konstanta penguatan arus itu nilainya berubah-ubah
𝐼𝐸 = 0,004 + 0,0063 = 0,0103 𝐴 tergantung besar nilai Ib dan Ic. Untuk Karakteristik
transistor didapat bahwa semakin naik tegangan maka Ic
0,0063 semankin besar.
𝛽= = 1,575
0,004

0,0063
𝛼= = 0,61 DAFTAR PUSTAKA
0,0103

3 [1] William D. Cooper, Electronic Instrumentation And


6) 𝐼𝐵 = = 0,003 𝐴
1000 Measurement Techniques, Prentice-Hall of India, 1978.
6,4 [2] William D. Cooper, Instrumentasi Elektronik Dan Teknik
𝐼𝐶 = = 0,0064 𝐴 Pengukuran, Penerbit Erlangga, 1985.
1000
[3] http://elektronikadasar.info/transistor-sebagai-saklar.html
𝐼𝐸 = 0,003 + 0,0064 = 0,0094 𝐴 Diakses pada tanggal 8 Maret 2017.

0,0064
𝛽= = 2,13
0,003

0,0064
𝛼= = 0,68
0,0094
Nama saya Anggi Febriano lahir di
Bandung, 09 Februari 1999, sedang berkuliah di
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Saya seorang yang selalu berjuang hanya selalu
karena Allah, itulah alasan saya masuk ke jurasan
teknik elektro di UIN SGD, karena ingin selalu
membantu perjuangan Islam terutama dalam
bidang elektro.

Anda mungkin juga menyukai