Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Melihat pada lemari loker saat ini yang sudah sering digunakan pada dunia pendidikan
khususnya dalam bidanag perkuliahan. Lemari loker yang digunakan sebagai penyimpanan
barang saat ini masih menggunakan cara konvensional. Namun saat ini akan dibuat lemari
loker yang menggunakan kunci otomatis dan perangkat Android sebagai perangkat
kontrolnya. Loker tersebut bekerja setelah terkoneksi antar perangkat dengan Android
melalui Bluetooth. Pertama untuk memulai alat tersebut harus dilakukan scanning pada
bluetooth Android terlebih dahulu setelah itu memilih perangkat yang akan di koneksikan.
Kedua masuk pada tampilan kontrol di mana ada 2 tombol LOCK dan UNLOCK.

Kedua tombol tersebut berfungsi untuk mengirim perintah pada mikrokontroler untuk
menggerakkan kunci otomatis untuk mengunci dan membuka kunci loker. Untuk tombol
membuka kuncinya harus dimasukkan password terlebih dahulu agar bisa membuka
kuncinya. Lemari loker ini juga diberi kunci konvensional yang digunakan jika sistem dalam
keadaan mati. Alat ini juga menggunakan sensor limit switch untuk mengirim feed back dari
mikrokontroler ke Android. Jika user keluar dari aplikasi tersebut maka hubungan kedua
Bluetooth akan terputus. Diharapkan dengan dibuatnya lemari loker otomatis menggunakan
perangkat android dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan yang aman bagi mahasiswa.

1.2 PerumusanMasalah

Dalam realisasi alat,terdapat perumusan masalah yang akan

Dihadapi antara lain :

a. Bagaimana mensimulasikan alat Lemari Loker Berpassword berbasis mikrokontroler?

b. Bagaimana respon keypad terhadap door lock dan L CD display?

c. Komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan lemari loker

berpassword?

d. Bagaimana perfomansi dari Lemari Loker Berpassword?


1.3 TujuanPenelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan tujuan
dari proyek akhir ini adalah:

a. Mengetahui cara mensimulasikan Lemari Loker Berpassword.

b. Mengetahui komponen-komponen yang dibutuhkandalamrealisasialatLemari Loker

Berpassword.

c. Mengetahui respon keypad terhadap door lock dan LCD display.

d. Menganalisis performansi alat berdasarkan parameter rangkaian.

e. Menerapakan dan mengaplikasikan ilmu tentang mikrokontroler yang telah dipelajari


selama mengenyam pendidikan.

1.4 BatasanMasalah

Untuk membatasi cakupan pembahasan masalah pada Proyek Akhir ini maka
diberikan batasan-batasan sebagai berikut:

a. IC mikrokontroler yang digunakanadalah AVR ATMEGA8535.

b. Tidak membahas masalah penurunan rumus secara matematis dalam perancangan.

c. Tidak membahas mengenai pemrograman mikrokontroler secara mendetail, hanya

menggunakan bahasa C.

d. Proyek akhir ini hanya berupa prototipe yang disimulasikan.

e. Doorlock yang digunakan adalah Solenoid Doorlock 12v dan LCD display yang digunakan

LCD 16x2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikrokontroler Atmega 8535

Salah satu keunggulan modul berbasis mikrokontroler adalah dapat dikembangkan tanpa
mengubah/mengganti sistem minimum dari rangkaian. Pembuatan rangkaian dalam bentuk
modul-modul akan mempermudah penambahan dan pengembangan rangkaian Rangkaian
mikrokontroler Atmega 8535 adalah sebuah rangkaian kontrol yang memiliki unit antar
muka masukan/keluaran yang menghubungkan sistem mikrokontroler ke piranti eksternal.
Piranti itu adalah I/O yang bersifat dua arah. Artinya menyediakan sambungan ke dan dari
system mikroprosesor dengan piranti-piranti lain. Gambar 1 menunjukkan kaki atau pin pada
mikrokontroler. Sistem mikrokontroler Atmega 8535 merupakan piranti pengendali utama,
untuk membuat sistem ini bekerja dibutuhkan beberapa komponen tambahan dalam
Sebuah rangkaian mikrokontroler yang ditunjukkan dalam gambar 1 berikut ini (1,2).

Gambar 1.Rangkaian Sistem Mikrokontroler

Dalam sistem mikrokontroler ini direncanakan penggunaan port-port yang tersedia seperti
dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1.Tabel Perencanaan Port pada Mikrokontroler Atmega 8535 :
Port Fungsi Keterangan
Port A Input Sensor
Port B Output Pompa Air
Port C Output KipasAngin/ Buzzer
Port D Output LCD

2.1 Solenoid Doorlock 12v


Relay adalah saklar magnetis. Relay ini menghubungkan rangkaian beban ON atau OFF
dengan pemberian energy elektromagnetis, yang membuka atau menutup kontak pada
rangkaian. Relay biasanya hanya mempunyai satu kumparan, tetapi relay dapat mempunyai
beberapa kontak. Jenis relay diperlihatkan pada gambar 4. Relay elektro mekanis berisi
kontak diam dan kontak bergerak. Kontak yang bergerak dipasangkan pada plunger. Kontak
ditunjuk sebagai Normally Open (NO) dan Normally Close (NC). Apabila kumparan diberi
tenaga, terjadi medan elektromagnetis. Aksi dari medan pada gilirannya menyebabkan
plunger bergerak pada kumparan menutup kontak NO dan membuka kontak NC. Jarak gerak
plunger biasanya pendek sekitar 1/4 in atau kurang.

Gambar 4.Solenoid Doorlock 12v

Kontak Normally Open akan membuka ketika ada arus yang mengalir pada kumparan, tetapi
tertutup secepatnya setelah kumparan menghantarkan arus atau diberi tenaga. Kontak
Normally Close akan tertutup apabila kumparan tidak diberi daya dan akan terbuka apabila
kumparan di beri daya. Masing-masing kontak biasanya digambarkan sebagai kontak yang
tampak dengan kumparan tidak diberi daya. Sebagian besar relay control mesin mempunyai
beberapa ketentuan untuk pengubahan kontak Normally Open menjadi Normally Close, atau
sebaliknya. Itu berkisar dari kontak sederhana“Flip Over” untuk melepaskan kontak dan
menempatkan kembali dengan perubahan lokasi pegas.

2.3Matrix Keypad 4x4


Keyboard seperti pada keyboard komputer, memiliki banyak inputan berupa huruf, angka,
simbol, fungsi, dll. Menggunakan protocol dan komunikasi serial sinkron sehingga
menggunakan 2 jalur komunikasi yaitu SDA (serial data) dan SCK (serial clock). Baik
digunakan untuk sistem dengan inputan banyak dan kompleks dan sangat berguna untuk
beberapa aplikasi mikrokontroller..

Gambar 5.Rangkaian Matrix Keypad 4x4

Sedangkan keypad matriks adalah solusi untuk inputan cukup banyak dengan
menggunakan sedikit pin mikrokontroller. Keypad matriks umumnya terdiri dari tombol /
Push Button NO (Normally Open) yang dirangkai dengan susunan baris dan kolom sehingga
membentuk matriks. Susunan matriks inilah yang menyebabkan banyak tombol dengan
mengunakan sedikit pin mikrokontroller. Jika susunan matriks 4 baris dan 4 kolom atau
matriks 4x4 maka banyak tombol yang dicapai adalah 16 buah tombol (maksimum 28
tombol) sedangkan matriks 4x3 sebanyak 12 tombol (maksimum 21 tombol).
Untuk mengakses keypad yang terhubung secara matriks seperti pada gambar 2 yaitu
menggunakan cara sistem scanning.

Setiap pin baris dan pin kolom tidak terhubung satu sama lain. Saklar-saklar atau
tombol tersebut jika ditekanakan menyebabkan pin barisdan pin kolomterhubung. Ketika S1
di tekanmaka S1 akan menghubungkan baris 1 dengan kolom 1, ketika S3 ditekan maka S3
menghubungkan baris 1 dengan kolom 3, ketika S12 ditekan maka S12 menghubungkan
baris 3 dengan kolom 4, dan sebagainya. Oleh sebab itu mikrokontroller harus mendeteksi
terhubungnya pin baris dan pin kolom tersebut satu persatu agar tidak terjadi kesalahan
pembacaan data yang selanjutnya didefiniskan sebagai suatu karakter. Untuk mencegah
terjadinya kesalahan maka salah satu harus dijadikan output dan lainnnya dijadikan input
yaitu kolom menjadi output dan baris menjadi input (disesuaikan dengan perancangan
hardwarenya).

Metode scanning keypad adalah mendeteksi hubungan pin baris dan kolom karena
tombol ditekan, secara berurutan, bergantian dan satu-persatu.

2.4 LCD (Liquid Crystal Display)

Deskripsi DI-Smart LCD16X2 Display adalah modul tampilan LCD 16×2 karakter
yang siap untuk digunakan.

Aplikasi pada rangkaian adalah sebagai tampilan (display) untuk menampilkan


karakter-karakter yang diperlukan dalam suatu sistem seperti jumlah suatu variabel,
tampilan indikator kejadian, atau bisa juga untuk estetika.
Spesifikasi LCD dengan jumlah karakter yang dapat ditampilakan adalah 32 karakter
dalam 2 baris x 16 kolom, koneksi pengendalian yang digunakan adalah 4 BIT DATA
INTERFACE, telah dilengkapi pengendali CONTRAST dan BRIGHTNESS, telah
disediakan kabel IDC-10 sehingga dapat langsung dihubungkan dengan DI- Smart
AVR System.

2.5 Papan PCB (Print Circuit Board)

PCB adalah singkatan dari Printed Circuit Board yang dalam bahasa Indonesia sering
diterjemahkan menjadi Papan Rangkaian Cetak atau Papan Sirkuit Cetak. Seperti namanya
yaitu Papan Rangkaian Tercetak (Printed Circuit Board), PCB adalah Papan yang digunakan
untuk menghubungkan komponen-komponen Elektronika dengan lapisan jalur konduktornya
2.6 Kabel Jumper Male to Female

KABEL JUMPER FEMALE TO FEMALE

Berbagai jenis kabel jumper yang kedua adalah Female to Female. Kabel jumper yang satu
ini sangat berguna untuk menghubungkan antar module yang memililki header male yang
nantinya akan berperan sebagai outputnya. Adapun panjang dari kabel Female to Female
kurang lebih 20 cm dimana nantinya anda akan mendapatkan sebanyak kurang lebih 20
buah.
BAB III
ALAT DAN BAHAN

ALAT
1. Solder
2. Tang
3. Obeng
4. Tespen
5. Solder tembak lem
6. Gergaji

BAHAN
1. Timah
2. Papan PCB
3. Matrix Keypad 4x4
4. LCD 16x4
5. USB female
6. LED
7. Resistor
8. Solenoid Doorlock 12v
9. Acrylic
10. Relay 12 volt
11. Engsel
12. Baut
13. Sekrup
14. Kedudukan papan PCB
15. USB male
16. Lem lilin
17. Cat
BAB IV
GAMBAR RANGKAIAN
FlowChart
BAB V
LANGKAH KERJA

1. Mempersiapkan semua alat dan bahan


2. Membentuk akrilik menjadi balok dengan seperti lemari loker
3. Memasang engsel pada bagian kirinya agar bisa dibuka dan ditututp
4. Merangkai semua komponen elektronika dan memasangkan ke papan PCB
5. Memasang LCD 16x2 dan Keypad 4x4 pada dinding akrilik atau pada tempat yang
telah ditentukan
6. Memasang Solenoid Doorlock 12v pada bagian dalam lemari loker dengan
menggunakan baut
7. Menghubungkan port paralel ke komputer
8. Menjalankan program delphi dengan cara klik button start
9. Memanaskan sensor LM35 dengan cara didekatkan dengan api sehingga sensor
LM35 akan bekerja dan mengirim sinyal ke port. Port out akan menghidupkan relay
12 volt dc dan menghiodupkan kipas angin 12 volt dc
10. Setelah sensor berhenti bekerja karena suhu sudah menurun maka relay akan mati dan
kipas angin dc 12 volt dc
11. Tekan tombol keluar untuk menghentikan program
DAFTAR PUSTAKA

(1) Budiharto, W., 2005. PerancanganSistemdanAplikasiMikrokontroler.Elex Media


Komputindo, Jakarta.
(2) Budiharto, W., 2008. PanduanPraktikumMikrokontroler AVR ATmega 16.PT Elex
Media Komputindo, Jakarta.
(3) Malvino. Albert Paul, 2003, Prinsip-prinsipElektronika, SalembaTeknika, Jakarta.
(4) Petruzella. Frank D, 2001, ElektronikIndustri, Andi, Yogyakarta.
(5) Sudjadi. 2005. TeoridanAplikasimikrokontroler. EdisiPertama. Yogyakarta.
GrahaIlmu.
(6) Syamsul, S., Batubara, H. and Suherman, S.,2017. PERANCANGAN DAN
PEMBUATAN MODUL PRAKTIKUMBERBASIS MIKROKONTROLER UNTUK
MENINGKATKAN FUNGSILABORATORIUM SEKOLAHMENENGAH TINGKAT
ATAS(SMTA). JurnalLitek: JurnalListrikTelekomunikasi Elektronika, 13(2).pp.69-72.

Anda mungkin juga menyukai