Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

Secara umum sensor didefenisikan sebagai alat yang mampu menangkap fenomena fisika atau kimia kemudian mengubahnya menjadi sinyal electrik baik arus listrik ataupun tegangan. Fenomena fisik yang mampu menstimulus sensor untuk menghasilkan sinyal electrik meliputi

temperatur, tekanan, gaya, medan magnet cahaya, pergerakan dan sebagainya.Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk merubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya.Karakteristik sensor suhu ditentukan dari sejauh mana sensor tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam mendeteksi setiap perubahan suhu yang ingin dideteksinya. Kemampuan mendeteksi perubahan suhu meliputi: 1. Sensitifitas, yaitu ukuran seberapa sensitif sensor terhadap suhu yang dideteksinya. Sensor yang baik akan mampu mendeteksi perubahan suhu meskipun kenaikan suhu tersebut sangat sedikit. Sebagai gambaran sebuah inkubator bayi yang dilengkapi dengan sensor yang memiliki sensitifitas yang tinggi. 2. Waktu respon dan waktu recovery, yaitu waktu yang dibutuhkan sensor untuk memberikan respon terhadap suhu yang dideteksinya. Semakin cepat waktu respon dan waktu recovery maka semakin baik sensor tersebut.

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika

dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catum daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60A hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (selfheating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5oC pada suhu 25oC.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Umum Sensor Suhu merupakan keadaan tingkat panas atau dingin pada benda, baik benda padat, cair ataupun benda gas. Tingkatan suhu pada suatu ruang dapat diukur dengan menggunakan sensor suhu yang terpasang pada ruangan tersebut. Besaran suhu tidak langsung diterima oleh komponen elektronik, perlu adanya perantara untuk mengubah perantara antara keadaan suhu menjadi besaran elektronik.

3 pin LM 35 menunjukan fungsi masing masing pin diantaranya, pin 1 sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau di tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 volt sampai 1,5 volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 volt sampai 30 volt.

Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajad celcius sehingga di peroleh persamaan sebagai berikut :

V LM35 = Suhu* 10 mV

Gambar 2.1 Struktur LM35

Rangkaian ini sangat sederhana dan praktis. Vout adalah tegangan keluaran sensor yang terskala linear terhadap suhu terukur, yakni 10 milivolt per 1oC. Jadi jika Vout = 530mV, maka suhu terukur adalah 53 oC. Dan jika Vout = 320mV, maka suhu terukur adalah 32oC. Tegangan keluaran ini bisa langsung diumpankan sebagai masukan ke rangkaian pengkondisi sinyal seperti rangkaian penguat operasional dan rangkaian filter, atau rangkaian lain seperti rangkaian pembanding tegangan dan rangkaian Analog-to-Digital Converter. Rangkaian dasar tersebut cukup untuk sekedar bereksperimen atau untuk aplikasi yang tidak memerlukan akurasi pengukuran yang sempurna.

2.2 Karateristik Sensor LM35

Adapun karakteristik dari sensor LM35, yaitu : 1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/oC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius. 2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5oC pada suhu 25oC 3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55oC sampai +15 oC. 4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt. 5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 A. 6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1oC pada udara diam. 7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA. 8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar 1/4 oC.

Adapun keistimewaan dari IC LM 35 adalah : 1. Kalibrasi dalam satuan derajat celcius. 2. Lineritas +10 mV/ oC. 3. Akurasi 0,5 o C pada suhu ruang. 4. Range +2 oC 150 oC. 5. Dioperasikan pada catu daya 4 V 30 V. 6. Arus yang mengalir kurang dari 60 a

2.3 Mikrokontroler Mikrokontroler adalah singel chip yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan dirancang khusus untuk aplikasi kontrol serta dilengkapi dengan ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu chip. Mikrokontroler merupakan satu hasil dari kemampuan komputasi yang sangat cepat dengan bentuk yang sangat kecil dan harga yang yang murah. Mikrokontroler terus berkembang dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap alat-alat elektronik dengan perangkat cerdas, cepat sebagai pengontrol dan pemroses sebuah data.

2.4 Mikrokontroler ATMega8535 Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O, Memori bahkan ADC, berbeda dengan Mikroprosesor yang berfungsi sebagai pemroses data (Heryanto, dkk, 2008:1). Mikrokontroller AVR (Alf and Vegards Risc processor) memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock atau dikenal dengan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing). Secara umum, AVR dapat

dikelompokan ke dalam 4 kelas, yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing adalah kapasitas memori, peripheral dan fungsinya (Heryanto, dkk, 2008:1). Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama.

Berikut ini gambar Mikrokontroler Atmega8535 :

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega8535

Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATMega8535

2.5 Konfigurasi Pin ATMega8535 Secara umum konfigurasi dan fungsi pin ATMega8535 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. VCC Input sumber tegangan (+) 2. GND Ground (-) 3. 3. Port A (PA7 PA0) Berfungsi sebagai input analog dari ADC (Analog to Digital Converter). Port ini juga berfungsi sebagai port I/O jika ADC tidak digunakan. 4. Port B (PB7 PB0) Berfungsi sebagai port I/O dua arah. Port PB5, PB6 dan PB7 juga berfungsi sebagai MOSI, MISO dan SCK yang dipergunakan pada proses downloading. Fungsi lain port ini selengkapnya bisa dibaca pada buku petunjuk AVR ATMega8535. 5. Port C (PC7 PC0) Berfungsi sebagai port I/O dua arah. Fungsi lain port ini selengk apnya bisa dibaca pada buku petunjuk AVR ATMega8535. 6. Port D (PD7 PD0) Berfungsi sebagai port I/O dua arah. Port PD0 dan PD1 juga berfungsi sebagai RXD dan TXD, yang dipergunakan untuk komunikasi serial. Fungsi lain port ini selengkapnya bisa dibaca pad a buku petunjuk AVR ATMega8535. 7. RESET Input reset. 8. XTAL1 Input ke amplifier inverting osilator dan input ke sirkuit clock internal. 9. XTAL2 Output dari amplifier inverting osilator. 10 AVCC Input tegangan untuk Port A dan ADC. 11 AREF Tegangan referensi untuk ADC. dua arah,

2.5 Fitur Mikrokontroler ATMega8535 Adapun kapabilitas detail dari ATmega8535 adalah sebagai berikut : 1. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal16 MHz. 2. 3. 4. 5. Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps. Enam pilihan mode sleep untuk menghemat penggunaan daya listrik.

2.6 Arsitektur ATMega8535

Gambar 2.3 Blok diagram fungsional ATmega8535

Dari gambar blok diagram tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian-bagian sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A,Port B,Port C dan Port D. ADC 8 channel 10 bit. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembanding. CPU yang terdiri atas 32 buah register. Watchdog timer dengan osilator internal. SRAM sebesar 512 byte. Memori Flash sebesar 8 KB dengan kemampuan Read While Write. Interrupt internal dan eksternal Port antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface).

10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 11. Antarmuka komparator analog. 12. Port USART untuk komunikasi serial.

10

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Rangkaian Sensor Suhu Adapun rangkaian sensor suhu dengan keluaran 7segment yaitu sebagai berikut:

Gambar 3.1 Simulasi Rangkaian

11

Gambar 3.2 Layout Rangkaian Seven Segment

Gambar 3.3 Layout Rangkaian

12

3.2 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu sebagai berikut : 1. LM35 2. ATmega8535 3 3 buah Resis tor 5k 4 1 buah capasitor 10 F 5 7segment. 6 PCB 7 IC741 ( Op Amp )

3.3 Prinsip kerja

Adapun prinsip kerja dari rangkain sensor suhu diatas adalah: Pertama pada sensor suhu atau LM35 keluarannya 10mV pada kenaikan suhu 1C maka pada outputnya di kuatkan oleh rangkaian op-amp non-inverting sebesar dua kali lipat, misalkan pada suhu 30C maka keluaranya 0.37mV maka keluaran yang di hasilkan op-amp 0.37x2=0.74mV. kemudian pada keluaran op-amp dimasukan kedalam Atmega8535, kemudian pada tegangan analog tersebut diubah kedalam bilangan biner oleh ADC yang terdapat pada Atmega8535 tersebut. Kemudian keluaran dari Atmega ditampilkan kedalam 7 segment 2 digit yang menunjukan suhu pada ruangan tersebut berdasarkan program atau intruksi yang diberikan pada Atmega 8535.

13

Adapun gambar hasil dari pembuatan alat pendeteksi suhu dapat dilihat dibawah ini :

Gambar 3.4 Pendeteksi Suhu

Gambar 3.5 Pendeteksi Suhu

14

Resistor variabel

ATMega 8535

7 Segment

LM 35

Gambar 3.6 Keterangan Komponen

15

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan pendeteksi suhu ini adalah sebagai berikut : 1. Pada alat pendeteksi suhu berbasis mikrokontroller ATmega 8535. Alat ini mampu mendeteksi suhu disekitarnya 2. Pada alat ini dilengkapi potensio meter pada rangkaian OP- Amp yang digunakan untuk penyesuaian dengan suhu sebenarnya. 3. Pada alat ini dapat menampilkan besar suhu ruangan dengan display menggunakan 3 buah seven segment. 4. Pada alat ini dilengkapi fungsi reset untuk mereset apabila terjadi error. data yang dibaca

16

DAFTAR PUSTAKA

Shatomedia.

Sensor

Suhu

LM35.

Tanggal

akses:

26-06-2013

http://shatomedia.com /2008/12/sensor-suhu-lm35/

Teknik Elektro Links. Rangkaian Sensor Suhu LM3. Tanggal akses: 27-062013 http://telinks.wordpress.com/2010/04/09/rangkaian-sensor-suhu-lm35/

Tutorial Elektronika. Apa dan Bagaimana Karakteristik Sensor. Tanggal akses: 26-06-2013 http://tutorial-elektronika.blogspot.com/2009/02/apa-dan-bagaimanakarakteristik-sensor.html

http://www.alldatasheet.com/datasheet-pdf/pdf/8866/NSC/LM35.html

17

LAMPIRAN

18

19

Anda mungkin juga menyukai