Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN UAS PRAKTIKUM

MIKROKONTROLER DAN DIII EC


ANTARMUKA

Judul : Pengatur dan Pendeteksi Suhu Pada Generator


Nama : Fauzyah Putri Amelia
No. Bp : 2001041001
Kelas : 3A DIII EC
Pembimbing : 1. Efrizon, SST.,MT
2. Era Madona, S.ST,M.SC

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2023

HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Pengatur dan Pendeteksi Suhu Pada Generator
Nama : Fauzyah Putri Amelia
No. Bp : 2001041001
Kelas : 3A DIII EC
Pembimbing : 1. Efrizon, SST.,MT
2. Era Madona, S.ST,M.SC
Nilai :
Keterangan :
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja Praktikum Sistem
Mikroprosesor.
Laporan ini tidak akan selesai, apabila tidak dibantu oleh banyak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Era Madona, S.ST,M.SC dan Bapak Efrizon, SST.,MT selaku dosen pembimbing
mata kuliah Praktikum Mikrokontroler yang telah memberikan petunjuk dan
pengarahan selama praktek yang diberikan.
2. Orang tua penulis yang telah memberikan bantuan moral maupun spiritual kepada
penulis.
3. Teman-teman yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan baik berupa kritik ataupun
saran yang bersifat membangun agar laporan ini dapat menjadi lebih baik pada masa yang
akan mendatang.
Akirnya penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis khususnya.

Padang, 20 Januari 2023

(Fauzyah Putri Amelia)


DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
1.2 Landasan Teori

BAB II METODE PERCOBAAN


2.1 Peralatan
2.2 Gambar Rangkaian
2.3 Flowchart
2.4 Langkah Kerja
2.5 Program

BAB III HASIL PRAKTIKUM


3.1 Data dan Tampilan Hasil
3.2 Analisa Data

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

1. Untuk memenuhi projek UAS Praktikum Mikrokontroler dan Antarmuka.

2. Mampu merancang system Pengatur dan Pendeteksi suhu pada generator

berbasis Atmega8535.

3. Mengetahui prinsip kerja input potensiometer dan Lm35.

4. Mengimplementasikan program AVR dengan simulasi rangkaian pada Proteus.

1.2 Teori Pendukung

A. Mikrokontroler ATMega 8535

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang dapat mengontrol peralatan

elektronik. Mikrokontroler AVR Atmega 8535 merupakan mikrokontroler berbasis

arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing) 8 bit. Sebuah mikrokontroler

ATMega 8535 sudah terdapat mikroprosessor, memori, antarmuka I/O yang cukup

lengkap, dan ADC yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang spesifik

sehingga penggunaan komponen eksternal dapat dikurangi. Selain itu,

mikrokontroler ATMega 8535 didesain menggunakan arsitektur Harvard, dimana

ruang dan jalur bus bagi memori program dipisahkan dengan memori data. Memori

program diakses dengan single-level pipelining, dimana ketika sebuah instruksi

dijalankan, instruksi lain berikutnya akan diprefetch dari memori program.

Gambar 1. 1. Mikrokontroler ATMEGA8536


Gambar 1. 2. Konfigurasi pin Atmega8535

B. Potensiometer

Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai

Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika

ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang

tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri

dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai

pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer

beserta bentuk dan Simbolnya.

Gambar 1. 3. Struktur, Bentuk dan Simbol Potensiometer


Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang

membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal

lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan

untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan

Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya

Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.

Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran

Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).

Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat

digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer)

dan Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).

C. Sensor Suhu LM35


Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk

mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor

Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika

elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki

keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor

suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan

linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian

kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.

Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang

diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu

daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60

µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-

heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah

yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .


Gambar 1. 4. Sensor LM35

Pada Gambar ditunjukan bentuk dari LM35 tampak depan dan tampak

bawah. 3 pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1

berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan

sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai

dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan

antara 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap

derajad celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :

VLM35 = Suhu* 10 Mv.

karakteristik dari sensor LM35:

 Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu

10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.

 Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC

  Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.

  Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.

  Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.

  Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1

ºC pada udara diam.

  Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.

  Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.


D. Liquid Crystal Display
LCD 16x2 adalah segmen elektronik yang terdiri dari pertunjukan permata

cair yang dapat menampilkan informasi dengan hasil berupa huruf dan angka.

LCD ini memiliki 16 segmen dan 2 kolom dimana untuk menampilkan 32

karakter.Dengan masing-masing karakter yang ukurannya 5x8piksel. LCD 16x2

memiliki resolusi 1280 piksel. LCD dapat bekerja dalam mode 4 digit dan 8 bit.

LCD bekerja dengan tegangan antara 4.7 volt hingga 5.3 volt.

Gambar 1. 5. Tampilan visual LCD 16x2

E. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal

listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga bisa

digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang

tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive

dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana kita bisa memberi

tegangan positive dan negative 3 - 12V.


Cara Kerja Buzzer pada saat aliran listrik atau tegangan listrik yang mengalir

ke rangkaian yang menggunakan piezoeletric tersebut. Piezo buzzer dapat bekerja

dengan baik dalam menghasilkan frekwensi di kisaran 1 - 6 kHz hingga 100 kHz.

Gambar 1. 6. Buzzer

F. LED (Light Emitting Diode)


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen

elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan

tegangan maju.

LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor.

Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan

semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar

inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada

Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya. Bentuk

LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan

dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu

Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan

panas dalam menghasilkan cahaya.  Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting

Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang

dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.


Gambar 1. 7. Bentuk dan Simbol LED

G. Relay
Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau switch

elektrik yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu

Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch).

Komponen elektronika ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk

menggerakan saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat

menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Berikut adalah simbol dari

komponen relay.

Gambar 1. 8. Simbol Relay

1.3 Prinsip kerja Project


Program ini dibuat untuk mengatur dan mendeteksi suhu pada generator.

Potensiometer merupakan pembatas suhu untuk generator dengan LM35.

Potensiometer dapat diatur menjadi berapa saja yang diinginkan sesuai project

yang akan dibuat. Pada project ini nilai potensiometer adalah 85 derajat celcius.

LM35 digunakan untuk mendeteksi suhu apabila suhu generator melewati nilai

potensiometer.
BAB II
PROSES PRAKTIKUM
2.1 Peralatan
1. Laptop atau PC
2. Software Codevision AVR dan Proteus.
2.2 Gambar Rangkaian Proteus

2.3 Flowchart
2.4 Blok Diagram
Buzzer

ATMega
Potensiometer
Relay 2P
8535

LM35 LED Merah

LED hijau
2.5 Langkah Praktikum
 Membuat progam 1 pada Codevision AVR dengan cara sebagai berikut:

a. Membuat project baru kemudian save dengan formatnama_project.prj

b. Membuat source baru dan simpan dalam fromat namafile.c

c. Masukkan program tersebut ke dalam project dan mengubah compiler project

dengan chip Atmega8535, lalu atur clock menjadi 4MHz.

d. Menuliskan program dan mengcompile file sehingga hasil file berformat file.HEX.

 Langkah selanjutnya buka aplikasi Proteus AVR, kemudian isikan file hex yang telah

dibuat sebelumnya ke IC AVR ATmega8535. Double klik IC AVR ATmega8535.

Sesuaikan settingan PORT yang ada pada trangkaian proteus

 Selanjutnya Klik Tombol Play (Sudut Kiri Paling bawah).

 Membuat laporan praktikum.

2.6 Program

#include <mega8535.h>
#include <delay.h>
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
int Temp, dataADC;
// sensor menggunakan LM35 Pin output terhubung dengan PINA.0 (pada mikrokontroller)

// Alphanumeric LCD Module functions


#asm
.equ __lcd_port=0x15 ;PORTC
#endasm
#include <lcd.h>

#define ADC_VREF_TYPE 0x40

// Read the AD conversion result


unsigned int read_adc(unsigned char adc_input)
{
ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff);
// Start the AD conversion
ADCSRA|=0x40;
// Wait for the AD conversion to complete
while ((ADCSRA & 0x10)==0);
ADCSRA|=0x10;
return ADCW;
}
void tampil (unsigned int dat) // rutin untuk menampilkan di LCD
{
unsigned int data;
//lcd_gotoxy(0,0);

dat%=100;
data = dat / 10;
data+=0x30;
lcd_putchar(data);
dat%=10;
data = dat + 0x30;
lcd_putchar(data);
}
// Declare your global variables here

void main(void)
{
// Declare your local variables here
char lcd_buf[81];

// Input/Output Ports initialization


// Port A initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTA=0x00;
DDRA=0x00;

// Port B initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTB=0x00;
DDRB=0xF0;

// Port C initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTC=0x00;
DDRC=0x00;

// Port D initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T
PORTD=0x0F;
DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 0 Stopped
// Mode: Normal top=FFh
// OC0 output: Disconnected
TCCR0=0x00;
TCNT0=0x00;
OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 1 Stopped
// Mode: Normal top=FFFFh
// OC1A output: Discon.
// OC1B output: Discon.
// Noise Canceler: Off
// Input Capture on Falling Edge
// Timer 1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0x00;
TCCR1B=0x00;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 2 Stopped
// Mode: Normal top=FFh
// OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
// External Interrupt(s) initialization
// INT0: Off
// INT1: Off
// INT2: Off
MCUCR=0x00;
MCUCSR=0x00;
// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization
TIMSK=0x00;
// Analog Comparator initialization
// Analog Comparator: Off
// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off
ACSR=0x20;
SFIOR=0x00;
// ADC initialization
// ADC Clock frequency: 86.400 kHz
// ADC Voltage Reference: AREF pin
// ADC Auto Trigger Source: None
ADMUX=ADC_VREF_TYPE & 0xff;
ADCSRA=0x87;
// LCD module initialization
lcd_init(16);
lcd_gotoxy(3,0);
lcd_putsf("SENSOR SUHU");
lcd_gotoxy(6,1);
lcd_putsf("ALARM");
delay_ms(200);
lcd_gotoxy(3,0);
lcd_putsf(" ");
lcd_gotoxy(6,1);
lcd_putsf(" ");
delay_ms(300);
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("FAUZYAH PUTRI AMELIA");
delay_ms(200);
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf(" ");
lcd_gotoxy(3,0);
lcd_putsf("WAIT A MINUTE");
lcd_gotoxy(6,1);
lcd_putsf(" ");
delay_ms(500);
while (1)
{
// Place your code here
if (PORTB.7==1)
{
lcd_gotoxy (0,0);
lcd_putsf("ALARM:AKTIF/");
lcd_puts(lcd_buf);
//delay_ms(100);
}
else
{
lcd_gotoxy (0,0);
lcd_putsf("ALARM:MATI /");
lcd_puts(lcd_buf);
//delay_ms(100);
}
dataADC=read_adc(0);
lcd_gotoxy(14,0);
lcd_putsf("'C");
Temp=(dataADC*4.9/10);
lcd_gotoxy(12,0);
tampil(Temp);
dataADC=read_adc(1);
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("Suhu : ");
dataADC=read_adc(1);
lcd_gotoxy(14,1);
lcd_putsf("'C");
Temp=(dataADC*4.9/10); //conversi nilai ADC ke nilai Temperatur (no7)
lcd_gotoxy(12,1); //menentukan kordinat huruf pada LCD 2x16 (x,y) =
(7,1) //artinya kolom ke 7 dan baris ke1 (no8)
tampil(Temp);
if (ACSR.5==0)
{PORTB.7=0;}
else
{PORTB.7=1;}
};
}
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
3.1 Data Percobaan
Input Input Sensor LM35 Output LCD (Tampilan Output LED dan BUZZER
Potensiometer (SUHU) LCD)
LED Hijau menyala (AMAN)
85°C Suhu < 85°C Buzzer Tidak Menyala

LED Hijau menyala (AMAN)


85°C Suhu ≥ 85°C Buzzer Tidak Menyala

85°C Suhu > 85°C LED Merah menyala (ALARM)


Buzzer Menyala

3.2 Analisa Data


Dari percobaan yang telah dilakukan, fungsi dari input dan output utama dari program
yaitu seperti berikut :
 Fungsi setting potensiometer sebagai pembatas suhu generator dengan LM35 .

 Fungsi LM35 sebagai sensor suhu. Di project saya LM35 harus diatur manual.

 Fungsi Buzzer sebagai alarm jika suhu pada generator melebihi dari suhu yang dibatasi di

potensiometer.

 Fungsi LCD sebagai screen tampilan.

 Fungsi LED sebagai indikator .

Led hijau , menandakan bahwa suhu pada generator aman. Led merah , menandakan

bahwa suhu pada generator melampaui batas (overhead) dan buzzer akan berbunyi.

Pada program diatur input potensiometer dihubungkan dengan PORTA.0 dan PORTB.3

input pada LM35 dihubungkan dengan PORTA.1 dan PORTB.2 .PORTB.7 Sebagai pin

output relay, LED dan buzzer. Untuk Output LCD port yang digunakan adalah PORTC.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
1. Nilai ADC pada program digunakan agar nilai analog diubah menjadi nilai

biner (digital), sehingga dapoat terbaca oleh output digitral atau LCD.

2. Potensiometer merupakan pembatas suhu atau batasan suhu untuk generator.

3. Pada program ini potensiometer diatur pada proteus. Nilai potensiometer

sebsar 85 derajat celcius.

Jadi jika nilai sensor lm35 melebihi nilai potensiometer maka generator akan

overhead.

4. Project ini menggunakan 2 input dan 3 output. Input yaitu potensiometer dan

LM35. Output yaitu LCD, LED, dan buzzer.

Relay tidak termasuk output karena relay hanya penghubung antara ATmega

8535 ke LED dan Buzzer

Anda mungkin juga menyukai