Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM FISIKA 5

Stopwatch Benda Jatuh Bebas

OLEH
Komang Wiyta Wahyuntari
NIM: 1313021007
KELAS IV B

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2015

1
A. Judul
Stopwatch Benda Jatuh Bebas

B. Tujuan
Tujuan dari percobaan yang dilakukan adalah mampu membuktikan
keakuratan stopwatch, mengoperasikan, dan menjelaskan prinsip kerja
stopwatch untuk benda jatuh bebas.

C. Landasan Teori
Stopwatch adalah alat ukur besaran waktu yang dapat diaktifkan dan
dimatikan. Stopwatch diaktifkan ketika pengukuran waktu akan dimulai dan pada
akhir pengukuran bisa dihentikan (dimatikan). Ketika dihentikan, jarum stopwatch
menunjukkan waktu sesuai dengan selang waktu stopwatch diaktifkan, bukan
kembali ke nol. Dengan demikian, lama pengukuran dapat dibaca dengan mudah.
Ketika pengukuran kembali dilakukan, cukup dengan menekan tombol untuk
mengembalikan jarum ke posisi nol. Stopwatch terbagi menjadi dua jenis,
yaitu stopwatch jarum dan stopwatch digital.
Rangkaian penghenti waktu (stopwatch) ini secara sederhana memiliki prinsip
kerja yang sama seperti stopwatch biasa, namun yang membedakannya yaitu
penunjuk waktu akan berhenti menghitung saat ada benda jatuh yang mengenai
sensor dari rangkaian tersebut. Adapun rangkaian komponennya adalah sebagai
berikut
a. IC Atmega8 sebagai Pengolah Informasi
AVR ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR
RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang memiliki 8K byte in-System
Programmable Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini
mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16MIPS pada
frekuensi 16MHz. Jika dibandingkan dengan ATmega8L perbedaannya hanya
terletak pada besarnya tegangan yang diperlukan untuk bekerja. Untuk
ATmega8 tipe L, mikrokontroler ini dapat bekerja dengan tegangan antara 2,7
- 5,5 V sedangkan untuk ATmega8 hanya dapat bekerja pada tegangan antara
4,5 – 5,5 V.
Mikrokontroler adalah sistem mikroposesor yang terdapat di dalam sebuah
chip. Mikrokontroler berisi komponen pendukung yakni memori dan

1
antarmuka I/O. Pengertian lain adalah suatu alat elektronika digital yang
punya input, output yang juga memiliki kontrol untuk menyimpan dan
menghapus data.

Gambar Sistem Minimum Mikrokontroler


Sistem minimum atau minimum system adalah rangkaian minimal yang
harus ada agar suatu mikrokontroler dapat bekerja. Minimum system terdiri
dari beberapa komponen kapasitor sebagai buffer crystal, rangkaian RESET
yang berupa resistor dan kapasitor MKM, serta power. Rangkaian elektronika
ini adalah komponen dasar yang dibutuhkan oleh IC. Dan tentu saja
komponen tersebut bisa bekerja dengan baik. Jadi, sistem Minimum bisa
berfungsi ganda jika digabungkan dengan rangakain lain seperti running LED
atau mungkin rangkaian-rangkaian elektronika lainnya.
Pin header yang berada di kanan bawah tersebut merupakan pin untuk
mendownload program ke dalam mikrokontroler. Untuk besar kristal nya bisa
bervariasi tergantung kebutuhan namun tetap mengacu pada datasheet
mikrokontroler nya. Skematik minimum System ATmega 8 tersebut dapat
tambahkan komponen dan design sesuai dengan kebutuhan, seperti
menambahkan pinheader untuk pin-pin input dan outputnya, ataupun
menambahkan rangkaian jika ingin dihubungkan dengan suatu device yang

2
membutuhkan komunikasi data atau ingin menambahkan sensor dan
sebagainya.

Beberapa fitur dari Mikrokontroler AVR ATMega8 adalah sebagai berikut.


Keterangan
 ISP (In System Programming)
Gambar Skema AVR
Downloader Conection
dengan Menggunakan USB
HID ISP Downloader

ISP adalah
kemampuan khusus
mikrokontroler untuk
dapat diprogram
langsung dalam
sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang minimal.
mikrokontroler deprogram oleh downloader AVR. Downloader bisa
diibaratkan sebagai jembatan penghubung antara sistem minimum dengan
PC agar program dapat diisikan dari PC ke dalam mikrokontroler Atmega
pada sistem minimum atau alat yang sedang dibuat. Kemudian, terdapat 5
pin yang digunakan untuk menghubungkan dari mikrokontroler ke
downloader, yaitu: mosi, miso, sck, reset, ground. Selanjutnya, untuk
menghubungkan downloader dengan PC bisa menggunakan kabel
connector USB to connector printer.
Pada downloader, terdapat mikrokontroler Atmega, rangkaian clock
eksternal, dioda zener dan beberapa buah kapasitor sebagai penghalus
gelombang dan penyimpan energi, serta beberapa LED sebagai indikator

3
kerja downloader (busy, standby, power). Atmega yang digunakan yaitu
Atmega8.
Atmega8 tersebut perlu diisikan program downloader tersebut,
sehingga downloader tersebut dapat berfungsi, dengan menyiapkan sistem
minimum atmega8 (berupa rangkaian powersupply, crystal eksternal dan
pin-pin SPI [mosi, miso, sck, reset, ground]). Kemudian downloader
difungsikan sebagai pengirim program downloader ke Atmega8 yang
belum diisikan program. Selanjutnya Atmega8 tersebut di pasang ke
downloader.
Koding yang digunakan dalam memprogram IC ATmega 8

$regfile = "m8def.dat"
' specify the used micro
$crystal = 12000000
' used crystal frequency
$baud = 9600

Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portb.3 , Db5 = Portb.2 ,


Db6 = Portb.1 , Db7 = Portb.0 , E = Portb.4 , Rs =
Portb.5
Config Lcdpin = 16 * 2
Cursor Off
Cls
Locate 1 , 1
Lcd "Stop Watch"

Dim Waktu As Word , Menit As Byte , Detik As Byte ,


Jam As Byte
Dim Ms As Byte , Kode As Bit

Ddrd.3 = 0
Portd.3 = 1

Ddrd.2 = 0
Portd.2 = 1

Config Int0 = Low Level


Config Int1 = Low Level
Config Timer1 = Timer , Prescale = 64

On Int0 Rst

4
On Int1 Ss
On Ovf1 Count
Enable Interrupts
Enable Int0
Enable Int1
Timer1 = 40535
'100 ms
Do

Loop
End

Rst:
If Kode = 0 Then
Ms = 0
Detik = 0
Menit = 0
Jam = 0
Locate 2 , 1
Lcd Jam ; ":" ; Menit ; ":" ; Detik ; ":" ; Ms ; "
"
'Waitms 200
End If
Return

Ss:
Kode = Not Kode
If Kode = 1 Then
Enable Ovf1
Start Timer1
Else
Disable Ovf1
Stop Timer1
End If
'Waitms 200
Return

Count:
Stop Timer1
Incr Ms
If Ms >= 10 Then
Incr Detik
If Detik >= 60 Then
Incr Menit
Detik = 0
If Menit >= 60 Then
Incr Jam

5
Menit = 0
End If
End If
Ms = 0
End If
Locate 2 , 1
Lcd Jam ; ":" ; Menit ; ":" ; Detik ; ":" ; Ms ; "
"
Timer1 = 40535
If Kode = 1 Then Start Timer1
Return

 8 Kbyte Flash Program/ Flash Memory


Flash Memory merupakan lokasi penyimpanan program yang kita
buat. File hex hasil kompilasi program nantinya akan dimasukkan ke
mikrokontroler melalui alat yang disebut downloader/programmer. Nah,
file hex tersebut nantinya akan disimpan pada sebuah memori yang disebut
flash memori. Pada saat melakukan proses pemograman (coding) biasanya
kita memerlukan apa yang disebut dengan variabel atau tempat
menampung data. Jadi, flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang
biasanya diisi dengan program hasil perencanaan, yang harus dijalankan
oleh mikrokontroler
 512 Kbyte EEPROM
EEPROM sama halnya seperti hardisk, flashdisk yang ada pada
komputer yaitu sebagai tempat penyimpanan data yang tidak terpengaruh
terhadap aliran listrik. Jadi, EEPROM (Electrically Erasable
Programmable Read Only Memory) adalah memori untuk penyimpanan
data secara permanen oleh program yang sedang running.
 1 Kbyte SRAM.
Pada saat program dijalankan oleh mikrokontroler, kemudian terdapat
proses yang melibatkan variabel tersebut ( misalnya operasi aritmatika )
maka data dari variabel tersebut akan disimpan pada memori yang
bernama SRAM atau disebut pula RAM.
 2 timer 8 bit dan 1 timer 16 bit. Jadi, timer adalah modul dalam hardware
yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa
 ADC (Analog to Digital Converter)

6
ADC adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal analog dalam range
tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam
range tertentu.
Berikut rangkaian yang kita butuhkan agar mikrokontroler kita siap
digunakan dan diprogram
 Catu daya / power suplly
Pada setiap rangkaian elektronika pasti dibutuhkan sebuah catu daya.
Untuk minimum system AVR, kita membutuhkan sebuah rangkaian catu daya
sebesar 5 volt. Biasanya untuk rangkaian catu daya, digunakan regulator 7805
(IC 7805). IC LM7805 merupakan regulator yang digunakan pada minimum
system.

Gambar IC LM 7805
Regulator tipe LM78XX merupakan jenis regulator yang dapat meregulasi
tegangan ke nilai tertentu. Dua angka pada huruf XX yang akan menandakan
tegangan output hasil regulasi dari regulator. Contohnya LM7805, akan
meregulasi tegangan ke 5 volt, LM7809 akan meregulasi tegangan ke 9 volt,
dst.
Input Voltage untuk tegangan output 5V – 18V adalah 35 Volt. Sedangkan
untuk regulator yang memiliki tegangan output sebesar 24 volt tegangan input
maksimal yang diizinkan adalah sebesar 40 volt. Regulator yang digunakan
adalah LM7805 (memiliki output tegangan 5 volt) sehingga input tegangan
kita tidak boleh lebih dari 35 volt sesuai yang tertera pada datasheet. Tapi
untuk lebih amannya lebih baik tegangan input tidak lebih dari 12 volt, agar

7
panas yang ditimbulkan tidak berlebihan, kecuali jika menggunakan heatsink
untuk pendinginan yang maksimal. Telah diketahui bahwa tegangan supply
ATMega8 tidak boleh kurang dari 4,5 dan tidak boleh lebih dari 5,5.
Sedangkan tegangan output minimal dan maksimal yang keluar dari regulator
7805 tertulis bahwa, tegangan output hasil regulasi berkisar sebesar 4.75 –
5.25 volt. Berarti tidak ada masalah dengan kebutuhan supply untuk
mikrokontroler.
 Kristal / Oscillator / Pembangkit frekuensi

Gambar Kristal 16 MHz


Pada sebuah rangkaian minimum system, kita membutuhkan apa yang
disebut dengan oscillator. Oscillator itu ibaratnya pada manusia ini lah
jantungnya, jadi tanpa adanya jantung (oscillator) mikrokontroler tidak akan
hidup. Sebenarnya pada mikrokontroler AVR sudah terdapat rangkaian
oscillator internal (di dalam IC sudah ada oscillatornya). Namun oscillator
internal ini memiliki besar frekuensi maksimalnya hanya sebesar 8MHz.
Sehingga jika kita ingin menggunakan frekuensi diatas 8MHz kita harus
menggunakan oscillator external. Namun, batasan Maximum untuk Crystal
dari mikrokontroller seri AVR hanyalah sebesar 16MHZ, dan biasanya jika
menggunakan Crystal External maka dibutuhkan dua buah Capasitor eksternal
untuk membatasi detak setiap detak/Clock yang ditimbulkan oleh Oscillator
External tersebut. Frekuensi maksimal yang digunakan pada mikrokontroler
AVR adalah 16MHz, sehingga oscillator eksternal sangat diperlukan.
 RESET Circuit
Reset di komputer untuk merestart komputer ke awal pada saat booting.
Sama halnya pada mikrokontroler, reset digunakan untuk merestart program
yang kita buat, sehingga program kembali ke awal. Sebenarnya rangkaian

8
reset ini bersifat optional, bisa kita gunakan atau tidak. Karena untuk mereset
mikrokontroler juga dapat dilakukan dengan mematikan power dan
menghidupkannya kembali.
Konfigurasi Pin Mikrokontroler AVR ATMega8

Gambar Pin Mikrokontroler ATmega8

ATmega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya memiliki fungsi


yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut
akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega8.
 VCC
Merupakan supply tegangan digital.

 GND
Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan
grounding.
 Port B (PB7...PB0)
Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B
adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat
digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit
bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin 7

9
yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan
mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat
digunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input
ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang
digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat
digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung
pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock.
Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat
digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous
Timer/Counter2 maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan
untuk saluran input timer.
 Port C (PC5…PC0)
Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam
masing-masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah
mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C
memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun
mengeluarkan arus (source).
 RESET/PC6
Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin
I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang
terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak
diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level
tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek
dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset
meskipun clock-nya tidak bekerja.
 Port D (PD7…PD0)
Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor.
Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port
ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya
berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan
I/O.
 AVcc

10
Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus
dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk
analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja
disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika
ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass
filter.
 AREF
Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC.

b. Rangkaian Komparator

Gambar IC LM 324
Komparator pada rangkaian ini menggunakan IC LM 324 yang didalamnya
rangkaian berisi rangkaian Op Amp. Penguat operasional ini memiliki dua
masukan dan satu keluaran serta memiliki penguatan DC yang tinggi. Untuk dapat
bekerja dengan baik, penguat operasional memerlukan tegangan catu yang
simetris yaitu tegangan yang berharga positif (+V) dan tegangan yang berharga
negatif (-V) terhadap tanah (ground). Rangkaian ini digunakan untuk
membandingkan input dari sensor. Untuk mengatur tegangan pada pembanding,
disambungkan Variable Resistor (VR) diantara kedua Op Amp IC LM 324. Untuk
datasheet LM324 adalah sebagai berikut.
IC LM324 merupakan IC Operational Amplifier, IC ini mempunyai 4 buah op-
amp yang berfungsi sebagai komparator. IC ini mempunyai tegangan kerja antara
+5 V sampai +15V untuk +Vcc dan -5V sampai -15V untuk -Vcc. Adapun definisi
dari masing-masing pin IC LM324 adalah sebagai berikut :

11
Gambar Datasheet IC LM 324
 Pin 1,2, 13, 14 (Output)
Merupakan sinyal output.
 Pin 2,6,9,13 (Inverting Input)
Semua sinyal input yang berada di pin ini akan mempunyai output yang
berkebalikan dari input.
 Pin 3,5,10,12 (Non-inverting input)
Semua sinyal input yang berada di pin ini akan mempunyai output yang
sama dengan input (tidak berkebalikan).
 Pin 4 (+Vcc)
Pin ini dapat beroperasi pada tegangan antara +5 Volt sampai +15 Volt.
 Pin 11 (-Vcc)
Pin ini dapat beroperasi pada tegangan antara -5 Volt sampai -15 Volt.

Rangkaian Komparator Tegangan Sederhana

Cara Kerja:
V-out sensor yang masuk pada komparator (V-in) akan di bandingkan
dengan tegangan referensi (dalam hal ini Tegangan Variable Resistor (VR).

12
Pada rangkaian komparator LM324 kali ini menggunakan komparator mode
non-inverting sehingga saat V-in (output sensor) lebih besar dari V-referensi
maka V-out ≈ VCC. Dan sebaliknya jik saat V-in (output sensor) lebih kecil
dari V-referensi maka V-out ≈ GND.
 Jika photo diode terkena cahaya, maka V-in (output sensor) yang masuk
pada komparator adalah ±0.5 V. Tegangan ini akan dibandingkan dengan
V-refeerensi sebesar ±7 V, sehingga V-out komparator akan ≈
GNDkarena V-in (output sensor) lebih kecil dari V-refeerensi.
 Jika photo diode tidak terkena cahaya, maka V-in (output sensor) yang
masuk pada komparator adalah ±8 V. Tegangan ini akan dibandingkan
dengan V-refeerensi sebesar ±7 V, sehingga V-out komparator akan ≈
VCCkarena V-in (output sensor) lebih besar dari V-refeerensi.

c. LCD 16x2 sebagai Penampil Waktu dari Stopwatch


Untuk menampilkan angka dari stopwatch tersebut saya menggunakan
LCD 16x2. LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil
yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD yang dugunakan
ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16.

Gambar LCD 16 x 2
Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :
 Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
 Mempunyai 192 karakter tersimpan.
 Terdapat karakter generator terprogram.
 Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
 Dilengkapi dengan back light.
Spesifikasi Kaki LCD 16 x 2
Pin Deskripsi
1 Ground
2 Vcc

13
3 Pengatur kontras
4 “RS” Instruction/Register Select
5 “R/W” Read/Write LCD Registers
6 “EN” Enable
7-14 Data I/O Pins
15 Vcc
16 Ground

d. Papan PCB (Printed Circuit Board)


Teknik pembuatan PCB yang akan dijelaskan dalam tulisan ini adalah
teknik membuat PCB dengan cara menyetrika layout desain PCB pada suatu
PCB polos. Teknik ini adalah cara pembuatan PCB yang paling sederhana.
Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan PCB-nya:
Langkah 1: Mencetak desain pada kertas HVS
Langkah 2: Fotocopy desain PCB pada kertas glosy
Langkah 3: Siapkan PCB polos dengan permukaan lapisan tembaganya
dalam keadaan bersih.
Langkah 4: Proses penyetrikaan secara merata dengan temperature
yang tepat.
Langkah 5: Proses pendinginan, jangan melepaskan kertas glosy dari
PCB polos ketika keadaanya masih panas, karena hal ini
akan menyebabkan kegagalan perekatan tinta pada PCB
polos.
Langkah 6: Proses pengelupasan kertas glosy, masukkan PCB yang
tertempel padanya kertas glosy kedalam nampan berisi air
dingin yang telah kita siapkan. Diamkan 10 sampai 15
menit. Kemudian lakukan pengelupasan kertas glosy secara
perlahan-lahan.
Langkah 7: Siapkan tempat pelarutan dan isilah nampan tersebut
dengan air secukupnya.
Langkah 8: Siapkan larutan ferriclorit (FeCl3) dengan memasukkan
bubuk ferriclorit (FeCl3) kedalam air aduk hingga bubuk
ferriclorit rata tercampur (larut) dalam air.

14
Langkah 9: Proses pelarutan lapisan tembaga pada PCB. Masukan PCB
polos yang telah disablon kedalam larutan ferriclorit selama
kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit.
Langkah 10: Periksa jalur PCB. Apabila sudah mulai terlihat
terbentuknya jalur-jalur tembaga pada PCB, maka
angkatlah PCB yang kita buat.
Langkah 11: Bersihkan tinta. Cuci PCB yang masih terdapat noda hitam
dari tinta mesin fotocopy dengan menggunakan air atau
gunakan minyak thiner ,bensin, solar, atau minyak
sejenisnya.
Langkah 12: Pelapisan permukaan tembaga PCB dengan cairan pelapis
PCB. Setelah dilapisi, jemur PCB hingga cairan lapisan
tersebut kering sempurna. Sampai dengan proses ini, PCB
buatan kita telah selesai dibuat dan siap digunakan.
e. Sensor Cahaya
Rangkaian sensor cahaya berfungsi sebagai pengubah dari energi
cahaya menjadi energi. Seperti contoh rangakaian sensor cahaya, sensor
suara, dan sensor gerak. Sensor cahaya yang digunakan adalah sensor
photo diode. Sensor ini nilai resistansinya akan berkurang bila terkena
cahaya dan bekerja pada kondisi no-reverse bias/ panjar maju. Untuk
sumber cahaya menggunakan cahaya laser. Cahaya ini sangat terang
sehingga cukup untuk mensuplai cahaya ke photo diode.
Cara Kerja:
Jika photo diode terkena cahaya, maka nilai resistansinya akan kecil
dan tegangannya semakin kecil pula. Sehingga V out sensor pada saat
sensor photo diode terkena cahaya adalah ±0.5 V.
Jika photo diode tidak terkena cahaya, maka nilai resistansinya akan
besar atau dapat diasumsikan tak hingga dan tegangannya semakin besar
pula. Sesuai percobaan V out sensor pada saat sensor photo diode tidak
terkena cahaya adalah ±8V.

D. Alat dan Bahan


1. Rangkaian Digital

15
o Sistem Minimum Atmega8
 Atmega8
 IC 7805
 Crystal 12MHz
 Kapasitor 22pF , 100nF , 100uF
 3 Resistor
 3 Switch Button
 2 Kaki Tiga
 LED
o LCD 16x2
o Papan Visibi
2. Rangkaian Komparator
Gambar
o Ic LM324Skematis Rangkaian Stopwatch Digital
o 2 Resistor
o Kaki Tiga
o Papan PCB (Printed Circuit Board)
3. Sensor laser
4. Photodioda
5. Adaptor 12 Volt DC
6. Downloader AVR
7. Kabel
8. Konektor putih female

E. Rangkaian dan Set Up Alat


Gambar Rancangan Stopwatch Digital

16
Gambar Rancangan Alat
F. Prinsip Kerja
Prinsip kerja umum dan sensor yaitu pada aplikasi ini terdapat 3 buah
tombol (push button) yang terdiri dari tombol START, RESET dan STOP
untuk Atmega8. Tombol START digunakan untuk memulai stopwatch dan
STOP untuk menghentikan waktu stopwatch digunakan sensor laser. RESET
digunakan untuk mengatur ulang stopwatch.
Sinar laser yang terpancar ditangkap photo diode, menyebabkan nilai
resistansinya akan kecil dan tegangannya semakin kecil pula. Sehingga V out
sensor pada saat sensor photo diode terkena cahaya adalah ±0.5 V.
Namun jika photo diode tidak terkena cahaya, maka nilai resistansinya
akan besar dan tegangannya semakin besar pula. Sesuai percobaan V out
sensor pada saat sensor photo diode tidak terkena cahaya adalah ±8V.
Setelah photo diode terkena cahaya, maka V-in (output sensor) masuk
pada komparator sebesar ±0.5 V. Oleh komparator tegangan ini akan
dibandingkan dengan V-referensi sebesar ±7 V, sehingga V-out komparator
akan ≈ GND karena V-in (output sensor) lebih kecil dari V-referensi.
Sehingga input masuk ke dalam rangkaian komparator dengan IC LM 324.
Karena IC ini mempunyai tegangan kerja antara +5 V sampai +15V untuk
+Vcc dan -5V sampai -15V untuk –Vcc sehingga IC ini dapat melakukan
operasi sebagai IC Operational Amplifier dengan 4 buah op-amp yang
berfungsi sebagai penguat. Penguat operasional ini memiliki dua masukan dan
satu keluaran serta memiliki penguatan DC yang tinggi. Keluaran ini yang
kemudian menjadi input yang berupa data analog. Data analog yang berupa
detak/clock ini akan dibawa menuju kristal untuk meningkatkan atau
membangkitkan frekuensinya. Dan untuk membatasi detak setiap detik/clock
yang ditimbulkan kristal ini maka krista dihubungkan dengan 2 buah kapasitor

17
eksternal. Hal ini bertujuan agar frekuensi yang masuk pada mikrokontroler
ATmega8 tidak melebihi 16 MHz (frekuensi maksimum yang bisa diterima).
Keluaran ini akan masuk pada Pin AVcc yang akan men-supply input ini
sebagai tegangan untuk ADC (Analog to Digital Convertion).
Data yang telah dioperasikan oleh IC ATmega8 ini kemudian melalui PB6
dan PB7 sebagai saluran input timer dibawa menuju stopwatch. Pada
stopwatch akan terbaca data digital berupa angka-angka.

G. Langkah Kerja
Adapun langkah yang dilakukan dalam mengoperasikan alat tersebut adalah:
1. Memastikan setiap komponen telah tersedia dan dalam keadaan baik.
2. Menghubungkan sensor dengan stopwatch menggunakan kabel yang telah
disediakan.
3. Memasang adapter dengan stopwatch dan menghubungkannya dengan
sumber tegangan.
4. Memastikan LED telah menyala.
5. Menjatuhkan bola bersamaan dengan memencet tombol start pada
stopwatch digital.
6. Mencatat waktu yang ditunjukkan oleh stopwatch kemudian mengkrik
tombol RESTART.
7. Mengulang langkah 5 dan 6 sebanyak 3 kali

H. Teknik Analisi Data

Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah

 Menghitung thitung

Dari persamaan untuk gerak benda jatug bebas yaitu

s  v0 t  12 at 2

dengan v 0  0

s  12 at 2

18
Pada benda yang jatuh bebas, percepatannya merupakan percepatan
gravitasi dan perpindahannya adalah tinggi dari bola yang jatuh tersebut.
Sehingga persamaannya menjadi:

h  12 gt 2

Sehingga diperoleh thitung adalah sebagai berikut.

2h
t hitung 
g

 Menghitung tpercobaan

t ke1  t ke  2  ...  t ke n
t percobaan 
n

 Mencari nilai keakuratan stopwatch digital

t percobaan  t hitung
Keakura tan   100%
t hitung

I. Data Hasil Percobaan

g = 9.8 m/s

h = 0.89 m

Percobaan ke- Waktu (s)

1. 0.4

2. 0.4

3. 0.5

J. Analisis Data

 Nilai thitung

19
2h
t hitung 
g

2(0.89)
t hitung 
9.8
t hitung  0.426s

 Nilai tpercobaan

t ke 1  t ke2  ...  t ken


t percobaan 
n
0.4  0.4  0.5
t percobaan 
3
t percobaan  0.433s

 Mencari nilai keakuratan stopwatch digital

t percobaan  t hitung
Keakura tan   100%
t hitung

0.433  0.426
Keakura tan   100%
0.426
Keakura tan  1.643%

Keakura tan  1.64%

K. Hasil dan Pembahasan


Adapun hasil dan pembahasan yang diperoleh, bahwa stopwatch digital ini
layak digunakan karena keakuratan pengukuran dengan hasil perhitungan secara
teori yaitu 1.64% dimana nilai ini kurang dari 10 %. Berdasarkan teori nilai
keakuratan yang kurang dari 10 % berarti data akurat dan dapat diterima.
Keakuratan yang bernilai 1.64% disebabkan oleh kesalahan acak karena alat yang
dioperasikan terpusat pada listrik khususnya tegangan dan arus listriknya.
Prinsip kerja alat ini dimulai yaitu ketika photo diode terhalang oleh benda
yang berarti dalam keadaan O. dan ketika tidak ada yang menghalangi berarti
keadaannya adalah 1.

20
Selain itu beberapa kendala diperoleh dari alat ini yaitu mengenai kesensitifan
alat,. Alat ini sangat sensitive namun ketika alat sampau pada keadann jenuh maka
alat mulai bekerja tidak sesuai dengan programnya. Hal ini dapat diatasi dengan
percobaan yang dilakukan berulang kali. Selain itu alat mudah panas karena
inputnya merupakan input maksimal yang dapat ditampung oleh alat namun
outputnya lebih kecil dari input sehingga alat yang digunakan menjadi cepat
panas, hal ini dapat diatasi dengan mengistirahatkan alat sejenak dan tidak
menggunakannya secara terus-menerus.

L. Simpulan dan Saran


Adapun simpulan yang diperoleh adalah alat ini baik untuk digunakan dengan
kelebihan mampu mencatat waktu untuk benda yang jatuh dengan jarak yang
dekat yang sulit diukur dengan stopwatch biasa. Keakuratan dari alat ini yaitu
1.64%.
Berdasarkan percobaan, terdapat saran demi perkembangan alat ini yaitu
tingkat kesensitifan sensor yang harus lebih di sensitifkan. Sehingga pencatatan
waktu oleh benda yang jatuh dapat lebih mudah.

21
DAFTAR PUSTAKA

Purnama, I. 2013. Atmega 8. Dalam http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/535/


jbptunikompp-gdl-indrapurna-26711-5-unikom_i-i.pdf. Diakses pada 5
Mei 2015.
Santosa, H. Mengenal Atmega 8. Dalam http://hardisantosa.ugm.ac.id/2012/07/
03/mengenal-atmega8-3/ Diakses pada 5 Mei 2015.

22

Anda mungkin juga menyukai